Bab 4

Gita memandang kagum gedung gedung pencakar langit yang berjejer sepanjang jalan begitu memasuki kawasan kota

Rossi yang melihat tingkah Gita hanya tersenyum tapi Rossi juga merasa khawatir apa Gita bisa bertahan di tempat yang sangat asing tanpa ada yang dikenalnya sama sekali

Tapi mau bagaimana lagi toh ia hanya bisa membantunya sebatas mengantarkan Gita ke tempat tujuan nya tidak lebih

Apalagi dengan kondisinya yang tidak jauh dengan Mega membuat Rossi tidak keberatan ketika Mega meminta bantuan nya

Awalnya Rossi hanya akan mengantar nya sampai terminal bus tapi Rossi merasa khawatir jika Gita akan kebingungan di terminal nanti

Jadi Rossi pun akhirnya mengantar kan Gita sampai ke rumah kenalannya dan menitipkan Gita disana untuk beberapa hari

Rossi memarkirkan mobil nya didepan sebuah mini market lalu mengajak Gita turun

" Kita sudah sampai kak ?" tanya Gita

" Iya...!" jawab Rossi sambil turun dari mobilnya

Gita mengambil koper dari bagasi lalu berjalan mengikuti Rossi yang berjalan didepan nya

Gita memasuki sebuah gang yang di kanan kirinya penuh dengan rumah petak berukuran kecil

Anak anak berlarian disepanjang jalan hingga membuat Gita harus berdiri menyamping agar tidak tertabrak anak anak itu

Hingga akhirnya Rossi memasuki sebuah kontrakan bertingkat yang lumayan bagus dengan parkiran yang luas hingga bisa muat beberapa mobil

Awalnya Gita merasa bingung karna jalan yang ia lewati hanya. gang kecil

Hingga ia memasuki kontrakan itu dan terlihat sebuah gerbang di samping kontrakan yang terhubung dengan jalan besar

Rossi yang melihat Gita kebingungan hanya tersenyum lalu menghampirinya

" Kita masuk lewat belakang biar lebih dekat !" jelas Rossi

Mendengar penjelasan Rossi Gita pun hanya mengangguk kan kepalanya

Rossi mengetuk sebuah pintu bernomor lima di lantai dasar hingga beberapa kali ketukan

Lalu terdengar sahutan dari arah dalam yang menyuruh mereka untuk menunggu

Tidak berapa lama pintu terbuka dan terlihat seorang wanita seusia Rossi keluar dengan wajah khas bangun tidur

" Lu gak kerja Na ?" tanya Rossi

" Kerja lah bentar lagi ada yang jemput !" jawab Rina teman Rossi

Lalu Rossi dan Gita pun duduk dilantai beralaskan karpet tebal

" Kenalin ini Gita yang gue bilang adiknya si Mega !"

Gita lalu menyalami Rina yang memandang nya dari atas sampai bawah

" Gila ! lu cantik banget kalau mami Erna tau lu bisa kaya mendadak !" ucap Rina

" Hus ! lu jangan ngomong sembarangan !" jawab Rossi

" Lah..emang dia cantik kok pasti banyak papi papi yang rebutin dia !" jawab Rina lagi

" Eh Na bisa gak cariin dia kerjaan di tepat lu !"

" Kerjaan kaya kita maksudnya ?"

" Eh Kunti ! kalau kerjaan kaya kita mah ngapain jauh jauh gue bawa ke sini !" jawab Rossi sewot

" Haha..tenang nek gak usah emosi !" jawab Rina sambil tergelak

" Emang lu bisa apa ?" tanya Rina pada Gita

" Bisa nari kak !" jawab Gita malu malu

" Nari apaan ?" jawab Rina penasaran

" Tari apa aja kak tradisional sampai modern dance juga bisa !" jawab Gita

Rina terdiam sesaat seperti sedang berfikir

" Lu masih inget gak diskotik Monalisa sekarang tiap malam sabtu minggu mereka ngadain live dance gitu !" ucap Rina pada Rossi

" Nah lu bisa kan ajak dia ke sana siapa tau masih ada tempat !" jawab Rossi

" Tapi jangan sekarang ya bentar lagi langganan gue dateng !" jawab Rina

" Santai aja tapi gue titip Gita sama lu ya !" pinta Rossi

" Oke...tapi lu liat sendiri kondisi kamar gue kayak gini !" jawab Rina

" Gak apa apa kak, Gita bisa tidur disini !" jawab Gita

" Jangan !! bahaya kalau sampai klien gue lihat lu !" jawab Rina

" Terus Gita mau lu suruh tidur dimana ?" tanya Rossi

" Dikamar gue aja, lu bisa gelar kasur di bawah sekalian pakaian lu simpen dilemari gue !" perintah Rina

" Lu nginep sini kan Ross ?" tanya Rina

" Iya tapi mobil gue parkir di minimarket belakang !"

" Tenang ntar gue minta tolong bang Vito jagain mobil lu !" jawab Rina

Setelah beberapa saat Rina nampak keluar dari kamarnya dengan pakaian sexy

Wajahnya yang cantik hanya dipoles dengan makeup sederhana

" Gue tinggal dulu ya , bentar lagi makanan dateng udah gue pesenin !" ucap Rina

" Ok..makasih ya Na !" ucap Rossi

Tidak berapa lama terdengar klakson mobil dan Rina pun langsung menemui klien nya yang sudah menunggu

" Kamu mandi dulu biar segeran !" perintah Rossi pada Gita

" Iya kak !" jawab Gita sambil mengambil handuk dan baju ganti

Tidak lama Gita sudah duduk di ruang tamu dan dihadapan nya sudah tersedia sebungkus nasi Padang dan segelas teh yang masih mengepulkan asap

" Ayo kita makan dulu kamu pasti udah lapar kan !" tawar Rossi pada Gita

Gita pun langsung melahap nasi Padang dihadapan nya tanpa sungkan

" Kak Rossi sudah lama kenal kak Mega ?" tanya Gita disela suapan nya

" Lumayan lama hampir dua tahunan !"

" Kalau sama kak Rina juga udah lama ?"

" Kalau sama Rina kakak pernah satu kontrakan selama setahun, tapi kemudian kakak pindah keluar kota !" Jawab Rossi

" Kamu sangat beruntung Gita karna kakak mu sangat perduli pada mu tidak seperti kakak dan kak Rina tidak ada yang perduli !"

Ucap Rossi dengan wajah penuh kekecewaan mengingat ketika dirinya terjerumus ke dalam pergaulan bebas tidak ada satu pun keluarganya yang perduli

Mereka malah memanfaatkan dirinya dengan memberinya beban yang seharusnya bukan tanggungjawab nya

Gita pun terdiam mendengar cerita Rossi, teringat ketika pertama kali Mega di bawa oleh ibu tirinya untuk bekerja

Dan yang membuat Gita tak percaya adalah ketika Mega menceritakan pekerjaan apa yang diberikan Pratiwi untuk nya

Walaupun Pratiwi melarang Mega menceritakan tentang pekerjaan nya pada Gita tapi demi keselamatan Gita, Mega pun mulai memperingatkan Gita dan mempersiapkan pelarian Gita

flash back on

" Mega kamu sekarang sudah lulus SMA sudah seharusnya kamu membantu ayah dan ibu !"

" Tapi Bu Mega mau kuliah dulu !"

" Kan bisa kuliah sambil bekerja, banyak kok yang seperti itu !"

" Tapi Mega kerja apa Bu ?"

" Tenang saja ibu sudah menitipkan kamu ke teman ibu di kota, kerjanya enak tapi gajinya besar !" ucap ibu dengan wajah berbinar

Mendengar tawaran yang menggiurkan membuat Mega yang polos pun mengiyakan perintah ibunya

Hingga suatu hari Pratiwi membawa Mega ke kota, di sana Mega di ajak ke sebuah hotel

Pratiwi mendandani Mega yang cantik dengan pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sexy dan kulitnya yang putih mulus

Lalu Pratiwi membawa Mega ke sebuah villa mewah di sana Mega dikenalkan pada seorang laki laki berusia 45 tahunan

" Mega ayo salim sama papi Bram !"

Pria yang di panggil Bram itu terlihat sangat senang ketika melihat Mega yang masih polos itu berdiri dihadapan nya

Mega mengulurkan tangan nya yang di sambut oleh Bram lalu Mega pun mencium punggung tangan Bram

" Mega !" ucap Mega dengan malu malu

" Kamu panggil papi Bram ya ?"

" Iya papi !" jawab Mega sambil menundukkan wajahnya

" Mega mulai sekarang kamu kerja disini sama papi Bram ya, ibu pulang dulu kasian adik adik mu !" ucap Pratiwi sambil mengelus punggung Mega

Mega yang polos hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengetahui jika masa depan nya sebentar lagi akan hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!