8 tahun kemudian
Angin musim semi memenuhi seluruh jalan kota membawa aroma bunga dan pohon yang begitu menyegarkan. Langit yang gelap tidak membuat jalanan kota sepi, sebaliknya itu masih dipenuhi dengan banyak aktifitas manusia.
Seorang remaja wanita mengemudikan motor dengan membawa box merah dibelakangnya, box itu memiliki tulisan Alibaba. Dia memiliki fitur agak berisi, memiliki rambut hitam sebahu, mata jernih, hidung mancung, bibir pink alami, 111dia cukup cantik. Remaja itu adalah Amanda Angelina Zheng atau Yueri Angelina Zheng gadis berusia 16 tahun, siswa sekolah menengah yang saat ini duduk di semester terakhir. Dia bekerja paruh waktu untuk biaya hidup dan sekolah.
Amanda tiba didepan restoran Alibaba, dia berjalan menghampiri seorang wanita gemuk bermata sipit, wanita ini pemilik restoran tempat dia bekerja.
"Bos, dimana paket makanan yang harus saya kirim?"
"Itu ada dimeja, tunggu sebentar ada dua lagi yang sedang dikemas."
Amanda pergi duduk disalah satu kursi dan membuka sebotol soda. Dihadapannya ada wanita seumurannya sedang melihat-lihat beberapa majalah fashion.
"Boleh saja melihat-lihat majalah mu?"
"Lihatlah," jawab wanita dihadapannya. Wanita itu adalah anak pemilik restoran, dia tidak pelit tanpa rasa segan Amanda sering meminjam buku pelajaran miliknya.
Amanda sangat suka melihat majalah fashion, walau dia tidak bisa memiliki barang-barang itu setidaknya dapat menyenangkan matanya.
"Amanda, makanannya sudah dikemas segera antar," ucap pemilik restoran.
"Ya Bos."
Amanda membawa beberapa paket makanan keluar dan segera menyusunnya kedalam box yang ada dibelakang motor, dia menyusun berdasarkan alamat terdekat yang tentunya akan diantar lebih dahulu.
Ada seorang remaja pria menghampirinya, dia terhitung pria yang tampan. Pria muda itu berucap, "Amanda kamu bekerja disini?"
"Iya."
"Apa kamu tidak kerepotan harus bekerja dan bersekolah?"
"Sangat kerepotan, tapi aku harus melakukanya. Hidupku tidak seperti dulu lagi karena nenek sudah tidak ada, keluarga itu mengusirku tanpa apapun."
Nenek Zheng mengadopsinya karena dia tidak memiliki teman di rumah, anak dan cucu nenek Zheng berada di kota lain dan hanya akan berkunjung sekali dalam setahun. Nenek Zheng memperlakukannya seperti cucu kandung sendiri, Amanda diberi kehidupan yang layak, yang perlu dia lakukan adalah bersekolah dan membantu nenek membersihkan rumah.
"Apa mereka benar-benar telah mengusir mu?"
"Ya David, pada hari yang sama nenek dimakamkan mereka langsung mengusirku. Aku hampir menjadi gelandangan untungnya ada kalung peninggalan nenek, dengan terpaksa aku gadaikan untuk bertahan hidup sebelum mendapatkan pekerjaan ini."
"Kenapa kamu tidak memberitahuku?"
"Sebagai seorang remaja, apa yang bisa kamu berikan untukku?"
"Amanda!... Kenapa belum pergi juga," ucap pemilik restoran.
"Besok saja lagi, saja harus bekerja. Bye..." Amanda segera menarik gas motornya meninggalkan temannya itu.
Sekarang Amanda berada didepan hotel Blue Moon, dia menatap bangunan 6 lantai di depannya dengan ngeri.
"Tempat ini selalu membuatku merinding, padahal aku sudah sering masuk kesini."
Amanda mengeluarkan paket makanan dari dalam box. Sebelum melangkah masuk dia berucap, “Ini hanya mengantar makanan, hanya sebentar. Yang perlu aku lakukan tidak perlu menoleh kemanapun cukup menatap lurus ke depan."
Wanita yang memiliki rambut sebahu itu melangkahkan kakinya memasuki pintu utama hotel sambil membawa dua kotak makanan di kedua tangannya.
Beberapa menit kemudian, dia sudah berada didepan kamar 66 dan memencet bel, “Ting tong.”
“Pengantar makanan dari Alibaba,” ucap Amanda.
Tidak lama kemudian pintu dibuka oleh seorang wanita berambut pirang, dia mengenakan gaun tidur yang sangat tipis. Wanita itu memiliki tato di bahu kirinya, detik berikutnya Amanda hanya bisa menahan dalam hati karena wanita ini tidak mengenakan underwear.
"Melihat hal vulgar disini lebih menegangkan daripada melihat hantu, pemandangan hari ini lebih baik dari pada melihat orang melakukan hubungan s** di koridor beberapa hari lalu," batin Amanda.
Wanita itu menyerahkan uang $ 100 dan berkata, “Simpan saja kembaliannya."
“Terima...”
“Cekrek,” pintu ditutup sebelum Amanda menyelesaikan kalimatnya. Amanda berbalik sambil tersenyum karena wanita itu memberikan kembalian $ 28 untuknya.
“Uang itu sudah cukup untuk aku hidup 2 hari,” ucapnya. Amanda berjalan menuju kembali ke lift, saat pintu terbuka ada 4 orang didalam sana, satu pria terlihat mabuk dia di bantu oleh seorang pria, dua pria lainnya berdiri tegap memegang ponsel dengan wajah rumit namun tidak menghilangkan ketampanannya.
“Pria-pria ini sangat tampan, dari penampilan mereka tidak berada dikelas bawah atau menengah, tapi kelas atas,” batin Amanda.
Pandangan Amanda jatuh kearah arloji dua pria didepannya itu berharga lebih dari $ 300.000, dan sepatu itu juga bernilai $ 100.000. Amanda mengetahui harganya karena beberapa hari lalu dia melihat di majalah yang dimiliki putri pemilik restoran.
Dua pria didepannya saling memandang kemudian kembali menatapnya dengan seringai licik, Amanda merasa ada sesuatu yang tidak baik akan terjadi. Dia mengambil langka mundur dengan pelan dan melirik ke pintu darurat di sebelahnya. Saat dia akan berbalik ke pintu seseorang memegang tangannya dan langsung berkata, “Maaf bisakah kamu membatu teman saya?”
Amanda berbalik dan mengatakan “Tidak, saya ada urusan. Kalian cari saja orang lain."
Amanda ingin melepaskan tangan pria itu namun pegangan itu sangat kuat, dan dia mendengar pria itu mengatakan
“Maaf, kamu tidak bisa menolak.”
“Bug,” pria itu memukul tengkuk Amanda hingga pingsan. Sebelum Amanda jatuh pria itu langsung menangkapnya.
....
....
Amanda berlahan kembali kesadarannya, dia merasakan ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman diantar kedua kakinya dan ada beban yang begitu berat menghimpit tubuhnya. Amanda berlahan membuka mata mendapati seorang pria melakukan hal yang tidak pantas pada dirinya, ruangan itu gelap dia tidak dapat melihat wajah pria itu.
“Baji*** !! turun dari atas ku,” Amanda berteriak. Dia ingin mendorong pria itu namun tangannya diikat.
Semuanya sudah terlambat, pertahanan terakhirnya sudah dilanggar oleh pria biad**, Amanda hanya bisa mengeluarkan air mata karena rasa sakit dan meratapi nasibnya. Amanda menggigit bibirnya dengan kuat karena menolak naluri ****** yang siap untuk keluar, dia menutup matanya tidak ingin melihat kenyataan pahit ini.
Pria ini benar-benar berenergi membuat Amanda tidak berdaya, saat pria itu beranjak dia mengumpulkan sisa energi untuk membuka mata. Pria itu membuka pintu kamar mandi cahaya terang memantul ke wajahnya, sayang sekali dia menyamping sehingga Amanda hanya bisa melihat sebelah sisi wajahnya saja.
"Musim semi tahun lalu hatiku hancur karena kehilangan nenek, musim semi tahun ini hatiku hancur karena kehormatan ku direnggut paksa oleh pria asing," batinnya. Amanda menutup matanya dan air mata tidak berhenti mengalir, hingga dia kembali terlelap tidur.
Pagi hari Amanda terbangun dari tidurnya, dia merasakan tubuhnya serasa hampir dihancurkan, ini lebih melelahkan saat dia harus berlari menaiki tangga dari lantai satu kelantai 10. Dia melihat ke sekelilingnya dan merasa sangat asing , “Ini bukan kamarku."
Lalu, bayangan aktifitas semalam muncul di ingatannya membuat dia yang masih terbaring ditempat tidur langsung mengambil posisi duduk. Amanda melihat sekeliling ruangan dan memperhatikan tempat tidur yang sangat berantakan dan meninggalkan aroma-aroma yang membuat Amanda mual.
“Uek... uek..." Amanda ingin ke kamar mandi mengeluarkan isi perutnya karena bau tidak sedap yang melekat di selimut dan kasur. Namun, saat dia ingin berjalan dia terjatuh karena kakinya begitu lemah dan terasa sakit di daerah sensi***nya.
Dia benar-benar merasa tertekan dan berteriak, “Baji*** !...”
................................................................
...Maaf readers jika banyak kesalahan dalam penulisan kata dan penyusunan kalimat. Jangan lupa tinggalkan like, vote, komentar, dan favorite. Kasih bintang Lima ya.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments