Tuan Zio menunggu Mayra di mobilnya dan tak lama kemudian Mayra sudah duduk disampingnya. Mobil milik Tuan Zio melaju kencang menuju keramaian kota.
"Kita mau kemana, Tuan?" Mayra menoleh kearah Tuan Zio yang tidak bicara sepatah katapun padanya.
Bahkan pertanyaan Mayra saja hanya dijawab dengan sebuah lirikan matanya. Entah apa artinya hanya dia dan Tuhan yang tahu.
Selang beberapa lama, mobil milik Tuan Zio terparkir di halaman sebuah salon kecantikan. Tuan Zio bersama Mayra memasuki tempat itu, Para pekerja yang bekerja disana sudah menyambut kedatangan mereka. Sepertinya Tuan Zio sudah sering ketempat itu,
"Mari Nona...?" kata salah satu dari mereka,
"Mayra" jawabnya
"Mari sini, Nona Mayra. Kami sudah mempersiapkan semuanya." ucap pekerja itu lagi.
Para pekerja di salon itu melakukan pekerjaan mereka dengan sangat baik dan juga ramah.
Tuan Zio menunggu di sebuah kursi yang disediakan oleh mereka. Ia sedang asik memainkan ponselnya sambil sesekali melirik perubahan Mayra.
Tiba-tiba seorang wanita cantik datang dan menghampiri Tuan Zio. Ia melabuhkan ciuman hangat di pipi lelaki itu dan dibalas senyuman hangat olehnya.
"Bagaimana dress nya?" tanya Tuan Zio
"Ini, Tuan." wanita itu menyerahkan dress yang baru saja ia beli dari butik langganannya.
Tuan Zio menyambutnya, "Sebaiknya kau kembali ke kantor." ucapnya
"Baik, Tuan!" Wanita itupun segera pergi.
Para pekerja salon itu masih berkutat dalam pekerjaan mereka masing-masing. Namun ada yang menarik buat Mayra, ternyata mereka sedang menggosipkan Tuan Zio.
"Eh, ini selir yang ke berapa, ya!" kata si A
"Yang ke seratus, kali" sambung si B
"Eh, biasanya kan dia selalu bersama wanita dewasa. Nah ini kok tumben, masih ranum banget buahnya." kata si C
Dan mereka tergelak bersama-sama.
"Hush! Jangan keras-keras, nanti Tuan Perjaka Tua itu mendengarnya." kata si A lagi.
"Eh, kamu salah. Dia sudah menikah, apa kalian tidak melihat cincin yang melingkar di jari manisnya?" kata si B
"Hai! dengar-dengar, Tuan Zio menikah hanya karena ingin melepaskan julukan 'Perjaka Tua' nya itu saja. Selebihnya, ia tetap seorang pecinta wanita" sambung si C sambil bergidik ngeri.
Mereka terus saja berbicara, keberadaan Mayra disitu mereka anggap seperti pemanis kehidupan Tuan Zio, sama seperti wanita-wanita yang sering datang bersamanya. Mereka tidak menyangka kalau yang datang bersama Tuan zio sekarang adalah istri sahnya.
Akhirnya mereka selesai dengan tugas mereka dan setelah memakai kan dress yang yang dibawa wanita cantik yang tadi mencium pipi Tuan Zio, penampilan seorang gadis polos berubah menjadi wanita cantik nan anggun.
Tuan Zio membulatkan matanya, ia tidak percaya si gadis ingusan bisa secantik itu. Namun begitu, Arzio tetaplah Arzio. Kecantikan seperti apapun yang ditampilkan oleh Mayra, tetap tidak bisa mengubah imej Mayra sebagai gadis ingusan di otaknya.
"Aku hampir tidak percaya ini kamu, Mayra. Seandainya aku tidak melihat langsung perubahan itu. Tapi sayang secantik apapun kamu, kamu itu tetap seorang gadis ingusan buatku." ucap Tuan Zio sambil memperhatikan Mayra yang berdiri di depannya.
Para pekerja salon itu sangat terkejut mendengar penuturan Tuan Zio. Tapi tidak untuk Mayra, ia begitu sadar posisinya untuk lelaki itu.
Setelah itu Tuan Zio kembali membawa Mayra ketempat yang akan ia hadiri. Sebuah pesta yang diadakan oleh sahabat sekaligus rekan bisnisnya, Tuan Alexander. Untuk memperingati ulang tahun pernikahannya yang kedua.
"Dengarkan aku, jaga sikapmu di pesta nanti. Jangan sampai membuat aku malu, kau tidak perlu bicara. Cukup senyum dan jangan pernah berada jauh dariku. Paham?!" ucapnya seraya menatap tajam kearah Mayra.
"Iya, Tuan." sahut Mayra.
Akhirnya mereka tiba ditempat itu. Pestanya sangat mewah untuk Mayra yang hanya dari kalangan kelas bawah. Tuan Zio selalu melirik Mayra yang berada disampingnya.
"Entah kenapa aku merasa tidak rela jika ada yang melirik nya." batin Tuan Zio
Dan itulah sebabnya mengapa ia selalu memasang wajah masam sejak menginjakkan kakinya di pesta itu. Ia merasa banyak mata yang memperhatikan gadis ingusan yang sedang menggandeng tangannya itu.
"Heh! Jangan tebar pesona seperti itu bisa tidak sih?" ucapnya seraya mengapitkan tangannya dengan keras hingga tangan Mayra terasa sakit.
"Apa maksud Tuan? Saya tidak mengerti." sahut Mayra sambil menatap mata Tuan Zio yang berapi-api.
"Jangan-jangan kamu memberikan senyuman mu untuk menggoda para lelaki hidung belang di pesta ini, ya?" kata Tuan Zio sambil mencengkeram wajah Mayra dengan kasar kemudian melepaskannya ketika melihat mata Mayra yang mulai berkaca-kaca.
"Sudah jangan tersenyum lagi, diam saja. Tundukkan kepalamu." katanya lagi.
"Tuan ini bagaimana, sejak tadi aku selalu menundukkan kepalaku. Bagaimana bisa, aku tersenyum kepada mereka." gumam Mayra.
Akhirnya sahabatnya Tuan Zio yang bernama Tuan Alexander itupun berada didepan mereka.
Tuan Zio memperkenalkan Mayra kepadanya.
"Kenalkan ini Mayra, isteriku." ucapnya
"Alexander, panggil saja Alex." kata lelaki itu sambil mengulurkan tangannya.
Mayra menyambutnya dan menatapnya wajahnya sebentar namun setelah itu ia kembali menunduk.
Setelah berbincang-bincang lama dengan sahabatnya itu, akhirnya ia memutuskan untuk duduk bersama Mayra disebuah sofa.
"Kamu diam disini, jangan kemana-mana. Dan jangan berani-berani mencoba merayu lelaki lain. Kalau kau berani macam-macam, aku akan menghukum mu." ucapnya sembari mengancam Mayra.
Mayra duduk diam dan memperhatikan Tuan Zio yang menjauhinya. Ternyata suaminya itu menghampiri seorang wanita cantik dan mereka terlihat sangat akrab.
Bahkan mereka tidak sungkan-sungkan berpelukan dan berciuman didepan umum. Mayra menatap mereka dari kejauhan dengan tatapan sedih, tiba-tiba seseorang menjatuhkan diri disampingnya. Mayra terkejut dan langsung berdiri namun lelaki itu menarik tangannya dan menyuruhnya untuk duduk kembali.
"Jangan bersedih, lagipula berapa kau dibayar oleh Zio dalam sekali berkencan? Aku bisa membayar mu dua kali lipat dari lelaki itu." katanya sambil menatap Mayra dengan tatapan meremehkan.
"Dia tidak membayarku!" Mayra mencoba menahan air matanya agar tidak tumpah.
"Benarkah, apa kamu begitu mencintainya hingga kamu berani menggratiskan tubuhmu untuknya?"
"Maaf Tuan Alexander, saya bukan wanita yang seperti anda pikirkan. Saya memang orang miskin namun dia menikahi saya secara sah walaupun dia tidak pernah menganggap keberadaan saya." Mayra bangkit dan keluar dari pesta itu.
Malam itu Mayra berjalan sendirian ditengah jalanan yang sangat sunyi. Karena rasa sakit di hatinya, ia bahkan berani meninggalkan Tuan Zio yang tengah asik dengan wanita itu.
Sementara itu, Tuan Zio melihat sofa yang diduduki oleh Mayra kosong dan hanya ada sahabatnya, Alexander yang duduk disana sendirian.
"Aku pamit dulu, ya. Aku ingin menemui sahabatku." ucapnya kepada wanita cantik dan seksi yang berada disampingnya tadi. Wanita itu terlihat sangat kecewa namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Zio segera menghampiri Alexander,
"Lex, mana Mayra?" tanyanya kepada sahabatnya itu.
"Mayra? siapa Mayra?" tanya Alex
"Mayra, isteriku. Yang duduk disini!" ucapnya geram
"Oh, wanita itu! Dia sudah pergi." kata Alex dengan santainya
"Apa yang kamu lakukan padanya hingga ia berani meninggalkanku?" Zio meradang
"Aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya tanyakan tarifnya sekali berkencan, itu saja." kata Alex tanpa beban
"Kau!" sebuah tamparan keras mendarat diwajah sahabatnya itu sebelum ia berlari meninggalkan pesta itu.
Alex menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya, ia bingung kenapa Zio begitu marah bahkan berani menamparnya hanya karena seorang wanita. Padahal biasanya Zio malah memberikan wanita-wanitanya secara suka rela jika Alex menginginkannya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Aidah Djafar
mam*pus aja Luh Casanova klo sampe bucin sama Mayra 🤔😠
2023-12-05
1
IKA ATIKA
kabur azalah nayra
2022-10-21
0
Heysi💔
sudahlah aku menanti keBUCINAN mu tuan Cassanova
2021-12-09
0