chapter 4

Raya dan omnya pun pergi sari rumah itu, kini di rumah itu hanya menyisakan kelima kaka kandung Raya yang

tak percaya dengan orang tuanya yang memberikan Raya kepada pamanya.

"Bang gua rasa ada yang aneh ama mommy dan daddy deh" ucap Rahmat.

"Iya mana mungkin orang tua tega misahin anak anaknya selama lima taun, mana mungkin mereka jauhin kelas Raya sama Leon, terus yang lebih gak masuk akal kenapa mereka tega ngasih Raya ke om Glend, dan yang lebih parahnya selama lima taun mereka gak ngasih sepeser pun uang ke Raya?" ucap Radit.

“Bener tuh bang, berati selama ini kasih sayang mereka cuma palsu dong sama Raya?" ucap Rizal.

"Gua sama Raya kembar tapi kenapa dia yang di perlakuin gak adil di rumah ini?" ucap Leon.

"kita selidiki aja bang, siapa tau kita dapet jawaban dari pertanyaan kita ya gak?" ucap Aldi.

"Boleh tuh, mulai besok aja kita selidikinya" ucap Rizal.

"pulang sekolah" ucap Radit yang di angguki semuanya.

Ini adalah hari kedua Raya sekolah untuk menyelesaikan misinya. Waktu sudah menunjukan pukul 07:00 dan lima belas menit lagi gerbang sekolah akan di tutup, namun dengan santainya Raya masih berada di jalan menuju sekolah, ia membawa mobil dengan kecepatan sedang, hingga saat gerbang sekolah hendang di tutup dengan cepat ia turun dari mobilnya yang sudah di parkir di warung pinggir sekolah, dan langsung menyelinap di antara celah keci lgerbang yang hendak menutup.

"Masukk" ucap Raya.

"Raya kamu ini masih murid baru udah telat" ucap Satpam.

"tapi hebatkan pak aku bisa nyelip di antara celah kecil itu"ucap Raya.

"Ada ada aja kamu, yasudah sana masuk kelas bapak yakin guru yang mengajar sudah masuk" ucap Satpam.

"Oke pak" ucap Raya yang langsung berjalan meninggalkan satpam menuju kelasnya yang memang berada di ujung, karena kelasnya termasuk ke dalam kelas yang berisi anak anak nakal juga malas namun di balik itu terdapat sekumpulan anak anak yang tampan.

Saat Raya berjalan menuju kelasnya ia bertemu dengan seorang murid yang baru saja loncat dari tembok belakang sekolah.

"VINNNNN" teriak Raya, yang membuat Vin terkejut dan langsung menatap Raya dengan tatapan maut.

"Apa manggil manggil?" ucap Vin, Vinadalah salah satu dari murid populer di sekolah.

"Lu temen sekelas gua kan, bareng yok gua malu sendiri ke sana" ucap Raya.

"Emang kita sekelas?" ucap Vin.

"Gua kan barusan nanya, kuping lu masih normal kan, ayok dah kita ke kelas" ucap Raya yang menarik tangan Vinmenuju kelas mereka.

Sepanjang perjalanan banyak yang menatap iri ke arah Raya yang dapat pergandengan tangan dengan Vin, sedangkan Vin berusaha berontak tapi tidak berhasil, hingga mereka sampai depan kelas mereka yang sudah sepi karena guru yang mengajar termasuk guru killer.

"Missi maap telat pak" ucap Raya.

"kamu Vin gak bosen bosen apa di panggil bp, kamu lagi masih murid baru udah telat kemana aja kamu" ucap pak Bagas.

"Gini pak, tadi waktu berangkat bareng Vin kita liat bapak bapak yang lagi nyari uang 150 ribu dia yang hilang pak" ucap Raya yang di angguki Vin.

"Terus kalian bantu?" ucap pak Bagas.

"Nggak pak kita injek uang nya sampe lecek terus pas orang itu pergi kita kantongin deh, terus bagi dua" ucap Vin.

"Nah berhubung bapak tau kita abis nemu uang Kita bagi tiga aja pak tapi inget jangan bilang bilang orang itu kalo kita yang nemu" ucap Raya yang mendapat gelak tawa dari teman temanya.

"Kalian ini, lari keliling lapangan 15 kali" ucap pak Bagas.

“Loh pak ko banyak banget si?" ucap Raya.

"Yaudah 20 keliling" ucap pak Bagas.

"Oke, ayo Vin kita lari" ucap Raya yang langsung menarik Vin keluar kelas.

"Lu gila?" ucap Vin.

"Alhamdulilah gua sehat" ucap Raya.

"Lu yakin mau lari keliling lapangan 20 kali, lapang sekola kita gede loh" ucap Vin.

"Yakali kasian badan gua ntar makin kecil" ucap Raya.

"Terus?" ucap Vin.

"Kita kantin" ucap Raya dengan wajah tanpa dosanya.

Raya dan Vin pun berjalan menuju kantin untuk makan, mereka duduk di kantin pojok yang sepi dan selalu tak terlihat oleh guru, jadi anak anak murid sekolah itu selalu menyebutnya kantin Gaib.

"pesen apa?" ucap Raya.

"Gua jus aja" ucap Vin.

"Oke tunggu bentar ya" ucap Raya.

Tak lama Raya pun datang dengan membawa dua gelas jus di tanganya.

"Nih" ucap Raya yang memberikan satu gelasnya kepada Vin.

"Thank" ucap Vinyang di angguki Raya.

Saat ini Raya dan Vin hanya berdiam dengan pikiran masing masing karena mereka memang belum salaing mengenal satu sama lain, karena bosan Raya pun menghubungi om nya.

(omRaya)

"Om, boleh gak main main dulu, aku juga pengen ngerasain masa masa sma"

"Boleh asal kamu gak lalai sama tugas kamu"

"Makasih om, Raya janji gak lalai"

Tutt tutt

Raya pun mematikan telponya sepihak dan di lanjut dengan menelepon Dela.

(Dela-Raya)

"Paan Ray ini masih pelajaran pak Bagas loh gak lucu kalo gua di hukum"

"Maap, ntar istirahat gua gak bareng dulu yak, soalnya ada perlu, bilangin ke Lina, gua belom dapet nomornya maap ya"

Tut tut tut

Raya pun mematikan telponya sepihak.

"eh Vin Gua pergi dulu yak" ucap Raya yang langsung berdiri.

"Mau kemana?" ucap Vin.

"Bolos hehe" ucap Raya dengan tawa nya.

"Gua ikut boleh?" ucap Vin.

"Boleh ko, yuk" ucap Raya.

Vin dan Raya pun berjalan meng endap endap menuju tembok belakang sekolah yang biasa di pakai untuk anak anak nakal yang akan bolos.

"Lu bisa naek nya gak, ini temboknya tinggi" ucap Vin.

"Bisa tapi lu tunggu di bawah, jangan intip" ucap Raya.

"Iye kagak" ucap Vin.

Dengan cepatnya Raya pun naik tembok itu, setelah Raya turun Han langsung menaiki tembok itu.

Brugggg

"Vin kalo mau mendarat liat liat" ucap Raya yang memegang kepala nya akibat terbentur tas Vin.

"yah maap, lagian lu manjat cepet banget,jangan jangan" ucap Vin yang menggantung kata katanya dan sukses membuat Raya menjadi tegang ia pikir identitasnya akan terbongkar.

"a...apa?" ucap Raya gugup.

"Lu turunan monyet" ucap Vin.

"Enak aja lu ngomong" ucap Raya sewot.

"Elah gitu aja ngambek lo, ayo ganti baju dulu abis itu kita jalan" ucap Vin.

 

 

Vin dan Raya pun langsung pergi menuju rumah Vindan meninggalkan mobil Raya , sesampainya mereka di rumah Vin, Raya hanya langsung mengikuti Vin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!