2. Ch. Shou Yan dan Guo An

Di tengah hutan terdapat sebuah rumah dengan dinding terbuat dari kayu beratapkan jerami yang hanya di tempati seorang kakek dengan janggut sedada ber-umur sekitar lima puluh tahun dan cucu laki lakinya.

Guo An mempunyai cucu laki laki dengan watak yang periang, meski cucu nya baru ber-umur 4 tahun. Shou Yan bisa di katakan cerdas dan mempunyai fisik yang kuat untuk anak seusianya.

Guo An selalu mengajarkan untuk mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Dari cara adab makan yang baik, mengambil air untuk keperluan mandi bahkan sampai mencuci bajunya sendiri.

Bisa di katakan yang Guo An ajarkan pada Shou Yan sebagian hanya untuk meringankan pekerjaannya saja. Untuk meringankan beban kakeknya, Shou Yan selalu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan sesekali memasak, meski terkadang di bantu oleh Guo An.

Di sore hari saat Shou Yan berniat mengambil air di hulu sungai, ia melihat seorang pria sepuh melakukan gerakan yang aneh di pinggir sungai. Shou Yan menyipitkan mata untuk dapat melihat dengan jelas, ia sampai berdecak kagum saat melihat orang yang sudah tua menggerakkan tubuhnya dengan luas dan seperti sedang menari.

"Kakek sedang melakukan apa ? apa sedang menari,,?" Shou Yan menghampiri Guo An untuk bertanya karena penasaran. Guo An sempat terkejut, karena Shou Yan dapat melihatnya latihan dari tempat yang cukup jauh.

Guo An menghela nafas panjang setelah melihat Shou Yan menghampirinya, sebenarnya Guo An ingin tetap menyembunyikan latihannya namun melihat tatapan mata cucunya, akhirnya memutusakan untuk memberitahu apa yang sedang dia lakukan.

Melihat Guo An yang akan menjelaskan, Shou Yan melihat batu yang cukup besar di samping tempat Guo An latihan, dan memutuskan untuk mendengarkan sambil duduk di atas batu di tepi sungai, untuk pertama kalinya Shou Yan tertarik dengan suatu hal selain menyapu halaman rumah.

Menyapu halaman dengan bersih maka kelak saat dewasa ia akan dapat menikah dengan gadis yang cantik, kalimat iniah yang Guo An ajarkan padanya. Meski belum tau apa arti dari kata menikah, namun Shou Yan percaya bahwa ini untuk diriya sendiri dan bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.

"Yang kakek lakukan bukanlah menari tapi sedang melakukan Latihan"

"Latihan seperti apa kek ''

"Ini latihan yang cukup merepotkan, bahkan bisa menyakiti diri sendiri" Guo An ingin Shou Yan menjauh dari dunia persilatan dengan menjelaskan hal yang bersifat buruk, sehingga Shou Yan dapat mengurungkan niat untuk melihat teknik miliknya.

"ehmm,, bisakah kakek memperlihatkannya padaku? " Shou Yan tidak mengerti kenapa latihan bisa menyakiti diri sendiri, namun yang penting saat ini adalah mempelajarinya.

Guo An menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Baiklah jika Yan'er ingin melihatnya, ini di namakan Teknik Tapak Besi,," Akan lebih sempurna jika melakukan latihan ini dengan tubuh yang kuat untuk menyalurkan tenaga dalam di telapak tangan.

Guo An menyiapkan posisi kuda-kuda dan menghentakkan Tapak Besi ke sebuah pohon di depannya, pohon sebesar tubuh orang dewasa bisa hancur dengan sekali pukul.

"Wahh,, kakek hebat sekali, kenapa bisa begitu? " Shou Yan merasa kakek yang usianya hampir lima puluh-an tahun mampu menghancurkan pohon besar dan itu adalah suatu hal yang luar biasa.

Shou Yan berfikir jika kakeknya yang sudah tua mampu melakukannya, seharusnya ia pun bisa melakukan hal yang sama. Shou Yan memutuskan untuk melakukannya dengan menghampiri salah satu pohon di dekatnya "Lakukan posisi kuda-kuda dan melakukan ini,,"

Guo An yang melihat Shou Yan melakukan Teknik Tapak Besi, membuat jantungnya ingin copot. "Ba-bagaimana bisa?" untuk seorang bocah yang belum mempelajari tenaga dalam, mampu melakukan teknik ini dengan sekali lihat. " ini sungguh mustahil " Guo An ingin tidak percaya tapi ini sungguh nyata.

"Aku Berhasil..!" Shou Yan melompat bahagia karena bisa melakukan Teknik yang kakeknya perlihatkan.

Guo An tersenyum kecut "Mungkinkah karena lambang di punggungnya?" Guo An berfikir sambil mengelus janggutnya yang sudah memutih.

"Kakek, apa ada teknik yang lainnya," Shou Yan ingin tau lebih banyak tentang teknik yang bisa di ajarkan oleh Guo An.

Gou An batuk pelan sambil menunjuk sungai " Dasar bocah nakal, pergilah dan ambil air untukku mandi" Perasaan Guo An menjadi campur aduk, bakat yang di miliki Shou Yan membuatnya bangga namun di sisi lain membuatnya khawatir.

"Baik kek" Dengan menunduk lesu Shou Yan mengambil timba yang ia letakkan dan mengikuti arahan kakeknya untuk mengambil air.

Guo An ingin menunjukkan hal yang mengerikan dari teknik pendekar, namun malah membuat Shou Yan semakin iingin mempelajarinya. "Haih,, mungkin ini takdir langit"  sambil menggelengkan kepala.

Merasa tidak enak hati melihat bocah kecil membawa dua timba air di kedua tangan, Guo An menghampirinya "Biarkan orang tua ini membantumu bocah ingusan" dengan sedikit senyuman hangat.

"Terima kasih kek" Meski terkadang terlihat galak namun Shou Yan yakin, di dalam hati Guo An akan selalu ada dirinya.

Keduanya berbicara banyak hal selama pulang ke rumah sampai suatu pembicaraan, Shou Yan menyinggung keberadaan orang tuanya.

Guo An sendiri bahkan tidak tau tentang orang tua Shou Yan, yang dia tau hanyalah Guo An menemukannya hanyut di sungai bersamaan dengan ranjang bayi yang ikut hanyut membawa tubuh mungilnya.

“Ayahmu adalah aku, ibumu juga aku, kakekmu juga adalah diriku” Guo An mencandai sambil mengelus kepala Shou Yan.

“Kalau kakek adalah ibuku ? kakek berarti melahirkanku ?” Shou Yan bertanya dengan nada yang polos.

Guo An merasa seperti terkena bumerang, tidak menyangka Shou Yan akan berfikir jauh seperti itu. “Te-tentu saja,, tidak ada hal yang tidak bisa kakek lakukan di dunia ini” Guo An menjawab dengan tangan mengepal di dada bersamaan dengan suara petir menyambar.

Bagaimana bisa seorang pria melahirkan seorang anak, tentu saja itu mustahil, menjawab pertanyaan anak kecil ternyata lebih merepotkan.

Meski itu melukai harga dirinya sebagai lelaki, namun jika Guo An berkata dengan jujur hanya akan membuat deretan pertanyaan. Melihat Guo An seperti memikirkan sesuatu, Shou Yan mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Kakek, sepertinya hari ini akan turun hujan” Shou Yan melihat langit berubah menjadi mendung dan siap meteskan

air hujan.

“Percepat langkamu Yan’er” Guo An mempercepat langkahnya sambil menutup wajahnya dengan lengan bajunya. Melihat cuaca yang awalnya cerah berubah menjadi mendung, mungkin di sebabkan karena kebohongannya. Hal ini memberikan Guo An pelajaran untuk tidak berbohong menggunakan hak seorang ibu.

“Tunggu aku kek” Shou Yan mulai berubah pendapat, mungkin Guo An memang kejam karena meninggalkan anak kecil di belakang sambil membawa timba air.

Shou Yan bergumam sepanjang jalan, bahkan tak jarang mengejek Guo An. Meski itu hanya emosi sesaat.

Terpopuler

Comments

Kwkwkwkwkw lucu Amat shu An

2023-09-01

0

Ciu siaN

Ciu siaN

kebersihan sebagian dari iman

2021-07-14

1

ENVY { IRI HATI }

ENVY { IRI HATI }

tips rahasia biar dpt istri cantik "bnyk2 nyapu halaman rumah" 😅

2021-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ch. Malam Kekacauan
2 2. Ch. Shou Yan dan Guo An
3 3. Ch. Seorang Pendekar
4 4. Ch. Mei Hwa
5 5. Ch. Tapak Naga Surgawi vs Tapak hantu
6 6. Ch. Pendekar Sembilan Jari
7 7. Ch. Teh Jahe Merah
8 8. Ch. Arti Nama
9 9. Ch. Masakan Mei Hwa
10 Ch 10. Kondisi Istana
11 Ch 11. Tapak Besi vs Tapak Besi
12 Ch. 12. Malam di Kota Changnan
13 Ch. 13. Pengguna Tangan Kosong
14 Ch. 14. Sebuah Sekte
15 Ch. 15. Shou Yan vs Xiao Lung
16 Ch. 16. Shou Yan vs Xiao Lung bag 2
17 Ch. 17. Penghianatan
18 Ch. 18. Penghianat II
19 Ch. 19. Penghianat III
20 Ch. 20. Kekuatan Shou Yan
21 Ch. 21.Membalik Situasi
22 Ch. 22. Debut Mei Hwa
23 Ch. 23. Batasan Waktu
24 Ch. 24. Keadaan Shou Yan
25 Ch. 25. Rival
26 Ch. 26. Pesta Malam
27 Ch. 27. Ujian Masuk
28 Ch. 28. Ujian Masuk II
29 Ch. 29. Ujian Masuk III
30 Ch. 30. Ujian Masuk IV
31 Ch. 31. Ujian Masuk V
32 Ch. 32. Pertemuan di Gunung Fengdu
33 Ch. 33. Pendekar Naga
34 Ch. 34. Tujuh Belas Tapak Naga
35 Ch. 35. Akhir dari Ujian
36 Ch. 36. Akhir dari Ujian II
37 Ch. 37. Menjadi Murid Sekte
38 Ch. 38. Murid Sekte Pedang Bulan
39 Ch. 39. Teman
40 Ch. 40. Kerinduan
41 Ch. 41. Semalam berdua
42 Ch. 42. Semalam Berdua II
43 Ch. 43. Si Sampah dan Si Mesum
44 Ch. 44. Pertemuan Sekte Hitam
45 Ch. 45. Pertemuan Sekte bag. II
46 Ch. 46. Asosiasi Wangjin
47 Ch. 47. Tiga Pilar Penjaga Wangjin
48 Ch. 48. Bunga Keabadian
49 Ch. 49. Kembali ke Penginapan
50 Ch. 50. Keributan di Penginapan
51 Ch. 51. Sekte Gagak Malam
52 Ch. 52. Racun Kalajengking Hitam
53 Ch. 53. Kondisi Shou Yan
54 Ch.54. Tiba
55 Ch. 55. Tamu Terhormat
56 Ch. 56. Pemuda berbakat vs Pemuda kampung
57 57. Turnamen Tunas Muda
58 Ch. 58. Menjalankan Sebuah Misi
59 Ch. 59. Arti Cinta
60 Ch. 60. Terbukanya Dua Aliran Chi
61 Ch. 61. Menuju Ibu Kota
62 Ch. 62. Kota Nanpi
63 Ch. 63. Pembunuh Bersaudara
64 Ch. 64. Sebuah Rencana
65 Ch. 65. Serangan malam
66 Ch. 66. Serangan Malam II
67 Ch. 67. Serangan Malam III
68 Ch. 68. Dewa Pengemis
69 Ch.69. Perjalanan
70 Ch. 70. Perjalanan II
71 Ch. 71. Pelabuhan Shenzen
72 Ch. 72. Badai Laut
73 Ch. 73. Sampai di Ibu Kota
74 Ch. 74. Beiping
75 Ch. 75. Malam sebelumTurnamen
76 Ch. 76. Malam sebelum Turnamen II
77 Ch. 77. Malam Sebelum Turnamen III
78 Ch. 78. Malam Sebelum Turnamen IV
79 Ch. 79. Pendaftaran
80 Ch. 80. Rival Shou Yan
81 Ch. 81. Pertandingan di Mulai
82 Ch. 82. Babak Pertama
83 Ch. 83. Babak Pertama Bag. II
84 Ch. 84. Babak Pertama Bag.III
85 Ch. 85. Babak Pertama Bag. IV
86 Ch. 86. Babak Pertama Bag. V
87 Ch. 87. Babak Pertama Bag. VI
88 Ch. 88. Babak Pertama Bag. VII
89 Ch. 89. Babak Pertama Bag.VIII
90 Ch. 90. Berjumpa Kembali
91 Ch. 91. Tertangkapnya Shou Yan
92 Ch. 92. Keadaan Sulit
93 Ch. 93. Topeng Putih
94 Ch. 94. Di Bawah Pohon Sakura
95 Ch. 95. Sebelum Pertandingan
96 Ch. 96. Babak Kedua
97 Ch. 97. Babak Kedua Bag.II
98 Ch. 98. Babak Kedua Bag.III
99 Ch. 99. Babak Kedua Bag.IV
100 Ch. 100. Babak Kedua Bag. V
101 Ch. 101. Babak Kedua Bag. VI
102 Ch. 102. Babak Kedua Bag.VII
103 Ch. 103. Babak Kedua Bag. VIII
104 Ch. 104. Akhir Babak Kedua
105 Ch. 105. Hubungan Pertemanan
106 Ch. 106. Hubungan Pertemanan II
107 Ch. 107. Babak Utama
108 Ch. 108. Babak Utama II
109 Ch. 109. Babak Utama III
110 110. Juara Turnamen Tunas Muda (Arc 1 End)
111 Pengumuman Season II
112 Sudah rilis
Episodes

Updated 112 Episodes

1
1. Ch. Malam Kekacauan
2
2. Ch. Shou Yan dan Guo An
3
3. Ch. Seorang Pendekar
4
4. Ch. Mei Hwa
5
5. Ch. Tapak Naga Surgawi vs Tapak hantu
6
6. Ch. Pendekar Sembilan Jari
7
7. Ch. Teh Jahe Merah
8
8. Ch. Arti Nama
9
9. Ch. Masakan Mei Hwa
10
Ch 10. Kondisi Istana
11
Ch 11. Tapak Besi vs Tapak Besi
12
Ch. 12. Malam di Kota Changnan
13
Ch. 13. Pengguna Tangan Kosong
14
Ch. 14. Sebuah Sekte
15
Ch. 15. Shou Yan vs Xiao Lung
16
Ch. 16. Shou Yan vs Xiao Lung bag 2
17
Ch. 17. Penghianatan
18
Ch. 18. Penghianat II
19
Ch. 19. Penghianat III
20
Ch. 20. Kekuatan Shou Yan
21
Ch. 21.Membalik Situasi
22
Ch. 22. Debut Mei Hwa
23
Ch. 23. Batasan Waktu
24
Ch. 24. Keadaan Shou Yan
25
Ch. 25. Rival
26
Ch. 26. Pesta Malam
27
Ch. 27. Ujian Masuk
28
Ch. 28. Ujian Masuk II
29
Ch. 29. Ujian Masuk III
30
Ch. 30. Ujian Masuk IV
31
Ch. 31. Ujian Masuk V
32
Ch. 32. Pertemuan di Gunung Fengdu
33
Ch. 33. Pendekar Naga
34
Ch. 34. Tujuh Belas Tapak Naga
35
Ch. 35. Akhir dari Ujian
36
Ch. 36. Akhir dari Ujian II
37
Ch. 37. Menjadi Murid Sekte
38
Ch. 38. Murid Sekte Pedang Bulan
39
Ch. 39. Teman
40
Ch. 40. Kerinduan
41
Ch. 41. Semalam berdua
42
Ch. 42. Semalam Berdua II
43
Ch. 43. Si Sampah dan Si Mesum
44
Ch. 44. Pertemuan Sekte Hitam
45
Ch. 45. Pertemuan Sekte bag. II
46
Ch. 46. Asosiasi Wangjin
47
Ch. 47. Tiga Pilar Penjaga Wangjin
48
Ch. 48. Bunga Keabadian
49
Ch. 49. Kembali ke Penginapan
50
Ch. 50. Keributan di Penginapan
51
Ch. 51. Sekte Gagak Malam
52
Ch. 52. Racun Kalajengking Hitam
53
Ch. 53. Kondisi Shou Yan
54
Ch.54. Tiba
55
Ch. 55. Tamu Terhormat
56
Ch. 56. Pemuda berbakat vs Pemuda kampung
57
57. Turnamen Tunas Muda
58
Ch. 58. Menjalankan Sebuah Misi
59
Ch. 59. Arti Cinta
60
Ch. 60. Terbukanya Dua Aliran Chi
61
Ch. 61. Menuju Ibu Kota
62
Ch. 62. Kota Nanpi
63
Ch. 63. Pembunuh Bersaudara
64
Ch. 64. Sebuah Rencana
65
Ch. 65. Serangan malam
66
Ch. 66. Serangan Malam II
67
Ch. 67. Serangan Malam III
68
Ch. 68. Dewa Pengemis
69
Ch.69. Perjalanan
70
Ch. 70. Perjalanan II
71
Ch. 71. Pelabuhan Shenzen
72
Ch. 72. Badai Laut
73
Ch. 73. Sampai di Ibu Kota
74
Ch. 74. Beiping
75
Ch. 75. Malam sebelumTurnamen
76
Ch. 76. Malam sebelum Turnamen II
77
Ch. 77. Malam Sebelum Turnamen III
78
Ch. 78. Malam Sebelum Turnamen IV
79
Ch. 79. Pendaftaran
80
Ch. 80. Rival Shou Yan
81
Ch. 81. Pertandingan di Mulai
82
Ch. 82. Babak Pertama
83
Ch. 83. Babak Pertama Bag. II
84
Ch. 84. Babak Pertama Bag.III
85
Ch. 85. Babak Pertama Bag. IV
86
Ch. 86. Babak Pertama Bag. V
87
Ch. 87. Babak Pertama Bag. VI
88
Ch. 88. Babak Pertama Bag. VII
89
Ch. 89. Babak Pertama Bag.VIII
90
Ch. 90. Berjumpa Kembali
91
Ch. 91. Tertangkapnya Shou Yan
92
Ch. 92. Keadaan Sulit
93
Ch. 93. Topeng Putih
94
Ch. 94. Di Bawah Pohon Sakura
95
Ch. 95. Sebelum Pertandingan
96
Ch. 96. Babak Kedua
97
Ch. 97. Babak Kedua Bag.II
98
Ch. 98. Babak Kedua Bag.III
99
Ch. 99. Babak Kedua Bag.IV
100
Ch. 100. Babak Kedua Bag. V
101
Ch. 101. Babak Kedua Bag. VI
102
Ch. 102. Babak Kedua Bag.VII
103
Ch. 103. Babak Kedua Bag. VIII
104
Ch. 104. Akhir Babak Kedua
105
Ch. 105. Hubungan Pertemanan
106
Ch. 106. Hubungan Pertemanan II
107
Ch. 107. Babak Utama
108
Ch. 108. Babak Utama II
109
Ch. 109. Babak Utama III
110
110. Juara Turnamen Tunas Muda (Arc 1 End)
111
Pengumuman Season II
112
Sudah rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!