Ditampar

Melihat itu, Isabella jelas cemburu. Tak hanya cemburu, dia langsung mengambil ponselnya untuk memotret Johan dan Anabella yang sedang berpelukan.

CEKREK!

Setelah mendapatkan foto itu. Isabella tersenyum licik. Yang jelas, foto itu akan ia kirim ke istrinya Johan. Biar masalah Anabella makin bertambah dan tak kuat untuk menjalani hidup lagi. Ke irian Isabella benar-benar mendarah daging. Dia tidak senang melihat Anabella bahagia.

"Ck, rasain kau Anabel. Setelah foto ini terkirim, habislah riwayatmu di tangan Rena." gumamnya dengan senyum penuh kelicikan.

***

Melihat Anabella yang sudah tenang dalam pelukannya. Johan langsung memutuskan untuk mengantarkan Anabella pulang. Bahaya juga jika orang lain tahu tentang dirinya yang memeluk Anabella. Soalnya dia sudah beristri, jadi Johan tak akan bebas untuk berbuat apa saja kepada wanita lain.

Tapi sungguh, ini adalah momen yang Johan tunggu-tunggu. Sekian lama ia berharap bisa berduaan dengan Anabella akhirnya terkabulkan meski dalam keadaan duka seperti ini. Bahkan saking senangnya, Johan tak segan-segan memberikan kecupan di dahi Anabella.

Anabella tak sadar kalau Johan mencari-cari kesempatan dalam kesempitan. Yang ada dipikiran Anabella saat ini hanya kekosongan.

Berbeda dengan Johan. Yang pikirannya sudah traveling kemana-mana. Bahkan Johan pikir, Anabella juga akan mau kalau jadi selingkuhannya.

Padahal faktanya, Anabella mungkin menolak. Lihat saja, apakah Anabella akan mau? Apakah cintanya pada om papanya sedangkal itu?

Tapi di sisi lain, Johan tak setega itu. Baginya Anabella tak pantas untuk disakiti. Andaipun Anabella mau jadi yang kedua. Johan pasti akan memikirkannya matang-matang.

Untuk saat ini, sebenarnya Johan masih fokus-fokusnya ingin segera memiliki momongan bersama Rena istrinya. Meskipun tak menutup kemungkinan, kalau Johan aslinya lebih berharap punya keturunan bareng Anabella.

'Ish, pikiran apa itu? Mana mungkin aku berpikir kayak gini? Anabella pasti gak akan mau hamil tanpa suami? Astaga.'

Dalam perjalanan pulang sampai menuju ke kediaman almarhum. Anabella hanya diam saja. Tak sepatah katapun terucap dari mulutnya.

"Papa."

Suara mulut balita itu sungguh mengejutkan Anabella. Seketika itu juga Anabella tersadar dan langsung mendekat ke arah Devan yang digendong oleh Lauren.

Devan, dia lagi-lagi memanggil Johan dengan sebutan papa.

"Devan, dia om Johan bukan papamu." ujar Anabella pada anaknya.

Lalu Anabella menatap nanar ke arah Johan. "Devan baru belajar bicara. Maafkan dia." kata Anabella.

"Tak apa Anabel? Tak perlu minta maaf. Aku memakluminya. Devan masih belum tahu apa-apa. Dan dia juga baru kehilangan papanya. Biarkan dia memanggil ku papa. Aku tak akan mempermasalahkannya. Bukankah kita sudah saling kenal? Bahkan kita juga sudah sedekat ini?" sahut Johan sambil meraih jemari tangan Anabella. Namun belum sempat Johan meraih jemari tangannya, Anabella menolak lebih dulu.

"Kau sudah beristri Jo," ujar Anabella.

Ingatkan tentang itu pada Johan. Siapa tahu Johan lupa kalau dia sudah punya istri. Makanya dia mau pegang-pegang Anabella tadi.

Johan sedikit menyesal. "Ah, andai saja aku belum menikah." sesalnya.

Tapi Anabella keburu menjauh dan masuk ke dalam rumah. Tak lupa dia menyuruh Lauren untuk mengajak Devan masuk.

Tapi Devan langsung menangis dan mulutnya yang mungil itu terus memanggil-manggil Johan dengan sebutan papa.

"Pap..paaa. Pap..pa?"

Devan terus merancau dan memanggil Johan. Anabella langsung terdiam, dan air matanya kembali jatuh.

Meskipun kehadiran Johan tak diinginkan, Johan tetap nekad mendekati Devan.

"Cup cup cup... Anak cakep jangan menangis? Sini Bi, biar aku yang gendong."

Anabella hendak melarangnya. Tapi Lauren memberi tatapan biar Anabella mengijinkannya. Anabella pun pasrah dan langsung pergi menuju ke kamarnya.

Sementara itu. Johan langsung menganggap ini adalah kesempatan emasnya. Dia segera berkata, "Iya ini papa."

Setelah berkata seperti itu. Johan langsung menatap Lauren sambil mengedipkan sebelah matanya. Maksudnya itu kode. Biarkan Devan menganggapnya sebagai papanya. Toh hubungan Johan dan almarhum Arkan dulunya juga baik-baik saja.

Lagian semua orang juga tahu, kalau Devan anaknya Arkanu Sanjaya. Wajahnya saja mirip sekali dengan Arkan, bukan dengan dirinya. Devan benar-benar Arkan yang kedua.

***

Setelah 7 hari kepergian arkan. Anabella mulai beraktifitas kembali seperti dulu. Yaitu bekerja. Dulu waktu ada almarhum Anabella dilarang bekerja. Sekarang almarhum tidak ada. Meskipun banyak harta peninggalan dari Arkan. Rasanya harta itu lama kelamaan akan habis juga. Makanya Anabella memutuskan untuk bekerja kembali. Hitung-hitung sebagai obat agar dia melupakan rasa sedihnya. Lagian di dadanya ada jantung Arkan. Jadi cinta Anabella kepada Arkan tetap menyatu. Percayalah, Anabella tak akan mengkhianati cintanya kepada Arkan. Sampai kapanpun cinta Anabella hanya buat om papanya.

Sebelum berangkat, Anabella sudah memasrahkan semua keperluan Devan kepada Lauren. Ya, Anabella percaya kepada Lauren. Lagian jika Lauren jahat pada Devan. Di dalam rumahnya ini banyak terpasang kamera CCTV yang disembunyikan dari jangkauan mata. Jadi jika Lauren ingin berbuat jahat, dia tak akan tahu kalau ada banyak CCTV di rumah Anabella ini.

Bukannya tak percaya. Hanya saja Lauren kan baru ikut tinggal bersamanya. Jadi Anabella harus berjaga-jaga. Siapa tahu Lauren tetap jahat. Tapi Anabella sangat berharap, Lauren benar-benar berubah baik seperti ini selamanya. Lauren sudah bagai ibu di mata Anabella. Karena perhatian dan kepedulian yang Lauren berikan akhir-akhir ini adalah semangat bagi Anabella.

Ya, mungkin itulah yang dinamakan karma. Dari kebencian dan kejahatan yang diperbuat oleh Lauren, akhirnya menjadi penyesalan dan kemudian berubah menjadi rasa sayang.

***

Baru saja Anabella keluar dari halaman rumahnya. Istri Johan yang tak lain dan tak bukan adalah Rena. Tiba-tiba menghadang jalan mobilnya.

Otomatis Anabella menghentikan mobilnya dan turun. "Ibu Rena," panggilnya.

Ya, Rena lebih tua 3 tahun darinya. Rena seumuran dengan Johan lebih tepatnya.

Tanpa ada angin, tanpa ada hujan. Tiba-tiba Rena mendekat.

PLAK

Sebuah tamparan dengan kerasnya jatuh di pipi sisi kanan Anabella.

'Uh, panas.' batin Anabella sambil meringis kesakitan.

"Dasar wanita murahan! Mentang-mentang udah jadi janda. Sekarang dengan seenaknya kamu godain laki orang hah!" Amarah Rena meluap-luap. Dia baru dapat kiriman foto dari orang yang tak ia kenal. Dan saat dipastikan, ternyata bukan settingan. Jadilah Rena mendatangi rumah Anabella. Dia tak berani masuk, jadi dia hanya menunggu dihalaman rumahnya saja.

Anabella yang bingung, langsung menaikkan satu alisnya ke atas. Dia bingung dengan maksud Rena barusan. Padahal dia tak merasa menggoda siapapun.

'Mungkinkah Johan? Perasaan aku dan Johan tak pernah bertemu lagi. Terakhir kali bertemu saat pemakaman kemarin?' batin Anabella sambil berpikir-pikir.

Memang begitu seingat Anabella. Terakhir bertemu dengan Johan waktu dimana Arkan meninggal. Memang sih, setelah mengantarkan Anabella pulang. Johan masih sempat bermain-main dengan Devan begitu lama. Kemudian Johan pamit dan mengatakan sesuatu pada Anabella.

"Anabella, hanya kaulah wanita yang ku kagumi. Andai waktu dapat diputar kembali. Mungkin kita sudah menikah." ujar Johan.

"Dan andaikan aku bisa memperbaiki semuanya, aku akan menikahimu sekarang. Membahagiakanmu dan juga Devan."

"Jangan gila kau Johan. Aku tak mungkin melakukanya."

Mungkinkah itu? Tanya Anabella dalam hati.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ᶠᵖ 「𝓀𝓎𝓊𝓊~」W⃠✅

ᶠᵖ 「𝓀𝓎𝓊𝓊~」W⃠✅

kyuu datanggg

2023-06-13

0

ˢˢᵃ•༂Hoℕҽყ🍯❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂✴️

ˢˢᵃ•༂Hoℕҽყ🍯❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂✴️

duh kecian anabella. lawan anabella

2021-04-13

0

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

lanjut kk🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

2021-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!