Bab 3

Mereka mengantarkan Kinan ke rumahnya dan bercengkrama dengan Shafiq dan Ifa di ruang tamu.Bu Erni duduk disamping Navysah dan memegang tangannya " Bagaimana kabar anak - anak Nav?" tanyanya, " sudah lama ibu tidak kesana"

"Alhamdulillah mereka sehat bu, mereka sangat aktif terkadang aku merasa lelah dan stress menghadapinya". Navysah bergelayut di lengan bu Erni dengan manja layaknya orang tua sendiri. "Aku kangen ibu"

"Iya ibu juga kangen, nanti ibu kapan - kapan kerumah kamu lagi. Terkadang Khaffi rewe, l kasihan si mbak nya. Kinan sering dirumahmu masa ibu mau ninggalin Khaffi kan nggak bisa juga"

"Navy tunggu kedatangan ibu,dan navy tahu ibu sibuk mengurus Khaffi, Ibu jaga kesehatan ya" Navysah sedih melihat wajah bu Erni yang terlihat lelah, dirinya tahu walaupun ada baby sitter untuk Khaffi, bu Erni akan tetap mengawasi dan menjaga cucunya dengan baik.

"Ayah, Aku dapat gamis baru dari mama Navysah ada tiga di lemari buat aku mengaji disana. Dan tadi ke toko buku beli ini" Kinan menunjukkan buku, tas dan tempat pensil miliknya yang baru dibeli.

"Bagus kan mah?" tanyanya pada Ifa.

"Bagus, Nanti kalau beli apa - apa bilang sama mama Ifa dan Ayah Shafiq dulu ya sayang. Masa mama Navy terus yang beliin"

"Iya mah, tapi mama Navysah tidak marah kok" Kinan menundukkan kepalanya dan duduk disamping Navysah meminta pembelaan.

"Santai saja fa, aku nggak papa kok. Jangan kayak orang lain kita sudah seperti keluarga" Navysah mengelus rambut Kinan.

"Kinan cengeng suka pamer" cebik Raffa yang bergelayut di lengan Ayahnya sedari tadi dirinya ingin disisi ibunya, namun Raffa selalu kalah cepat dari Kinan.Kini dirinya mulai mengantuk dan sering menguap.

Shafiq yang sedang bercerita dengan Davian sembari mendengarkan para wanita mengobrol.

" Kinan selalu berada disana, ada apa - apa selalu bilang padamu Navysah, sedangkan padaku dan Ifa terkadang dia tidak seterbuka itu. Aku jadi heran orang tuanya aku atau kamu sih?" Shafiq menggelengkan kepalanya dan melihat Kinan yang selalu menempel disamping Navysah .

" Iya, aku juga heran padahal kasih sayang kami pada Kinan tidak berkurang tapi Kinan selalu betah disana padahal dirumah ada adiknya sendiri,tapi dia lebih menempel padamu. Nanti jika dewasa nikahkan saja dengan Raffa. Dia selalu mengekori anakmu kemanapun" Ifa terkekeh dan mengingat anaknya selalu merengek pada Raffa untuk menuruti semua keinginannya dan selalu mengikuti Raffa di sekolah manapun.

Davian memutar bola matanya malas "Masih kecil tidak usah memikirkan perjodohan, biarkan anak - anak memilih sendiri mana jodoh yang terbaik untuknya.Walaupun nantinya mereka tidak berjodoh, Kinan sudah kuanggap anakku sendiri" tegasnya.

"Betul, apa yang dikatakan Davian. Masih jauh memikirkan hal itu, bagiku Kinan bisa tumbuh jadi anak yang baik itu sudah cukup. Aku ingin dia fokus belajar dan bercita - cita menjadi dokter seperti kita fa" Shafiq membenarkan perkataan temannya.

"Aku kan cuma bercanda kenapa kalian sangat serius!, Cari lelaki yang baik di masa depan akan sulit. Aku hanya ingin anakku mendapatkan suami yang baik dan menjadi keluarga bahagia. Aku tidak ingin anakku salah menikah " gerutu Ifa.

"Sudahlah, jangan berantem kayak anak kecil !" Navysah menghentikan obrolan dan mengganti topik lainnya hingga bersenda gurau.

"Ya sudah kami pulang dulu ya Shaf, takut si bocil nangis kejer" ucap Navysah. "Kinan bobo ya sudah malam, besok sekolah lagi sama Raffa. Mama pulang dulu" Navysah memeluk Kinan dengan penuh kasih sayang dan menciumi pucuk rambutnya.

"Iya mah" balasnya

"Oiya Navysah, berapa uang yang tadi Kinan pakai. Dia juga dapat baju baru darimu. Nanti aku transfer, jangan gratisan terus aku malu denganmu" Shafiq akan menekan nomor pada M-banking nya.

"Seratus juta!" Navysah sengaja meledek Shafiq dan terkekeh. " Berani transfer aku cium dirimu" ledeknya kembali , namun sepasang mata melirik tajam kearahnya dan Shafiq melihat hal itu.

"Wow...!! Mau dong dicium, Yaudahlah saya ikhlas dan senang hati menerimanya. Aku langsung transfer seratus juta biar dapat bonus darimu, hahahaha" dirinya sengaja tertawa keras untuk memancing siluman harimau didekatnya.

"Oh, mau dicium Navysah?! Langkahi dulu mayat Davian!" Ifa pun tak mau kalah menimpali perkataan suaminya. Dalam hatinya merasa ingin tertawa keras.

"Enak aja mayatku!, aku belum mau mati. Anak - anakku masih kecil! " jiwa ketus Davian kembali lagi. "Dan jika ada pria yang mencium istriku awas aja aku hajar dia habis-habisan!" ancamnya. Entah mengapa jika menyangkut istrinya dia tidak bisa bercanda, rasa cemburunya masih seperti yang dulu walaupun sekarang sudah memiliki lima anak.

"Ayo kita pulang!" ajaknya sembari menggandeng istrinya dengan erat dan menggendong Raffa yang tertidur.

"Assalamualaikum"

"Walaikumm salam"

" Dasar gila Davian!, masih saja cemburu padaku, aku kan cuma bercanda.Siapa juga yang mau mencium istri orang lain kalau istriku secantik ini" Shafiq merangkul pinggang istrinya. " Paling pulang dari sini ada perang Irak dan Iran, hahahaha" Shafiq tertawa keras.

Ifa mencubit pinggang suaminya "Ada Kinan dan Ibu , malu tahu" bisiknya. "Kamu dan Navysah juga, kalau bercanda nggak kenal tempat sudah tahu Davian modelnya begitu kamu bercandain"

"Sesekali boleh kali bangunin harimau ketus itu" Shafiq

* **

Di sepanjang jalan Davian selalu diam, tidak ada ucapan yang keluar dari mulutnya. Navysah melirik suaminya dan menghela nafas kasarnya. "Maaf, tadi cuma bercanda sama Shafiq. Jangan cemberut gitu napa sih, Mas masih cemburu sama Shafiq?"

Davian hanya diam tidak membalas pertanyaan istrinya hingga mobilnya masuk ke garasi rumah. Navysah bergegas masuk ke dalam rumah dan melihat anak - anaknya. Dirinya malas melihat Davian yang mendiamkan dirinya sejak tadi." Aku sudah minta maaf tapi dia selalu cuek. Bodo amatlah!" sembari memencet tombol lift ke lantai dua. Dirinya melihat Inka yang masih bermain boneka dan robot bersama Alif dan mbak Nita. Ketika melihat ibunya datang Inka langsung menangis kembali.

"Mah.. Mah.." rengeknya dan berjalan kearah ibunya.

"Iya, ini mama sudah datang. Tadi nyariin mama ya?" dirinya menghujani anaknya dengan banyak ciuman. "Alif kok belum bobo, kenapa sayang?" dirinya memeluk Alif dan menciumi juga.

"Alif elum ngantuk, tadi Fafa cama Kaka nangis kelas mah. Belicik" gerutunya.

"Iya bu, tadi Fafa sama Inka nangis terus nyariin ibu. Kini Fafa dan Inha sudah duluan tidur bareng mbak Siti, tinggal si bocil ini " Mbak Nita sembari membereskan mainan anak-anak.

"Makasih ya mbak sudah nemenin anak - anak. Tolong cuci kaki Alif dulu sehabis itu mba istirahat biar anak - anak tidur dengan saya"

"Baik bu" . Dan Alif menurut membersihkan kakinya bersama mbak Nita.

Navysah masuk dan melihat mbak Siti yang kelelahan menjaga anak - anak.

"Mbak tidur dikamar mbak saja, biar bocil sama saya dan bapak" perintahnya.

"Baik bu, saya permisi dulu"

Navysah menidurkan Inka di sampingnya "Sini nen dulu biar Inka cepet bobo" Navysah mengASIhi anaknya hingga bocil tertidur dengan pulas.Alif, Davian yang sedang menggendong Raffa pun masuk ke dalam kamar yang cukup besar dengan tiga springbed lantai berukuran besar yang dijadikan satu. Dirinya sengaja membuat satu kamar All in one untuk tidur bersama dengan semua anaknya. Sesekali mereka tidur di kamarnya sendiri.

Davian merebahkan anak-anaknya untuk tidur dan memberi Alif sebotol susu, ritual wajib sebelum tidur.

"Mas, tolong cek termosnya masih penuh nggak dan susu bubuknya coba dicek?" Navysah menunjuk termos yang berada di meja, takut nanti malam Khaffa akan menangis karena meminta susu botol.

Davian beranjak dan mengecek isi termos dan susu dalam kaleng. "Aman" dirinya masuk ke dalam selimut bersama anaknya.

"Kalau yang ini kamu nggak mau ngecek? Navysah melihat kearah bawah dan melirik Inka yang sedang nen.

" Nggak usah mancing - mancing, kalau aku khilaf kulibas juga kamu disini!" dirinya memeluk Alif dan memejamkan mata agar tidak tergoda gunungan sumber kehidupan anak - anaknya.

* **

Jangan lupa like, Vote and comment. Matursuwun All reader. Love you 😘😘😘

Episodes
1 Keseharian Navysah
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Ban 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Pengumuman
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Keseharian Navysah
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Ban 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!