Bab 5

Mega sedang berada di kamarnya sambil membereskan beberapa barang dan pakaian yang terlihat berantakan

Niken berada disekolah sedangkan ibu tirinya masih tertidur setelah semalaman berusaha mencari keberadaan Gita

Mega duduk di lantai sambil bersandar pada tempat tidurnya dengan memeluk kedua lututnya

Mega memikirkan masa depan nya sampai kapan ia akan hidup seperti ini

Satu satunya harapan hanya pada kekuatan Gita untuk bertahan demi menyelamatkan masa depan Niken

Mega teringat ketika pertama kali Pratiwi menjebaknya

Dengan dalih demi pengobatan ayahnya dan biaya sekolah adik adiknya Mega ikhlas jika ia harus bekerja

Tapi Mega tidak tau jika pekerjaan yang di berikan ibunya pekerjaan yang sangat memalukan

flash back on

Pratiwi meninggalkan Mega bersama papi Bram disebuah villa mewah

" Mega apa kamu sudah punya pacar ?"

" Belum papi Mega tidak boleh pacaran kalau belum selesai sekolah !" jawab Mega polos

" Bagus lah itu hanya akan menganggu sekolah mu saja !"

" Iya papi !"

" Oh iya apa ibu mu sudah memberitahu tentang pekerjaan mu !"

" Belum papi, ibu cuma bilang kalau Mega harus nurut sama papi !"

Mendengar jawaban Mega yang polos Bram pun tersenyum senang

Tidak berapa lama seorang pelayan membawa minuman ke hadapan Mega

" Minum dulu Mega kamu pasti haus kan !"

" Terima kasih !" jawab Mega tanpa curiga menghabiskan minuman dihadapan nya

Selang beberapa saat kemudian Mega merasa tubuhnya terasa panas, Mega pun mulai mengipas ngipaskan telapak tangan nya ke depan wajahnya

" Kamu kenapa Mega ?" tanya Bram

" panas Pi !" jawab Mega

" Ayo ke kamar dulu mungkin kamu perlu mandi !" ajak Bram

Tanpa rasa curiga Mega pun mengikuti Bram menuju kamar nya

Mega memasuki sebuah kamar besar dengan tempat tidur king size yang terlihat mewah

Mega memandang ke sekeliling kamar itu dengan kagum

" Kamu menyukainya Mega ?"

" Iya Mega suka tapi apa tidak terlalu bagus ?"

" Tidak ada yang terlalu bagus buat kamu Mega !" jawab Bram sambil mendekat ke arah Mega

" Kamar mandinya di mana ?" tanya Mega dengan napas mulia tersengal

" Disana...ayo papi bantu

melepas pakaian mu !"

" Ti..tidak usah papi, biar Mega sendiri !" tolak Mega

Tapi sepertinya Bram sudah menyadari jika obat yang ia campurkan dalam minuman Mega mulai bekerja

Bram pun mulai menyentuh lengan Mega dan membelai rambutnya membuat Mega merasakan sesuatu bergejolak dalam tubuh

Wajah Mega mulai memerah seperti menahan sesuatu lalu dengan perlahan Bram pun menarik resleting atasan Mega

Mega yang sudah terpengaruh obat seperti hilang akal, dengan mudahnya Bram menarik Mega ke atas tempat tidur tanpa perlawanan

Lalu detik berikutnya Mega seperti berada di Padang gersang dalam waktu lama

Mega mulai merintih dan memohon pada Bram untuk memuaskan dahaganya

Bram yang sudah berpengalaman begitu menyukai Mega yang masih polos dan belum tersentuh sama sekali

Hingga akhirnya tanpa Mega sadari semua kepolosan Mega terenggut dalam sekejap oleh keserakahan Pratiwi dan kebiadaban Bram

Hari menjelang siang ketika Mega berusaha membuka matanya

Mega berusaha menggerakkan badan nya yang terasa hancur, tulang tulang nya serasa lepas dari sendinya

Mega berusaha memulihkan kesadaran nya dan berusaha mengingat apa yang terjadi hingga tubuhnya terasa sakit

Tiba tiba terlintas dipikiran nya kilatan kejadian semalam ketika Bram mulai menyentuh nya dan dirinya yang mulai memohon dipuaskan pada Bram

Mega pun tersadar dengan kondisi tubuhnya yang tanpa pakaian dengan aroma asing yang tercium serta banyak nya bercak merah diseluruh tubuhnya

Mega pun mulai menangis ketika menyadari jika dirinya sudah kehilangan sesuatu yang paling berharga

Mega merasa sangat hina dan kotor apalagi mengingat dia sendiri yang memohon kepuasan kepada Bram

Tiba tiba terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan nampak Bram hanya berbalut handuk di pinggang nya berjalan mendekati Mega

" Halo sayang kamu sudah bangun ? apa masih terasa sakit ?" tanya Bram sambil duduk di tepi ranjang

Mega menutupi tubuhnya hingga dada lalu berusaha menjauh dari jangkauan Bram

" Maaf papi Mega mau pulang !" ucap Mega sambil menghapus air matanya

" Pulang kemana ? mulai sekarang ini rumah mu !" ucap Bram sambil berusaha meraih Mega

" Enggak papi, Mega mau pulang aja !" rengek Mega

" Tidak Mega sayang , kamu akan tinggal disini sama papi selama dua tahun !" jawab Bram sambil mencengkram lengan Mega

" Tapi papi Mega mau pulang aja, Mega gak mau kerja di sini !" rengek Mega lagi

" Tapi papi sudah membayar semua gaji kamu sama ibu mu !"

" Gaji apa papi ? Mega enggak pernah terima uang dari ibu ?" tanya Mega dengan bingung sambil memandang ke arah Bram

Mendengar ucapan Mega Bram pun mengambil ponselnya lalu menghubungi Pratiwi

" Tanyakan langsung pada ibu mu !" ucap Bram sambil memberikan ponselnya pada Mega

" Halo tuan ada apa ya ?"

" Ibu ini Mega , ibu apa benar sudah menerima gaji Mega dari papi Bram ?" tanya Mega dengan suara bergetar

Mendengar suara Mega membuat Pratiwi mendengus kesal

" Iya..ibu sudah menerima gaji kamu untuk dua tahun kedepan dan sudah ibu bayarkan untuk melunasi hutang bekas pengobatan ayahmu dan sekolah adik adikmu !" bentak Pratiwi

" Tapi Bu sebenarnya pekerjaan Mega itu apa ?!"

" Pekerjaan mu hanya satu melayani tuan Bram dan menuruti semua permintaan nya !"

" Tapi Bu ..!" belum selesai Mega bicara ponselnya sudah dimatikan oleh Pratiwi

Mega hanya memandang ponsel ditangan nya dengan kecewa, Mega tidak percaya jika Pratiwi tega menjualnya

" Sekarang kamu sudah mengerti tentang pekerjaan mu kan ?" tanya Bram sambil membelai bahu Mega yang terekspos

Mega hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan lalu Bram pun mulai menarik Mega ke dalam pelukan nya

" Sepertinya aku membutuhkan mu lagi Mega sayang !" ucap Bram dan kembali Mega berada dalam kuasanya

Flashback off

Mega mengusap air matanya, ia sudah berusaha tegar tapi mengingat apa yang sudah dialaminya selama ini kadang membuat Mega ingin mengakhiri hidupnya

Tapi Mega teringat dengan Gita dan Niken juga ayahnya membuat Mega bersemangat kembali untuk melanjutkan hidupnya

Semenjak kontraknya habis dengan Bram Mega dikontrak oleh Roy selama setahun dan sekarang Mega belum punya papi baru lagi

Usia Mega baru menginjak 22 tahun sehingga tidak terlalu sulit untuk mencari papi baru

Tapi andai bisa memilih sebenarnya Mega tidak mau menjadi simpanan para bandot tua yang lebih pantas menjadi ayahnya itu

Tapi untuk saat ini hanya itu pilihan yang Mega punya untuk menyelamatkan adik adiknya

Sementara itu Gita nampak sedang membuat surat lamaran untuk bekerja di beberapa perusahaan atau pabrik

Gita harus secepatnya mencari pekerjaan karna Gita tidak bisa selamanya tergantung pada Rina dan Rossi

" Eh lu mau gak jadi pelayan di rumah makan ? tanya Rina

" Mau kak jadi tukang cuci piring juga mau !" jawab Gita

" Oke ..lu siapin lamaran nya entar aku tanyain lagi ya takutnya sudah di isi orang !"

" Iya kak !"

" Sambil nunggu gimana kalau nanti malam lu ikut gue ke Monalisa !"

" Iya kak siapa tau bisa langsung kerja !" jawab Gita bersemangat

Ternyata ada manfaatnya juga semua kegiatan yang ibu wajibkan untuk ku

Gumam Gita sambil menyiapkan kostum yang akan ia bawa untuk nanti malam

Terpopuler

Comments

Emma The@

Emma The@

like lagi kak

2021-06-14

1

Waryana Ryana

Waryana Ryana

Ditunggu up nya Thor 👍

2021-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!