EPS 2

Eliza pun segera melajukan mobilnya menuju rumahnya dengan rasa kesalnya yang belum hilang juga.

Sesampainya dirumah. Eliza sudah disambut ketiga temannya didepan rumah.

"Lama amat lo el. Darimana aja lo. Jangan jangan lo mau kabur dari taruhan ya...?." ucap cika.

"Ya nggak lah. Gue tadi dapet masalah dikit." ucap eliza dengan kesalnya.

"Oooo...karena lo yang kalah. Sekarang lo yang beli makanannya." ucap karlin.

"Ya udah nih kuncinya. Gue beli makanannya dulu." ucap eliza yang memberikan kunci rumahnya lalu memasuki mobilnya kembali untuk membeli makanan.

Seusai membeli makanan. Eliza dan teman temannya pun berpesta hingga larut malam. Dan saat jam menunjukkan pukul 12:30. Teman teman eliza pulang dan meninggalkan eliza sendiri.

Pagipun tiba. Eliza terbangun dari tidurnya dengan ruangan kamarnya yang begitu berantakan bagai kapal pecah.

"bik...bik inah..." teriak eliza memanggil pembantu dirumahnya.

"Iya non.." ucap bi inah setelah tiba di kamar eliza.

"Bersih in kamar gue sekarang dan diruang tamu juga."perintah eliza yang lalu masuk ke dalam kamar mandi.

"Andai aja tuan sama nyonya masih hidup. Pasti nona eliza tidak akan seperti ini. Semoga aja ada seseorang yang akan dapat membawa non eliza kembali kejalan Allah." ucap bi inah sambil merapikan kembali kamar eliza.

Beberapa menit kemudian. Eliza keluar dari kamar mandi. Dan keluar dari rumahnya menggunakan baju dan celana yang ketat dan pendek.

Eliza mulai menjalankan mobilnya tanpa tujuan. Ya itu sudah biasa, ia tidak bekerja karena segala kebutuhannya dipenuhi oleh pamannya. Dan hal ini membuatnya tidak memiliki kegiatan apapun.

Saat jalan yang terlihat sepi. Eliza melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata hingga.

Tiiiiin..tiiin...

Bruaaak..

Eliza tidak sengaja menabrak seorang wanita yang sedang menyebrang dengan belanjaan yang memenuhi tangannya.

Eliza pun segera turun dari mobilnya untuk melihat kondisi wanita yang ia tabrak.

"Apa ibu baik baik saja...?." tanya eliza dengan membantu wanita itu berduri.

"Tidak papa..." jawab wanita itu.

"Maaf tadi gue nggak liat ada yang nyebrang." ucap eliza yang merasa bersalah pada wanita itu.

"Tidak papa. Tadi ibu yang nggak liat liat waktu menyebrang." jelas wanita itu dengan berusaha berdiri.

"Kalau begitu. Sebagai permintaan maaf gue anterin ibu pulang gimana..?." tawar eliza.

"Nggak perlu nak. Nanti ngerepotin nak..?."

"Eliza." ucap eliza memperkenalkan dirinya.

"Tidak papa." ucap eliza yang membantu membawakan belanjaan ibu itu.

Eliza pun segera melajukan mobilnya menuju rumah ibu itu. Selama perjalanan eliza mengobrol dan tertawa bersama ibu itu.

"Maaf kalau ibu boleh tau. Nak eliza ini agamanya apa..?." tanyanya.

"Islam."jawab eliza singkat.

"Emhh..apa ." ucap ibu itu yang terpotong ucapan eliza.

"Apa ini rumah ibu..?." tanya eliza.

"Ah..iya. Terima kasih." ucap ibu itu yang keluar dari mobil eliza.

Eliza pun ikut turun dari mobilnya dan membawakan belanjaan ibu itu.

"Eh nak eliza kenapa ikut turun..?." tanya ibu itu yang kaget melihat eliza turun dan keluar dari mobilnya.

"Pakailah ini." ucap seorang wanita dengan hijab merah mudanya membuatnya tampak cantik dan berseri seri. Memberikan sebuah kain pada eliza.

Sedangkan eliza yang diberi merasa bingung. Kenapa wanita itu memberinya sebuah kain.

Nadira yang mengerti kebingungan eliza pun membantu menyampirkan kain itu dibahu eliza untuk menutupi tubuh eliza yang terbuka.

Dilain tempat.

Para santriwati dan santriwan menatap aneh eliza dan membicarakannya.

"Siapa ya wanita itu. kenapa bisa kesini dan bahkan memakai pakaian yang terbuka." ucap salah satu santriwan.

"Mungkin wanita jalanan yang lagi nyasar..hhhhh..." jawab santriwan yang membuat santriwan yang lain ikut tertawa.

"Ada apa ini..?." tanya seorang pria yang tiba tiba berada dibelakang santri yang tadi berbicara.

"Ustadz rizky. Itu ustadz, tadi bu nyai di antar seorang wanita. Tapi wanita itu." jelas salah satu santriwan yang tidak melanjutkan ucapannya.

"Itu apa..?." tanya afnan yang berdiri disamping rizky.

"Lebih baik kita langsung lihat saja gus." ucap rizky.

Afnan dan rizky pun memutuskan untuk menghampiri umi afnan.

Dan saat sampai disana afnan dan rizky terkejut dengan keberadaan eliza.

"Kamu..lo.." ucap afnan dan eliza bersamaan.

"Kalian saling kenal..?." tanya umi afnan.

"Umi dia wanita itu." ucap afnan membuat semua orang di sana merasa bingung dengan apa yang di utarakan afnan kecuali umi.

"Nak eliza. Bisakah kamu ikut ibu kedalam sebentar..?." tanya umi afnan dan hanya diangguki eliza.

Afnan, umi, eliza dan nadira pun memasuki rumah afnan sedangkan rizky pergi untuk mengajar kembali.

"Afnan bisa tolong panggilkan abimu." pinta ibu afnan.

"Baik umi." ucap afnan yang keluar rumah untuk memanggil abinya yang sedang berada diruang kelas untuk mengajar santri dipondok.

Setelah beberapa menit kemudian. Afnan datang bersama seorang pria paruh baya ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum." salam afnan dan abinya bersamaan.

"Wa'alaikum salam." jawab umi dan nadira.

"Sebenarnya ada apa mi. Kok umi sampai manggil abi..?." tanya abi yang penasaran dengan apa yang terjadi.

"Abi masih ingat. Dengan apa yang dikatakan afnan..?." tanya umi dengan menatap eliza. Sedangkan eliza yang ditatap hanya melihat sekelilingnya yang terlihat begitu asing untuknya.

"Iya. lalu..?." tanya abi.

"Ini wanita itu abi." ucap umi membuat abi otomatis menatap kearah eliza yang masih merasa bingung dengan suasana yang aneh untuknya.

Sejenak abi afnan menghela napasnya dan menutup matanya.

"Nak nadira." panggil abi lirih.

"Iya pak kyai." jawab nadira.

"Nak nadira. Abi minta maaf karena abi harus mengingkari ucapan abi sendiri." ucap abi lirih namun masih dapat didengar jelas semua orang yang sedang duduk disana.

"Maksud pak kyai..?." tanya nadira.

"Abi tidak bisa meneruskan perjodohanmu dengan putra abi afnan. Karena sebuah kesalahan dari putra abi. Jadi abi harap nak nadira mengerti akan hal ini." ucap abi dengan perasaan yang begitu berat.

Nadira yang mendengar hal itupun berusaha untuk tenang dan tidak terlihat sedih. Ia memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan hatinya.

"insyaallah nadira mengerti dan ikhlas pak kyai. Lagi pula nadira yakin bahwa jodoh nadira saat ini masih menunggu nadira." ucap nadira berusaha untuk ikhlas.

"Terima kasih nak." ucap umi.

"Iya bu nyai. Kalau begitu nadira pamit undur di bu nyai pak kyai." pamit nadira.

"Iya nak."

Setelah nadira pergi. Abi dan umi kembali menatap kearah eliza.

"Nak eliza. Kamu mengenal anak kami ini..?." tanya umi.

"Tidak. Gue cuma ketemu dia dijalan. dan dia modus untuk menciumku dengan menabrakku." ucap eliza menatap tajam kearah afnan.

"kalau begitu bisakah kami menemui orang tuamu." tanya abi.

"Bisa. Tapi mereka tidak dapat kesini." jawab eliza.

"Kalau begitu kita yang akan kerumahmu." ucap umi.

"Mereka juga tidak ada disana." ucap eliza.

"Lalu kemana orang tuamu..?." tanya abi.

"Mereka sudah meninggal." ucap eliza datar dengan tatapan sedihnya.

"Maaf. Ibu tidak tahu. Kalau begitu ibu langsung beritahu kamu aja." ucap umi yang dapat melihat kesedihan dimata eliza.

"Jadi begini. kami ingin melamar kamu untuk anak kami afnan. Mau kah kau menerimana..?." ucap abi.

"Maksudnya gue dan dia menikah..?? oh tidak tidak. Gue nggak mau. Gila aja gue mau nikah sama dia." ucap eliza kesal.

"Apa kamu kira saya juga mau. Saya terpaksa menerimanya." ucap afnan yang ikut kesal dengan tingkah eliza.

Dengan rasa kesalnya eliza pergi dari rumah afnan. Namun sebelum itu ia melempar kain yang sempat ia gunakan untuk menutupi tubuhnya pada afnan.

Sedangkan afnan yang mendapat perlakuan itu merasa geram.

.

.

.

.

.

.

.

.#Hay...

.Author cuma mau ngingetin buat kamu yang lagi baca.

Jangan lupa ya buat

**like and comen

.

.Sampai jumpa lagi

salam cherry**

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ortu Afnan salah paham mungkin,mereka mikirnya kalo Afnan sudah nidurin Eliza,Padahal cuman zina mata,Bukan yg lainnya..

2024-02-09

0

N Hayati

N Hayati

nice thor lanjut n semangat

2021-02-18

0

Vina Fauzia

Vina Fauzia

kayaknya bakal seru nih ceritanya..😊😊

2020-08-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!