Rutinitas pagi hari membuat Navysah selalu sibuk mengurusi anak dan suaminya. Dirinya menyiapkan segala kebutuhan Davian sebelum berangkat kerja.
"Bangun mas, udah sholat shubuh kok tidur lagi. Nanti rejekinya dipatok ayam lho" Navysah yang sedang menggendong Inha dan sengaja menurunkan anaknya di dada suaminya, berharap Davian segera terbangun.Inha menepuk - nepuk pipi Ayahnya dan menciumnya. "Yah.. yah.. " celotehnya.
Davian bergeliat di bawah selimut dan menyipitkan matanya, sesosok wajah mungil anaknya tersenyum menatapnya.
"Anak Ayah sudah bangun, sekarang udah pintar manggil Ayah ya Nak, jangan diam terus ya yang cerewet kayak Inka, mmuuahh" dirinya mencium Inha dengan gembira. Memang Inka dan Inha anak kembar, namun dirinya melihat dua karakter yang berbeda. Jika Inka selalu ceria, mudah tersenyum, super aktif dan berceloteh, maka Inha lebih banyak diam dan jarang tersenyum,sulit sekali membuat dia tertawa. Davian pernah berfikir apakah Inha bisu atau speech delay (lambat bicara) hingga mereka berkonsultasi ke dokter. Dokter menyatakan bahwa umur seusia Inha masih terbilang normal jika hanya mengatakan beberapa kata saja.Dokter menyarankan agar keluarga sering mengajak Inha berbicara, menyanyi. Saat pemeriksaan, Inha melakukan tes apakah ada pendengaran yang terganggu, atau ada masalah dengan oral motoriknya, atau gangguan mulut, lidah atau langit - langit mulutnya. Kondisi ini yang disebut dengan istilah ankyloglossia yang menyebabkan lidah tidak bebas bergerak karena frenulum lidah yang terlalu pendek. Namun dokter menyatakan Inha sehat tidak ada masalah apapun padanya.
Inha memang pendiam, namun dia mengerti apa yang diucapkan orang tuanya. Jikalau ditanya, dia hanya menggangguk atau menggelengkan kepala. Benar-benar sulit membuka mulutnya untuk bicara.
"Jangan tidur lagi, tidur pagi tidak baik untuk kesehatan. Bangunlah, walaupun mas berangkat siang lebih baik nge gym dulu daripada mas tidur" ujar Navysah, dirinya bergegas ke bathroom menyiapkan air hangat.
"Iya istriku yang bawel" Davian turun dari ranjangnya. " Inha disini saja, Ayah mandi dulu" dirinya mengambil kemeja di lemari dan meletakkan di sisi ranjangnya, lalu masuk ke dalam bathroom menghampiri istrinya.
Lima belas menit Navysah keluar dari bathroom sembari menggerutu kesal "Ngeselin banget!, pagi-pagi sudah bikin aku acak-acakan. Sudah tahu kalau pagi aku sangat sibuk dengan anak-anak" dirinya merapikan rambut dan mengusap bibirnya yang sedikit bengkak akibat ulah suaminya.
Navysah mencari Inha yang tadi tiduran di ranjang. "Inha mana ya? Apa dia pergi dibawa mbak Siti?" tanyanya bermonolog. Dirinya merapikan ranjang dan mendengar suara berisik di sekitar walk in closet. Navysah mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Astagfirullah Inha...!" teriak Navysah, dirinya melihat anaknya di dalam lemari baju yang tidak tertutup. Lemari sleding milik Davian, di sekitarnya sudah tercecer parfum, minyak rambut suaminya yang berantakan serta beberapa kosmetik dirinya yang sudah pecah. Tanpa rasa bersalah dan dengan polosnya sang anak hanya tersenyum pada Ibunya sembari memberikan lipstik yang sudah tidak berbentuk. Navysah hanya mengelus dadanya dan segera menggendong anaknya.
"Kamu anak mama yang ajaib, hobinya suka ngumpet. Seharian aja kalau nggak ketahuan pasti betah ngumpet di mana - mana saking diem nya" gerutu Navysah.
"Ada apa sayang?" Davian baru saja keluar dari bathroom melihat wajah anaknya yang belepotan lipstik dan area walk in closet yang berantakan.
"Ada apa, ini karena kamu!" salak Navysah, " Mas lupa kan nggak nutup lemari baju sampai si Inha masuk dan mengacak - acak baju dan semua kosmetik ini. Lain kali jangan sampai lupa ditutup lagi. Ini bukan masalah kosmetik ataupun lainnya. Aku takut Inha terkurung di lemari, kamu kan tahu dia betah ngumpet dimana saja. Dulu masuk mesin cuci front loading, masuk buffet dapur, meja makan, ngumpet dibawah tangga " Navysah menghitung berapa kali anaknya selalu menghilang jika para penghuni rumah lengah.
Davian menepuk dahinya" Maaf aku lupa". Navysah keluar kamar dan membawa Inha ke lantai satu. Terlihat Khaffa yang sedang mengobok-obok ikan Louhan di aquarium ruang tamu. Khaffa naik keatas kursi plastik yang dia bawa dari dapur.
"Kamu ngapain sayang?, Aduh kok susu botolnya dituang kesini, nasinya kamu tabur juga ya,Kok kotor gini. Nanti ikannya mati Fa" Navysah menurunkan Khaffa dari kursinya.
"Ndak bakalan mati mah ikannya, Fafa cudah kacih cucu bial ikannya sehat kayak Fafa, dikacih nasi biar kenyang jua" ucapnya dengan polos.
"Ya allah Fafa!, Navysah merasa frustrasi dengan tingkah anaknya yang satu ini.
" Ingin rasanya aku cubit anakku tapi nggak tega. Mana Louhan kesayangan Davian lagi, harganya juga mahal " gumamnya dalam hati.
" Lain kali jangan kayak gini lagi ya Fa, ikannya tidak butuh susu dan nasi. Ikannya sudah kenyang dengan makanan khusus ikan sayang "
Fafa mengangguk" Belalti ndak boyeh mah? "
" Iya nggak boleh kasih susu dan nasi ke aquarium. Oke "
" Oke mah"
Mbak Nita menggendong Alif yang sedang menangis dan menghampiri Navysah. "Mah, mbak Nita jahat. Alip kecel!" ucapnya sembari menangis dan memukul dada mbak Nita. Dirinya meronta dan lepas dari gendongan.
"Kamu kenapa lagi, kok nangis?" tanyanya
"Gini bu, kolam ikan mas dan koi nya di kasih makan rumput dan dedaunan sama Alif. Katanya biar ikannya sehat. Saya bilang jangan, Alifnya marah dan menangis. Saya digigit tangannya bu" Mbak Nita menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan menunjukkan bekas gigitan Alif.
"Kan kata mama kalau kita makan cayur hijau bisa cehat dan kuat. Alip mau ikannya cehat dan kuat mah biar cepet besal"
"Astagfirullah, Ya allah berikan hambamu ini kesabaran seluas Samudera Hindia sedalam Lautan Cina tak terkira, unlimited seperti kuota internet" Navysah frustrasi dan rasanya ingin berteriak keras menghadapi anak - anaknya. Dirinya mengingat saat bulan lalu yang sedang menyuapi Alif di halaman belakang.
"Kalau mau sehat harus makan sayuran hijau Nak, banyak vitamin dan mineral. Tubuh sehat, kuat, nggak cepat sakit. Memang Alif mau sakit ?" tanyanya. Dirinya mendapat gelengan kepala anaknya yang saat ini tidak mau makan sayuran.
"Makanya sekarang harus maem sayur hijau ya biar sehat dan kuat , jadi Alif nggak di cus (suntik) sama dokter lagi"
"Ayo makan yok, Ayah sudah turun tuh" dirinya melihat Davian sudah rapi dan duduk di ruang dapur menyesap kopinya.
Davian melirik istrinya yang terlihat cemberut "Kenapa wajahmu sekusut itu?" tanyanya.
Navysah menceritakan apa yang dilakukan anak-anaknya. Dan Davian hanya tertawa keras. "Anak - anakku memang jenius, mereka menangkap apa yang dikatakan olehmu sayang hanya aplikasinya yang salah sasaran. Biar nanti mang Dirman yang bersihin aquarium dan kolam ikannya" dirinya masih terkekeh hingga airmatanya keluar di sudut matanya. "Oh iya tadi handphonemu bunyi, mbak Imel akan mengajak Inha ke Mall" sambungnya lagi.
"Dia selalu menculik Inha, sesekali ajak Fafa dan Inka kan bisa" cebik Navysah.
"Hahahaha..., jangan ngarep dia ngajak duo aktif. Nggak bakalan mau dia adu sprint sama mereka berdua. Mana si Kendrew modelnya kayak Fafa aktif banget,ya pasti dia pilih Inha yang diam bisa diajak kemana-manalah" ucapnya. "Kalau kamu capek istirahat, kan ada baby sitter dirumah"
"Bukanya begitu, mereka sudah terbiasa melihat wajahku terutama Inka,dia pasti nyariin. Dan aku tidak bisa jauh dari mereka, walaupun terkadang lelah tapi aku bahagia. Aku tidak menyangka memiliki lima anak, Alhamdulillah"
Davian mengusap rambut istrinya "Alhamdulillah, kamu mau tambah anak lagi, aku siap produksi" dirinya sengaja meledek Navysah dan segera mendapat tatapan tajam dari istrinya.
"Kamu pikir aku mesin pencetak anak gitu, enak aja produksi terus!! Lima plus bayi besar sudah membuat darah tinggiku naik setiap hari" ketusnya,dirinya berlalu meninggalkan Davian dan segera menghampiri anak - anaknya diruang tengah.
* **
Speech Delay adalah gangguan komunikasi yang menyebabkan seorang anak mengalami kesulitan dalam berbicara.
Walk in Closet : Ruangan untuk menyimpan pakaian dan aksesoris.
Matursuwun All reader, bab akan Author percepat ya tentang tiga lelaki anak Navysah dan Davian.Untuk Inka dan Inha aku save dl. Novel ini Author ikut sertakan dlm lomba you are writer season 5, bismillah... Mohon do'anya reader tersayang, jangan lupa like, Vote and comment 😊😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments