Just For Escape

Just For Escape

Bab 1

Aku masih duduk di meja makan dengan kepala menunduk

Niken adik ku masih duduk di kelas 9 SMP terlihat sudah tidak nyaman ingin segera meninggalkan meja makan

" Niken kamu masuk kamar jangan lupa belajar besok kamu ada ulangan !"

" Iya Bu !" jawab Niken sambil beranjak dari meja makan

" Ada yang ingin ibu bicarakan dengan mu Gita !"

" Iya Bu !" jawab ku

" Kamu tau kan semenjak ayah mu sakit ibu dan kak Mega harus banting tulang menafkahi kalian !"

" Iya Bu !" jawab ku lagi

" Jadi sekarang waktunya kamu ikut bekerja seperti Mega !"

" Iya Bu !" jawab ku sambil meremas ujung rok ku

" Ya sudah kamu masuk kamar jangan tidur terlalu malam nanti kantung matamu jelek !"

Aku pun beranjak dari hadapan ibu tiri ku menuju kamar ku yang aku tempati bersama Niken

Aku berbaring di ranjang ku sambil menatap langit langit kamar

Bahkan aku belum menerima izasahku tapi ibu sudah menyuruh ku bekerja

Semoga kak Mega segera pulang sebelum semuanya terlambat

Gumam ku sambil mengutak ngatik ponsel tanpa berniat untuk menggunakan nya

" Kak..kak Mega tumben ya udah hampir satu bulan kok gak pulang !" tanya Niken sambil menaiki ranjang di atas ku

" Sibuk kali ...lagian kasian kalo sering pulang abis di ongkos !"

" Iya sih ! tapi kan aku udah lama gak di ajak jalan jalan !"

" Ish ! pikiran mu itu hanya main saja , gak kasian apa sama kak Mega !"

" Iya..iya kasian !" jawab Niken

" Sudah tidur besok biar gak kesiangan !"

Kataku sambil mematikan lampu di kamarku hingga tersisa lampu tidur warna biru redup

Aku pergi ke sekolah sudah menjelang siang karna hari ini hanya pengambilan izasah

" Rin kamu jadi kuliah di Bandung ?" tanyaku pada sahabat ku Rina

" Jadi, kalau keterima di PTN tapi kalau gak keterima aku mau kursus aja dulu tahun depan nyoba lagi "

" Mudah mudahan keterima ya !"

" Kalau kamu gimana Ta ?"

" Aku disuruh langsung kerja !" jawab ku sambil menunduk kan kepala

" Gak usah khawatir nanti setelah kerja bisa sambil kuliah kan !"

" Iya juga sih !" jawab ku sambil tersenyum

Lalu kami berdua pun berjalan menuju halte menunggu angkot yang akan membawa kami pulang

Aku memasuki rumah ku lewat pintu belakang dan ketika aku masuk ke kamar nampak ka Mega tengah berbaring di tempat tidurku

" Kak Mega !" teriak ku sambil berlari ke arah kak Mega lalu memeluk nya

Kak Mega terlihat kaget mendengar suara ku dan tubuhku yang langsung menubruk nya

" Gimana sekolah mu !"

" Baik Kak !" jawab ku sambil ikut berbaring di sebelah kak Mega

Kak Mega menyalakan radio dan terdengar seorang penyiar radio sedang membacakan pesanan lagu dari para pendengarnya

" Bagaiman , apa ibu sudah membicarakan soal pekerjaan !"

Bisik kak Mega di telingaku

" Sudah kak kemaren waktu makan malam !" jawabku sambil berbisik pula

" Kita harus segera menyiapkan segalanya !"

" Kak..aku takut !"

" Akan lebih menakutkan lagi jika kita diam saja !"

" Apa ibu tidak curiga ?"

" Kelihatan nya tidak , buktinya dia tidak menanyakan alasan kepulangan kakak !"

" Berapa lama Kakak dirumah !"

" Hanya dua hari, kamu tau sendiri ibu tidak memberi kakak waktu untuk sekedar santai !"

" Aku tau kak, aku harap kakak bisa kuat hingga waktunya nanti ya kak !"

Kak Mega hanya tersenyum lalu terlihat matanya menutup sepertinya dia tertidur

Aku beranjak dengan perlahan lalu menuju ke dapur untuk membuat makan malam

Jam menunjukan pukul tujuh malam, aku dan keluarga ku sedang menikmati makan malam kami yang menurut ku sangat kaku

" Mega kamu tau kan kalau Gita akan bekerja bersama mu ?"

" Apa tidak terlalu cepat Bu !" jawab ka Mega sambil menatap ibu

" Dulu kamu juga seusia Gita waktu memulainya !"

" Tapi Bu kasian Niken harus mengurus ayah sendirian !"

" Ingat yang ibu katakan Mega , dirumah ini semuanya harus bekerja tanpa kecuali Niken !"

Akhirny aku hanya terdiam karna percuma juga jika aku terus melawan

Tiba tiba terdengar dering ponsel milik ibu dan dengan setengah berlari ibu menjawab panggilan ponselnya

Ayah nampak semakin kurus setelah penyakit stroke menyerangnya beberapa tahun yang lalu sehingga membuat ekonomi keluarga morat marit

Sehingga membuat kak Mega harus bekerja di usia muda dan sekarang adalah giliran ku

Ayah menatap Kak Mega dengan pendangan sedih terlihat dua bening meleleh di pipinya

Kak Mega mendekati ayah lalu mencium pipi ayah sambil menyeka air mata nya

" Ayah jangan sedih , ayah harus sehat terus ya !" ucap kak Mega

Dan ayah hanya mengangguk kan kepalanya dengan susah payah

Terdengar suara ibu yang tertawa manja dan tidak lama kemudian pembicaraan pun terputus

Ibu kembali ke meja makan melanjutkan makan malam nya

" Mega besok pagi kamu harus segera ke kota ada yang butuh keahlian mu !" ucap ibu sambil melirik kak Mega

" Tapi Bu aku kan baru datang tadi sore masa besok pagi harus berangkat lagi ?!"

" Rejeki jangan ditolak, ini kakap loh !" sahut ibu sambil menatap tajam kak Mega

Kak Mega menghembuskan napasnya dengan kasar, ia terlihat kesal tapi tidak bisa menolaknya

Pagi pagi kak Mega sudah siap berangkat ke terminal

Kak Mega tidak membawa apapun hanya tas selempang dan jaket denim yang dipegang nya

Aku mengantar nya menggunakan motor ibu lalu

aku kembali ke rumah ku lalu ku parkir motor di teras

Terdengar suara ibu tiri ku sedang berbincang di telpon

" Iya sudah berangkat barusan, mungkin nanti siang sampai di sana !"

" Iya tuan terima kasih banyak !"

Kata ibu lagi dan terlihat wajahnya sumringah, pasti sudah dapat transferan ucap ku dalam hati

Aku masuk ke dalam kamarku, Niken sudah berangkat sekolah dan sebentar lagi ibu pun akan pergi entah kemana

Aku membawa pakaian kotor kebelakang untuk di cuci

" Ta ..jangan lupa latihan bely mu !" ucap ibu mengingatkan

" Iya Bu nanti jam 12 !" jawab ku

" Dan jangan lupa nanti sore yoga Ya !"

" Iya Bu !" jawab ku sambil mengambil sapu

" Ibu berangkat dulu mungkin pulang agak malam !"

" Iya Bu !" hanya itu jawaban yang selalu aku berikan

Akhirnya ibu pun pergi entah kemana dan aku pun melanjutkan pekerjaan ku

Semenjak aku menginjak kelas satu SMA ibu mulai memasukan aku ke sanggar tari, les renang, hingga kursus kecantikan bahkan ibu sering membawa ku untuk perawatan di salon langganan nya

Itu membuat ku menjadi most wanted di sekolah tapi jangan harap kalau aku bisa menjalin hubungan dengan lawan jenis

Aturan nya sudah jelas jika aku hanya boleh berpacaran setelah tamat SMA

Aku sudah menyiapkan segala kebutuhan ayah jadi tidak terlalu khawatir jika aku tinggalkan karna Niken sebentar lagi pulang

" Ayah, Gita pergi dulu ya..sebentar lagi Niken pulang kok !"

Ucap ku setelah menyuapi dan mengganti Pampers ayah

Ayah hanya tersenyum sambil menggerak kan alisnya

Aku pun mencium pipi ayah lalu pergi menuju tempat latihan bely dance

Aku sampai tempat latihan bersamaan dengan pelatih hingga membuat ku segera berganti kostum karna sebentar lagi latihan di mulai

Aku menggerai rambut ku yang ikal sepinggang dan kaki jenjang ku yang kuning langsat terekspos hingga pangkal paha juga atasan ku yang hanya berupa bra bermute

Membuat para wanita bahkan pelatih ku sendiri iri dan aku hanya tersenyum menanggapi tingkah mereka

Andai mereka tau kehidupan macam apa yang sudah menungguku aku yakin mereka akan jijik dan menjauhiku

Terpopuler

Comments

Endang Winarsih

Endang Winarsih

sy suka.lanjut

2022-06-16

0

Flying-pan

Flying-pan

Poor them, dipaksa kerja karena greediness ibu tiri 😞

2021-06-03

1

Emma The@

Emma The@

Like dari Cinta CEO untuk Gadis Butik kak...

2021-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!