04.Memar Lagi

"Apa yang kau pikirkan?" tanya suara berat yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut. Kemana telinga Emily? kenapa wanita itu tidak mendengar langkah Edwin.

"Apa arti hidup jika kita terus di tindas oleh keadaan?" tanya balik wanita itu, sorot mata sendu menggambarkan bahwa hidup nya sungguh sangat menyedihkan.

"Selemah ini kah diri mu?" gumam Edwin dengan menangkat ke dua alis nya.

Entah dari mana datang nya keberanian itu, Emily menatap tajam ke mata elang itu. "Bagaimana jika anda berada di posisi ku sekarang? hidup sebatang kara tanpa tempat tinggal bahkan untuk makan saja susah!"

Tidak, Edwin tidak menjawab karena ia tidak pernah merasakan semua itu. Terlahir dari keluarga yang kaya raya membuat Edwin tidak pernah merasakan hidup susah selain percintaan nya yang susah.

"Tidak bisa menjawab?" lirih Emily.

Wanita itu mengubah posisi tidur nya menjadi ke arah samping, entah kenapa saat ini hati nya mentah untuk menatap pria yang selalu membuat nya terpesona itu.

Edwin menghela nafas kasar lalu keluar dari ruangan itu. Sejenak ada rasa yang berbeda ketika Edwin melihat sorot sendu Emily.

"Seperti nya kau menyukai wanita itu?" tanya Darren ketika melihat Edwin keluar dari ruang rawat Emily.

"Dia wanita berbeda, tidak seperti wanita kebanyakan yang mencoba mencari muka di depan ku. Darren, cari tahu latar belakang nya. Aku mau dalam waktu tiga puluh menit kau harus melaporkan nya pada ku." perintah Edwin membuat Darren bergeleng kepala.

Darren kemudian memerintahkan anak buah nya untuk mencari tahu latar belakang Emily. Tidak sulit bagi seorang Darren karena ia juga banyak mengenal kalangan atau mau pun kalangan bawah bahkan dunia gelap sekali pun.

"Kemana kau?" tanya Darren.

"Kembali ke kantor,..." jawab datar Edwin.

"Kenapa dengan dia?" tanya Dion menghampiri sahabat nya.

"Kau ini, seperti tidak tahu Edwin saja." sahut Darren. "Ngomong-ngomong, kapan wanita itu di perbolehkan pulang?" tanya Darren.

"Sore ini. Emily mengalami syok dan aku tidak tahu penyebabnya. Dia tidak mau bercerita!" gumam Dion.

"Siapa kau? kenapa dia harus bercerita pada mu?" protes Darren.

"Aku seorang Dokter, wajar jika aku menanyakan hal semacam itu." ucap Dion dengan sombong nya. Pria itu kemudian pergi begitu saja meninggalkan Darren yang terus mengumpat.

Di kantor, Edwin sangat tidak fokus dengan pekerjaan nya karena pria itu terus terbayang wajah sedih Emily. Lelaki itu akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Edwin mendapati Emily sedang berkemas. "Siapa yang mengizinkan mu untuk pulang?" tanya Edwin dengan suara bariton nya.

"Dokter Dion..." jawab Emily sedikit takut. Benar kata Cerry jika bos mereka ini sangat dingin bahkan sangat datar. "Tuan, terimakasih atas pertolongan anda. Soal biaya rumah sakit saya akan mencicil nya dengan gaji saya." ucap Emily hati-hati.

"Total semua nya lima ratus juta, apa kau sanggup untuk membayar nya?" tanya Edwin dengan tatapan sinis.

"Kalau begitu ambil saja jantung saya..." jawab Emily membuat darah Edwin mendidih.

"Berani sekali kau berkata seperti itu...!" bentak Edwin membuat tulang Emily sedikit bergetar. "Jika aku mau, aku bisa kapan saja membunuh wanita seperti mu. Bahkan wanita seperti mu tidak ada harga nya bagi ku...!"

Tajam sekali perkataan Edwin ini, hingga membuat Emily yang sudah frustasi semakin bertambah frustasi. Dengan mata berkaca-kaca Emily pergi meninggalkan Edwin. Sebegitu rendah nya kah diri nya hingga semua orang suka merendahkan harga diri nya.

Benar lagi kata Carry, untuk menggapai Edwin bagai menggapai rembulan. Mampu di pandang namun tak mampu untuk di pegang. Sepanjang jalan Emily terus menangis, tak ada tempat untuk nya berkeluh kesah. Carry? bahkan keadaan mereka pun tidak jauh berbeda.

Edwin menggertakan gigi nya geram, baru kali ini ada seorang wanita yang berani melawan bahkan beradu debat dengan nya.

"Kau di sini? aku mencari mu di kantor...!" tegur Darren yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu.

"Apa kau tahu, kau terlambat berapa lama?" tanya Edwin dengan suara dingin nya.

"Maaf, ada masalah di kantor cabang. Jadi aku membereskan nya terlebih dahulu." jawab Darren.

"Katakan, apa yang kau dapat?"

Darren kemudian menceritakan informasi apa yang ia dapat tentang Emily. Benar saja, Edwin sekarang merasa bersalah kepada Emily. Tanpa menunggu penjelasan Darren selesai, Edwin pergi begitu saja.

"Kebiasaan...!" ucap Darren kesal.

Edwin pergi mencari Emily, bahkan pria itu sudah memutari beberapa kali wilayah rumah sakit namun Emily tak bisa ia temui. Edwin kemudian putar balik menuju arah kantor nya dan menemui Carry.

Carry yang terkejut sekaligus takut hanya bisa menjawab semua pertanyaan dari Edwin. Untung saja tidak ada karyawan yang melihat kalau tidak, ia akan dalam masalah besar.

Edwin melajukan mobil nya menuju alamat yang di berikan oleh Carry. Jam masih menunjukkan pukul dua siang dan sudah tentu semua orang masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Edwin melihat Emily di tarik beberapa orang bahkan dengan sangat jelas Edwin melihat Emily di tampar oleh salah satu orang yang sudah beberapa kali Edwin lihat.

Telinga Edwin memerah saat itu, pria itu langsung menendang salah seorang hingga memancing emosi ke dua teman nya.

"Siapa kau? kenapa selalu ikut campur urusan ku?" tanya Frans tidak suka.

"Aku hanya orang yang kebetulan lewat." jawab Edwin.

"Brengs*k...! jangan ikut campur, pergi sana.Jika tidak aku akan menghajar mu." ancam teman Frans.

"Siapa kau berani memberi ku perintah?" tanya Edwin. Sejujurnya Edwin sudah tahu siapa Frans sebenarnya namun pria itu bersikap seolah ia tidak tahu.

"Dia pel*cur ku, apa kau ingin membeli nya?" ujar Frans malah mendapatkan bogem mentah dari Edwin. Di bantu ke dua teman nya Frans menghajar Edwin namun mereka kalah telak. Frans dan ke dua teman nya memilih untuk kabur.

Edwin menghampiri Emily yang susah terduduk lemas dengan isak tangis, entah kenapa tiba-tiba pria itu memeluk Emily. "Ada aku, kau bisa tenang sekarang." ucap Edwin.

Setelah beberapa saat Emily naik ke lantai tiga tempat yang ia tinggali sekarang. Sungguh miris Edwin melihat tempat itu, tempat yang sangat kotor bahkan Edwin banyak mendapati orang-orang mabuk berkeliaran.

Emily mempersilakan Edwin untuk masuk dan duduk di atas tempat tidur nya karena apartemen yang di tempati Emily tak pantas di sebut apartemen. Lagi-lagi, Edwin menatap miris dengan keadaan wanita itu.

"Terimakasih sudah membantu saya..." lirih Arumi dengan wajah memar nya.

"Bersikaplah biasa saja, jangan panggil aku tuan, saya atau apa lah." protes Edwin lalu berdiri menghampiri Emily.

Edwin mendongakkan wajah Emily lalu tak sengaja mata mereka saling beradu pandang. Jangan di tanya bagaimana keadaan jantung Emily, sudah pasti hampir lompat keluar.

"Wajah mu memar lagi..." ucap Edwin lalu mengambil air kompresan dan sapu tangan milik nya.

Edwin mengompres memar di wajah Emily, tentu saja wanita itu merintih kesakitan. Kali ini, bolehkah Emily terpesona dengan duda daun mada ini? bolehkah Emily berkhayal untuk memiliki nya? tidak, tidak boleh. Karena jurang pembatas antara mereka berdua sangat dalam bahkan tak terukur.

Terpopuler

Comments

rins vins

rins vins

emily apa arumi thor daritadi arumi trs thor😉

2022-08-05

0

Anie Jung

Anie Jung

Boleh ko Emily menghayal ngk bayar gratis ko😆😆

2021-08-11

0

ˢˢᵃ•༂Hoℕҽყ🍯❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂✴️

ˢˢᵃ•༂Hoℕҽყ🍯❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂✴️

mi mami.. ada typo dikit mi, si arumi ganti emily. itu aja. maacih mamikoooh. cemunguuuuuuuuuuutt 😘😘😘

2021-05-07

2

lihat semua
Episodes
1 01.Sadar Emily
2 02.Sabar Emily
3 03.Rumah Sakit
4 04.Memar Lagi
5 05.Aku Serius
6 06.Adik Emily
7 07.Pundak Edwin
8 08.Tidak Usah
9 09.Rencana Edwin
10 10.Keluar!!
11 11.Rahasia Keluarga Alexander
12 12.Lucu
13 13.Hadiah
14 14.Susu dan Apel
15 15.Sebenarnya
16 16.Ada Apa Ini?
17 17.Hanya Iseng
18 18.Terimakasih
19 19.Aku Serius
20 20.Senja Saksi
21 21.Siapa Kau?
22 22.Lebah Manis
23 23.Mengobrol
24 24.Sup Daging
25 25.Siapa Dia?
26 26.Senja Di Bukit
27 27.Bukan Mata-mata
28 28.Aku Bingung
29 29.Coba Saja
30 30.Khawatir
31 31.Edwin Saja
32 32.Nathan Tahu
33 33.Kecelakaan
34 34.Di Pindahkan
35 35.Kedatangan Rosalinda
36 36.Berkah Kecelakaan
37 37.Sedikit Saja
38 38.Flashback Rosalinda 1
39 39.Flashback Rosalinda 2
40 40.Lamaran Mendadak
41 41.Bertemu Rosalinda
42 42.Pergi ke Makam
43 43.Undangan
44 44.Kau Satu-satunya
45 45.Di Mana Emily
46 46.Menemukan
47 47.Pernikahan
48 48.Tidak Ada Malam Pertama
49 49.Membelah Malam Pertama
50 50.Maaf Bee
51 51.Sedang Ingin
52 52.Racun
53 53.Nadia Menghilang
54 54.Benarkah?
55 55.Hamil
56 56.Kue
57 57.Lanjutkan
58 58.Biar Aku Saja
59 59.Sekretaris Nathan
60 60. Edwin Curiga
61 61.Jangan Khawatir
62 62.Dasar Pelit
63 63.Siapa
64 64.Aku Serius
65 65.Kau Bercanda
66 66. Di Mana Istri Ku
67 67.Dia Bergerak
68 68.Boleh Tidak?
69 69.Melahirkan
70 70.Tamat
Episodes

Updated 70 Episodes

1
01.Sadar Emily
2
02.Sabar Emily
3
03.Rumah Sakit
4
04.Memar Lagi
5
05.Aku Serius
6
06.Adik Emily
7
07.Pundak Edwin
8
08.Tidak Usah
9
09.Rencana Edwin
10
10.Keluar!!
11
11.Rahasia Keluarga Alexander
12
12.Lucu
13
13.Hadiah
14
14.Susu dan Apel
15
15.Sebenarnya
16
16.Ada Apa Ini?
17
17.Hanya Iseng
18
18.Terimakasih
19
19.Aku Serius
20
20.Senja Saksi
21
21.Siapa Kau?
22
22.Lebah Manis
23
23.Mengobrol
24
24.Sup Daging
25
25.Siapa Dia?
26
26.Senja Di Bukit
27
27.Bukan Mata-mata
28
28.Aku Bingung
29
29.Coba Saja
30
30.Khawatir
31
31.Edwin Saja
32
32.Nathan Tahu
33
33.Kecelakaan
34
34.Di Pindahkan
35
35.Kedatangan Rosalinda
36
36.Berkah Kecelakaan
37
37.Sedikit Saja
38
38.Flashback Rosalinda 1
39
39.Flashback Rosalinda 2
40
40.Lamaran Mendadak
41
41.Bertemu Rosalinda
42
42.Pergi ke Makam
43
43.Undangan
44
44.Kau Satu-satunya
45
45.Di Mana Emily
46
46.Menemukan
47
47.Pernikahan
48
48.Tidak Ada Malam Pertama
49
49.Membelah Malam Pertama
50
50.Maaf Bee
51
51.Sedang Ingin
52
52.Racun
53
53.Nadia Menghilang
54
54.Benarkah?
55
55.Hamil
56
56.Kue
57
57.Lanjutkan
58
58.Biar Aku Saja
59
59.Sekretaris Nathan
60
60. Edwin Curiga
61
61.Jangan Khawatir
62
62.Dasar Pelit
63
63.Siapa
64
64.Aku Serius
65
65.Kau Bercanda
66
66. Di Mana Istri Ku
67
67.Dia Bergerak
68
68.Boleh Tidak?
69
69.Melahirkan
70
70.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!