Beberapa hari telah berlalu sejak Shou Yan melihat teknik yang dimiliki Guo An, di pagi buta setelah selesai mengerjakan tugas rumah, Shou Yan melihat Guon An yang sedang berdiri menatap pohon sakura di halaman rumah.
"Kakek, tolong ajarkan teknik yang seperti kemarin ?" Shou Yan berlari menghampiri Guo An
dan bertanya penuh semangat.
Guo An tentu terkejut melihat Shou Yan menghampirinya dan berminat untuk mempelajari teknik yang
dimiliki seorang pendekar "Apa Yan'er ingin menjadi Pendekar?" Jika Shou Yan ingin menjadi seorang
Pendekar Guo An tidak bisa mencegahnya, karena mungkin sudah suratan langit.
"Pendekar?" Guo An sudah di anggap Shou Yan seperti ayah sekaligus ibu, karena memang sejak kecil ia sudah tidak mempunyai orang tua. Jika menjadi seorang pendekar bisa melindungi orang yang di kasihi, mempelajari teknik Guo An adalah hal yang tepat.
"Tentu,," Shou Yan mengangguk pelan, meskipun Guo An adalah orang yang sudah merawat Shou Yan tetapi mereka hanyalah kakek tua dan bocah kecil. sangat di sayangkan jika bakat yang dimiliki Shou Yan menjadi mentah karena Guo An.
Pengalaman Guo An di dunia persilatan bisa dikatakan cukup, meski sudah pensiun dan memutuskan untuk hidup dalam kedamaian. Alasan Guo An tidak percaya diri mengajarkan Shou Yan adalah ia belum pernah mengangkat seorang murid sebelumnya.
Guo An ingin menjelaskan kejamnya hidup di era dunia persilatan namun dengan umur Shou Yan saat ini, Guo An memutuskan untuk menjelaskannya saat cucunya sudah cukup umur.
" Dengar Yan'er, kakek hanyalah orang yang sudah tua dan kakek tidak bisa mengajarkanmu
menjadi seorang pendekar tetapi,, kakek bisa mengajarkanmu bela diri "
Bela diri yang di maksud adalah mengajarkan teknik dasar dan teknik pernafasan.
"Apa kamu siap Yan'er? "
" Siap kek!" Shou Yan menegaskan, sambil mengepalkan tangan.
"Baiklah,, untuk latihan pertama, lari mengitari hutan sepuluh kali" Guo An menunjuk arah hutan, di depan rumah ada jalan kecil dan Shou Yan bisa memulainya dari sana.
Bela diri bukanlah hal yang ingin di pelajari Shou Yan namun jika menolak latihan, hanya akan menyakiti perasaan Guo An. Shou Yan memulai Latihan pertamanya setelah melakukan pemanasan kecil dan Shou Yan mulai terlihat menjauh
"Bersabarlah Yan'er, semua hal butuh perjuangan" Guo An menghela nafas panjang dengan tangan di belakang. Meski Shou Yan masih bocah, namun dengan kecerdasaanya dan bakat alami yang dia miliki, akan mampu melewati takdir yang ada di hadapannya.
Meski latihan pertama terlihat mudah, untuk lari mengitari hutan akan memakan waktu seharian " Mungkin jika aku lewat jalan pintas akan cepat selesai, tapi.." Shou Yan menepis pikirannya dan meyakinkan diri untuk tetap mengikuti arahan yang di berikan, karena latihan ini untuk dirinya sendiri bukan orang lain.
Hidup di dalam hutan selama beberapa tahun memberikan Shou Yan pengetahuan kapan dan di mana hewan buas akan muncul, " Aneh,, bukankah di dalam hutan terdapat banyak hewan buas, tapi kenapa terlihat sepi? " Shou Yan tetap beralari sambil mengamati sekitar.
Dengan kejadian kemarin sore, Guo An sudah dapat menebak bahwa Shou Yan akan meminta untuk di ajarkan tekniknya. Jadi, sebelum matahari terbit Guo An telah membersihkan hewan yang akan di lewati Shou Yan hari ini.
Di putaran ke sembilan, Kucuran keringat membasahi tubuh Shou Yan, rasa lelah tak membuat Shou Yan berhenti berlari. Saat ingin kembali ke rumah untuk menyelesaikan putaran terakhir, Shou Yan menghentikan langkahnya setelah melihat sesuatu dari kejahuan.
Di dalam hutan hanya terdapat satu jalan, yang menghubungkan rumah Guo An menuju Kota Changnan,
''Wahh.. ada kereta kuda yang bersinar '' Alis Shou Yan terangkat saat melihat kereta kuda yang mewah, terutama ukiran nama Sun yang sepenuhnya terbuat dari emas.
Terlihat seorang jendral dengan tongkat pedang mencoba melindungi kereta kuda yang mewah itu. Di sekelilingnya terdapat sepuluh orang dengan pakaian hitam serta topeng besi dan satu orang dengan topeng berwarna merah.
"Maaf Tuan, kenapa kalian menghalangi jalan kami ?" Guan Ju memberikan hormat serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan yang terjadi.
Dari pakaian yang mereka pakai, Guan Ju yakin mereka bukanlah dari kelompok bandit melainkan pembunuh bayaran, yang rela melakukan tindakan kotor hanya untuk kepingan emas.
Pandangan Guan Ju menjadi lebih waspada karena merasakan hawa pembunuh yang pekat, "Apa kalian dari oraganisasi bayangan hitam? "
"Tidak perlu tau siapa kami menyerahlah Jendral Guan Ju, kami mempunyai dua pendekar yang sudah mencapai ranah Bumi tingkat dua " Salah satu pria bertopeng besi mengalihkan pembicaraan, untuk mengurangi informasi yang akan bocor.
Menutupi jati diri klien adalah hal utama selain tugas yang di berikan, mulai dari penculikan bahkan rela membunuh orang yang tidak bersalah demi kepingan emas.
Tidak sedikit pejabat negara yang menggunakan jasa mereka untuk kepentingan politik, tentu dengar tarif harga yang berbeda. Semakin sulit permintaan klien maka akan semakin mahal.
Setiap prajurit kerajaan mendapatkan beberapa emas dan sumber daya sebagai bayaran, tentu dengan jumlah dan kualitas yang berbeda. Guan Ju sudah mencapai ranah Menengah tingkat pertama.
Pengalaman di medan perang dan tingkat kekuatan yang dimiliki Guan Ju, ia dapat membunuh separuh dari musuhnya saat ini. Namun kondisi dimana Guan Ju bertarung sambil melindungi adalah suatu hal yang sulit.
"Bunuh mereka!" Pembunuh topeng merah memberikan perintah.
"Jangan harap bisa bisa membunuhku dengan mudah, Penghancur Gunung!" Guan Ju mengalirkan tenaga dalam ke tongkat pedangnya dan mengarahkan musuh yang menghampirinya.
Dengan tenaga dalam yang di alirkan jendral Guan Ju ke senjatanya, membuat musuhnya terpukul mundur dan di saat yang bersamaan pria bertopeng merah melemparkan tali ke tubuh Guan Ju.
"Kau pikir dengan tali usang ini, bisa membunuhku? " Guan Ju mencoba mengerahkan tenaga untuk lepas dari ikatan, tali pengikat yang di pakai bayangan hitam adalah tali pengekang jiwa yang terbuat dari benang laba-laba iblis. Untuk lepas dari ikatan ini di butuhkan tenanga yang besar.
"Benarkah,,? coba lihat di belakangmu" Tujuan penyerangan ini bukanlah kepada Guan Ju akan tetapi kepada gadis kecil yang berada di dalam kereta kuda
"Lepaskan aku,, dasar pria bau!" Gadis kecil mencoba untuk kabur, namun tertangkap.
Guan Ju menoleh dan melihat salah satu topeng besi menyandra gadis kecil. Dengan penuh amarah Guan
Ju meronta lebih kuat " Jika berani lawanlah aku, dasar pengecut! "
"Kau pikir kami akan menurut ?" Topeng besi tertawa lantang.
Topeng Merah ingin melihat orang yang ingin jendral Guan Ju lindungi, ternyata sia-sia "Bunuh dia !".
"Tu-,,"Guan ju ingin teriak namun suaranya terhenti. Di saat yang sama, muncul batu kecil yang mengarah ke pisau dekat leher gadis kecil itu.
"Lelaki sejati tidak akan melukai seorang gadis,, dasar pengecut..!"Semuanya menoleh ke sumber suara dari balik pohon.
Tingkat Ranah Pendekar
Ranah Pendekar Bumi : Tingkat 1 – Tingkat 2 – Tingkat 3
Ranah Pendekar Menengah : Tingkat 1 – Tingkat 2 – Tingkat 3
Ranah Pendekar Langit : Tingkat 1 – Tingkat 2 – Tingkat 3
Ranah Pendekar Suci : Tingkat 1 – Tingkat 2 – Tingkat 3
Ranah Pendekar Legenda : Tingkat 1 – Tingkat 2 – Tingkat 3 - Tingkat 4 - Tingkat 5
Ranah Pendekar Surgawi : Tingkat 1 – Tingkat 2 – Tingkat 3 Tingkat 4 - Tingkat 5
RANAH GOD : Tingkat 1 – Tingkat 2 – Tingkat 3 Tingkat 4 - Tingkat 5 - Tingkat 6 - Tingkat 7 -Tingkat 8 - Tingkat 9
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
siapa org yg melempar batu kecil🤔
2023-09-02
0
Tanty Aulia
ini di singkat aja jadi tingkat 1-3
2022-11-20
0
ENVY { IRI HATI }
moga aja si mc gk naif 🤔
2021-07-07
1