Sudah Ditakdirkan
Seperti biasa, setelah pulang dari kampusnya, dia selalu merebahkan dirinya dalam kasur indahnya, yang di hiasi dengan warna Putih yang sederhana.
Namanya adalah Viola Rahesya Margaretha. Anak dari keturunan marga Margaretha, yaitu papah Suhendra Rahes Margaretha dan Mamah Desya Vanessa Giorgio dan merubah marga Giorgio menjadi Desya Vanessa Margaretha.
Seperti kebiasaannya yang dianggap remeh namun penting baginya. Istirahat setelah ke kampus sambil membaca novel online maupun offline di ranjangnya. Setelah merasa cukup iapun bergegas mandi dan segera menemui mama nya yang sedang berada di dapur. walaupun terdapat beberapa pembantu di sana namun mama Desya selalu ikut mengurus di dalam dapur tersebut.
Namun ternyata saat menuruni tangga, ia mendapati mamanya sedang berada di ruang televisi untuk beristirahat.
"Hai mom..."
"Sudah pulang ternyata..."
"Ish mom... Aku pulang dari tadi dan kau sibuk di dapur jadi tidak melihat ku pulang tadi.." ucap Viola kesal
"Hahaha... Iya mama tau, tadi Bu Jannah yang bilang" ledek mama.
Viola hanya tersenyum. Dari dia kecil sampai sekarang, dia selalu tidak ingin membuat orang tuanya kecewa dan kesal padanya, karena yang ia inginkan adalah kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan dia juga, jadi walaupun dia memiliki kehidupan yang berkecukupan, namun ia tidak mau merepotkan orang tuanya padahal orang tuanya sangat memaksanya namun ia tetap menolak, sampai harus berpasrah saat melihat orang tuanya bersedih.
FLASH BACK
Di hari ulang tahunnya yang ke 16 tahun, dan tepatnya saat dia menduduki bangku kelas 10 SMK, dia tidak menginginkan mobil, padahal di tahun sebelumnya orang tuanya juga membelikannya mobil yang mewah. Dia berniat menjualnya namun di cegah orang tuanya.
"Mom..Dad... Aku tidak ingin semua ini, ini terlalu berlebihan, lebih baik aku jual ya" pinta Viola.
"Ini adalah hadiah dari orang tuamu, apakah kau tidak mau menerimanya, ini adalah bentuk kasih sayang kami kepada kamu, jadi mom dan dad mohon jangan ya..." Ucap mama Desya memelas.
"Hmm... Iya"
"Mom..dad, aku punya permintaan kepada kalian... Apakah kalian mau menuruti ku" ucap Viola.
"Katakan saja nak, Dady akan mendengar kan"
"Baiklah, pertama untuk tahun tahun berikutnya, jangan beri aku hadiah tanpa aku memintanya. Kedua, saat ulang tahunku, lebih baik sumbangkanlah kasih sayang kalian untuk kaum yang lebih membutuhkan. Tolong penuhilah 2 permintaan ku itu. Aku tidak akan bisa membalas semua yang kalian berikan kepadaku, jasa jasa kalian terlalu banyak untukku, jadi aku mohon penuhilah itu" ucap Viola sambil memegang kedua tangan orang tuanya.
Mereka hanya mengangguk bahagia dengan apa yang di ucapkan oleh anak mereka. Mereka memeluk Viola dengan erat dan penuh dengan kasih sayang.
FLASH BACK OFF
Itulah mengapa Viola sangat sayang kepada orang tuanya.
"Viola..Vi" ucap mama yang membuat viola bangun dari lamunannya.
"Kenapa Vi, kok ngelamun"
"Ngga papa kok mah, lagi serius aja liat drakornya... Hahaha" ucapnya dengan tawa garingnya.
"Vi"
"Iya mah" ucap Viola sambil memakan camilan.
"Kamu udah punya tambatan hati?" Tanya mama Desya.
Seketika Viola menatap mamanya dengan seksama.
"Ahhh... Ayolah mom, bukankan kalian yang melarang ku berpacaran 6 tahun lalu setelah aku ketahuan pacaran dengan Angga. Jangan bercanda lah mom... Lagipula tambatan hatiku kan ada di Korea semua.. hahaha" ucap Viola dengan bercanda.
"Kau tidak bohong kan Vi" ucap mama Desya meyakinkan.
"Untuk apa aku berbohong mom, lagipula jika ada seseorang yang mendekat denganku sekalipun aku berbicara dengan kalian dan bercerita dengan kalian, dan mom and dad pun tau kalau aku memiliki masalah aku selalu bercerita dan meminta nasihat dari kalian" ucap Viola dengan senyumnya.
Mama Desya hanya tersenyum bangga mendengar nya, yang di ucapkannya memang benar, setiap dia mempunyai masalah atau sebuah kabar dia selalu bercerita kepada orang tuanya. Dan itu selalu membuat orang tuanya bangga.
"Sekarang kamu sudah berada di kampus, kamu harus berhati hati dan jaga diri kamu dengan baik ya... Kamu sebaiknya istirahat di kamar kamu, ini adalah hari ke 8 kamu masuk kampus bukan" tanya mama Desya kepada putri kesayangannya dan satu satunya itu.
"Ahhh mom... Apakah kau menghitung hari hari ku setiap hari"
"Tidak nak, mom hanya melihat mu nampak letih,dan mom hanya mengira nya saja tadi" ucap mama Desya.
"Ya udah deh mom, Viola ke kamar dulu, oiya mom, Viola boleh ajak temen temen Viola ke sini" tanya Viola dengan semangat.
"Ajaklah nak, momy tidak keberatan, asalkan kamu senang" ucap mama Desya.
"Oke mam, terimakasih" ucap Viola, lalu berlalu menuju ke kamarnya setelah mengecup pipi mamahnya.
*****
Viola mengundang Novita ke rumahnya. Dia merupakan sahabatnya dari dia SMK dan sampai sekarang masih bersama walaupun berbeda kelas.
"Looh...Novi.. kamu bareng sama Viola lagi" ucap mama Desya senang kedatangan tamunya itu.
"Iya Mah..." Ucapnya sambil bersalaman dengan mama Desya.
"Kami udah dateng Nov" ucap Viola sambil menuruni tangga.
"Viola.. kenapa kamu ngga bilang kalau kamu sama Novi itu satu kampus hmm" ucap mama Desya sambil menaruh kedua tangannya di pinggang.
"Kejutan momy..." Ucap Viola sambil memeluk mama Desya yang hampir marah.
"Ahhh.. kamu ini.. ya udah ayo sekarang kalian istirahat dulu sambil menunggu makan malam ya..." Ucap Mama Desya sambil mengelus keduanya.
Mama Desya dan Novita memang sudah akrab semenjak dia kelas 1 SMK dengan Viola. Desya menganggap Novita sebagai anaknya sendiri karena pada saat Viola lahir, rahim Desya menjadi bermasalah dan harus di angkat, sehingga Viola tidak memiliki seorang adik. Dan saat kedatangan Novita ke rumahnya, dia sangat senang dengan sikapnya dan sifatnya dan tidak seperti teman teman Viola saat SD dan SMP, sehingga dia menganggap Novita sebagai anaknya sendiri. Bahkan kedua orangtuanya pun sudah saling mengenal.
Novita Kirana Prayoga adalah namanya. Anak dari Bella Shofie Prayoga dan Rehan Sudirga Prayoga. Novita juga pintar dan cerdas seperti Viola. Dan dia adalah saingan terberat dari Viola walaupun Viola tetap berada di angka nomor satu saat sekolahnya dulu. Dan sampai sekarang pun menurut Viola, dia adalah saingan nya kembali.
*****
Malam makan tiba, dan ayah Viola pun sudah pulang sebelum makan malam.
"Sudah lama di sini Nov" ucap Suhendra di sela sela saat makan yang hening.
"Iya pah...,mungkin dua jam yang lalu" Sahutnya singkat.
"Mom, Dad, kami udah selesai nih, kami ke kamar duluan ya mau mandi" ucap Viola.
"Iya, kamu nginap di sini kan Nov" tanya mama Desya.
"Iya mah, aku akan nginep kok, lagipula ayah sama bunda berangkat ke luar kota tadi pagi" ucap Novi.
"Kamu harus ijin dulu jangan lupa, ntar orang rumah nyariin" ucap mama Desya.
"Iya mah, mamah tenang aja aku udah ijin kok, dan yang pasti di bolehin" ucap Novi meyakinkan.
"Iya baiklah... Kalau kalian udah mandi, kalian turun ke ruang keluarga ya, kami ingin berbicara dengan kalian" ucap papa Hendra.
"Iya Dad, kami akan turun" ucap Viola.
"Kami permisi dulu mah, pah" ucap Novi dan menggandeng Viola.
*****
Mereka berkumpul di ruang keluarga layaknya sebuah keluarga.
"Gimana? Kalian sekelas atau berbeda" Tanya papa Hendra.
"Kami beda kelas Dad, aku kelas AP (Administrasi Perkantoran) 1 dan Novi AP (Administrasi Perkantoran) 2" ucap Viola.
"Kalian bersebelahan kan" ucap Hendra penasaran.
"Iya pah, kalau kami satu kelas, kami akan bersaing dengan ketat nanti, dan aku selalu kalah dengan Viola" ucap Novi yang selalu jujur dan membuat suasana tegang menjadi lebih tenang.
"Nov" ucap papa Hendra.
"Iya kenapa pah"
"Gimana? Kamu udah punya tambatan hati?" Ucap papa Hendra terus terang.
"Untuk sekarang belum pah, kenapa? Apakah Viola udah pah" tanya Novi penasaran.
"Mungkin belum... Namun jika dia dipertemukan dengan pasangannya pada saat ini pun bagi Dady ngga papa, dia sekarang udah besar dan pasti dia bisa memilih pasangan nya dengan baik dan sekarang dia lebih santai dari pelajaran pelajaran nya, dan bagi Dady sekarang, kamu boleh mencari pasangan hidup kamu Viola" ucap papa Hendra terus terang.
Mata Viola menatap heran kepada papanya yang berubah setelah ia lulus dan masuk ke kampusnya.
"Dady ngga salah bicara tuh, Dad, malah sekarang tuh kampus banyak tugas, ujung ujungnya nanti buat skripsi, ini itu dan lain lain Dad, tumben ngomong begitu" ucap Viola tenang dan seakan hanya obrolan semata.
"Tidak, Dady serius, dan sekarang Dady and Momy tidak ingin terus mengikat kamu dengan ungkapan itu, dan yang terpenting orang itu tidak menyakiti hati kamu suatu saat nanti" ucap papa Hendra dengan nada seriusnya.
"Wah Vi, nanti kamu banyak yang naksir dong, dari dulu kan kamu selalu jadi perhatian, tapi kamu selalu nolak, dan ini kesempatan kamu" ucap Novi semangat sambil memegang pundak Viola.
"Isshhh udah ahhh... Jangan bahas itu, udah malem, kamu mau tidur ngga" ucap Viola yang mulai tidak fokus dan masih memikirkan pernyataan Dadynya tadi.
"Iya udah malem, ngga kerasa, ya udah yuk" ajak Novi.
"Mom,Dad, kami ke kamar ya, selamat malam" ucap Viola.
Dan Novi hanya mengangguk menandakan ia mengungkapkan selamat malam.
//**//
Jangan lupa like dan komen ya...
Salam hangat
Dewi. M🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Riyan Yanto
💓💞💓💞💘💘💖
2024-06-01
0
Ela safitri
❤
2021-04-09
1
Astirai
aku nyimak thorrr....smangat...
mampir jg bukalah hatimu untulku ya
2021-04-08
1