bab2

Suara motor memecahkan keheningan malam. Suaranya yang motor yang melaju kencang melewati jalan yang sudah sepi karena malam.

Melewati beberapa rumah yang sudah mulai sepi. Motor itu sampai di depan pekarangan rumah yang cukup besar berlantai dua.

" Pak tolong bukakan pagarnya " Suruh gadis itu.

" Baik non " Jawab Satpam itu sambil membukakan pagar untuk gadis itu.

Setelah satpam membukakan pagar untuk gadis itu, Gadis itu pun masuk ke dalam pekarangan rumah nya.

" Makasih ya pak "

" Iya non " Jawab Satpam itu.

.

.

Setelah memarkirkan motornya di garasi, Gadis itu melewati pintu belakang untuk masuk kedalam rumah. sesampainya di dalam Gadis, itu bisa melihat hampir keseluruhan ruangan yang sudah gelap dan hanya sedikit cahayanya dari lampu lampu kecil yang terpasang di dinding, Saat dia ingin menaiki tangga tiba tiba lampu menyala. Ruangan yang tadi gelap kini terang karena cahaya lampu,

" Ya ampun pake acara ketahuan lagi " Batin gadis itu.

" Salsa nur Khalifa" Panggil seorang pria dari arah belakang Gadis itu, Gadis yang ternyata bernama Salsa. Salsa yang mendengar panggilan itu ragu untuk membalikkan tubuhnya. karena dia tau suara siapa itu.

" Salsa," Panggil Burham papi dari Salsa dengan suara yang cukup tegas" Salsa, Papi memanggilmu kenapa kamu tidak membalikkan badanmu " Tanya Burhan kembali.

Salsa yang mendengar panggilan Papi nya langsung membalikkan badannya dengan ragu, Saat dia sudah berbalik, Salsa melihat empat sepasang mata yang menatap ke arahnya. Salsa yang melihat papinya dan Bunda tirinya berdiri di hadapannya dengan tatapan mengintimidasi.

" Hehe, Papi belum tidur" Tanya Salsa sambil tertawa kecil, Sedangkan tangan nya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Dari mana kamu sal" Tanya Burham dengan tangan yang sudah di lipat di atas dadanya.

" Ee, Tadi Salsa dari rumah teman yah" Jawab salsa beralasan," Bisa mati gue kalau aku sampai ke tahuan " batin Salsa panik, Dia tau selanjutnya kalau sampai di ketahuan.

" Sampai malam begini" Tanya Burham kembali'.

" Iya, Pi, Soalnya, Tugas kuliah Salsa banyak makanya pulang larut" Jawab Salsa beralasan.

" Dari, Rumah teman kah atau habis balapan" Sambung seorang wanita yang berdiri di atas tangga, Dengan tangan yang di lipat di atas dada, Salsa yang mendengar suara itu melihat ke sumber diri suara itu dan salsa bisa melihat orang yang menjawabnya tadi.

" His, Aku tau pasti Nabila yang memberitahukannya ke papi ,makanya sampai ke tahunan " Batin salsa kesal sambil melihat ke arah Nabila dengan tatapan sinis.

" Kenapa, Lihat-lihat, Betulkan yang gue ucapkan tadi" Tanya Nabila sambil menuruni anak tangga satu persatu, Setelah itu Nabila berdiri di samping salsa. Sedangkan Salsa masih setia memandang saudarinya itu dengan tatapan sinis dan juga kesel.

" Ngga, yang Lo ucapkan itu ngga bener, Mana mungkin gue balapan" Jawab Salsa tidak membenarkan tuduhan dari Nabila. Sedangkan matanya yang masih setia melihat kearah Nabila.

" Aa. ngaku aja Lo ngga usah, Merubah fakta" Tuduh Nabila kembali.

" Ngga, Gue ngga bohong orang gue habis dari rumah teman" Jawab Salsa yang tidak terima dengan tuduhan Nabila.

" Dari rumah teman ko sampai malam" Sambung Burham. Yang membuat keduanya berhenti berdebat dan melihat ke arah papi nya itu.

Ya. Sebenarnya Burham sudah tau kalau putri keduanya selalu keluar malam dan melakukan kegiatan yang menantang adrenalin, Yang tentunya bukan balapan liar, Atau pun ke bar.

Burham tahu kegiatan apa yang selalu Salsa lakukan. Karena Burham selalu menggawangi ketiga anaknya, Yang membuat Burham selalu mengetahui kegiatan ketiga anaknya dari mata mata yang di kirim untuk mengawasi ketiga anaknya.

Burham juga tau kalau putri keduanya itu habis membantu orang dan melawan dua musuh sekaligus sampai pingsan yang hampir membuat mereka terbang ke akhirat.

Walaupun ketiganya sudah dewasa, Tapi Burham selalu mengawasi mereka, Karena Burham tidak mau sampai terjadi sesuatu kepada anak anaknya. Maka Dari itu Burham menyuruh mata mata untuk mengawasi seluruh kegiatan ketiganya dengan cara melaporkan kegiatan mereka kepada mereka.

Burham juga masih merasa bersalah terhadap perubah yang di alami Salsa yang terpengaruh karena perceraiannya dengan mantan istrinya.

yang membuat Sifa dan tingkah Salsa menjadi sangat bar bar, Berbeda dengan Tingkah anak perempuan lainnya.

Walaupun dia sudah menikah dan memiliki anak tapi mantan istrinya itu tetap datang dan mengejarnya, untuk merebut hak asuh ketiganya dari tangan burham.

" Betul, Ko Papi Salsa ngga bohong" Ucap salsa meyakinkan.

" Jangan percaya pi" Ucap Nabila yang tetap menyudutkan Salsa.

" Papi, Salsa ngga bohong, betul Pi " Ucap salsa yang terus meyakinkan sambil mengangkat dua jarinya berbentuk V. " Kalau ngga percaya papi bisa tanya sama bunda, Kalau Salsa tadi udah izin." Ucap Salsa kembali, Yang meminta bantuan ke pada sang bunda agar sang bunda mau membantunya.

Sedangkan Rahma yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan ketiganya langsung terkejut dengan ucapan putri keduanya itu yang membawa namanya dengan urusan tertangkap basah karena keluar malam.

Pasti dia akan di minta untuk berbohong, Agar membatu gadis yang masih berusia 18 tahun itu, Untuk menolongnya dari pertanyaan sang papi.

Ya. Rahma tau apa apa saja yang di lakukan putri keduanya itu. Karena Salsa selalu terbuka kepadanya.

Rahma merasa kalau Salsa tidak pernah menganggap dia seperti ibu sambung tapi seperti ibunya sendiri. Dari pertama dia bertemu gadis kecil itu dia sudah menarik hatinya.

" Ya Allah maafkan hamba mu ini, yang akan membohongi suami hamba sendiri" Batin Rahma, Salsa mulai memberikan kode kode lewat Matanya yang tentunya Rahma sudah tau apa yang di maksud putrinya itu.

" Benarkah itu sayang" Tanya barham melihat ke arah istrinya Rahma.

" Iya Mas, Salsa sudah minta izin sama aku, kalau Salsa mau kerumah temannya dan mungkin dia akan pulang larut malam" Jawab Rahma yang memberikan jawaban yang mungkin masih masuk akal.

" Maafkan aku ya Allah " Batin Rahma menjerit.

" Aku tau sayang kalau kamu berbohong, Untuk menutupi kesalahan putri kecilku itu " Batin Burham yang sudah mengetahui kebohongan istrinya itu, Burham hanya tersenyum tipis melihat tingkah keduanya, Yang bisa bisa nya saling bekerja sama.

Tiba tiba muncul di pikiran Burham untuk mengerjai kedua orang yang dia sayangi itu.

" Kerumahnya temanmu siapa Sal " Tanya Burham dengan wajah serius, Burham tau kalau putri keduanya hanya memiliki dua teman dekat dan sudah di anggap seperti saudara sendiri oleh Salsa, Yang tentunya tidak keluar malam seperti Salsa.

" Ais, Papi pakai acara tanya lagi, Mau jawab apa gue, Papi kan tau kalau gue hanya punya dua sahabat terbaik, Yang lain terpaksa dekat karena di suruh. " Batin Salsa bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Ya, Untuk ini bunda juga ngga tau Sal. sepertinya kamu terjebak dalam masalahmu sendiri." Batin Rahma yang mulai kasian kepada Salsa karena dia juga bingung untuk menjawab apa.

" Ee, dari rumah...." Ucap Salsa terbata bata sambil terus berpikir nama siapa yang harus dia bawa untuk menyelamatkannya.

" Tuh kan Papi, Salsa bohong, Jawabnya aja masih mikir dulu itu tandanya kalau dia sudah berbohong" Ucap Nabila yang masih menyudutkan Salsa.

Rasanya Nabila ingin tertawa melihat ekspresi wajah Salsa yang sudah mulai kesal sambil melihat kearah Nabila yang sudah tersenyum jahat.

" Maafkan aku Lina, hanya nama mu yang akan membatu gue." Batin Salsa merasa bersalah karena telah menjual mama sahabatnya itu

" Tadi dari rumahnya Lina, Pi " Jawab Salsa beralasan.

" Tapi, bukanya rumah Lina ada di kota xxxxx bukanya di sini." Tanya burham.

" Adu gue semakin bingung mau menjawab apa." Batin Salsa Menjerit.

" Ee, tadi Lina singgah kerumah tantenya yang ada di kota ini Pi. " Jawab Salsa.

" Emangnya Lina punya tante di sini. Setau Papi Lina ngga ada tante di kota ini." Ucap Burham, Yang memang tau semua informasi tentang sahabat Salsa.

" Ada koh pi, Papi aja yang ngga tau. Orang Lina pernah cerita sama Salsa."

" Tapi Lina ngga pernah cerita sama papi" Tanya Burham kembali.

" Yang bertemankan Salsa, Bukan Papi. Mana mungkin Lina mau cerita sama Papi." Jawab Salsa tersenyum kecut, yang merasa bingung dengan tingkah papinya yang seperti anak muda saja.

" Iya juga sih." Ucap Burham membernarkan. Yang membuat Rahma Yang melihat tingkah dari suaminya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Papi sudah selesaikan pertanyaannya." Tanya Salsa yang mulai bosan dengan pertanyaan sang papi.

" Belum, Papi belum selesai."

" Jadi apa lagi yang papi ingin tanyakan." Tanya Salsa yang mulai merasa kesal.

" Tapi kenapa kamu mengunakan motor, bukanya ada supir di rumah yang bisa kamu minta untuk mengantarkan kamu. Tapi kamu kamu malah mengunakan motor. Terus itu motor siapa."

" Itu motor milik putra pi." Sambung seorang pria yang baru masuk kedalam rumah.

" Motor kamu put. Tapi kenapa di bawah sama Salsa." Tanya Burham yang sudah tau pastinya kalau anak pertamanya itu akan membela Salsa dan ikut ikutan berbohong untuk menutupi kesalahan dari Salsa.

" Tadi pagi, Salsa di antar sama supir pi. Tapi saat supirnya mau jemput Salsa kembali. Tiba-tiba saja mobilnya mogok di tengah jalan pi, Makanya supir itu telfon putra buat jemput Salsa."

" Salsa memintaku untuk di antar ke rumah temannya. Setelah Salsa sampai di rumah temannya. Sahabat putra juga menelfon, kalau ada kerjaan penting. Dan sahabat putra mau menjemput putra pi.

" Makanya Putra titipkan motor putra ke Salsa, Suruh Salsa buat tunggu putra, biar nanti putra yang menjemput Salsa." Jawab putra menjelaskan sambil membuat cerita karangan. Agar sang Papi percaya dengan alasan Salsa tadi.

" Untung Putra datangnya tepat waktu, Kalau ngga pasti berbusa mulutku menjawab semu pertanyaan dari papi yang super sulit menurutku." Batin Salsa menjerit kegirangan.

" Terus kenapa Salsa masuknya sendiri." Tanya Nabila tidak terima karena salsa di belah oleh Putra.

" Itu karena gue, tadi ada di depan lagi menyimpan motor di garasi, Makanya gue lama masuk kedalam." Jawab putra bohong.

" Tuh, Udah selesaikan " Sambung Salsa

" Udah" Jawab Nabila singkat. Nabila merasa kesal karena Salsa selalu terbebas dari masalahnya. Sedangkan Burham hanya mengangguk mengerti mendengar penjelasan dari putra.

" Sekarang kalian berdua masuk ke dalam kamar kalian masing-masing." Suruh Burham sambil melewati kedua anaknya.

Burham sendiri juga sudah merasa capek jika harus melanjutkan pertanyaan yang tadi dia lontarkan untuk anaknya.

Burham melangkah menaiki anak tangga untuk masuk ke dalam kamar, Sedangkan istrinya tertinggal di sana.

" Maafin Salsa ya bunda. Udah membuat bunda berbohong ke papi. Dan terimakasih, bunda sudah mau bantuin Salsa berbohong." Ucap Salsa melangkah ke arah Rahma lalu memeluknya.

" Iya, Sama sama, Tapi jangan kaya tadi." Suruh Rahma sambil mengusap lembut pundak Salsa.

" Oke bunda."Jawab Salsa yang melepaskan pelukannya. Lalu berdiri tegak sambil mengangkat tangannya seperti orang yang sedang hormat.

" Ya sudah kalian bertiga jangan lupa tidur ya." Perintah Rahma yang langsung mendapatkan anggukan dari ketiganya.

" Siap bunda." Jangan ketiganya.

Setelah mendengar, jawab dari ketiga anaknya. Rahma meninggalkan ketiganya, melangkah menaiki satu persatu anak tangga pergi lantai atas.

Di rungan itu, tinggal mereka bertiga yang masih setia berdiri sambil terdiam.

" Dasar tukang lapor." Cibir Salsa.

" Biar aja, Siapa suruh suka keluar malam." Jawab Nabila cuek.

" Udah. Besok lagi baru lanjutin berdebatnya." Lerai Putra memisahkan keduanya.

" Iya" Jawab Nabila kesal sambil melihat kearah keduanya. Lalu melangkah menaiki anak tangga melangkah pergi ke kamarnya.

" Makasih lo udah mau bantuin gue." Ucap Salsa tersenyum senang.

" Iya. Tapi itu semua ngga gratis." Jawab Putra sambil tersenyum penuh makna.

" Iya nanti gue transfer, Berapa yang lo mau." Tanya Salsa yang sudah tau maksud dari putra. Lalu mengambil ponselnya dari arah saku celananya.

" Sembarang lo aja, Asal jangan satu juta." Jawab Burham.

" Oke. Itu sudah gue transfer di rekening lo dan sudah masuk." Ucap Salsa kembali sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

Putra mengambil ponselnya untuk mengecek beberapa uang yang di transfer oleh Salsa.

" Wi, Banyak banget Sal.Udah kaya ya lo." Ucap putra terkejut melihat uang yang di transfer oleh Salsa. Walaupun dia sudah menjadi CEO di perusahaan papinya, Tapi dia selalu senang meminta uang kepada Salsa, untuk menjaga rahasia Salsa.

" Baru tau ya, kalau gue sudah kaya dari lahir." Jawab Salsa." Anggap itu bonus dari gue, karena tadi lo udah membantu gue." Ucap Salsa kembali, lalu Salsa melangkah meninggalkan Putra. Salsa menaiki satu persatu anak tangga, Melangkah masuk kedalam kamarnya.

" Iye, Gue udah tau, dari dulu kalau lo udah kaya dari lahir." Gumam Putra. Ikut menyusul menaiki anak tangga, pergi melangkah ke kamarnya.

Bersambung

Visual

Salsa Nur Khalifa.

Biasa di panggil Salsa

Berumur 18 tahun.

Gadis yang terkenal kalem tapi bar bar.

Nabila Nur Hakilah.

Biasa di panggil Nabila.

Berusia 20 tahun.

Kaka kedua dari Salsa.

Putra Burham Husen.

Biasa di panggil Putra

Berusia 23 tahun

Kaka pertama salsa.

Yang tau mengetahui rahasia Salsa.

Terpopuler

Comments

Cahaya mata

Cahaya mata

hadir kak

2022-03-28

1

Realpcy_Cyl

Realpcy_Cyl

baifern😍😍

2022-02-14

1

Your name

Your name

Btw Udah keluar nih karakter Antagonisnya. Saking udah tahunnya Pak Burham jadi ngerjain tuh hihi

2022-02-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!