Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
Tuan Arzio Roland, seorang CEO dari perusahaan yang memproduksi minuman instant dengan merk yang sudah terkenal seantero negeri.
Usianya sudah menginjak 38 tahun, namun hingga kini dia belum juga menikah. Itulah sebabnya ia dijuluki CEO Perjaka Tua.
Sebenarnya dia sangat malu mendapat julukan itu. Namun harus bagaimana lagi, memang seperti itu kenyataannya.
Dia memang tidak ingin terikat pernikahan dengan seorang wanita. Yang dia inginkan hanya kenikmatan dan kepuasan terhadap wanita-wanita yang mendekatinya.
Namun lama-kelamaan, julukan yang melekat di samping namanya itu membuat dirinya gerah. Dia ingin segera menghentikan julukan yang menyakitkan pendengarannya itu. Dan dia mempunyai cara licik untuk membuat julukan itu segera menghilang dari namanya.
"Tuan Richard, tolong selidiki siapa gadis ingusan yang berjualan didepan perusahaan ku ini." perintahnya kepada orang kepercayaannya itu.
"Baik, Tuan Arzio." Tuan Richard segera pergi dan melakukan tugasnya.
Tuan Arzio menyeringai, tak ada yang tau apa yang sedang ia pikirkan.
Keesokan harinya, Tuan Zio sudah mendapatkan semua informasi yang sangat ia butuhkan itu.
"Kebetulan sekali, gadis itu yatim piatu. Jadi aku bisa melakukan apa saja yang ku inginkan." batin Tuan Zio sambil menyeringai.
Humayra
Humayra, gadis yang baru genap berusia 18 tahun harus menanggung beban berat di pundaknya. Gadis yatim piatu ini harus menghidupi seorang adik laki-laki yang baru berusia 3 tahun.
Mayra terpaksa putus sekolah ketika ibunya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Bukan hanya itu, Ibunya bahkan menitipkan seorang malaikat kecil untuknya.
Ya, setelah Ayah kandungnya meninggal karena serangan jantung, 7 bulan sebelum kematian ibunya. Sedangkan ibunya meninggal setelah melahirkan adik laki-lakinya.
Lengkap sudah penderitaan Mayra. Dia harus merawat bayi saat usianya baru 15 tahun. Dia hidup dengan bantuan dari tetangga-tetangga yang tidak tega melihatnya. Dia tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena harus merawat adiknya.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup, dia membantu tetangganya berjualan didepan sebuah perusahaan yang memproduksi minuman instant yang merknya sudah terkenal seantero negeri, milik Tuan Arzio Roland.
Suatu hari,
Saat Mayra sedang berjualan, seorang pria bersetelan jas rapi berwarna hitam keluar dari perusahaan di seberang tempat ia berjualan.
Pria itu menghampiri Mayra yang sedang melayani pembeli.
"Maaf, dengan Nona Humayra?" tanya Pria itu
"Ya, saya Mayra, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Mayra sambil tersenyum manis.
"Bolehkah saya meminta waktunya sebentar? Boss kami ingin bicara sama anda." kata Pria itu.
"Sebentar ya, Tuan. Saya ingin minta izin sama pemilik warung ini dulu." kata Mayra
Mayra masuk kedalam dan meminta izin kepada Bu Husna, pemilik warung. Bu Husna pun mengizinkannya.
Mayra berjalan mengikuti langkah kaki Pria itu.
"Kenapa om ini berjalan cepat sekali? Aku kan jadi kesusahan mengikutinya." batin Mayra
Sesampainya di kantor CEO, Pria itu mempersilakan Mayra masuk.
Mata Mayra tertuju pada sosok Om-om ganteng yang duduk di depannya. Om-om itu menatap Mayra secara detail, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kemudian Om-om itu tersenyum, senyum yang sungguh menakutkan bagi Mayra.
"Nona Humayra?" tanya Om ganteng
"I... iya Om, eh Tuan!" Mayra bingung harus menyebut Pria itu dengan sebutan apa. Soalnya, walaupun sangat tampan, Pria itu cocoknya dipanggil dengan sebutan om.
Pria yang tadi menjemputnya, terkekeh mendengar ucapan gadis ingusan itu.
"Panggil aku, Tuan Zio." kata Om ganteng
"Baik, Tuan Zio." kata Mayra lagi.
Tuan Arzio menghela nafas panjang,
"Baiklah langsung saja, mau kah kau menikah denganku, Mayra?" tanya Tuan Zio
"Me... menikah?" Mayra
"Ya, jika kamu mau, maka aku akan menjamin seluruh kehidupan mu dan adikmu." Tuan Zio
"Menjamin? Maksudnya seperti apa, Tuan?" Mayra
"Setelah menikah, kamu beserta adikmu akan tinggal bersamaku. Aku akan menjamin makan mu dan membiayai sekolah adikmu hingga ia kuliah nanti." kata Tuan Arzio
"Saya masih belum paham, Tuan." ucap Mayra
"Pernikahan kita memang akan sah dimata hukum, namun tenang saja. Aku tidak akan menuntut pelayanan mu ditempat tidur. Kita akan tidur terpisah, kau hanya perlu membersihkan rumah seperti rumahmu sendiri dan memasak untuk kita bertiga. Bagaimana?" Tuan Zio
"Bolehkah saya memikirkannya terlebih dulu? Saya ingin minta pendapat sama Bu Husna." Mayra
Tuan Zio melirik Tuan Richard, "Pemilik warung itu, Tuan." kata Tuan Richard.
"Baiklah, Esok Tuan Richard akan kembali menjemput mu." Tuan Zio
Akhirnya Mayra pamit dan kembali ke warung Bu Husna. Mayra menceritakan semua keinginan pria itu. Sebenarnya Bu Husna merasa ada sesuatu yang ganjil dari keinginan CEO dingin itu. Namun ia enggan mengatakannya pada Mayra.
Keesokan harinya,
Seperti janjinya kemarin, Tuan Richard kembali lagi menjemput Mayra di warung itu.
"Selamat siang, Nona Mayra." Tuan Richard
"Selamat siang, Tuan." Mayra
"Mari!" Tuan Richard mengajak Mayra untuk kembali ke kantor Tuan Zio.
Mayra kembali mengikuti langkah kaki Tuan Richard yang sangat cepat itu menuju kantor Om ganteng.
Setibanya di kantor itu, Om ganteng itu sudah menyambutnya dengan senyuman hangat.
"Jadi apa jawaban mu, Mayra?" tanya Om ganteng.
"Aku setuju, Tuan. Asal Tuan benar-benar menepati janji Tuan untuk membiayai sekolah adik saya kelak." Mayra
"Iya, aku berjanji padamu, Mayra." Tuan Zio
"Mayra, Mayra... Aku tidak berjanji ya, Mayra. Maaf..." Tuan Zio menyeringai.
"Kamu boleh kembali bekerja, nanti Tuan Richard akan mengurus semua surat-suratnya. Dan jika semuanya sudah selesai, Tuan Richard akan segera menghubungi mu." Tuan Zio.
Mayra pun pamit. Ia begitu bahagia, sebentar lagi ia dan adiknya tidak perlu capek-capek lagi cari uang untuk makan mereka.
Cukup membersihkan rumah dan memasak makanan untuk Om ganteng itu, maka makanan dan pendidikan adiknya sudah terjamin.
"Aku senang sekali, rasanya aku sudah tidak sabar lagi menyambut hari pernikahan ku dengan om ganteng itu." batin Mayra
Berbeda dengan Tuan Arzio, dia bahagia akan segera melepaskan julukan yang selama ini melekat pada dirinya. Dan yang lebih membahagiakan lagi, dia masih bisa bebas menikmati kepuasaan bersama wanita-wanita simpanan nya. Plus bonus, ia mendapatkan pelayan baru tanpa gaji.
"Akh... senangnya hidup seperti ini..." Tuan Arzio.
Akhirnya Tuan Richard menyampaikan berita baik untuk Mayra, pernikahan mereka akan dilakukan minggu depan.
Acaranya dilaksanakan disebuah taman bunga yang sangat luas. Yang sengaja disewa oleh Tuan Arzio Roland untuk menyambut acara pernikahannya.
Tuan Arzio Roland sengaja mengadakan acara yang sangat meriah untuk pesta pernikahannya, agar semua orang-orang yang mengenalnya tau, kalau dia sudah melepaskan julukannya sebagai CEO Perjaka Tua.
"Sebenarnya apa yang direncanakan oleh Tuan Arzio kepada gadis lugu itu? Semoga saja dia tidak merencanakan sesuatu yang merugikan untuk gadis lugu itu." batin Tuan Richard.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
🤗🤗🤗
2024-01-17
0
Aidah Djafar
mampir Thor 🙏
2023-12-04
0
Berdo'a saja
bermain main dgn anak yatim-piatu bisa hancur hidup mu
2022-10-13
2