CEO TAMPAN SANG PUJAAN
Terlihat seorang lelaki muda tengah duduk sambil memainkan bolpoin di bibirnya. Terdengar suara ketukan pintu yang membuatnya terbangun dari lamunan.
"Masuk!" Ucapnya dengan nada dingin.
Seorang wanita datang menghampiri dengan body dan paras yang cantik, dia membuka kancing bajunya bagian atas dan memperlihatkan belahan ****nya yang berukuran cukup besar.
"Maaf, pak saya terlambat!" Ucapnya dengan nada menggoda.
Lelaki itu menatap dingin."Memangnya perusahaan ini milik orang tuamu!" Jawabnya dengan nada ketus.
Wanita itu nampak tak menjawab, dia hanya bisa menundukkan kepalanya. Lelaki tak termakan akan rayuan, Ia bangkit dan menatapnya dengan tajam.
"Mulai hari ini kau sudah tidak perlu bekerja lagi di tempat ini! Karena bagiku karyawan seperti dirimu tidak harus ada di perusahaan, kau harusnya ada di club' malam!" Bentaknya lelaki itu dengan nada tinggi.
"Tapi pak...!"Ucap sekertaris itu terhenti.
"Tidak ada tapi, sekarang kau boleh pergi!" Ucapnya sambil mengangkat tangannya menuju ke arah pintu.
Wanita itupun langsung keluar dari ruangan dengan penuh amarah, Ia menatap kesal dan penuh dendam.
"Dasar CEO aneh, aku sudah capek-capek berdandan dan berpenampilan menarik masih saja tidak mau melirik!" Gumamnya sambil berjalan pergi.
Lelaki itu memijat pelipisnya karena pusing menghadapi karyawan seperti itu. Tak berselang lama, datang seorang lelaki yang kebetulan berpapasan dengan sekretarisnya.
Ia nampak menatap kagum dan mengangkat alisnya. Lelaki itu masuk dan menyapa CEO dingin itu dengan senyuman.
"Sudah berapa sekertaris yang kau pecat di bulan ini! Kenapa sih, dia cantik dan menarik? Kenapa kau harus memecatnya!" Tanyanya sambil menghampiri.
"Sudahlah kak, jangan ngomongin sekertaris itu lagi," jawabnya dengan nada kesal.
Lelaki itu mendekat dan menepuk bahunya.
"Jerry, aku tahu kau orang yang disiplin dan tepat waktu. Tapi apakah kau tidak tertarik dengan sekertaris yang cantik dan molek seperti itu!" Ucapnya sambil menggoda Jerry.
...
Jerry itulah namanya, CEO dingin yang tak punya perasaan. Usianya sekarang 25 tahun, tapi dia menyandang sebagai bukan tulen karena Ia tidak tertarik pada wanita.
Parasnya yang tampan dengan tubuh atletis membuat para wanita ingin tidur di pelukannya. Tapi sayang, semua itu hanyalah angan-angan.
...
"Kak Berin tolonglah, jangan membahas wanita dalam pekerjaan!" Ucap Jerry dengan nada dingin.
"Iya,iya aku minta maaf!" Ucap Berin sambil tersenyum.
"Ooh iya, ada angin apa kamu datang kemari?" Tanya Jerry sambil mengerutkan keningnya.
"Eem, aku disuruh Om Jeremi menjemputmu! Dia sudah menunggu di makam Mama mu!" Ucap Berin sambil duduk.
"Ya ampun, aku lupa! Terima kasih sudah mengingatkan!" Ucap Jerry sambil beranjak pergi dengan tergesa-gesa.
Berin menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Dasar anak ini, dibalik sifat dinginnya ternyata masih ada kehangatan!" Ucapnya sambil tersenyum.
30 menit kemudian...
Akhirnya Jerry sampai di sebuah pemakaman dan terlihat seorang lelaki yang sudah tidak muda lagi sedang memeluk batu nisan.
"Pa!" Sapanya sambil menghampiri.
Lelaki itu pun menoleh, senyuman nampak terpancar dari bibir pria paruh baya itu.
"Nak! Kenapa kamu lama sekali!" Jawabnya sambil melihat kearah Jerry.
"Maaf Pa, aku lupa! Banyak sekali pekerjaan di kantor hati ini," tuturnya sambil menekuk lututnya di samping pria itu.
Jeremi nampak tersenyum dan memeluk anaknya. "Riana kamu lihat, anak kita sudah besar dan dia sangat tampan dan gagah!" Ucap Jeremi sambil meneteskan air matanya.
"Pa, jangan berlarut-larut dalam kesedihan seperti ini. Aku akan izinkan papah menikah lagi, selama itu bisa membuat papah bahagia." Ucap Jerry sambil menghapus air matanya.
Jeremi pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Nak, Papa bahagia dengan kesendurian ini. Papa memutuskan untuk tidak jatuh cinta lagi, cinta Papa hanya untuk Mamamu," jawab Jeremi sambil mengelus batu nisan tersebut.
"Aku tahu Pa, tapi..." Ucapnya terhenti.
"Sudahlah, jangan bicarakan itu di depan kuburan Mama mu! Ooh iya, bagaimana dengan keadaanmu, papah sudah lama tidak bertemu denganmu?" Tanya Jeremi sambil melihat kearah anaknya.
"Aku baik Pa!" Jawab Jerry sambil tersenyum.
"Syukurlah, Papa senang mendengarnya! Ooh iya, bagaimana dengan kisah cintamu? Apakah kamu sudah mendapatkan wanita untuk pendamping hidupmu?" Tanyanya kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nay Nayla
🔥🔥🔥
2024-11-24
0
Glenn Sohilait
🔥🔥🔥🔥
2022-05-01
1
mutoharoh
Aku coba mampir dan membaca 😁😁
2021-06-24
2