"Sial, apa yang harus aku lakukan sekarang." umpatku dalam hati.
Pria yang ada di hadapanku saat ini menatapku tajam, aku tak berani menatap nya. aku hanya menunduk dan memikirkan cara agar aku bisa keluar dari sini.
" Apa kamu melihatnya?." Suara parau yang keluar dari mulutnya.
"A_aku tidak tau apa pun, ku mohon jangan bunuh a_aku, a_aku janji a_aku tidak akan memberitahukan ini kepada siapa pun tapi aku mohon biarkan a_aku pergi." Ucap ku terbata-taba memohon.
"Apa ucapan mu bisa aku percaya?." Tanyanya dingin
Ouh tuhan, suaranya saja sudah membuatku merinding apalagi mukannya.
"I_iya aku akan merahasiakan kejadiaan ini, aku mohon biarkan aku pergi, a_aku tidak mau mati sekarang ku mohon."
"Apa jaminan jika kamu melangarnya?." Tanyanya
"J_jika aku melanggarnya k_kamu boleh membunuhku." jawabku.
Pria di hadapanku terdiam sejenak sebelum membuka suara.
"Tatap saya." suruhnya
Pria di hadapanku saat ini menyuruhku untuk menatapnya, namun aku engan menatapnya saat ini aku takut benar-benar takut.
" Tatap saya." ucapnya lagi.
" SAYA BILANG TATAP SAYA." Bentaknya di depan mukaku.
Aku terlonjak kaget mendengar bentakannya, Ku beranikan menatapnya kini aku melihat dengan jelas wajahnya disini. Sangat tampan namun mengerikan.
"Apa kamu yakin dengan ucapanmu itu hm?." Tanyanya dingin
"I_iya."
"Kalau begitu kamu tunggu disini." Ucapnya
" U_untuk apa?."
" Jangan mencoba untuk kabur dari sini." Ucapnya spontan
"Ya tuhan, aku harus gimana." Batinku
2 Menit telah berlalu, namun kini pria itu belum datang juga. Terdengar di luar sana turun hujan, Terlintas dipikiranku untuk lari dari tempat ini, tapi disisi lain aku takut kalau sampai dia bisa menemukan ku.
Namun, saat ini tidak punya cara lain ku beranikan keluar dari tempat itu secara perlahan dan lari sekuat tenagaku.
Belum sempat beberapa detik dari kepergianku, pria itu datang dan tiba-tiba rahang nya mengeras saat tidak melihatku di tempat.
"Ternyata kamu ingin bermain dengan ku, baiklah akan ku turuti kemauanmu itu." Gumam pria itu.
*
"Huh...huhh...huhh, sepertinya dia tidak mengikutiku." gumamku ngos-ngosan karna dari tadi aku berlari tanpa henti.
"Hahh.. Sekarang hujan sangat lebat baju aku sekarang basah, dan koperku ketinggalan di tempat tadi, ngak aku ngak mau balik lagi ke tempat itu, sebaiknya aku cari penginapan dulu." Gumam Ara.
Ara bergegas mencari kost-kosan kecil, beberapa menit kemudian Ara bersyukur karna mendapatkan kos-kosan yang pas dengan uang nya yang ia pegang.
"Ini mbak kuncinya, kalau mbak butuh sesuatu jangan sungkan bilang aja sama ibu." Ucapnya
"Iyah bu makasih." Ucapku
"Yaudah ibu pamit pulang dulu yah." Ucapnya
" Ahk iya ibu hati-hati."
Ibu kosan itu pergi meningalkan ku sendiri, dengan cepat ku buka pintu itu dengan kunci yang di berikan Ibu itu. Namun, sangat sulit untuk aku buka tiba-tiba kunci yang aku pegang lepas dari tanganku.
Aku membungkuk untuk mengambil kunci itu, namun saat sedang mengambil kunci itu aku melihat sebuah kaki yang berada di belakangku.
Aku sempat berpikir kalau di sini tidak ada siapapun, Ibu kosan pun sudah pulang ke rumahnya lalu siapa dia?.
Tiba-tiba pikiran ku terhenti kepada pria yang tadi aku temui tadi, refleks aku berbalik dan benar saja dia pria tadi.
"K_kamu?." Ucapku terbata-bata
"Kenapa? kau ingin bermain dengan ku hm." Ucapnya dengan wajah yang merah padam.
"Ngak aku gak mau, Tolong....Tolongg...Tol...mmpphtt."
Pria itu membungkam mulutku dengan sapu tangannya aku sempat memberontak, namun nihil tenaganya lwbih kuat dari ku dan berhasil membuatku tak sadarkan diri.
Pria itu mengangkatku Ala Brindal Style, dan memasukanku ke mobilnya.
Di sepanjang perjalanan aku belum sadar, karna pria itu memberikan durasi bius yang cukup tinggi di sapu tangannya.
*
5 menit kemudian, pria itu membawa ara ke sebuah rumah dan membaringkan ara di tempat tidur king sizenya itu.
Dia menatap Ara begitu lekat, sesekali pria itu mengelus pipi ara dan menyingkirkan rambut ara dari wajahnya.
" Kamu sangat cantik namun sayang kamu tidak mendengarkan perintah orang lain, Dan aku tidak suka orang yang membantah perintahku." Gumam pria itu.
Pria itu berjalan ke arah sofa dan duduk memerhatikan Ara yang terbaring tak sadarkan diri di tempat tidurnya itu.
Jackson William Wildon, yakkk...Itulah nama pria yang membawa Ara itu. Dia putra tunggal dari pasangan Jordan William Wildon dan Ameli William Wildon. Kedua orang tuanya sudah meningal dunia saat umur Jackson 9 tahun saat itu lah Jackson di asuh oleh sahabat dari ayahnya yaitu Candra, Jackson memangil Candra dengan sebutan Om.
Jordan telah meningal dunia karena di bunuh dan ibunya meningal karna Depresi di tinggal suaminya. Kini Jackson turun temurun dari ayahnya yaitu seorang Psychopat dan itu di dukung penuh oleh Candra.
Jackson terkenal dengan sifat dingin, tidak peduli, sekali marah sangat menyeramkan, dia tidak suka ada orang yang mengangkang dan membantah nya. Itulah yang membuat semua orang takut dan tunduk kepada Jackson.
Dan hal itu membuat Jackson menjadi seorang Psychopat atau bisa di bilang KING PSYCHOPAT.
*
"Eunghhh." suara lengkuhan Ara.
Ara mengerjap-ngerjap matanya perlahan untuk mengondisikan dengan cahaya lampu.
"A_aku dimana?." gumam
"Akhirnya bangun juga kamu."
*
*
*
Jackson William Wildon.
HAPPY READING 😙
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAH
SEPERTI LIKE, KOMEN, FOLLOW, AND VOTE MAKASIH😊🙏😙.
SEE YOU NEXT TIME.👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
🌹Devitha anggraini🌹
boleh komen.. maaf ya visual nya gak cocok sama dia yang PISICOPAT. oke dia terlalu imut bestie. kurang garang. cocok nya visualnya itu jakson wang
2022-10-19
0