Raya Is Badgirl
Seorang wanita turun dari mobilnya, dengan setelan serba hitam dan tak lupa dengan kacamata hitam andalannya yang udah menjadi khasnya. bahkan dia melewati jalan tanpa memperhatikan orang-orang yang berdesas desus membicarakan nya, dia mengacuhkan semua orang disekitarnya dan berjalan dengan santai menuju ruangan seseorang.
tok tok tok
brakkk
"Kebiasaan,main masuk, gada halus halusnya apa ama pintu" ucap pria paruh baya pemilik kantor itu.
"elah om, om kan banyak uang" ucap gadis itu.
"Bukan itu yang mau om bahas sayang, om mau ngasih tau kalo bentar lagi keluarga kamu bakal pulang ke sini jadi kamu harus ada di rumah" ucap Glend.
"Om, masa om tega biarin aku tinggal sama orang orang yang udah nelantarin aku selama bertaun taun, wahh om bener bener jahat" ucap Raya.
"sayang bukan itu maksud om" ucap Glend.
"om bayangin aja, waktu umur om masih 12 tahun om lagi tidur dan saat om sadar di pagi hari keadaan rumah om sudah sepi bagai hati, terus di situ cuma ada om sendiri" ucap Raya.
"Gak gitu Ray" ucap Glend.
"Ayo om bayangin, terus saat om kebingungan tiba tiba ada seorang malaikat cantik bernama Raya Oktavia Aurora yang siap menampung om hingga om berusia 17 tahun" ucap Raya.
"Ray" ucap om terpotong.
"saat usia om genap 17 tahun, keluarga yang meninggalkan om tiba tiba datang kembali, kemudian malaikat cantik bernama Raya Oktavia Aurora itu meminta kepada om untuk kembali kepada keluarganya yang jahat, tak berhati, sedih ya jadi Glend" ucap Raya dengan wajah yang di buat sedih.
"astaga Raya om cuma mau kamu nemuin mereka aja bentar, terus kamu kesini lagi, ada misi" ucap Glend.
"bener ya, tapi di anter bang Aldo" ucap Raya.
"Iya Ray, gak bisa kamu harus sendiri kesananya" ucap Glend.
"Asihh, iya dah, kapan mereka sampai di rumah?" ucap Raya.
"20 menit lagi" ucap Glend.
"Yaudah bye" ucap Raya yang langsung pergi meninggalkan omnya.
Skippp..
Raya sudah sampai di rumahnya 10 menit yang lalu, saat ini ia sedang berdandan ala anak feminim untuk menutupi identitasnya. Selesai berdandan Raya turun untuk mengamil cemilan tak lupa dengan minumanya, saat sedang mengambil minuman tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya, dengan malas dan berat hati Raya pun membuka pintu tersebut.
"Ya, ehh masuk" ucap Rayadengan canggungnya.
Keluarga Raya pun langsung masuk dan duduk di ruang tamu, sedangkan kaka kaka Raya langsung berhamburan memeluk Raya.
"Gimana kabar kamu sayang?" ucap Daddy Raya.
"Ba..baik" ucap Raya.
"Kita kangen dek" ucap Radir kaka kedua Raya.
Raya pun hanya memberikan cengiranya.
"Ka..kalo gitu gu..gua ke kamar dulu" ucap Raya canggung dan langsung berlari menuju kamarnya.
"Kenapa dia jadi kaku gitu" ucap Rizal kaka pertama Raya.
"Mungkin karena udah lama gak ketemu" ucap Rahmat kaka ketiga Raya.
"Bisa jadi" ucap Leon kaka ke lima Raya.
"Bisa jadi Raya kecewa sama kita" ucap Aldi kaka ke empat Raya.
"Kalian ini ngomongnya aneh aneh, kalo gitu mommy sama daddy ke kamar dulu ya, kalian jangan lupa istirahat" ucap mommy yang langsung meninggalkan anak anaknya di ikuti oleh daddy.
Setelah kedua orang tuanya pergi menuju kamar, Raya justru berjalan menuju luar, yang membuat kaka kakanya penasaran.
"Mau kemana Ray?" ucap Leon.
"Ehhma..mau ke luar sa..sama bang Aldo" ucap Raya.
"Aldonya mana?" ucap Aldi.
"Masih di jalan ka" ucap Raya.
"Yaudah tunggunya di sini aja, kalo di luar panas" ucap Rizal.
"ehh di luar aja ka" ucap Raya.
“Udah di sini aja abang gak terima penonlakan" ucap Radit.
"Ehh iya ka" ucap Raya yang langsung duduk di sebelah Rahmat.
"Mau kemana sih?" ucap Leon
. "Mau ke mall ka" ucap Raya.
"Kenapa gak sama kita aja?" ucap Radit.
"takut kaka masih cape makanya aku sama bang Aldo" ucap Raya.
“abang gak bakal cape kalo sama kamu" ucap Rizal.
"Lili guaa, BABANG ALDO YANG TAMPAN NAN KECHE BADHAI DATANG MENJEMPUT MUUU CINTAKUHHHH" ucap Aldo yang datang tiba tiba dan sukses mendapat tatapan aneh dari penghuni ruang tamu.
"Aldo be like, gua malu anjir" ucap Raya.
"Kok lu gak bilang dek?" ucap Aldo.
"Lu gak nanya" ucap Raya acuh.
"ehh Aldo apa kabar?" ucap Rizal.
"Baik bang" ucap Aldo.
"Bang Al ayok" ucap Raya.
"Ini dek, uangnya" ucap Radit.
"Gak usah ka, aku dah biasa abisin uang bang Al" ucap Raya.
"Iya gak usah repot repot bang, dia mah dah biasa" ucap Aldo.
"Hayuk Al, ntar keburu sore ih" ucap Raya yang menarik paksa Aldo.
"Biasa aja woy gua bukan hama" ucap Aldo.
"bodo amat, lu kan abang gua berati lu kudu nurut ama gua" ucap Raya.
"Yang ada, adek yang kudu nurut ama abang" ucap Aldo.
"Yaudah gua bilangin lu ke om biar di marahin" ucap Raya yang langsung masuk kedalam mobil Aldo.
"sebenernya yang kaka sapa" gumam Aldo yang langsung masuk ke mobil.
Skipp...
Raya dan Aldo sudah sampai di kantor Glend, mereka langsung masuk ke ruangan Glend dan duduk manis di sana.
"Ayo om" ucap Raya.
"nih" ucap Glend dengan memberikan sebuah berkas kepada Raya dan Raya pun langsung membacanya.
"3 gadis hilang, dan pelaku beserta gadis tersebut belum di temukan?" ucap Raya.
"Ya, jadi kau harus menyamar menjadi salah satu murid di sekolah tersebut" ucap Glend.
"kenapa Raya, kenapa gak bang Aldo aja?" ucap Raya.
"karena kamu cantik, dan Aldo juga ikut dalam misi ini” ucap Glend.
"Ohh oke" ucap Raya.
"Terus apa lagi?" ucap Aldo.
"Gada, yaudah sana kalian pergi, pulang ke rumah masing masing ini udah jam 7, jangan lupa besok sekolah" ucap Glend.
"Eh buset cuma nyamar aja dah kek anak sekola beneran" ucap Aldo.
'iya bang, yok ah kita ke mall beli tas buat sekolah" ucap Raya.
"Yaudah sana, uang udah om kirim" ucap Glend.
"Ayo" ucap Aldo yang langsung pergi dan di ikuti oleh Raya.
Aldo dan Raya pun langsung pergi menuju mall untuk membeli tas, dan langsung mengantarkan Raya pulang ke rumahnya.
"inget besok sekolah, jangan kesiangan, abang jemput apa jangan?" ucap Aldo.
"Jemput" ucap Raya.
"Yaudah langsung mandi terus tidur ya, biar gak kesiangan, abang pulang dulu" ucap ken yang mengelus rambut Raya.
"Tiati bangg" ucap Raya.
Raya masih berdiri di depan pintu hingga mobil ken menjauh, baru ia masuk. Saat masuk ke rumahnya Raya langsung melihat kaka kakanya yang menatapnya dengan tajam.
"Kenapa lama?" ucap Rizal.
"Cuma ke mall kan?" ucap Radit.
"Dan makan?" ucap Leon.
"masih inget rumah?" Rahmat.
"ini jam berapa?" ucap Adil.
"Maen, iya, iya, masih, punya jam sendiri kan napa masih harus nanya?" ucap Rayayang langsung pergi menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Dewi Maharani
kerenn bngttt
2023-01-18
0
ms huang
nice story!!!
2021-07-22
0