Berkenalan

Sepergian Anabella. Faris akhirnya berpamitan pada Wina. Untung Wina sudah punya kekasih. Jadi meskipun dia tertarik sama Faris. Dia hanya bisa memendamnya saja.

Niat Faris sih mengikuti Anabella sampai rumah. Dikarenakan mobilnya yang rusak, ditambah lagi sopirnya belum datang-datang. Semua kemauan Faris pun jadi gagal. Dia tak bisa membuntuti Anabella lagi. Kalau dia mau ketemu Anabella, sepertinya dia harus sering-sering datang ke rumah sakit. Biar tiap hari ketemu dan Faris bisa balas budi.

Sementara itu. Setelah sampai rumah. Anabella langsung mencari-cari keberadaan Devan. Ternyata Devan sedang makan bubur.

"Eh, anak mama lagi makan." ucap Anabella.

Lalu Lauren mendekat. "Gimana kerjaanmu hari ini Bel?" tanya Lauren. Dia tahu hari ini hari pertama Anabella bekerja. Pasti capek dan tentunya kesulitan.

"Hari ini biasa aja Bi. Cuma seperti anak baru lagi. Karena udah lama gak kerja kan?" sahut Anabella sambil berjalan mengambil minum.

Tiba-tiba dia kembali murung. Dia mengingat almarhum suaminya lagi. Arkan sangat membekas di hatinya. Anabella tak mungkin melupakan Arkan. Secara jantung Arkan tertanam di dalam dadanya.

Lauren mengerti dan mengusap pundak Anabella dengan sayang.

***

Tiap pagi Devan selalu merancau dengan sebutan papa-papa.

Anabella hanya diam dan sesekali membenarkan. "Ini mama. Ma-ma."

Tapi sayangnya balita itu masih kekeh dan lebih senang menyebut kata papa dari pada mama. Karena bagi Devan, kata papa itu lebih mudah dari pada kata mama.

Tapi lama kelamaan Anabella menyerah juga. Mungkin biarkan Devan seperti itu dulu. Lagian mau dimarahi kayak gimana pun, Devan tetep gak akan mengerti. Nanti kalau sudah saatnya, pasti dia akan memanggilnya mama.

Seperti biasa, Devan diasuh oleh Lauren dan Anabella berangkat kerja. Hari kedua dia kembali bekerja. Alhamdulillah, tak ada hambatan dalam perjalanannya. Tidak seperti kemarin yang menemui kecelakaan.

Hari ini semua berjalan dengan semestinya. Tak ada Rena atau Johan. Ya, Johan sudah tak serumah sakit lagi dengan Anabella. Dia sudah pindah sejak Anabella menikah. Sekarang dia. setempat dengan istrinya. Satunya dokter tampan, satunya lagi dokter cantik. Sungguh pasangan serasi antara Johan dan Rena.

Tapi tak sedikitpun Anabella iri. Sebelumnya dia juga menikah dengan seorang dokter juga kan? Hanya saja dia bukan seorang dokter. Anabella hanya seorang perawat. Tak apa, meskipun perawat gajinya juga lumayan. Cukuplah untuk kebutuhannya sebulan.

Semua pekerjaannya sudah beres. Saatnya jam sore dia pulang. Seperti biasanya, dia selalu menanyakan kabar Devan kepada Lauren. Dan kata Lauren, Devan baik-baik saja.

Anabella merasa tenang. Mungkin dia bisa pulang agak terlambat. Karena kebutuhan rumah ada yang mulai habis. Jadi dia perlu belanja.

Setibanya di parkiran mobil. Anabella terkejut mendapati Faris yang sudah bersandar di samping mobilnya.

"Sore suster cantik." sapa Faris sambil membuka kaca matanya.

Anabella terdiam. 'Ngapain dia kemari?' batin Anabella heran. Anabella pikir, masalah kemarin itu udah selesai. Tapi nyatanya Faris masih menemuinya.

"Iya, sore." balas Anabella sambil mengangguk.

Bagaimanapun juga, dia harus tetap ramah pada siapa saja. Anabella tak bisa untuk tidak ramah, selama Faris tak macam-macam padanya. Hanya saja, Anabella risih kalau ada pria yang dekat dengannya. Status jandanya pasti akan membuat orang lain berpikiran yang negatif tentangnya.

"Kemarin kita belum kenalan. Dan saya belum sempat berterima kasih pada suster." ujar Faris sambil mendekat ke arah Anabella lalu menyodorkan tangannya. Bermaksud mengajak kenalan.

Anabella tersenyum hambar. Hanya sebatas kenalan kan? Baiklah. Pikir Anabella.

"Ah ya. Saya Anabella."

Anabella menyambut uluran tangan Faris. Keduanya saling berjabat tangan, hanya sekilas saja.

"Faris," balas Faris.

"Terimakasih sudah menolong saya. Kalau boleh, kapan-kapan saya mau mengajak suster cantik makan malam di luar." lanjutnya.

Anabella tersenyum kecil. "Terimakasih, tak perlu repot-repot bapak Faris."

"Oya, saya mau pulang. Permisi."

Lalu Anabella meninggalkan Faris dalam kesunyian senja di rumah sakit itu.

Faris kecewa. Dia merasa gagal jadi pria. Selama ini dia tak pernah ditolak. Semua wanita yang ia ajak kencan pasti langsung mau. Tapi lihatlah. Sore ini dia ditolak oleh Anabella.

"Sial. Kamu pikir aku akan menyerah? Aku gak akan menyerah, Anabella. Ya, Ana. Nama yang bagus." ucap Faris sambil menampilkan senyum liciknya.

Faris Hamdan Moreno ditolak? Itu tak akan bisa. Faris tak mau ditolak. Dia akan melakukan apa saja sampai Anabella mau. Termasuk dipaksa. Lagian apa sih susahnya makan malam? Pikir Faris yang belum tahu kalau Anabella sudah punya anak. Faris berpikir, Anabella itu masih single atau bahkan sudah punya pacar.

Kalau hanya punya pacar, Faris tak ambil pusing. Dia sudah biasa berkencan dengan pacar orang. Kencan Faris bukan kencan yang enak-enak. Kencannya sebenarnya hanya makan malam saja. Menemani Faris makan malam sampai dia kenyang. Bukan kencan yang di kamar hotel itu bukan. Faris tak sembarangan melakukan itu. Meskipun mulut dan otaknya selalu mesum dan menjurus kesana. Tapi dia tak sembarang orang untuk diajaknya bermalam di bungalau.

***

Hari demi hari berganti. Tapi Anabella selalu menolak ajakan Faris. Hingga Faris geram dan berniat mendatangi rumah Anabella. Dia penasaran, kenapa Anabella selalu menolaknya. Apa dia sudah punya suami? Kalaupun sudah punya, Faris rela jadi pebinor (perebut bini orang).

Memang gila. Tapi Faris terlanjur dibuat penasaran oleh Anabella. Jadi apa saja akan dia lakukan.

Jika Faris terus-terusan ditolak oleh Anabella. Tapi tidak dengan Johan. Johan akhir-akhir ini mengajak Anabella dan Devan makan malam. Tapi tidak diluar. Melainkan makan malam di rumah Anabella.

Anabella sebenarnya tak mau Johan melakukan ini. Tapi Johan selalu memaksa dan membawakan makanan untuk mereka. Jadi mau tidak mau Anabella mengijinkan Johan makan malam bareng dia, Devan dan Lauren yang pasti.

Lauren senang Johan dekat dengan Anabella. Lauren juga tak melarang jika diantara mereka ada hubungan. Lauren sama gilanya dengan Faris. Mengijinkan hal yang dibenci oleh orang banyak. Itu tandanya Lauren mengijinkan Anabella jadi pelakor.

Tapi sungguh, Anabella tak ada niatan untuk merusak rumah tangga orang lain. Ini juga karena Devan yang rindu akan kasih sayang seorang papa. Jadi saat ada Johan maen ke rumahnya. Mengajak Devan bercanda, Anabella tak bisa melakukan apapun kecuali mengiyakan.

"Devan makin pintar ya Bel?" ujar Johan saat hendak berpamitan.

"Ya gitulah Jo. Sudah hampir setahun kan?" balas Anabella. Sekarang dia sudah biasa saja. Tapi bukan berarti dia membuka hati untuk Johan. Hati Anabella sudah tertutup. Dia tak akan bisa menerima pria manapun untuk mengisi hatinya termasuk Johan.

"Dan aku belum juga punya anak Bel." Keluh Johan.

Lalu dia memandang Anabella penuh arti. "Gimana kalau kamu, aku hamili Bel?"

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya... Terimakasih 🤗

Terpopuler

Comments

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

waduhhh annabella d kejar" sama 2 orng gilaaa 😡😡😡

2021-12-21

1

Widi Widurai

Widi Widurai

asal jeplak aja situ mau ngehamili.. emang annabelle mau nampung benih dia

2021-11-23

0

Neng Niehan

Neng Niehan

Faris ingat bini bang

2021-11-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!