Aura membunuh yang melekat pada tubuh topeng merah membuat Shou Yan dapat merasakannya dengan jelas ”Tuan Putri, bersembunyi lah di belakangku” Shou Yan membelakangi Mei Hwa.
“Hemf,, jangan kau pikir aku takut dengan pria topeng itu” Mei Hwa menyilangkan tangan sambil membuang muka.
“Kalau begitu kau hadapi saja orang itu” Shou Yan menunjuk topeng merah dengan sedikit kesal.
“Ka-kau pikir aku akan menurutimu,, aku ini adalah Tuan Putri! “ kekesalan Mei Hwa hanya untuk menutupi rasa takut yang di rasakannya.
“Kalau takut jangan mencoba menyombongkan diri” Shou Yan menyipitkan mata dan melihat kaki Mei Hwa yang sedikit gemetaran.
“Aku tidak takut,,” Mei Hwa menghentakkan kakinya beberapa kali ke tanah. Entah kenapa di setiap kali Shou Yan ingin berbuat baik padanya selalu berakhir dengan keributan.
“Bisakah tunda dulu mesra – mesraannya setelah aku membunuh kalian?” Pria Topeng Merah merasa kesal karena di hadapkan dua bocah yang merepotkan.
“Kami tidak bermesraan,,!!” Jawab Shou Yan dan Mei Hwa secara bersamaan.
Pandangan keduanya saling bertemu seakan memulai perkelahian lagi. Shou Yan menghela nafas panjang “Bisakah Tuan Putri Mei Hwa untuk berlindung sebentar?” Bagaimanapun hati Shou Yan tidak ingin membuat Mei Hwa terluka.
“Baiklah jika kau itu permintaanmu, sebagai putri aku akan mengabulkannya” Mei Hwa menjawab dengan sedikit senyuman bangga di wajahnya dan mulai menjauh dari pertempuran.
“Mungkin,, tadi aku tinggalkan saja dia sendirian” Keputusan menyelamatkan Mei Hwa adalah kesalahan, namun nasi sudah menjadi bubur. Shou Yan hanya berharap bisa keluar dari sini dengan keadaan hidup.
Melihat anak yang usianya belum sampai lima tahun membuat Topeng Merah menjadi waspada, terutama saat berhasil memukul mundur orang dewasa yang sudah berada di ranah Bumi tingkat dua.
“Anak ini,,” Melihat pancaran mata Shou Yan dari lubang topengnya, terlihat jelas bahwa Shou Yan memiliki tekad kuat dan tidak takut untuk terluka.
“Perkenalkan dirimu bocah, agar aku bisa mengingat kecerobohmu hari ini”
“Namaku adalah Shou Yan” Shou Yan memberikan hormatnya.
Memberitahukan nama sambil memberikan hormat adalah kesalahan dalam pertempuran, mungkin jika itu di lakukan saat latih tanding atau pertempuran dari aliran putih, itu semua masih bisa di anggap wajar. Mengingat hal ini, membuktikan bahwa Shou Yan baru pertama kali mengalami pertempuran.
“Bersiaplah bocah!” Topeng merah melaju cepat dan menghilang.
Mata Shou Yan terbuka lebar saat melihat topeng merah bisa menghilang dari hadapannya, Shou Yan melihat sekitarnya dan ada bayangan muncul di belakang “Tapak Besi”. Shou Yan mengarahkannya ke bayangan tersebut.
Mata Shou Yan menjadi terbuka lebar saat bayangan yang ia serang hanyalah ilusi.
“Apa yang kau lakukan bocah?”
Shou Yan menoleh ke sumber suara dan melihat topeng merah berada di atas batang pohon, membuat kekhawatiran Shou Yan meningkat “Tidak usah terkejut, ini adalah hal dasar dari teknik beladiri”
Melawan pembunuh dengan tingkat Bumi tahap dua memang sulit, di tambah dengan pengalaman yang dimiliki akan sangat mudah untuk cepat menyelesaikan urusannya.
Kekuatan yang di miliki Shou Yan saat ini sangatlah mustahil jika ingin mengalahkan topeng merah “ Bisakah tuan melepaskan Gadis Jelek ini?” sambil menunjuk Mei Hwa di balik pohon.
“Apa untungnya bagiku ?”
Shou Yan menoleh kebelakang dan menemukan pria topeng merah sedang berdiri tegap.
“Mungkin dengan melepaskannya, nanti tuan akan mendapatkan emas lebih banyak dari orang yang menyewa jasa tuan” Shou Yan memberikan saran sambil memberikan hormat.
Topeng merah mengelus janggutnya “ Mungkin benar, namun percuma saja bocah “ Melakukan tugas dengan sempurna adalah motto kami.
“Sudah cukup bermainnya,,” Semakin lama waktu pembunuhan ini, hanya akan mengundang banyak perhatian, menyelesaikan tugas secepatnya adalah hal yang tepat.
Shou Yan berfikir negosiasi yang ia lakukan akan dapat memberikan peluang hidup lebih besar, Shou Yan memutar otak untuk mencari jalan keluar sampai ia tersadar dari lamunannya.
Topeng merah bergerak cepat menghampiri Shou Yan “Tapak hantu” / “Tapak Besi”
Kedua Tapak tersebut saling bertemu, sehingga membuat getaran angin di sekitar tempat itu.
Tenaga yang di keluarkan Topeng Merah membuat Shou Yan terpukul mundur beberapa meter.
Di lihat dari situasi saat ini, Topeng Merah memperkirakan bahwa Show Yan hanya mempunyai satu teknik dan tekniknya juga masih sangat mentah “Sepertinya, kau hanya mempunyai satu jurus saja”
Merasa tak perlu menyembunyikannya lagi “Itu benar, dan dengan ini pula aku akan mengalahkanmu”. Shou Yan menghampiri Topeng Merah “Tapak Besi”
“Tidak belajar dari pengalaman” Topeng merah menggelengkan kepala, menebak hasil yang sudah pasti ada di tangannya “Tapak Hantu”
Sekali lagi teknik mereka berdua saling bertemu dan menimbulkan gelombang angin yang lebih besar, hewan yang berada di hutan berlari meninggalkan hutan karena gelombang angin yang di ciptakan keduanya.
Dan lagi Shou Yan terpental mundur dengan sedikit mengeluarkan darah dari tepi bibirnya.
Melihat Shou Yan yang hampir terkapar karena dirinya, Mei Hwa berlari kei depan Shou Yan “Jika yang kau inginkan adalah aku, bebaskan Shou Yan” Mei Hwa berdiri dan membentangkan tangannya.
Shou Yan terkejut dengan tindakan yang Mei Hwa lakukan, ia berhasil mengatasi rasa takutnya dan yang tak kalah pentingnya, ia melindungi Shou Yan.
“Apa Yang kamu katakan? Cepatlah pergi dari sini” Shou Yan memegang lengan Mei Hwa.
“Aku tidak akan meninggalkanmu” Mei Hwa tersenyum canggung.
Meski mencoba untuk menjadi kuat dalam diri Mei Hwa masih terdapat rasa takut. Seorang Tuan Putri yang manja bahkan mengomel saat bajunya sedikit kotor berdiri di hadapan Shou Yan.
“Baiklah, aku akan mengirim kalian berdua ke neraka” Topeng merah meningkatkan tenaga dalam lebih besar lagi ke telapak tangannya “Tapak Hantu”
Melihat seorang gadis kecil yang akan terbunuh di hadapannya, membuat tekad Shou Yan menjadi matang dan memutuskan jika keluar dari sini hidup-hidup. “Aku akan menjadi lebih kuat dan aku akan menjadi pendekar nomor satu di dunia” batin Shou Yan.
Shou Yan merangkul tubuh Mei Hwa dan mengeluarkan seluruh tenaga yang dimiliki “ Tapak Naga Surgawi”.
Mei Hwa merasakan pelukan hangat yang belum pernah ia rasakan, bahkan wajah Shou Yan yang sangat dekat membuat jantungnya berdetak kencang. Entah penyakit apa yang di deritanya, namun yang pasti adalah Mei Hwa
percaya pada Shou Yan, sambil memejamkan mata dan memegang erat tubuh Shou Yan.
“Menyerahlah bocah, kau takkan bisa mengalahkanku”
“Aku takkan pernah menyerah sampai kapanpun” Shou Yan mengeluarkan semua yang dimiliki, sampai ia mendengar suara di pikirannya ” Untuk kali ini aku akan membantumu”
“Apa maksutmu? siapa kau?” Shou Yan melihat di sekitarnya dan tidak melihat seorangpun kecuali Topeng merah yang ada di hadapannya dan Mei Hwa yang tertidur di pelukannya.
“Ka-kau,, kenapa bisa?” Topeng merah merasakan tenaga Shou Yan meningkat secara tiba-tiba dan terpukul mundur beberapa meter.
Shou Yan terkejut saat melihat Topeng Merah terpukul mundur, ingin tidak mempercayai dengan apa yang terjadi sampai ia melihat tangan kanannya bersinar ke emasan ”Apa ini? Apa yang terja-“ Kepala Shou Yan terasa berat dan pandangan Shou Yan menjadi kabur sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
“Anak ini,, jika tidak kuhabisi kelak hanya akan menjadi penghambat” Topeng Merah yang terkejut dengan kejadian ini, memutuskan untuk menggunakan senjata dan mengakhirinya dengan cepat.
Topeng Merah meluarkan Pisau beracun dari balik jubahnya dan lemparnya ke Shou Yan Sampai Senjata yang ia lemparkan terhalang oleh tongkat giok berwarna hijau ke-emasan.
“Siapa kau ? tunjukkan dirimu pengecut!” Topeng Merah melihat di sekitar dan menemukan seseorang di atas pohon sedang meminum arak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Kurang seru tor...
masa umurnya 4 tahun
2023-09-02
0
Agus Penyu
😇😇😇😇☻️☻️☻️
2023-05-08
0
Agus Penyu
lier macana ge berat belit
2023-05-08
0