● TIGA : Misteri Sebuah Donat

Ryanthi kecil kini telah tumbuh dewasa. Bulan Juni mendatang, usianya genap dua puluh tiga tahun. Kecantikan fisik warisan dari sang ibu, semakin tampak jelas dan memancar dari raut wajahnya yang teduh. Terlebih, sekarang Ryanthi sudah pandai merawat diri.

Ryanthi adalah gadis dengan penampilan sederhana, dengan celana kulot pendek dan atasan kaos yang sering digunakan untuk kesehariannya. Ryanthi juga masih setia dengan rambut bob pendek.

......................

"Ibu istirahat saja. Malam ini, aku harus menyelesaikan pesanan untuk besok pagi," ucap Ryanthi, setelah memberika obat untuk Farida.

"Maaf, karena Ibu tidak bisa membantumu," sesal Farida yang duduk bersandar pada dinding dekat tempat tidurnya.

"Jangan berkata begitu, Bu. Aku hanya ingin agar Ibu segera pulih. Jika Ibu sehat, maka aku bisa semakin fokus dalam menerima pesanan," ucap Ryanthi lembut.

Malam semakin larut, ketika Ryanthi sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Dia terus bergulat dengan adonan. Mencetak dan mengoreng. Ryanthi sedang kebanjiran pesanan. Dalam satu bulan ini saja, hampir setiap hari ada yang memesan kue padanya.

Seperti halnya malam itu, dia sedang membuat donat hias sebanyak dua puluh box. Suara mesin dari mixer terdengar jelas dalam suasana malam yang kian sepi. Padahal, waktu sudah menunjukkan hampir jam satu malam. Ryanthi mengerjakan semua sendirian, karena Farida sudah terlelap akibat obat yang diminumnya selepas maghrib.

Ruang tengah rumah kontrakan itulah yang selalu menjadi saksi bisu, dari semua rasa lelah yang dirasakan Ryanthi setiap hari. Bukan tidak ada dapur. Akan tetapi, dapur di rumah yang mereka kontrak sangat sempit, sehingga tidak memungkinkan untuk uprek di sana.

Semenjak Farida sering sakit-sakitan, maka Ryanthi lah yang mengambil alih dalam mengerjakan semua pesanan. Kini, Farida lah yang menjadi asistennya. Wanita itu hanya mengerjakan hal-hal yang ringan.

Rupanya, suara berisik mixer tadi telah berhasil membangunkan Farida, yang sedang tertidur lelap seperti orang dibius. Wanita paruh baya itu melihat jam yang terpasang di dinding kamar. Sudah bukan hal yang aneh bagi seorang tukang kue seperti mereka, kala harus tetap terjaga hingga selarut ini.

Begadang merupakan hal yang sudah biasa. Apalagi, jika sedang kebanjiran orderan secara berturut-turut, dan dalam jumlah yang banyak. Terkadang, dia pun seringkali mengabaikan kondisi badan sendiri. Padahal, kesehatan harus selalu terjaga. Jika sampai dirinya membatalkan pesanan, maka pelanggan pasti akan kecewa, bahkan bisa berpindah ke lain dapur.

Farida meraih gelas berisi air putih, yang disimpan di atas meja kecil sebelah tempat tidur. Bukan ranjang mewah, melainkan hanya matras kecil yang tentunya lebih nyaman dan empuk, jika dibandingkan dengan kasur busa tipis dulu yang sering di ompoli Ryanthi.

Tiga teguk cukup untuk menghilangkan rasa dahaga di dalam tenggorokan Farida. Wanita itu bangkit, kemudian keluar dari kamar. Dia menghampiri Ryanthi yang sedang sibuk sendiri. "Masih banyak, Ry?" tanya Farida.

"Ya, Tuhan!" Ryanthi memegangi dada, karena rasa terkejut luar biasa. "Ibu mengagetkanku saja," ucap Ryanthi. Dia memperlihatkan ekspresi yang terlihat lucu.

Farida tertawa pelan karenanya. Dia duduk di hadapan Ryanthi, dengan hanya beralaskan selembar karpet tipis. Di sebelahnya, telah berjajar beberapa loyang berisi donat yang sudah di bentuk, dan ditutupi menggunakan plastik bening yang cukup lebar.

"Tinggal berapa lagi?" Farida kembali bertanya.

"Sepuluh box lagi, Bu," jawab Ryanthi tanpa menoleh kepada Farida.

Ryanthi mematikan mixer tadi, lalu mengeluarkan adonan dari dalam wadah. Setelah itu, dia membagi adonan tadi menjadi potongan-potongan kecil, baru menimbangnya. Selesai menimbang, Ryanthi mulai membulatkan mereka satu per satu.

Farida memperhatikan apa yang Ryanthi kerjakan dengan saksama. "Rounding menggunakan dua tangan, pasti akan jauh lebih cepat," sarannya. Sebagai senior, dia memberikan arahan kepada Ryanthi.

Ryanthi menoleh, lalu tersenyum. "Aku belum semahir Ibu," jawabnya merendah.

Farida balas tersenyum. Dia beranjak ke dapur untuk mencuci tangan. Tak lama kemudian, Farida kembali, lalu duduk di tempatnya tadi. Dia bermaksud untuk membantu Ryanthi.

"Tidak usah, Bu. Ibu istirahat saja. Sekarang sudah terlalu malam," cegah Ryanthi penuh perhatian.

Namun, Farida tidak memedulikannya. Dia terus mengambil dua adonan sekaligus, lalu membulatkan mereka secara bersamaan. Sementara, Ryanthi memperhatikannya dengan penuh kekaguman. Padahal, sudah lama sekali ibunya tidak lagi bermain-main dengan adonan. Namun, Farida masih sangat lihai melakukan hal itu.

"Sudah. Kamu cetak dulu sana. Biar Ibu yang mengerjakan ini," suruh Farida.

Ryanthi menurut. Pekerjaannya menjadi cepat selesai, berkat bantuan dari sang ibu. Ryanthi kemudian menyusun donat-donat yang sudah dicetak tadi ke dalam loyang berukuran cukup besar. Dia lalu menutupnya dengan selembar plastik bening dan membiarkan hingga menggembang. Proses itu dinamakan proofing.

Tidak ada ketentuan waktu yang spesifik dalam melakukan proofing, karena proses tersebut biasanya dipengaruhi oleh suhu dan waktu pembuatan donat itu sendiri. Waktu untuk proofing donat yang dibuat pada malam hari, bisa jadi berbeda dengan waktu yang dibutuhkan untuk proofing donat yang dibuat pada pagi atau siang hari.

Ryanthi kerap memakai catatan waktu saat melakukan hal itu. Karena, jika sampai kurang atau bahkan over proofing, maka hasil kerja kerasnya akan menjadi sia-sia. Donat yang dia buat bisa jadi tidak mengembang sempurna saat digoreng, atau bahkan menjadi penyok karena terlalu lama didiamkan. Itulah mengapa, banyak yang mengatakan bahwa donat adalah sebuah misteri.

"Saat ini udaranya cukup dingin. Proofingnya pasti lebih lama," ucap Farida. Dia membantu merapikan plastik bening tadi hingga menutupi loyang-loyang agar lebih rapat. Setelah itu, Farida kembali duduk di karpet, sambil meluruskan kedua kakinya.

Usia Farida sudah semakin tua. Dia mudah sekali merasakan lelah dan tidak enak badan. Akan tetapi, Farida selalu bersyukur, karena Tuhan masih menganugerahkan umur panjang. Dia dapat melihat seperti apa rupa gadis kecilnya saat dewasa.

Ditatapnya Ryanthi yang sedang sibuk membereskan perabotan bekas membuat donat. Ada rasa haru dalam hatinya, karena putri semata wayangnya tersebut tidak menikmati masa kecil dan masa remaja, seperti yang seharusnya dia dapatkan.

Andai Farida dan Surya tidak berpisah, mungkin saat ini tangan dan pakaian Ryanthi tidak akan berlumuran tepung seperti itu. Mungkin juga Ryanthi sedang menikmati masa-masa bahagia, bersama teman-teman sebayanya. Pergi menonton, jalan-jalan, atau menghabiskan waktu dengan berkeliling di Mall. Ryanthi pun tidak akan memakai kaos-kaos usang, seperti yang selalu dia kenakan dalam kesehariannya.

Apakah Farida sudah melakukan ketidakadilan terhadap putrinya? Akan tetapi, jika Farida bertahan di rumah mewah itu, tidak dapat dibayangkan apa yang akan dia hadapi setiap hari. Di mana harga dirinya sebagai seorang wanita, seorang ibu, dan seorang istri? Sudah lima belas tahun berlalu. Entah kenapa, karena Farida masih harus menyesali semua yang telah terjadi.

Lamunan Farida seketika buyar, ketika Ryanthi menghampiri dan tidur di pangkuannya. Farida kemudian mengelus lembut rambut gadis itu. Ryanthi terlihat sangat menikmati setiap belaian dari sang ibu, karena tidak berselang lama dirinya mulai memejamkan mata.

"Bagaimana hubunganmu dengan Arshan? Rasanya, sudah lama Ibu tidak melihat dia datang kemari. Apa hubungan kalian baik-baik saja?" tanya Farida penasaran.

Ryanthi yang sudah terpejam, seketika kembali membuka mata. Akan tetapi, dia tak segera menjawab pertanyaan yang dilontarkan sang ibu tentang Arshan, kekasihnya.

Terpopuler

Comments

Devita Alexandra Alexandra

Devita Alexandra Alexandra

di jaman ini udah gak ada gadis pakai sandal jepit walaupun miskin' thor,,,pabriknya dah tutup

2021-11-20

0

🌹Rose❤️❤️

🌹Rose❤️❤️

Maya takut, karena dia tahu, kalau suaminya tidak bisa betah dengan hanya satu perempuan

2021-09-18

0

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

sandal jepit lagi kak...
udah ku buang sedalnya putus yg baru jadi sepatu 😂😂😂😂

2021-08-16

5

lihat semua
Episodes
1 ● SATU : Pembuka Hari
2 ● DUA : Sekeras Batu Karang
3 ● TIGA : Misteri Sebuah Donat
4 ● EMPAT : Merindukan Sang Ayah
5 ● LIMA : Kerinduan Terpendam
6 ● ENAM : Menarik Masa Lalu
7 ● TUJUH : Dua Nama Keramat
8 ● DELAPAN : Kepergian Orang Terkasih
9 ● SEMBILAN : Kehilangan Paling Menyakitkan
10 ● SEPULUH : Kembali ke Rumah
11 ● SEBELAS : Awal Perjalanan
12 ● DUA BELAS : Sambutan Tak Menyenangkan
13 ● TIGA BELAS : Rasa Cemburu
14 ● EMPAT BELAS : Menghilang
15 ● LIMA BELAS : Mencari Jawaban
16 ● ENAM BELAS : Korban Masa Lalu
17 ●TUJUH BELAS : Kenangan yang Ternoda
18 ● DELAPAN BELAS : Pengkhianatan
19 ● SEMBILAN BELAS : Pria Berkharisma
20 ● DUA PULUH : Kesan Pertama
21 ● DUA PULUH SATU : Keputusan Sulit
22 ● DUA PULUH DUA : Paksaan
23 ● DUA PULUH TIGA : Melepaskan Beban
24 • DUA PULUH EMPAT : Keputusan Besar Dua Keluarga
25 ● DUA PULUH LIMA : Tuan Tampan sang Penakluk
26 ● DUA PULUH ENAM : Tatapan Seorang Adrian
27 ● DUA PULUH TUJUH : Rayuan Usang Tuan Tampan
28 ● DUA PULUH DELAPAN : Permintaan Istimewa
29 ● DUA PULUH SEMBILAN : Kejutan di Pesta Pernikahan
30 ● TIGA PULUH : Teman Bermain
31 ● TIGA PULUH SATU : Syarat Mengejutkan
32 ● TIGA PULUH DUA : Kecupan Sebelum Pulang
33 ● TIGA PULUH TIGA : Saatnya Bercukur
34 • TIGA PULUH EMPAT : Satu Menit Sepuluh Detik
35 • TIGA PULUH LIMA : Dua Kali dalam Semalam
36 ● TIGA PULUH ENAM : Tempat Ternyaman
37 ● TIGA PULUH TUJUH : Di Penghujung Malam
38 ● TIGA PULUH DELAPAN : Masa Lalu yang Kembali
39 ● TIGA PULUH SEMBILAN : Cinta yang Menakutkan
40 ● EMPAT PULUH : Di Balik Kegelapan Malam
41 ● EMPAT PULUH SATU : Adrian Vs Adonan Kue
42 • EMPAT PULUH DUA : Kue Perdamaian
43 • EMPAT PULUH TIGA : Gaun Putih dan Foto Kenangan
44 ● EMPAT PULUH EMPAT : Galau
45 ● EMPAT PULUH LIMA : Titik Balik Vera
46 ● EMPAT PULUH ENAM : Memadu Kasih
47 ● EMPAT PULUH TUJUH : Menumbuhkan Keyakinan
48 ● EMPAT PULUH DELAPAN : Patah Hati
49 ● EMPAT PULUH SEMBILAN : Haruskah Melepaskan?
50 ● LIMA PULUH : Putus
51 ● LIMA PULUH SATU : Lepas Kontrol
52 ● LIMA PULUH DUA : Senja Berdua
53 ● LIMA PULUH TIGA : Es Krim di Pundak
54 ● LIMA PULUH EMPAT : Secercah Semangat di Balik Rasa Takut
55 ● LIMA PULUH LIMA : Kisah Manis Menjelang Perpisahan
56 ● LIMA PULUH ENAM : Dalam Penantian
57 ● LIMA PULUH TUJUH : Kebaya Pengantin
58 ● LIMA PULUH DELAPAN : Siang yang Panas
59 ● LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ● ENAM PULUH SATU
62 ● ENAM PULUH DUA
63 Kepulangan Arumi
64 Angin dan Langit Malam
65 "Sweet in Jar"
66 Tangkapan Sempurna
67 Perkenalan Singkat
68 Pesanan Pertama
69 Pesan Tidak Terduga
70 Pengganggu yang Menawan
71 Mr. Charming
72 Mengenang Arya
73 Hadiah Termewah
74 Di Penghujung Senja
75 Mengusik Jiwa
76 Menagih Janji
77 Rasa Penasaran
78 Pemberontak yang Manis
79 Ciuman Pertama dari Moedya
80 Kenangan yang Kembali
81 Adrian dan Masa Lalu Ryanthi
82 Berdamai Dengan Kenangan
83 Pilihan Cinta
84 Bertemu Ranum
85 Adrian, Cinta Terdalam
86 Rintihan Pilu Ryanthi
87 Pesan dari Adrian
88 Rindu yang Tak Terucap
89 Dua Pengganggu Rupawan
90 Sesuatu yang Masih Samar
91 Bertemu Vera
92 Pesona Pria Bertato
93 Mengenang yang Telah Pergi
94 Salam Perpisahan dari Edgar
95 Tuan Tampan
96 Tantangan dari Keanu
97 Merayu Arumi 1
98 Merayu Arumi 2
99 Menatap Wajah Keanu
100 Ketertarikan
101 Tiga Kisah
102 Pendekatan Lagi
103 Duka Tersembunyi
104 Memulai Komitmen
105 Rahasia Puspa
106 Ketika Hujan Deras
107 Curhat Keanu
108 Pengakuan Puspa
109 Melepas Rindu
110 Langkah Pertama
111 Bertemu Calon Mertua
112 Transaksi yang Memuakan
113 Malam Bersama Puspa
114 Menghabiskan Malam
115 Kepedihan yang Terungkap
116 Tanda Tanya untuk Moedya
117 Palmier
118 Tatapan Misterius Puspa
119 Kebenaran Moedya
120 Perbincangan yang Memanas
121 Melepaskan Belenggu Kepolosan
122 Janji Moedya untuk Arumi
123 Tabir yang Terungkap
124 Memeluk Bleeby
125 Kejujuran Moedya, Kebijaksanaan Arumi
126 Malaikat Penolong
127 Keputusan Tegas Moedya
128 Pukulan Telak untuk Ranum
129 Pelukan Sahabat
130 Putusan Hukuman untuk Moedya
131 Akhir Kisah Kerinduan
132 Pegumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
● SATU : Pembuka Hari
2
● DUA : Sekeras Batu Karang
3
● TIGA : Misteri Sebuah Donat
4
● EMPAT : Merindukan Sang Ayah
5
● LIMA : Kerinduan Terpendam
6
● ENAM : Menarik Masa Lalu
7
● TUJUH : Dua Nama Keramat
8
● DELAPAN : Kepergian Orang Terkasih
9
● SEMBILAN : Kehilangan Paling Menyakitkan
10
● SEPULUH : Kembali ke Rumah
11
● SEBELAS : Awal Perjalanan
12
● DUA BELAS : Sambutan Tak Menyenangkan
13
● TIGA BELAS : Rasa Cemburu
14
● EMPAT BELAS : Menghilang
15
● LIMA BELAS : Mencari Jawaban
16
● ENAM BELAS : Korban Masa Lalu
17
●TUJUH BELAS : Kenangan yang Ternoda
18
● DELAPAN BELAS : Pengkhianatan
19
● SEMBILAN BELAS : Pria Berkharisma
20
● DUA PULUH : Kesan Pertama
21
● DUA PULUH SATU : Keputusan Sulit
22
● DUA PULUH DUA : Paksaan
23
● DUA PULUH TIGA : Melepaskan Beban
24
• DUA PULUH EMPAT : Keputusan Besar Dua Keluarga
25
● DUA PULUH LIMA : Tuan Tampan sang Penakluk
26
● DUA PULUH ENAM : Tatapan Seorang Adrian
27
● DUA PULUH TUJUH : Rayuan Usang Tuan Tampan
28
● DUA PULUH DELAPAN : Permintaan Istimewa
29
● DUA PULUH SEMBILAN : Kejutan di Pesta Pernikahan
30
● TIGA PULUH : Teman Bermain
31
● TIGA PULUH SATU : Syarat Mengejutkan
32
● TIGA PULUH DUA : Kecupan Sebelum Pulang
33
● TIGA PULUH TIGA : Saatnya Bercukur
34
• TIGA PULUH EMPAT : Satu Menit Sepuluh Detik
35
• TIGA PULUH LIMA : Dua Kali dalam Semalam
36
● TIGA PULUH ENAM : Tempat Ternyaman
37
● TIGA PULUH TUJUH : Di Penghujung Malam
38
● TIGA PULUH DELAPAN : Masa Lalu yang Kembali
39
● TIGA PULUH SEMBILAN : Cinta yang Menakutkan
40
● EMPAT PULUH : Di Balik Kegelapan Malam
41
● EMPAT PULUH SATU : Adrian Vs Adonan Kue
42
• EMPAT PULUH DUA : Kue Perdamaian
43
• EMPAT PULUH TIGA : Gaun Putih dan Foto Kenangan
44
● EMPAT PULUH EMPAT : Galau
45
● EMPAT PULUH LIMA : Titik Balik Vera
46
● EMPAT PULUH ENAM : Memadu Kasih
47
● EMPAT PULUH TUJUH : Menumbuhkan Keyakinan
48
● EMPAT PULUH DELAPAN : Patah Hati
49
● EMPAT PULUH SEMBILAN : Haruskah Melepaskan?
50
● LIMA PULUH : Putus
51
● LIMA PULUH SATU : Lepas Kontrol
52
● LIMA PULUH DUA : Senja Berdua
53
● LIMA PULUH TIGA : Es Krim di Pundak
54
● LIMA PULUH EMPAT : Secercah Semangat di Balik Rasa Takut
55
● LIMA PULUH LIMA : Kisah Manis Menjelang Perpisahan
56
● LIMA PULUH ENAM : Dalam Penantian
57
● LIMA PULUH TUJUH : Kebaya Pengantin
58
● LIMA PULUH DELAPAN : Siang yang Panas
59
● LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
● ENAM PULUH SATU
62
● ENAM PULUH DUA
63
Kepulangan Arumi
64
Angin dan Langit Malam
65
"Sweet in Jar"
66
Tangkapan Sempurna
67
Perkenalan Singkat
68
Pesanan Pertama
69
Pesan Tidak Terduga
70
Pengganggu yang Menawan
71
Mr. Charming
72
Mengenang Arya
73
Hadiah Termewah
74
Di Penghujung Senja
75
Mengusik Jiwa
76
Menagih Janji
77
Rasa Penasaran
78
Pemberontak yang Manis
79
Ciuman Pertama dari Moedya
80
Kenangan yang Kembali
81
Adrian dan Masa Lalu Ryanthi
82
Berdamai Dengan Kenangan
83
Pilihan Cinta
84
Bertemu Ranum
85
Adrian, Cinta Terdalam
86
Rintihan Pilu Ryanthi
87
Pesan dari Adrian
88
Rindu yang Tak Terucap
89
Dua Pengganggu Rupawan
90
Sesuatu yang Masih Samar
91
Bertemu Vera
92
Pesona Pria Bertato
93
Mengenang yang Telah Pergi
94
Salam Perpisahan dari Edgar
95
Tuan Tampan
96
Tantangan dari Keanu
97
Merayu Arumi 1
98
Merayu Arumi 2
99
Menatap Wajah Keanu
100
Ketertarikan
101
Tiga Kisah
102
Pendekatan Lagi
103
Duka Tersembunyi
104
Memulai Komitmen
105
Rahasia Puspa
106
Ketika Hujan Deras
107
Curhat Keanu
108
Pengakuan Puspa
109
Melepas Rindu
110
Langkah Pertama
111
Bertemu Calon Mertua
112
Transaksi yang Memuakan
113
Malam Bersama Puspa
114
Menghabiskan Malam
115
Kepedihan yang Terungkap
116
Tanda Tanya untuk Moedya
117
Palmier
118
Tatapan Misterius Puspa
119
Kebenaran Moedya
120
Perbincangan yang Memanas
121
Melepaskan Belenggu Kepolosan
122
Janji Moedya untuk Arumi
123
Tabir yang Terungkap
124
Memeluk Bleeby
125
Kejujuran Moedya, Kebijaksanaan Arumi
126
Malaikat Penolong
127
Keputusan Tegas Moedya
128
Pukulan Telak untuk Ranum
129
Pelukan Sahabat
130
Putusan Hukuman untuk Moedya
131
Akhir Kisah Kerinduan
132
Pegumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!