Seperti biasa, setelah pulang dari kampusnya, dia selalu merebahkan dirinya dalam kasur indahnya, yang di hiasi dengan warna Putih yang sederhana.
Namanya adalah Viola Rahesya Margaretha. Anak dari keturunan marga Margaretha, yaitu papah Suhendra Rahes Margaretha dan Mamah Desya Vanessa Giorgio dan merubah marga Giorgio menjadi Desya Vanessa Margaretha.
Seperti kebiasaannya yang dianggap remeh namun penting baginya. Istirahat setelah ke kampus sambil membaca novel online maupun offline di ranjangnya. Setelah merasa cukup iapun bergegas mandi dan segera menemui mama nya yang sedang berada di dapur. walaupun terdapat beberapa pembantu di sana namun mama Desya selalu ikut mengurus di dalam dapur tersebut.
Namun ternyata saat menuruni tangga, ia mendapati mamanya sedang berada di ruang televisi untuk beristirahat.
"Hai mom..."
"Sudah pulang ternyata..."
"Ish mom... Aku pulang dari tadi dan kau sibuk di dapur jadi tidak melihat ku pulang tadi.." ucap Viola kesal
"Hahaha... Iya mama tau, tadi Bu Jannah yang bilang" ledek mama.
Viola hanya tersenyum. Dari dia kecil sampai sekarang, dia selalu tidak ingin membuat orang tuanya kecewa dan kesal padanya, karena yang ia inginkan adalah kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan dia juga, jadi walaupun dia memiliki kehidupan yang berkecukupan, namun ia tidak mau merepotkan orang tuanya padahal orang tuanya sangat memaksanya namun ia tetap menolak, sampai harus berpasrah saat melihat orang tuanya bersedih.
FLASH BACK
Di hari ulang tahunnya yang ke 16 tahun, dan tepatnya saat dia menduduki bangku kelas 10 SMK, dia tidak menginginkan mobil, padahal di tahun sebelumnya orang tuanya juga membelikannya mobil yang mewah. Dia berniat menjualnya namun di cegah orang tuanya.
"Mom..Dad... Aku tidak ingin semua ini, ini terlalu berlebihan, lebih baik aku jual ya" pinta Viola.
"Ini adalah hadiah dari orang tuamu, apakah kau tidak mau menerimanya, ini adalah bentuk kasih sayang kami kepada kamu, jadi mom dan dad mohon jangan ya..." Ucap mama Desya memelas.
"Hmm... Iya"
"Mom..dad, aku punya permintaan kepada kalian... Apakah kalian mau menuruti ku" ucap Viola.
"Katakan saja nak, Dady akan mendengar kan"
"Baiklah, pertama untuk tahun tahun berikutnya, jangan beri aku hadiah tanpa aku memintanya. Kedua, saat ulang tahunku, lebih baik sumbangkanlah kasih sayang kalian untuk kaum yang lebih membutuhkan. Tolong penuhilah 2 permintaan ku itu. Aku tidak akan bisa membalas semua yang kalian berikan kepadaku, jasa jasa kalian terlalu banyak untukku, jadi aku mohon penuhilah itu" ucap Viola sambil memegang kedua tangan orang tuanya.
Mereka hanya mengangguk bahagia dengan apa yang di ucapkan oleh anak mereka. Mereka memeluk Viola dengan erat dan penuh dengan kasih sayang.
FLASH BACK OFF
Itulah mengapa Viola sangat sayang kepada orang tuanya.
"Viola..Vi" ucap mama yang membuat viola bangun dari lamunannya.
"Kenapa Vi, kok ngelamun"
"Ngga papa kok mah, lagi serius aja liat drakornya... Hahaha" ucapnya dengan tawa garingnya.
"Vi"
"Iya mah" ucap Viola sambil memakan camilan.
"Kamu udah punya tambatan hati?" Tanya mama Desya.
Seketika Viola menatap mamanya dengan seksama.
"Ahhh... Ayolah mom, bukankan kalian yang melarang ku berpacaran 6 tahun lalu setelah aku ketahuan pacaran dengan Angga. Jangan bercanda lah mom... Lagipula tambatan hatiku kan ada di Korea semua.. hahaha" ucap Viola dengan bercanda.
"Kau tidak bohong kan Vi" ucap mama Desya meyakinkan.
"Untuk apa aku berbohong mom, lagipula jika ada seseorang yang mendekat denganku sekalipun aku berbicara dengan kalian dan bercerita dengan kalian, dan mom and dad pun tau kalau aku memiliki masalah aku selalu bercerita dan meminta nasihat dari kalian" ucap Viola dengan senyumnya.
Mama Desya hanya tersenyum bangga mendengar nya, yang di ucapkannya memang benar, setiap dia mempunyai masalah atau sebuah kabar dia selalu bercerita kepada orang tuanya. Dan itu selalu membuat orang tuanya bangga.
"Sekarang kamu sudah berada di kampus, kamu harus berhati hati dan jaga diri kamu dengan baik ya... Kamu sebaiknya istirahat di kamar kamu, ini adalah hari ke 8 kamu masuk kampus bukan" tanya mama Desya kepada putri kesayangannya dan satu satunya itu.
"Ahhh mom... Apakah kau menghitung hari hari ku setiap hari"
"Tidak nak, mom hanya melihat mu nampak letih,dan mom hanya mengira nya saja tadi" ucap mama Desya.
"Ya udah deh mom, Viola ke kamar dulu, oiya mom, Viola boleh ajak temen temen Viola ke sini" tanya Viola dengan semangat.
"Ajaklah nak, momy tidak keberatan, asalkan kamu senang" ucap mama Desya.
"Oke mam, terimakasih" ucap Viola, lalu berlalu menuju ke kamarnya setelah mengecup pipi mamahnya.
*****
Viola mengundang Novita ke rumahnya. Dia merupakan sahabatnya dari dia SMK dan sampai sekarang masih bersama walaupun berbeda kelas.
"Looh...Novi.. kamu bareng sama Viola lagi" ucap mama Desya senang kedatangan tamunya itu.
"Iya Mah..." Ucapnya sambil bersalaman dengan mama Desya.
"Kami udah dateng Nov" ucap Viola sambil menuruni tangga.
"Viola.. kenapa kamu ngga bilang kalau kamu sama Novi itu satu kampus hmm" ucap mama Desya sambil menaruh kedua tangannya di pinggang.
"Kejutan momy..." Ucap Viola sambil memeluk mama Desya yang hampir marah.
"Ahhh.. kamu ini.. ya udah ayo sekarang kalian istirahat dulu sambil menunggu makan malam ya..." Ucap Mama Desya sambil mengelus keduanya.
Mama Desya dan Novita memang sudah akrab semenjak dia kelas 1 SMK dengan Viola. Desya menganggap Novita sebagai anaknya sendiri karena pada saat Viola lahir, rahim Desya menjadi bermasalah dan harus di angkat, sehingga Viola tidak memiliki seorang adik. Dan saat kedatangan Novita ke rumahnya, dia sangat senang dengan sikapnya dan sifatnya dan tidak seperti teman teman Viola saat SD dan SMP, sehingga dia menganggap Novita sebagai anaknya sendiri. Bahkan kedua orangtuanya pun sudah saling mengenal.
Novita Kirana Prayoga adalah namanya. Anak dari Bella Shofie Prayoga dan Rehan Sudirga Prayoga. Novita juga pintar dan cerdas seperti Viola. Dan dia adalah saingan terberat dari Viola walaupun Viola tetap berada di angka nomor satu saat sekolahnya dulu. Dan sampai sekarang pun menurut Viola, dia adalah saingan nya kembali.
*****
Malam makan tiba, dan ayah Viola pun sudah pulang sebelum makan malam.
"Sudah lama di sini Nov" ucap Suhendra di sela sela saat makan yang hening.
"Iya pah...,mungkin dua jam yang lalu" Sahutnya singkat.
"Mom, Dad, kami udah selesai nih, kami ke kamar duluan ya mau mandi" ucap Viola.
"Iya, kamu nginap di sini kan Nov" tanya mama Desya.
"Iya mah, aku akan nginep kok, lagipula ayah sama bunda berangkat ke luar kota tadi pagi" ucap Novi.
"Kamu harus ijin dulu jangan lupa, ntar orang rumah nyariin" ucap mama Desya.
"Iya mah, mamah tenang aja aku udah ijin kok, dan yang pasti di bolehin" ucap Novi meyakinkan.
"Iya baiklah... Kalau kalian udah mandi, kalian turun ke ruang keluarga ya, kami ingin berbicara dengan kalian" ucap papa Hendra.
"Iya Dad, kami akan turun" ucap Viola.
"Kami permisi dulu mah, pah" ucap Novi dan menggandeng Viola.
*****
Mereka berkumpul di ruang keluarga layaknya sebuah keluarga.
"Gimana? Kalian sekelas atau berbeda" Tanya papa Hendra.
"Kami beda kelas Dad, aku kelas AP (Administrasi Perkantoran) 1 dan Novi AP (Administrasi Perkantoran) 2" ucap Viola.
"Kalian bersebelahan kan" ucap Hendra penasaran.
"Iya pah, kalau kami satu kelas, kami akan bersaing dengan ketat nanti, dan aku selalu kalah dengan Viola" ucap Novi yang selalu jujur dan membuat suasana tegang menjadi lebih tenang.
"Nov" ucap papa Hendra.
"Iya kenapa pah"
"Gimana? Kamu udah punya tambatan hati?" Ucap papa Hendra terus terang.
"Untuk sekarang belum pah, kenapa? Apakah Viola udah pah" tanya Novi penasaran.
"Mungkin belum... Namun jika dia dipertemukan dengan pasangannya pada saat ini pun bagi Dady ngga papa, dia sekarang udah besar dan pasti dia bisa memilih pasangan nya dengan baik dan sekarang dia lebih santai dari pelajaran pelajaran nya, dan bagi Dady sekarang, kamu boleh mencari pasangan hidup kamu Viola" ucap papa Hendra terus terang.
Mata Viola menatap heran kepada papanya yang berubah setelah ia lulus dan masuk ke kampusnya.
"Dady ngga salah bicara tuh, Dad, malah sekarang tuh kampus banyak tugas, ujung ujungnya nanti buat skripsi, ini itu dan lain lain Dad, tumben ngomong begitu" ucap Viola tenang dan seakan hanya obrolan semata.
"Tidak, Dady serius, dan sekarang Dady and Momy tidak ingin terus mengikat kamu dengan ungkapan itu, dan yang terpenting orang itu tidak menyakiti hati kamu suatu saat nanti" ucap papa Hendra dengan nada seriusnya.
"Wah Vi, nanti kamu banyak yang naksir dong, dari dulu kan kamu selalu jadi perhatian, tapi kamu selalu nolak, dan ini kesempatan kamu" ucap Novi semangat sambil memegang pundak Viola.
"Isshhh udah ahhh... Jangan bahas itu, udah malem, kamu mau tidur ngga" ucap Viola yang mulai tidak fokus dan masih memikirkan pernyataan Dadynya tadi.
"Iya udah malem, ngga kerasa, ya udah yuk" ajak Novi.
"Mom,Dad, kami ke kamar ya, selamat malam" ucap Viola.
Dan Novi hanya mengangguk menandakan ia mengungkapkan selamat malam.
//**//
Jangan lupa like dan komen ya...
Salam hangat
Dewi. M🤗
Di Wedhingston University
Viola memarkirkan mobil kesayangannya di parkiran kampus nya dengan santai. Dia berjalan di koridor kampus bersama dengan sahabatnya.
"Liat deh Vi, di sini aja kamu selalu jadi perhatian, kamu emang deh ratunya Wedhingston..." ucap Novi sambil memandangi setiap wajah yang lewat yang selalu memperhatikan mereka berdua.
"Jangan gitu, kita waktu se SMK juga jadi saingan, dan yang sebetulnya itu kita berdua dengan yang jadi perhatian, bukan hanya aku" jawab Viola santai.
"Yah tapi tetap aja aku nomor 2, ishhh" ketus Novi dengan kesal.
"Kenapa kamu jadi kesal, kalau kamu mau silahkan saja berkencan dengan semua lelaki sesekampus ini, lagian juga aku ngga terlalu peduli"
"Ya engga gitu juga kali Vi, kiranya aku sultan lelaki yang milih sesuka hati aku apa, aku juga punya image"
"Nah tuh tau, udah ya, aku ke kelas dulu, nanti kita turun, kamu nginep lagi kan?"
"Ngga lah Vi, tapi nanti aku minta tolong anterin ya"
"Oke"
Mereka pun berjalan sesuai tujuan mereka.
*****
Setelah pelajaran selesai, Viola mengembalikan buku ke perpustakaan ditemani dengan sahabatnya.
"Vi, nanti tungguin aku ya, aku juga mau pinjam buku novel di perpus nanti" ucap Novi.
"Iya, aku juga ingin melihat beberapa buku, jika nanti ada yang aku minat juga pasti aku pinjam"
"Iya baiklah, aku duluan ya" ucap Novi yang langsung pergi menuju ke tempat novel novel berada.
Sedangkan Viola sendiri mengembalikan buku dan mencatatnya di jurnal buku peminjaman. Setelah itu dia memutuskan untuk menunggu sahabatnya di teras perpus yang sudah disediakan beberapa bangku.
"Ayo Vi, kita pulang" ucap Novi yang tiba tiba datang dengan 2 buku novel yang di peganggnya.
"Ayo" ucap Viola.
Sesampainya di parkiran Viola terus mencari kunci mobilnya di dalam tas.
"Ada apa Vi" ucap Novi bingung.
"Ahhhh... sial, kunci mobilku sepertinya ketinggalan di bangku depan perpus tadi, aku akan segera kembali, kamu tunggu di sini saja" ucapnya kemudian berlalu meninggalkan Novi di parkiran.
Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya Viola kembali dengan kunci mobilnya dan segera bergegas untuk mengantarkan Novi.
"Maaf ya Nov tadi lama" ucap Viola di tengah keheningan nya, karena Novi sibuk membaca novelnya.
"Iya santai aja kok Vi, ngga papa" ucapnya yang masih membaca buku.
"Judulnya apa si Nov, kok serius amat si" tanya Viola yang penasaran akan buku yang Novi baca sedari tadi.
"Pencakar Langit" Jawab Novi singkat.
"Ooh... aku juga punya Nov di rumah" ucap Viola yang fokus menyetir.
"Kenapa ngga bilang.." ucap Novi dan langsung memandang Viola
"Kamu ngga pernah nanya" ucapnya singkat.
Novita hanya mendengus kasar.
Tak lama kemudian, mobil Viola berhenti di depan rumah Novita. Dan dia memutuskan untuk kembali ke rumah.
"Momy... aku pulang..." teriak Viola dari pintu.
"Kok tumben siangan, Novi mana" tanya mama Desya sambil melihat Viola.
"Novi memutuskan untuk pulang mom, katanya, orang tuanya mau pulang hari ini"
"Ya sudah kalau begitu, kamu mandi terus makan siang ya, nanti ngobrol sama momy, momy mau bicara sama kamu" ucap mama Desya sambil mengelus pundak anak semata wayangnya itu.
"iya momy" ucapnya singkat lalu bergegas ke kamarnya.
*****
"Ada apa Mom? tadi katanya maka mau bicara" ucap Viola di saat mamanya datang dengan beberapa camilan.
"Gimana di kampus, kamu jadi ratu Wedhingston? atau ada yang lebih cantik dari kamu" tanya mama Desya yang memulai sedikit candaan.
"Ngga Mom, masih sama dari SD sampai sekarang pun masih mom" ucapnya jujur.
"Iya dong, anak momy kan cantik banget... Jadi saingannya cuma Novi nih" ucap mama Desya dengan sedikit ledekan.
"hmm.. begitulah mom.. mungkin.. aku juga tidak tau karena belum mengenal semua mom" ucap Viola dengan ragu.
"Oh... ayolah mom jangan bahas itu terus, momy mau bahasa apa? kalau cuma ini aku ke kamar aja deh" Sambung Viola karena sudah merasa bosan.
"Momy mau menemani Dady ke Bali 3 hari, ngga papa kan" ucap Mama Desya terus terang.
"Oh.. ayolah mom.. aku sudah besar, tentu saja ngga papa, aku bukan anak kecil lagi sekarang mom, tentu saja ngga papa"
"Tapi kamu jangan macam-macam di rumah, kamu hanya boleh mengajak Novita untuk menginap di sini" ucap mama Desya memerintah.
"iya momy siap kok"
"Gimana dengan teman sekelas, ada yang deket dengan kamu kan"
"Ada dong mah, namanya Shanti, Rendy, Bobby"
"Dari kelas lain?" tanya mama Desya penasaran sambil menyangga dagunya.
"ada dong Zaenal, Arifin,Cintya,Vellicia, sama Angga" ucap Viola dengan senang.
"Dari kelas mana aja"
"Banyak mom, aku ngga bisa sebutin semuanya, males ah mom"
"Ada laki-laki juga yang berteman dengan mu" ucap mama Desya sambil menggoda Viola.
"Ahh mom.. sudah dari SD sampai sekarang tentu masih dong mom, momy gimana si" ucap Viola kesal dengan godaan mamanya.
"Hahahaha... momy tau kamu banyak teman karna kamu juga menyenangkan" ucap mama Desya sambil tertawa.
"Tentu saja mom..." ucap Viola singkat.
"Ya sudah momy ke kamar dulu buat siap siap besok, kamu juga sebaiknya istirahat ya" ucap mama dan meninggalkan Viola di ruang keluarga.
*****
Di kamarnya Viola membaca buku novelnya, kemudian dia mendapatkan notifikasi dari ponselnya.
Matanya menyergit heran dengan grup yang baru saja di buat oleh seseorang.
"Apa ini... Wedhingston Limelight" ucapnya heran dan terus memandangi ponselnya dengan seseorang yang sedang mengetik
Bobby
Hallo... selamat datang di Wedhingston Limelight...
Bukan Bobby namanya jika dia membuat ulah ataupun sebuah lelucon
Cintya
Apa apaan ini Bob.. nggak jelas banget dah...
Zaenal
Ini artinya pusat perhatian wedhingston bukan
Bobby
Benar sekali tuan @Zaenal, ini adalah grup perkumpulan para idol Wedhingston
^^^Viola^^^
^^^Kalian ada ada aja deh... 😄😄^^^
Bobby
Wah ratu pertama datang... ini yang membuat Wedhingston heboh karena dia
Novita
@Viola kamu di sini, ngga nyangka aku...
Bobby
Wah semakin seru ini ada ratu kedua kita..
Novita
Diem Bi
Arifin
Cie panggilnya Bi...🤣🤣
Zaenal
Cie...Cie...prikitiw...
Novita
Kalian sama aja Bi
Arifin
Emang apa sih Bi?
Novita
Babi 🐷
Sementara itu Viola hanya tersenyum dengan tingkah teman temannya itu. Sampai dia berhenti tersenyum saat ada seseorang bergabung di grupnya.
Bobby
Selamat datang raja pertama @Angga selamat bergabung di Wedhingston Limelight
Angga
Berisik tau ngga pada diem bisa kan.
Viola tidak lagi membaca grupnya dan memutuskan untuk keluar dari grup namun dia mengurungkan niatnya setelah mendapat pesan dari Bobby.
Bobby
Jangan ada yang keluar sekalipun, kalau dari kalian ada yang keluar berarti kalian bukan teman yang sesungguhnya, jika kalian keluar, kalian hanya teman palsu.
Vellicia
Ngomong apaan si Bob, ya nggak lah kita itu udah satu tim jadi kalo ada apa apa bisa di rundingin iya ngga
Shanti
Siap...
Shanti
Eh tapi siapa nih urutan urutannya
Rendy
Emang harus gitu?
Bobby
*Bentar bentar... sabarrr
Bobby
Cewe
5.Shanti
4.Cintya
3.Vellicia
2.Novi
1.Viola
Cowo
5.Zaenal
4.Arifin
3.Rendy
2.Angga
1.Bobby*
Shanti
Apaan Lo Bob no 1... aku ngga terima ya.. sepatutnya itu Diangga yang no 1, gimana si
Cintya
iya kamu gimana si Bob
Bobby
Terus aku berapa
Cintya
5
Shanti
5
Vellicia
5
Arifin
5
Zaenal
pojok
Bobby
*iya deh iya, semoga yang ngga terima kecantikan sama kegantengan nya luntur semua
Bobby
Cewe
5.Shanti
4.Cintya
3.Vellicia
2.Novi
1.Viola
Cowo
5.Bobby
4.Zaenal
3.Arifin
2.Rendy
1.Angga*
Bobby
Tuh puas!!
Arifin
Gitu aja marah Bob bob
Setelah perdebatan itu, mereka mengakhiri perbincangan nya dan kemudian melanjutkan aktivitas mereka.
*****
Makan malam pun tiba. Setelah makan malam keluarga Viola berkumpul di ruang keluarga seperti biasanya.
"Dady and Momy besok berangkat jam berapa?" tanya Viola.
"Jam 4 sore" ucap papa Hendra singkat.
"Mom, Dad, boleh ngga aku ajak temen temen Viola ke sini" tanya Viola ragu.
"Siapa saja yang akan kamu ajak nak" tanya papa Hendra heran.
"Itu Dad, Wedhingston Limelight"
"Apa itu Vi" tanya papa Bingung.
"Pusat perhatian wedhingston Dad"
"Kali ini kamu masih jadi pusat perhatian sesekolah kamu Vi, wahhh... Dady bangga punya putri Secantik kamu Vi, selain itu berbakat lagi" ucap Papa Hendra senang.
"Tidak Vi, kamu boleh mengajak mereka setelah kami pulang nanti ya" ucap mama Desya
"Baiklah" jawab Viola pasrah
"Kami jangan keluyuran malam malam ya Vi, awas saja nanti" ancam papa Hendra.
"iya Dady, aku mau mandi dulu terus langsung tidur ya mom, dad" ucap Viola dengan senyum manisnya.
"Iya sayang.. selamat malam" ucap kedua orang tua Viola.
Viola membaringkan tubuhnya kasar ke ranjangnya. Dia selalu terpikirkan apa yang terjadi dengannya saat waktu dia kehilangan kunci mobilnya.
FLASHBACK ON
"Kira kira dimana ya kunci mobilku... jangan sampe hilang.. itu mobil kesayangannya ku..." ucap Viola cemas sambil melihat di sekelilingnya.
Viola segera bergegas ke depan perpus yang tadi di dudukinya. Dan merasa lemas karena tidak mendapati kunci mobilnya. Dia duduk di bangku tersebut sambil mengingat da mencari di sekitar bangku tersebut. Sampai Viola terpaku dengan suara yang mendekati nya.
"Kau sedang mencari ini" ucapnya sambil menggerakkan kunci mobilnya.
Viola menatap kunci itu tajam dan berdiri dengan tegap berhadapan dengan pria itu.
"Ahhh... iya benar... Te..." ucapnya terputus dan mencoba mengambil kuncinya dari tangannya, namun dia terpaku saat melihat siapa yang memegang kunci mobilnya.
"Hallo... ini kunci mobil mu" ucapnya sambil menggerakkan kunci mobilnya di depan wajah Viola.
Viola terkejut dan bangun dari lamunannya dan mengambil kunci itu darinya.
"emmm.... Terimakasih banyak" ucap Viola dengan nada sedikit ragu.
"Sama sama" ucap Pria itu.
Viola pun pergi setelah pria itu mengucapkan nya, dan dia langsung berlari kecil menuju ke arah parkiran yang sudah di tunggu sahabatnya.
FLASHBACK OFF
"Itu Diangga atau bukan ya" fikirnya sambil berbicara sendiri.
"Tapi dia mirip sekali dengannya, atau aku hanya berkhayal... ahh.. sial" ucap Viola sambil mengacak rambutnya.
"Ahhh... mungkin aku hanya berkhayal.. aku juga sedang memikirkan novel yang ku baca tadi pagi, sehingga aku tidak fokus, dan yah.. tidak mungkin dia di Wedhingston, eh.. tapi Angga yang di grup siapa ya...🤔...aahhh bodoamat lah.. sebaiknya aku membaca novel kemudian tidur" ucap Viola kepada dirinya sendiri sampai suatu notifikasi handphone mengalihkan perhatiannya.
Novita☘️
Vi, ada Drakor baru nih, ngga nonton
^^^Viola^^^
^^^Oiya aku lupa untung kamu bilang, aku lagi suntuk jadi.^^^
Novita☘️
Em... kenapa ratu Wedhingston utama, kok tumben suntuk.😅😅
^^^Viola^^^
^^^Kamu tau ngga nama lengkap Angga yang di grup kita itu??^^^
Novita☘️
Em...🤔🤔 kalo ngga salah Diangga Bagas Stefanlors, emang kenapa, kamu suka yaa....🤭🤭
^^^Viola^^^
^^^Ngga ih... kamu mah gitu^^^
Novita☘️
Kok tumben tanya begitu?
Novita☘️
Kamu ada masalah sama dia, atau bagaimana?
Novita☘️
Kamu kenapa Viola? atau benar ya kamu jatuh sama dia🤭
^^^Viola^^^
^^^Huh😪^^^
^^^Viola^^^
^^^Begini Nov, dia adalah mantanku waktu aku SMP kelas 2 Nov😴^^^
^^^Viola^^^
^^^Aku putus sama dia karena aku ngga dibolehin pacaran dulu sama orang tua aku dulu^^^
^^^Viola^^^
^^^Dulu aku ketahuan pacaran diam diam sama orang tua aku Nov, jadi kami memutuskan untuk berpisah^^^
Novita☘️
Oh... begitu toh, kenapa baru sekarang ceritanya, terus kamu ketemu dimana kok tiba-tiba ngomong gitu?🤨
^^^Viola^^^
^^^Aku ketemu dia waktu aku cari kunci mobilku di depan perpus ternyata ada di di dia, aku juga ngga tau pasti itu dia aku langsung menghindarinya^^^
Novita☘️
Oh CLBK rupanya
^^^^^^Viola^^^^^^
^^^Ngga lah Nov, masih banyak cowo lain kali yang masih lebih baik dari dia^^^
Novita☘️
Yah siapa tau, jodoh kan ngga bisa di atur sendiri, kalau sudah ditakdirkan bagaimana
^^^Viola^^^
^^^Ahh.. ngga tau lah Nov, aku bingung sendiri udah lah biarin^^^
^^^Viola^^^
^^^Eh Nov, besok sore ke rumah ya, temenin aku, orang tuaku ke Bali sampe hari Sabtu, mau ngga??^^^
Novita☘️
Em... boleh deh, nanti aku ngomong sama ayah bunda, nanti aku kabarin lagi
Novita☘️
Eh... udah dulu ya di panggil ortu nih, besok lagi aja, kamu ngga usah mikirin apa apa, omongan aku bercanda kok tadi, jangan di bawa hati ya.. lebih baik kamu tidur aja biar besok fresh ya..☺️
^^^Viola^^^
^^^Iya Nov, makasih banyak ya, aku istirahat dulu, selamat malam☺️^^^
Mereka pun mengakhiri percakapan mereka, dan Viola tertidur setelah bercerita kepada sahabatnya. Yap.. Sahabat baiknya itu selalu membuat nya tenang dan memberikan nasihat yang baik kepada Viola. Sahabat yang selalu ada di dekatnya dalam waktu susah dan senang.
*****
Diangga Bagas Stefanlors, begitulah nama lengkapnya. Anak dari Devan Firga Stefanlors dan Ghina Septina Stefanlors. Angga adalah putra bungsu keluarga itu.
Kakaknya bernama Alvino Destra Stefanlors.
Diangga tak habis pikir dia bertemu dengan mantan kekasihnya semenjak 6 tahun berlalu. Dan Viola adalah cinta pertama Angga, dan dia tidak habis fikir bertemu dengannya di kampusnya.
"Angga, kamu sudah pulang, bagaimana kuliah kamu, ada yang menarik perhatian mu kah atau tidak?" tanya mama Ghina.
"Seperti biasa mah, Angga ke kamar ya, antarkan makan siang Angga ke kamar saja ya mah" ucap Angga dan bergegas menuju kamarnya.
Setelah makan siang selesai dia langsung tertidur karena memikirkan apa yang terjadi hari ini dan berharap itu adalah mimpi buruk... ah tidak tidak... mimpi indahnya saja. Namun dia mengurungkan niatnya untuk tidur karena mendapat notifikasi dari ponselnya.
"Apa apaan si ini ngga jelas banget" ucapnya saat melihat notifikasi dari sebuah grup Wedhingston Limelight.
Bobby
Selamat datang raja pertama @Angga selamat bergabung di Wedhingston Limelight
^^^Angga^^^
^^^Berisik tau ngga pada diem bisa kan.^^^
Angga tidak merespon lagi dan mematikan WIFI-nya , kemudian dia memutuskan untuk tidur dan berharap lebih fresh dari bangun tidur nya.
****
Makan malam pun tiba. Papa Devan pun sudah kembali beberapa jam yang lalu.
"Angga, sekolah kamu nyaman kan" ucap mama Ghina sambil memberikan nasi kepada papa Devan.
"Nyaman ngga nyaman, di nyaman nyamanin mah, buat apa juga tanya begitu" ucap Devan santai sambil sesekali menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Biasanya kamu kalau ngga nyaman selalu minta pindah kan" ucap Alvino yang juga tengah makan.
"Sekarang jangan Angga, papa perintahkan jangan pernah meminta untuk pindah, itu kampus terbaik di sini, jangan coba mengelak" perintah sang papa Devan.
Papa Devan selalu mengalah untuk anaknya, namun kali ini tidak, karena perusahaannya sedang sedikit bermasalah. Dan tidak mau pusing dengan pindah kesana kemari seperti burung bermutasi.
"Oiya mah, papa sama Alvino akan ke Bali besok sore selama 3 hari untuk bertemu klien dan menghadiri beberapa pesta teman teman papa, dan mereka menyuruh para tamu undangan untuk mengajak para pendampingnya ke sana, mama mau kan" tanya papa Devan.
"Tumben ada acara seperti itu, terus Alvino mau sama Reska?" tanya mama Ghina pada putra sulungnya.
"Ngga mah, itu kan cuma buat pemimpinnya, kalau Alvino kan cuma general manager nya saja, jadi buat apa" ucap Alvino.
"Ya sudah tidak apa kalau begitu, dan kamu Angga, kamu jangan macam macam di rumah, jangan bawa anak orang sembarangan ke sini, kamu hanya boleh membawa teman laki lakimu saja dengan seijin mama sama papa" tegas papa Devan.
"Terserah, aku mau ke kamar sekarang, cape besok ada ulangan" ucap Angga kesal dan langsung menuju kamarnya dan meninggalkan makanan yang tersisa di piringnya.
Sesampainya di kamar dia membanting tubuhnya dengan kasar.
"Apakah dia benar Viola" gumamnya.
Walaupun hanya satu masalah yang bergejolak di hatinya, namun tetap saja dia tidak tenang dan merasa ada gejolak di hatinya.
FLASHBACK ON
"Ini seperti sebuah kunci mobil, dimana pemiliknya, seperti nya ada yang lupa meninggalkannya" ucapnya sambil melihat sekitar yang sudah lumayan sepi.
Lalu Angga pun duduk di bangku yang lain sambil memainkan ponselnya dan memperhatikan bangku yang ada di depannya.
Tak lama kemudian ada seseorang datang sambil melihat sekitar bangku tersebut dan berjongkok untuk melihat di bawah bangkunya.
"Kau sedang mencari ini" ucap Angga sambil menggerakkan kunci mobilnya.
Gadis itu menatap kunci itu tajam dan berdiri dengan tegap berhadapan dengan pria itu.
"Ahhh... iya benar... Te..." ucapnya terputus.
Angga mengerutkan keningnya.
"sepertinya aku mengenal nya" gumamnya sambil memperhatikan nya.
"Hallo... ini kunci mobil mu" ucapnya sambil menggerakkan kunci mobilnya di depan wajah Viola.
Gadis itu terkejut dan bangun dari lamunannya dan mengambil kunci itu darinya.
"emmm.... Terimakasih banyak" ucap Gadis itu. dengan nada sedikit ragu.
"Sama sama" ucap Angga.
Gadis itu pun langsung berlalu melewati Angga.
"Apa itu benar Viola" Gumam dalam hatinya.
FLASHBACK OFF
Saat dia memasuki SMKN 1 Herlangga, dia memutuskan untuk pindah ke SMKN 2 Pralambang karena dia tidak mau bertemu kembali dengan Viola. Namun kali ini takdir berkehendak lain karena harus mempertemukan dirinya lagi dengan masa lalunya, atau memang sudah takdirnya seperti itu.
Angga yang terus memikirkan kejadian tadi memutuskan untuk mengistirahatkan badannya yang amat lelah namun tidak melakukan apa apa, namun ia lelah memikirkan masa lalunya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!