Secret Of Fate
Bau alkohol dan darah bercampur diruang itu, seorang wanita mudah yang berusia tidak lebih dari dua puluh tahun menjadi objek utama dimeja operasi, para dokter dan perawat sedang fokus membersihkan lukanya dan menyelamatkan bayi dalam kandungannya.
Diluar ruang seorang wanita dan pria yang berusia sekitar dua puluhan terlihat cemas, wanita itu bahkan berlinang air mata.
“Wenxia, kamu harus istirahat. Biarkan saya menunggu Jia disini,” pria itu berbicara sangat lembut.
“Tidak, bagaimana bisa aku beristirahat saat adikku belum dapat dipastikan keadaanya. Geri, tolong mengerti,” Wenxia berbicara cukup keras seolah membentak.
Geri tidak keberatan, dia tahu istrinya sedang mencemaskan adik satu-satunya sehingga tidak dapat mengontrol emosi. Geri berucap, “Setidaknya kamu harus makan sedikit roti lalu minum obat, ingat penyakitmu. Apa kamu ingin sakit mu datang kembali? Jika itu terjadi siapa yang akan mengurus Jia saat dia masih sakit.
“Saya takut, takut Jia tidak kuat menghadapi keadaannya saat ini.”
“Jia anak yang kuat, dia memiliki motivasi kuat untuk hidup. Dia tidak selemah yang kita pikirkan.”
Sopir Geri datang membawahkan kotak makan siang dan obat, segera Geri membuka kotak dan menyuapi istrinya. Wenxia membuka mulutnya menerima suapan dari Geri. Wenxia merasa mulutnya begitu lelah untuk mengunyah makanan itu, dan pintu di tenggorokan seakan tertutup tidak membiarkan makanan jatuh ke perutnya, dia segera membuka botol air mineral dan mendorong makanan itu dengan air. Tiga sendok makanan masuk ke perutnya dengan cara yang sama.
“Cukup, aku tidak bisa lagi. Berikan obatnya.”
Geri mengambil tiga pil dari kemasan berbeda dari tas Wenxia yang ada disebelahnya dan segera memberikannya, “Minumlah.”
Wenxia segera meminumnya dengan sekali tegukan dan dia sekali lagi meminum air dari botol yang dipegang. Wenxia berucap, “Kamu juga harus makan, ini sudah lewat dari jam makan siang.”
“Ya.”
Sebenarnya Alex tidak bisa makan ditempat seperti ini, dia merasa risi makan ditempat umum namun dia tetap mendorong beberapa sendok. Alex tidak ingin Wenxia juga khawatir padanya, jika dia terlalu stres itu akan mempengaruhi penyakitnya.
Saat Alex sedang makan, tiba-tiba Wenxia bersandar di bahunya. Alex sepontan menoleh dan mendapati sesuatu yang janggal. Alex meletakan kotak makan siang, “Anton kamu berjaga disini.”
Alex menggendong Wenxia yang terlihat lemah dan keringat membasahi di dahinya, dan suhu tubuhnya mulai naik. Dia melangkah dengan cepat ke ICU.
“Dokter !...” Teriaknya terlihat panik.
Segera seorang dokter dengan dua perawat datang. Perawat berucap, “Tuan silahkan baringkan dia di ranjang.”
Alex meletakkannya, kemudian dia memberitahu dokter, “Istri saya mengidap limfoma stadium 3, dia baru saja meminum obat lima menit yang lalu.”
“Saya akan segera menanganinya, tuan tolong tunggu diluar," ucap Dokter itu.
Geri menunggu hampir sepuluh menit diluar ruangan, dokter segera keluar, “Anda pasti tahu bagaimana kondisinya saat ini, dia tidak bisa terlalu stres dan kelelahan itu akan membuat imunitas tubuhnya semakin turun dan mendukung perkembangan sel kangker yang ada dalam tubuhnya. Kapan terakhir istri anda melakukan operasi ?”
“Dua tahun lalu. hanya saja tetap tidak dapat membunuh sel kangkernya.”
“Saat ini belum ada terobosan baru untuk mengobati limfoma, kami hanya bisa memberikan saran untuk kemotrapi.”
“Dia tidak menginginkannya,” ucap Alex tidak berdaya.
“Cobalah untuk membujuknya tuan. Jaga istri anda dari hal-hal yang akan membuat dia stres dan lelah.” Geri tidak banyak bicara lagi, dia sudah melakukannya berkali-kali namun tidak berhasil.
Saat ini Wenxia sudah dipindahkan ke kamar rawat dia masih belum sadarkan diri, Anton sopir Geri datang memberi kabar, “Tuan, Nona Jia sudah selesai di operasi, ada benturan yang cukup keras di kepalanya kemungkinan terburuknya dia mengalami amnesia. Nona Jia sudah berada dikamar rawat sebelah, dan juga anak perempuannya lahir dengan sehat.”
Wenxia mendengar kalimat itu berlahan dia membuka matanya, “Bawah saya menemuinya.”
Alex tahu tidak bisa melarangnya, dia mengambil kursi roda yang ada dipojok kamar, Dia membatu Wenxia beranjak dari tempat tidur, “Duduklah di kursi ini.”
Wenxia juga tahu batasan, walau dia tidak ingin duduk di kursi roda tapi tetap menuruti suaminya.
Mereka pergi keruang sebelah dokter masih berada di sana memeriksa kondisi vital Jia. Wenxia segera bertanya, “Dok, kapan adik saja akan bangun ?”
“Belum dapat dipastikan, kami harus memantau kondisinya terus karena dia belum dalam keadaan stabil.”
“Anton, kamu jaga Jia disini. Saya ingin keruang bayi dulu,” ucap Wenxia.
“Ya, Nyonya.”
“Ayo, sayang,” ucap Wenxi pada Geri.
Mereka tiba diruang bayi, suster memberikan bayi itu pada Alex karena Wenxia masih terlihat sangat lemah. Bayi mungil itu berkulit putih namun masih memerah, dia memilik hidung yang tinggi dan mulut yang mungil, bayi itu menggeliat dalam pelukan Geri.
“Dia sangat lucu dan cantik," kalimat itu spontan keluar dari mulut Geri.
“Biarkan aku melihatnya,” ucap Wenxia.
Geri duduk di sofa yang sudah disediakan diruang besok anak, sehingga Wenxia bisa melihat bayi mungil itu. Wenxia mengelus pipinya dan berucap, “Hallo sayang, selamat datang.”
Bayi itu kembali menggeliat dan menguap kecil, Wenxia sangat senang melihat itu kemudian dia melihat ke suaminya dan berucap, “Cries, akan senang memiliki adik perempuan.”
“Ya.”
“Sayang, bawah bayi ini ke kamar rawat ku. Aku tidak tenang meninggalkannya diruang bayi, apa lagi saat ini masih marak dengan kabar penculikan bayi.”
“Ya, aku akan mengurusnya.”
...
...
2 tahun kemudian
Wenxia dan Jia duduk di atas karpet dibawah sebuah pohon besar. Mereka memantau anak kecil yang berlarian di atas rumput di taman mengejar capung.
“Yueri... berhentilah berlari nanti kamu terjatuh,” ucap Jia dengan lembut.
“Ma, tangkap,” ucap suara gadis kecil itu.
“Yueri, lihat Mama bawak apa,” ucap Wenxia.
Gadis kecil itu, dan melihat sekotak es criem dia segera berlari ke arah Wenxia, “Yueri mau makan es.”
Geri datang mengendong anak yang berusia 4 atau 5 tahun, Anton dibelakangnya membawa satu paper bag dan satu rantang makanan
“Yueri beri salam pada Papa dan kak Cries,” ucap Wenxia.
“Hallo Papa, kak Cries,” kemudian dia kembali memakan esnya.
“Anak ini kalau sudah makan es criem tidak menghiraukan orang lain lagi,” ucap Jia.
“Sama seperti kamu kecil,” ucap Wenxia.
Cries datang pada Jia dan duduk di pangkuannya, sedangkan Yueri berada dipangkuan Wenxia. Jia mengambilkan lollipop dari tasnya dan memberikan pada Cries.
“Terimakasih, aunty,” ucap Cries sangat senang menerimanya.
“Setiap kali ingin bertemu kalian, Cries selalu sangat senang karena dia tahu akan dapat permen. Dirumah kami, aku tidak pernah mengizinkannya memakan itu,” ucap Wenxia.
“Tidak apa-apa sekali-kali,” ucap Jia.
“Jia, kali ini kami datang ingin mengajakmu kembali,” ucap Geri. Wajah wanita itu terlihat tidak baik, enggan sudah jelas diwajahnya.
“Jia, usiamu masih 20 tahun belum terlambat jika kamu meneruskan pendidikan mu,” ucap Wenxia.
“Bagaimana dengan Papa, apa dia bisa menerima Yueri?”
“Papa, belum tahu keberadaan Yueri. Aku yakin dia akan senang memiliki cucu perempuan," jawab Wenxia.
“Aku tidak yakin, itu hanya hipotesis kakak. Dan juga aku takut jika keluarga pria itu tahu aku sudah melahirkan, mereka pasti akan mengambilnya dariku.”
“Kalau betul biarkan Yueri masuk kedalam daftar keluarga kami, dengan begitu mereka tidak akan tahu,” ucap Geri.
“Iya Jia, Yueri aman dan kamu bisa meneruskan sekolah atau kariermu lagi.”
“Beri aku waktu.”
“Kakak berharap kamu bisa mengikuti saran kami, sehingga kamu dan Yueri memiliki masa depan yang baik,” ucap Geri.
Kemudian Geri mengeluarkan sesuatu dari sakunya, itu sebuah kalung emas dengan liontin seperti koin, dan ada ukiran nama Yueri di tengah liontin. “Ini hadiah ulang tahun ke 2 untuk Yueri.”
Wenxia mengambilnya dan memasangkan di leher Yueri. Wenxia berkata, “Anak Mama terlihat cantik.”
“Terimakasih,” ucapnya. Kemudian mencium pipi Wenxia, lalu dia berdiri mendekati Geri dan memeluknya.
“Anton, ambilkan foto untuk kami,” ucap Wenxia memberikan sebuah kamera kepada asisten suaminya. Wenxia duduk diantara Jia dan Geri, Yueri duduk dipangkuan Geri sedangkan Cries duduk dipangkuan Jia, semua orang tersenyum manis didalam foto.
................................................................
...Maaf ya readers jika banyak kesalahan dalam penulisan kata dan penyusunan kalimat....
...Jangan lupa tinggalkan like, vote, komentar, dan favorite. Kasih bintang Lima ya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Herni
namanya geri atau alex?
2022-12-26
0
Verny Safira
fskocw
2021-07-30
0
ms huang
nice story!!!
2021-07-28
1