Namun dengan rutinitas pekerjaan yang dijalani Nash saat itu, bagaimana mungkin ide berlibur bersama Vina keluar kota apalagi dalam waktu yang lama dapat terwujud.
Sebagian besar waktu Nash dihabiskan dijalan, sehingga quality time bersama keluarga kecilnya terasa sangat kurang.
Hanya diwaktu weekend, Nash seperti merasakan mendapatkan oase ditengah gurun saat Nash dapat mengajak Vina dan Kenzo untuk berekreasi disekitaran kota Bogor, sejenak melepas penat atas rutinitas yang dijalaninya.
Pada akhirnya, Nash merasa bahwa waktu tiga tahun sudah cukup baginya bekerja dibidang pekerjaan yang ditekuninya saat ini, yang telah memberikan banyak pengalaman. Namun Nash melihat tidak adanya perkembangan karir disana.
Tanpa sepengetahuan Vina, Nash mencoba mencari nuansa lain dengan memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Saat Nash mendapatkan info bahwa ada lowongan pekerjaan di perusahaan penanaman modal asing (PMA) di kota Batam yang membutuhkan Sarjana Teknik Elektro untuk posisi Supervisi Produk.
Nash tanpa ragu langsung tanpa ragu langsung mengirimkan lamaran pekerjaan kepada perusahaan tersebut.
Satu bulan setelah itu, Nash mendapatkan panggilan untuk mengikuti serangkaian proses seleksi penerimaan karyawan di perusahaan yang berdomisili di Batam tersebut.
Saat bersamaan sebenarnya Vina sedang mengandung dan menanti kehadiran anak kedua mereka.
Ternyata hari undangan seleksi dan interview tersebut bertepatan dengan lahirnya anak kedua mereka ke dunia. Untuk kali ini, Nash tidak dapat menemani proses persalinan Vina.
Jam 07.00 wib pagi pesawat yang ditumpangi Nash dari Soekarno-Hatta menuju bandara Hang Nadim take off, satu jam kemudian Selma hadir ke dunia.
Proses penerimaan karyawan di Batam memerlukan waktu selama dua minggu. Setelah berdiskusi dengan Vina, Nash akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal di Batam demi efisiensi waktu, tenaga dan biaya.
Dapat dibayangkan rasa rindu yang Nash rasakan terhadap Selma, putrinya yang baru lahir, namun belum pernah dilihatnya sama sekali.
Rasa gamang dan bimbang dirasakan oleh Nash setelah kelahiran putrinya tanpa kehadirannya.
Dua minggu keberadaannya di Batam seperti berada di tengah-tengah gurun pasir yang panas menyengat, rasa haus akan kerinduan pada putrinya yang baru lahir hanya dapat dilakukan oleh Nash dengan membayangkan menggendong dan memeluk putrinya yang cantik sebagai anugerah terindah dari Tuhan yang ditakdirkan untuk dirinya dan Vina .
Setelah dua minggu proses seleksi, Nash diputuskan memenuhi syarat untuk menempati posisi Supervisi Produk.
Nash mempunyai waktu satu minggu melakukan persiapan sebelum efektif bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut.
Kesempatan yang langsung di manfaatkan oleh Nash untuk segera terbang ke Bogor.
Nash menangis haru, ketika putrinya yang cantik dan baru berusia dua minggu dalam gendongan Vina menyambut kedatangannya dengan senyum lebar dan mata berbinar menggemaskan.
Nash tidak mempunyai waktu yang lama di Bogor...ya, hanya satu minggu bagi Nash menjalani kebersamaan dan melepas rindu dengan Vina dan anak-anaknya.
Tidak bisa dibayangkan isi hati Nash ketika harus meninggalkan Selma yang masih suci dan belum genap berusia satu bulan sudah harus ditinggalkannya kembali ke Batam.
Tapi itu harus tetap dilakukannya demi masa depan dan impian yang ingin diwujudkan Nash. Memberikan kebahagiaan kepada keluarga kecilnya.
Terasa mimpi ketika Nash telah berdiri di pintu halaman rumah mertuanya menuju taksi yang telah menunggunya untuk membawanya menuju bandara Soekarno-Hatta.
Vina telah berdiri dihadapannya tanpa air mata. Ya, Vina adalah wanita tegar yang selalu mencoba menyembunyikan isi hatinya.
Sementara Nash melihat Selma dalam gendongan Vina yang terus memandangi dirinya dengan mata bulat dan polosnya.
Kenzo yang baru berusia tiga tahun melambaikan tangan tanpa tahu arti makna lambaian tangan yang diberikan kepada ayahnya.
Hati Nash terasa tercabik-cabik....
"Tuhan....sedemikian aku harus berjuang untuk kebahagiaan keluarga kecilku. Harusku tiinggalkan mereka demi tanggung jawabku. Izinkan aku mengejar cita-cita dan impianku untuk membahagiakan mereka...."
Nash membatin dalam hati, mencium kening mereka yang disayanginya satu persatu sembari terus berjalan menjauh menuju rencana masa depannya dengan keluarga kecil yang dicintainya.
Nash terbang ke kota Batam untuk menggapai cita-citanya...
Nash baru saja keluar dari pintu kedatangan bandara Hang Nadim, ketika Hanta sahabat yang baru dikenalnya saat pertama datang ke Batam datang menghampirinya.
Nash dan Hanta saling tersenyum lebar.
"Weeh...Tangkiyuu ya Han...sudah mau menjemputku, ngerepotin yang akan berkelanjutan...hehehe.."
Canda Nash sembari menyalami Hanta.
"Ya..itu gunanya berteman. Gantian ae ...sewaktu-waktu nanti khan mungkin aku yang perlu sampeyan...ono pamrih iki.."
Balas Hanta dengan candaannya juga, sembari mengajak Nash menuju mobil di parkiran bandara.
Hanta juga seorang karyawan dari perusahaan yang berdomisili di kawasan industri tersebut.
Hanta telah bekerja selama empat tahun sebagai supervisor pengendali mutu untuk perusahaan penyedia sparepart elektronik.
Hanta masih bujangan dan berencana menikah tahun depan
Nash mengenal Hanta saat mobil Hanta mogok karena aki radiator mobilnya bocor. Saat itu Nash sedang menelusuri satu jalan dikawasan industri.
Nash saat melintas melihat kebingungan Hanta dalam kesendiriannya.
"Ada apa, pak..? maaf, mungkin saya bisa membantu.."
Nash menghampiri Hanta yang sedang membuka kap depan mobilnya, terlihat asap panas mengepul keluar saat kap mobil telah terangkat dan Nash mencoba menawarkan bantuan.
"Oh..eh..ya nih pak..sepertinya radiator mobilku yang bermasalah..kemungkinan sudah soak..jadi mesinnya cepat panas..makasih tawaran bantuannya..tapi barusan sudah aku telpon temanku..sebentar lagi on the way kesini..."
Hanta bangkit dari membungkuk sembari menoleh pada Nash , mengucapkan terima kasih atas tawaran bantuan dari Nash.
"Bapak mau kemana ya..?"
Hanta selanjutnya menanyakan tujuan Nash. Hanta sudah terbiasa melihat orang-orang hilir mudik keluar masuk kawasan industri tersebut dengan berbagai macam keperluan.
Selain para karyawan yang bekerja di perusahaan yang berada dikawasan industri tersebut, tidak sedikit orang dari luar memasuki kawasan industri mencoba keberuntungan mereka dalam mencari pekerjaan untuk menggapai impian, seperti Nash
"Oh..saya memenuhi panggilan test dan interview untuk menjadi karyawan pak. Oh ya..nama saya Nash..."
Nash menjelaskan maksud dan tujuannya dan menyebutkan satu nama perusahaan dari beberapa perusahaan yang menempati lokasi kawasan industri tersebut sembari Nash mengulurkan tangan memperkenalkan diri.
"Weeh,..ngga jauh dari perusahaan tempat saya bekerja pak..hanya lima puluh meteran saja jarak kantornya...dari sini tiga ratus meteran saja ke arah selatan...nama saya Hanta.."
Hanta menunjuk lokasi perusahaan yang akan dituju oleh Nash dan selanjutnya memperkenalkan diri juga sembari menjabat tangan Nash.
Keduanya berbincang akrab seperti sahabat lama yang baru bertemu kembali.
Bagi Nash terasa sangat berarti, karena Hanta adalah orang pertama yang dapat diajak berbicara lama dan merespon dengan hangat maksud dan tujuan kedatangan Nash ke Batam.
Bagi Hanta, kehangatan dan sikap Nash yang sangat terbuka memberikan kesan mendalam.
Setelah hampir dua puluh menitan mereka berbincang, akhirnya datang juga bantuan dari teman Hanta. Tak lama kemudian mobil dapat dihidupkan, Hanta menawarkan diri untuk mengantar Nash ke lokasi perusahaan yang akan dituju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Puan Harahap
hadir kk thor
⚘⚘Salam dukungan selalu Pria Idola, 🌹 Bos Arogan jatuh cinta pada mama muda.⚘⚘
2021-05-24
1