Episode 4

"Trimakasi Nek sudah merawatku, menyayangi ku hiks hiks aku janji akan selalu sayang kepada nenek" Ujar Risa sambil menghapus air matanya dengan telapak tangannya.

"Sudah istirahatlah kamu pasti capek, nenek akan memasak makan siang untukmu" Ujar ayu yang pergi menuju dapur untuk memasak.

-----------------------------------------------------

Didalam mobil ferdo mendapatkan kabar jika tepat nanti malam akan ada penyelundupan ilegal di pelabuhan. Tidak mungkin jika dirinya tidak mencegahnya tapi ia juga tak mau gagal untuk mengajak Risa pergi.

"Hans bagaimana apakah penyelundupan nya akan dilakukan malam ini" tanya ferdo kepada Hans.

" Iya master karna anak buah kita mendapatkan informasi jika hari ini akan ada penyelundupan ilegal" jawab Hans yang masih menyetir mobil.

"Baiklah jam berapa mereka akan melakukannya?" Tanya ferdo.

"Tepat dijam 10 malam master karna dijam itu ada kapal yang akan menuju kota A" Jawab Hans.

"Sepertinya aku masih bisa untuk menemui Risa" batin ferdo sambil tersenyum kepada dirinya sendiri. Asisten Hans yang melihatnya hanya diam saja karna ia tau apa yang sedang difikirkan oleh atasannya.

"Hans siapkan makan malam di cafe xxx untuk dua orang!" Perintah ferdo kepada Hans.

"Baik master" jawab Hans.

Mereka akhirnya sampai dimansion, mereka sudah ditunggu oleh keluarga ferdo untuk makan siang karna ferdo saat diperjalanan mengabari momy nya jika sedang diperjalanan pulang.

Ferdo yang mengetahui adiknya pulang segera memeluk nya. Ferdo yang terkenal dingin tapi tidak kepada adiknya itu mulai menjaili adiknya.

"Helen tumben kau ada disini? Apartemen mu kenapa? Kebanjiran atau kau pulang karna kelaparan" Ujar ferdo yang menggoda adiknya.

"Aku hampir mati kak karna tak makan hahaha" Ujar Helen sambil tertawa.

"Kenapa kau tak makan saja serangga-serangga yang ada di dalam lemarimu" ujar ferdo sambil terkekeh karna melihat wajah adiknya yang begitu menggemaskan padahal umur Helen sudah 22tahun tapi tidak membuat hilang wajah gemasnya itu.

"Jika aku makan serangga aku akan jadi Spiderman kak hahahaha" ujar Helen disela tawanya.

" Sudah Helen cepatlah makan, lihatlah muka dadymu itu" ujar Helena dengan menunjuk ke arah Felix suaminya. Muka Felix seperti ingin melahap orang karna ia tak suka saat dimeja makan malah banyak bicara.

"Hans kau makan juga kalian kan belum makan siang" ujar momy Helena.

Setelah mereka semua selesai makan Hans segera berpamitan pulang karna masih banyak pekerjaan yang belum selesai, entah berapa banyak pekerjaannya karna saat weekend pun ia haru bekerja keras.

Hehehe maklum Hans kan jomblo jadi dia ga ada kerjaan selain ngerjain kerjaan si masternya😂

Diruang tamu hanya ada ferdo dan Felix Dady nya, ferdo yang memainkan handphonenya dan Felix yang membaca kabar berita dengan menyruput kopi yang dibuatkan oleh istrinya.

"Boy aku dengar nanti malam akan ada penyelundupan" tanya Felix kepada putranya.

"Iya dad nanti tepat dijam 10 dipelabuhan" Jawab ferdo.

"Kau harus ingat boy banyak musuh yang mengincarmu jangan pernah membuat momy mu khawatir" Ujar Felix yang merasa kesal karna putranya yang tak mau keluar dari dunia gelapnya.

"Dad kau tenang saja aku sudah biasa menghadapi semua ini" Jawab ferdo dengan santainya.

" Baiklah aku pegang ucapanmu awas saja kamu membuat momy mu khawatir, ohh ya kapan kamu membawa pulang kekasihmu jangan bilang kalau kamu hanya membohongi momy mu" ujar Felix yang ingin tahu siapa kekasih anaknya.

Ditempat lain Risa yang sudah selesai makan siang dnegan neneknya ia segera ke kamar untuk menyelesaikan tugas kuliahnya karna ia akan segera lulus S1 nya.

"Sebentar lagi aku akan wisuda semoga saja nilaiku tidak membuatku kecewa" Batin Risa.

Yah walaupu ia masuk kuliah dengan jalur beasiswa tapi ia tak pernah menyerah untuk mendapatkan nilai yang membanggakan neneknya.

Nenek ayu yang masuk didalam kamar Risa dan duduk disamping Risa hanya menatap sendu, entah bagaimana cara menyampaikan yang ia pikirkan sekarang tapi ia juga harus mengatakannya karna bagaimanapun itu menyangkut masa depan Risa.

"Nak setelah lulus kuliah nenek harap kau segera menemukan pendamping hidupmu" ujar ayu dengan nada rendah karna takut membuat Risa sedih lagi.

"Nek kenapa nenek bicara Maslah itu lagi, aku belum siap menikah" ujar Risa.

"Nak kamu sudah dewasa sudah saatnya kamu mempunyai pendamping hidup, tidak seterusnya nenek akan bersamamu nenek sudah terlalu tua, jika saja kamu menikah dan pada saat nenek pergi kamu sudah ada yang menjagamu" ujar ayu yang menatap Risa.

"Nenek bicara apa sih jangan bicara seperti itu lagi" ujar Risa yang matanya mulai berkaca-kaca.

"Nenek cuma bicara apa yang ingin nenek sampaikan karna semua..." Ujar nenek ayu yang belum selesai tapi sudah di potong oleh Risa.

"Sttt sudah Nek jangan diteruskan Risa tau kok, Risa janji jika sudah saatnya Risa akan cari pendamping hidup" Ujar Risa sambil mengusap air matanya.

Risa kembali berbicara dengan neneknya sambil menyelesaikan tugas kuliahnya.

Setelah selesai berbicara dengan neneknya, ia teringat jika memiliki janji dengan ferdo dan segera menata kembali tugas kuliahnya untuk bergegas membersihkan badannya karna hari sudah menjelang sore.

Didalam kamar mandi Risa hanya memikirkan apa yang akan dilakukan oleh ferdo terhadapnya untuk menebus hutangnya.

"Kira-kira apa ya yang ingin dia lakukan ya, ahh sudahlah yang penting aku bertemu dulu" Ujar Risa kepada dirinya sendiri.

Setelah mandi Risa mengganti pakaian dengan pakaian sederhananya karna terbatasnya ekonomi ia tak mampu untuk membeli pakaian mahal yang digunakan wanita-wanita untuk berkencan dengan para laki-lakinya.

Tak lupa ia memoles wajahnya dengan make up seadanya yang ia miliki di meja riasnya. Ia yang diberitahu oleh neneknya jika ferdo sudah menunggunya diluar segera menyelesaikan make up nya untuk segera keluar menemui ferdo.

Melihat ferdo yang duduk di sofa ruang tamunya Risa segera menghampiri untuk minta maaf karna sudah membuat ferdo menunggu hanya karna risa yang sibuk dengan alat make up nya.

"Maaf membuatmu menunggu tuan" Ujar sopan Risa kepada ferdo.

"Sudah siap? Ayo berangkat karna waktuku tidak banyak untuk basa-basi" Ujar ferdo dengan nada dinginnya.

"Baiklah,nenek Risa berangkat dulu" Pamit Risa kepada neneknya.

"Iya nak hati-hati, tuan tolong jaga cucu saya" Perintah ayu yang dibalas anggukan oleh ferdo.

Setelah mereka berdua masuk kedalam mobilnya untuk menuju cafe yang telah disiapkan oleh Hans, ferdo yang mengendarai mobilnya sendiri karna Hans sedang menyiapkan semua keperluan untuk menggagalkan penyelundupan nanti malam.

Didalam mobil hanya ada suasana canggung karna tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut kedua manusia tersebut, hingga akhirnya Risa memilih untuk membuka suara terlebih dahulu.

"Ehmm, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Risa kepada ferdo namun tak ada jawaban yang dilontarkan kepada Risa.

"Dasar itu mulut kalau ga difungsikan buat bicara mending dijahit aja" Gumam Risa dengan suara kecil yang tak dapat didengar oleh ferdo namun siapa sangka jika ferdo dapat mendengar gumaman risa.

"Jangan mengumpat dibelakangku" perintah ferdo.

"Siapa juga yang mengumpat mu gr sekali" elak Risa.

"Sudah turun bisa turun sendiri kan atau mau aku gendong?" Ujar ferdo yang ingin menggoda Risa karna sikapnya yang lucu Dimata ferdo.

"Ahh jangan aku bisa sendiri" ujar Risa sambil keluar dari mobilnya disusul oleh Ferdo yang ada disampingnya.

Risa yang melihat cafe didepannya cuku terbengong karna tak ada satu pengunjung pun yang ada di sana pikirannya mulai kemana-mana entah ada rencana buruk atau baik yang sedang di rencanakan oleh ferdo laki-laki dinginnya itu.

Ferdo yang sudah berjalan didepannya melihat Risa yang hanya melamun tanpa masuk akhirnya menghampiri untuk menarik tangannya.

"Ahh lepasss kamu itu main tarik aja" Bentak Risa karna kaget akan tingkah ferdo.

"Dasar manusia lelet" Ketus ferdo karna jengkel akan sikap Risa yang hanya terbengong tanpa masuk kedalam cafe.

"Hah kenapa juga ada manusia seperti dia ingin rasanya ku timpuki pakai sandal-sandal" Batin Risa yang geram akan sikap ferdo.

Melihat ferdo yang sudah duduk Risa segera menghampiri dan duduk didepannya. Tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Risa enggan membuka suara karna akan dipastikan tidak mendapatkan jawaban dari ferdo.

Pelayan cafe pun menghampiri dan mencatat apa saja yang dipesan mereka berdua dengan suasana yang sama ferdo hanya memainkan handphonenya karna terus memantau kondisi dipelabuhan untuk menggagalkan penyelundupan.

Sedangkan Risa yang menatap Ferdo dengan rasa bingung entah dengan tujuan apa laki-laki didepannya meminta untuk pergi bersamanya dicafe yang tak ada satupun pengunjung yang datang.

Kaki Risa yang terus-menerus diayunkan dibawah meja hingga tak sengaja menendang kaki ferdo, ferdo yang mendapat tendangan dari Risa hanya melotot tajam ke arah perempuan yang didepannya.

Mendapatkan tatapan tajam dari ferdo, Risa hanya menundukkan kepalanya dan mengumpat nya karna merasa takut akan tatapan ferdo yang entah seperti setan mana.

"Itu muka kenapa kaya setan sih orang cuma kena senggol dikit aja kaya gitu" batin Risa yang masih menundukkan kepalanya.

Jangan lupa tinggalin jejak like dan komennya, terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Tamar Setiawan

Tamar Setiawan

bgus thor

2022-01-18

1

Har Tini

Har Tini

kasih visual ny dong thor

2021-07-25

1

Eris Nur Riyanti

Eris Nur Riyanti

lanjut

2021-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!