Bab 4

Seorang pria yang duduk di kursi kerjanya sambil memandangi kalung yang di temukan nya semalam. Kalung itu mengingatkan dia dengan gadis kecil, yang selama dua belas tahun dia cari. Gadis kecil itu adalah cinta pertama Farel, yang hilang entah kemana selama dua belas tahun ini. Pergi membawa sejuta senyum yang pernah di temui oleh Farel.

Gadis kecil yang berusia enam tahun, yang berhasil mencuri hati Farel dengan cara menyelamatkannya saat dia dalam bahaya. Gadis kecil yang mengajarkan Farel bagaimana caranya tersenyum walaupun menurutnya itu sulit baginya.

Gadis itu pergi membawa separuh hatinya. Membawa senyuman Farel, yang selama ini Farel sembunyikan.

" Apa kamu wanita semalam Khalifa. Jika itu benar kamu adalah Khalifa. Aku ingin memberitahukan kepada kamu, Bahwa aku mencari mu selama dua belas tahun. Dan semalam aku menemukan wanita yang sama seperti dirimu, Tapi aku tidak tau apakah itu benar kamu atau hanya orang lain. Walaupun hanya kalung ini yang aku jumpai. Tapi perasaanku meyakinkanku kalau kamu adalah wanita semalam." Batin Farel terus memandangi kalung yang dia pegang. Kalung yang Farel temukan semalam.

Saat Farel sedang memandangi kalung itu, Denis masuk kedalam ruangan Farel, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

" Tuan, Ini sudah waktunya makan siang." Ucap Denis yang masuk tanpa permisi atau mengetuk terlebih dahulu.

Farel menoleh, menatap kearah sekertarisnya itu. Yang masuk kedalam ruangannya tanpa permisi terlebih dahulu." Apakah kamu tidak bisa mengetok pintu Terlebih dulu sebelum kamu masuk." Tanya Farel kesal sambil menatap tajam Denis.

" Ngga usah marah juga Rel. Dari tadi Gue ketuk pintunya. Tapi di dalam ngga ada jawaban sama sekali, makanya gue masuk saja. Dan gue lihat lo yang sedang asyik diam sambil menatap kalung yang lo pegang." Jelas Denis.

Farel yang mendengar, Denis memanggil nya Lo, gue. Langsung menatap sekertarisnya itu dengan tajam.

" Denis, ini bukan rumah, Tapi kantor. Jangan berkata tidak sopan dengan atasanmu." Tegur Farel kesal sambil menatap Denis.

Denis memutar matanya malas mengahadapi atasannya itu." Baiklah Farel Adrian, Gue tidak akan memanggil lo seperti tadi." Jawab Denis.

" Apa yang membuat kamu mengangguku." Tanya Farel menatap Denis. Tatapan Farel juga tidak setajam tadi.

" Lo sudah lupa kalau, Lo yang menyuruh Gue untuk membuat janji ke Firman di kafe xxxx." Jawab Denis mengingatkan." Dan sekarang sudah hampir makan siang. Apa Lo ngga jadi untuk menemui nya." Tanya Denis.

Farel yang mendengar, jawaban Denis berdiri dari kursinya kebesarannya, melangkah keluar tanpa mempedulikan Denis yang masih berada di dalam ruang kerjanya.

" Huuu, dasar bos aneh. Gue sendiri, tidak di perduli kan. Apa dia tidak sadar kalau aku masih berada didalam ruangannya." Gerutu Denis kesal, yang masih di dalam ruangan kerja Farel.

Suara ponsel Denis berbunyi, Membuat Denis yang terdiam segera mengambil ponselnya, yang berada di saku celananya.

Denis mengambilnya Tanpa melihat siapa yang sedang menelfon nya.

" Bisa ngga kalau Lo, ngga usah ganggu gue dulu. Gue sudah capek ladenin Lo terus." Tegur Denis marah tanpa tau siapa yang sedang menelponnya itu.

" Nis. Lo berani bentak gue. Lo lupa siapa gue." Tanya sang penelepon kesal. Sang penelepon yang tidak lain adalah Farel.

" Denis, bodoh banget si lo. Seharusnya lo lihat dulu siapa yang menelepon. Jangan asal nyosor aja, dan sekarang lihat yang Lo lakuin. lo salah membentak orang." Batin Denis panik saat mendengar suara siapa yang berada di dalam telfonnya.

" Maafkan gue bos, Gue tidak tau kalau anda yang sedang menelfon gue tadi." Ucap Denis meminta maaf, Karena tahu apa yang terjadi jika dia tidak langsung meminta maaf.

" Ngga ada maaf buat lo." Jawab Farel di sembarang sana dengan nada ketus. Yang membuat Denis menggerutu kesel.

Karena kesal, membuat Denis menendang angin untuk melampiaskan, kekesalannya."Sampai kapan Lo mau di dalam, cepat Lo keluar sebelum gue potong gaji lo hampir setengahnya." Ancam Farel kembali sambil memperingatkan. Membuat Denis seketika takut.

" Oke bos, Gue akan segera turun." Jawab Denis.

" Jangan lama. Dan satu meniti lo sudah ada di bawah, dan satu lagi. Jangan menggunakan lift jika turun kelantai kebawah. Tapi menggunakan tangga." Perintah Farel yang tidak bisa di ganggu gugat.

Denis yang mendengar perintah bosnya semakin membulatkan matanya, karena tidak percaya dengan ucapan Farel.

Hal yang paling aneh, karena di suruh satu menit untuk menuruni anak tangga, Apa nggak gila itu bos.

Dua menit saja baru menuruni lantai tiga sampai di lantai satu, Bagaimana dengan satu menit harus sudah sampai di bawah, Sedangkan dirinya masih berada dilantai paling atas dari gedung itu.

" Tapi bos_ " Denis mencoba untuk protes tapi di potong oleh Farel.

" Ngga ada tapi-tapian. Sekarang lu turun." Perintah Farel." Waktu lo, di mulai dari sekarang." Ucap Farel yang sudah menghitung waktunya. Tidak lupa, Farel mematikan sambungan ponselnya.

Sedangkan Denis yang mendengar ucapan Farel, dengan sigap langsung berlari. membuka pintu ruang kerja Farel dengar kasar. lalu menutupnya dengan asal. Karena terlalu keras, Membuat Stav yang berada di situ menjadi terkejut, karena suara pintu yang tertutup dengan begitu sangat kencang.

Denis melewati Stav yang sedang bekerja dan mereka sedang menatap kearah Denis, yang sedang berlari tidak jelas.

" Tuan_ " Saat satu dari Karyawan wanita ingin bertanya. Tapi harus terpotong karena melihat Denis yang sedang berlari, seperti orang yang sedang di kejar oleh sesuatu.

Denis berlari mengarah kearah tangga lalu dia menuruni anak tangga dengan gaya parkour nya. Melewati anak tangga Itu dengan cepat. Walaupun sedikit kesulitan.

Tapi karena Denis sudah menghafal semua parkour itu membuat Denis bisa melewatinya dengan cepat dan dia sudah sampai di bawah dengan selamat.

Denis kembali berlari melangkah kearah parkiran, lalu membuka pintu mobilnya dengan kasar.

" Terlambat, dua puluh detik." Ucap Farel sambil melihat kearah denis yang baru datang.

Denis begitu sangat kelelahan karena berlarian, yang membuat keringat bercucuran di keningnya. Membuat baju yang ia pakai sampai basah, seperti orang yang baru saja mandi.

" Cuman dua puluh detik, itu kan ngga apa-apa." Ucap Denis dengan Nafas yang belum teratur karena berlari tadi. Jantung nya juga bekerja lebih cepat daripada biasanya.

Denis masuk kedalam mobilnya, lalu duduk di sebelah Farel.

Denis menyenderkan tubuhnya di kursi. Tidak lupa dia juga mengambil sebotol air yang memang tersedia di dalam mobil itu, Lalu meminum nya dengan cepat. Sampai membuat air dalam botol itu habis tidak tersisa. Denis masih mengatur nafasnya yang hampir habis karena kerjaan Farel.

Denis menatap kearah Farel. Menatap Farel dengan sinis." Apa lo, mau bunuh gue." Tanya Denis ketus.

Farel memutar matanya malas." Padahal baru Gue suruh lo, untuk berlari menuruni anak tangga saja lo sudah hampir mati. Bagaimana kalau gue menyuruh Lo untuk lari dari kenyataan. Mungkin Lo sudah mati." Jawab Farel ketus.

" Bedah bo*oh." Pekik Denis kesal.

" Mulai berani ya sama bos." Tanya Farel kesal sambil memukul bahu Denis tidak lupa dengan mata yang melotot seram.

" Kasar banget si lo jadi sahabat." Ucap Denis dermatitis.

" Lebay." Cibir Farel." lo lupa gue siapa, sampai lo berani menjawab ucapan gue." Tanya Farel.

" Gue tau Lo bos gue. Tapikan ini bukan di kantor dan bukan jam kerja jadi gue sahabat Lo bukan sekretaris lo." Jawab Denis.

" Denis, tunggu kalau Lo sudah sampai di kantor." Ancam Farel memperingati.

" Silahkan gue ngga takut." Jawab Denis tanpa rasa takut sama sekali.

Inilah Denis. Kalau di dalam kantor sifatnya begitu formal tapi jika sudah di luar kantor maka sifat nya seperti anak kecil yang senang berdebat dengan Farel.

" Sekarang Lo jalan ngga usah membantah terus." Perintah Farel tegas.

" Siap Bro, laksana." Jawab Denis. Denis menghidupkan mobilnya. Ia segera pergi meninggalkan parkiran kantor, untuk pergi ke tempat yang dia tuju.

Sedangkan Farel menatap lurus ke dapan.

Suasana kembali hening. Farel yang berada dalam pikirannya sendiri. Sedangkan Denis sedang menyetir.

" Denis, apa Lo sudah mengetahui siapa wanita semalam." Tanya Farel memecahkan keheningan di dalam mobil itu

Denis menoleh kearah Farel sekilas lalu kembali fokus kearah jalan." Gue sudah menyuruh anak buah gue untuk mencari tau siapa wanita itu." Jawab Denis.

" Kami. menyelidikinya lewat cctv yang berada di sekitaran jalan yang Lo lewati semalam, dan dari cctv mereka menemukan, sebuah pelat motor yang di Kendari wanita semalam."

" Jadi lo udah tau wanita semalam dan dia berbeda di mana." Tanya Farel antusias tapi iya pendam dalam hatinya

" Belum bro."

" Setelah mereka mencari tau dari pelat motor itu. mereka menemukan fakta bahwa wanita itu mengunakan pelat motor palsu atau ilegal."

" Emangnya jaman sekarang masih ada yang mengunakan pelat motor ilegal." Tanya Farel tidak percaya.

" Iya bro, jaman sekarang masih banyak yang mengunakan pelat motor atau mobil yang palsu atau ilegal, Seperti wanita semalam."

" Kalau gitu, lo cari tau siapa pembuat pelat motor ilegal itu."

" Siap, Gue akan menelfon orang suruhan gue untuk mencari tau siapa pembuat pelat nomor ilegal itu" Jawab Denis.

" Gue bingung sama lo Rel. Sampai segitunya lo mencari tau tentang wanita itu, hanya karena lo ingin berterimakasih saja. Ini kali pertama buat gue, lihat lo mencari seorang wanita yang belum pernah lo lihat wajahnya atau Lo temui, Bahkan mengenal siapa wanita itu." Batin Denis sedikit ada rasa penasarannya dalam hatinya.

" Denis."

" Iya bro." Jawab Denis, yang sadar dari lamunannya.

" Ngelamunin apa, sampai gue panggil lo tidak di dengarnya."

" Ngga ada bro, gue hanya fokus melihat ke jalan."

Denis menjalankan mobilnya, dengan kecepatan di atas rata-rata, Karena jalan yang Denis lewati lumayan padat.

Sampai mobil, yang Denis kendari tidak sengaja, di tabrak seorang pengendara bermotor, yang sedang mencari celah untuk melewati kendaraan lain.

Denis bisa melihat pengendara itu, kearah ia melihat kearah spion mobilnya. Jadi dia tau gerak geriknya sang pemilik motor yang menabrak motor Farel.

Bark.( anggap aja surah mobil Farel yang di tabrak.

" Gila itu pengendara, pakai acara nabrak lagi." Gerutu Denis.

" Suruh pengendara motor itu berhenti." Sambung Farel tidak kalah kesalnya dengan Denis. Karena melihat, mobil mahalnya di tabrak.

Saat Denis ingin berteriak menghentikan pengendara pemotor. Pengendara itu, sudah berhenti duluan.

Denis ikut memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, saat ia melihat pengendara bermotor itu berhenti.

Farel dan Denis turun dari mobilnya. Melangkah kearah orang yang sudah menabrak mobilnya.

" Hey, Lo jalan lihat lihat ngga sih." Tegur Denis sedikit meninggikan suaranya kepada sang pengendara motor.

" Tolong maafkan saya tuan." Ucap sang pengendara motor itu.

...----------------...

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Wow keren

2021-10-01

1

Sis Fauzi

Sis Fauzi

mister guest nih?😀

2021-09-03

2

mutoharoh

mutoharoh

💪💪💪💪💪💪

2021-06-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!