Pov Darren
Malam itu aku tak sengaja menadapti sebuah Club. Sepulang dari kantor, entah kenapa hatiku berkata harus berhenti tepat di depan Club itu. Tak menunggu lama aku turun dari mobilku dan bergegas masuk kedalam.
Dengan pecahayaan yang tak terlalu terang namun masih jelas terlihat orang yang berlalu lalang di dalam sana. Aku dudukan tubuhku di kursi yang tersedia di sana. Tak lama para pelayan datang menghampiri dengan baju yang sedikit terbuka. Aku sudah terbiasa melihatnya karena memang aku sering datang ke tempat seperti ini. Disaat aku sedang merasa jenuh dan teringat kepada mendiang istriku, aku selalu datang ke sini hanya untuk sekedar minum. Dan melupakan permasalahan yang ada.
Tatapanku tertuju pada kursi yang ada di pojokan, aku melihat ada yang sedang bercumbu di sana. Aku mengucek kedua mataku, apa ada yang salah dengan pandanganku. Karena aku melihat sosok yang tak asing bagiku. Dia yang kulihat menatapku kembali, tatapan kami beradu. Sungguh aku tak percaya dengan apa yang aku lihat waktu itu.
Aku alihkan pandanganku ke sembarang arah, aku tak ingin melihat wanita itu. Ya, yang aku lihat adalah sosok wanita yang begitu cantik, wanita itu sangat mirip dengan istriku. Lama aku berada di Club itu karena waktu itu baru menunjukan pukul 22.15, aku baru tersadar bahwa wanita itu sudah menghilang dari pojokan itu. Kenapa aku dibuat penasaran olehnya. Siapa wanita itu?
Aku terperanjat kaget karena wanita itu kini berada di sampingku dia melihat ke arahku. Sungguh wanita yang kini berada di dekatku itu begitu mirip bahkan bagaikan pinang dibelah dua.
Wanita itu menuangkan minuman beralkhol ke dalam gelas yang sempat ku pesan tadi, lalu memberikannya padaku. Wanita itu memberikan senyumannya. Bahkan aku tak berkedip sedikit pun. Ku tenggak minuman itu sampai tak tersisa.
Kepalaku sedikit pusing karena sudah beberapa gelas yang aku minum, pandanganku pun mulai meredup.
Disaat aku terbangun, aku terkejut. Keadaanku yang tak sedang memakai baju. "Dimana aku?" Dalam keadaan yang masih sedikit pusing karena semalam, aku teringat kalau aku terlalu banyak minum sampai-sampai aku kehilangan kesadaranku.
"Kau sudah bangun." Wanita yang semalam bersamaku ternyata masih menemaniku.
"Apa yang kau lalukan?" tanyaku pdanya. Dia malah tersenyum tak menjawab.
"Semalam kau ganas sekali, sampai-sampai aku kewalahan." Wanita itu terkekeh sambil menatapku.
"Apa kau sedang patah hati? Wanita yang meninggalkanmu pasti akan menyesal. Karena kau pria yang paling hebat yang pernah aku kenal," ucapnya sambil berlenggok di depan cermin. Rambutnya yang basah masih menyisakan air berjatuhan dari geraiannya.
"Apa kita melakukannya?" Aku bertanya karena aku masih tak percaya, dengan apa telah aku lakukan waktu itu dengannya.
"Lihatlah keadanmu yang tak memakai baju, apa kau masih tak menyangka kita telah melakukannya," jawab wanita itu santai. Seperti tak ada beban dalam hidupnya. Bahkan aku rasa dia bisa bekerja dengan cara yang lain, tak harus menjual tubuhnya.
Aku sedikit mengingat kejadian semalam, ya aku kira aku melakukannya dengan Kania istriku. Dan wanita itu mengira aku sedang patah hati.
Sungguh aku merasa bersalah pada mendiang istriku. Aku tak pernah melakukannya dengan wanita lain, meski Kania telah meninggalku selama dua tahun. Aku tetap setia padanya, banyak wanita yang menggodaku disaat aku sedang berada di Club. Tapi kenapa semalam aku bisa melakukan itu dengannya bahkan aku baru pertama kali bertemu dengannya. Apa karena dia sangat mirip dengan istriku. Tapi, ah tidak mungkin, ini pengaruh alkhol. Pasti itu yang membuatku kebablasan.
Wanita itu mengambil celanaku dan dia mengambil dompet yang berada di saku itu. Aku terus memperhatikannya tanpa berkata sedikitpun. Dia keluarkan uang beberapa lembar dari dompetku itu. Lalu menyimpannya kembali ke dalam saku celanaku.
"Aku ambil jatahku, ya?" Sambil mengibas-ngibaskan beberapa lembaran itu tepat di wajahnya. Wanita itu pergi begitu saja, namun tak lama wanita itu membalikan tubuhnya yang sudah di ambang pintu dan berkata.
"Aku sudah simpan nomor handpone ku di ponselmu," ucapnya, lalu pergi.
Aku masih terdiam di tempat tidur, aku menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Mencoba melupakan kejadian semalam. Aku mengutuki diriku sendiri, kenapa aku bisa sobodoh ini. Melakukan itu tanpa cinta. Dan itulah awal aku bertemu dengannya.
Aku rasa ini sudah mulai siang, sudah waktunya aku pulang. Aku juga harus ke kantor. Ada pertemuan hari ini dengan Clain penting. Aku bergegas masuk ke dalam kamar mandi, aku bercermin di dalam sana. Betapa terkejutnya aku, mendapati tubuhku yang penuh dengan kiss mark di dada sampai di leher. Bagaimana ini? Tidak mungkin aku pergi ke kantor dalam keadaan seperti ini.
Lagi-lagi aku harus membatalkan pertemuanku dengan rekan bisnisku. Aku menghela napasku betapa menyesalnya aku telah datang ke tempat itu. Andai aku bisa mengendalikan diri, ini pasti tidak akan terjadi. Tapi nasi sudah menjadi bubur, aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengerjakan perkerjaanku melalui online.
Aku guyur tubuhku di bawah shower membersihkan jejak-jejak wanita itu dari tubuhku. Setelah merasa bersih, aku kembali bercermin menatap pantulanku di sana.
"Maafkan aku istriku." Tak terasa cairan bening jatuh dari pelupuk mataku. Sungguh aku berdosa.
Aku kembali pulang hari itu juga. Tak lupa aku mengabari anakku yang sedang pergi bersama ibuku. Tempat peristirahatan ku yang lumayan jauh, kini anak dan ibuku berada di sana.
Aku juga bilang pada putriku akan mengajak momihnya untuk menjemput mereka.
Sering anakku menanyakan di mana keberadaan momihnya padaku. Kini aku bisa mengajak wanita itu untuk berpura menjadi ibunya bukan.
Tak perlu mengkhawatiran keadaan putriku lagi yang karena sering mogok makan. Karena selalu ingin bertemu dengan ibunya. Akhirnya aku menemukan sosok untuk aku kenalkan kepada putriku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Maya Ratnasari
client thor, not clain.
atau pakai bahasa Indonesia aja: klien
2024-02-20
0
❤️MOMMY JEJE💋💋💋
sebenernya aku gak nyaman bc POV, tp ok lah, coba bc aja, kali aja suka🤗✌️✌️
2022-11-12
0
Novi Reog
bagus kayaknya
2021-06-18
0