Setetes Embun dihari Kelabu

Walaupun menjadi putri tunggal yang berasal dari keluarga mapan, namun Vina tumbuh menjadi gadis yang mandiri dan berpenampilan sederhana.

Sejak kanak-kanak sampai SMA, Vina selalu menonjol karena prestasi yang dimilikinya disekolah. Secara akademis Vina tumbuh menjadi gadis cerdas yang selalu masuk rangking 3 besar dikelasnya.

Minat dan metode belajar Vina bisa jadi diwariskan dari kedua orang tuanya yang sangat concern dengan dunia pendidikan.

Keasyikan berkutat dalam kehidupan yang penuh disiplin dan teratur, membuat Vina tumbuh menjadi gadis cantik yang sulit didekati oleh lawan jenisnya.

Temen-temen cowok Vina merasa inferior dihadapan Vina yang tampil seperti bidadari nan anggun yang sepertinya tidak pantas didekati oleh pria kebanyakan.

Itu sebabnya Vina sampai lulus SMA tak terlihat memiliki teman istimewa khususnya seorang pria.

Hingga kemudian hadir Nash yang telah meluluhkan hati Vina. Vina memandang Nash sebagai pria yang spesial dan look different from other.

Selain tampan, Nash termasuk tipe pria nekad. Nash berani datang kerumah dan memproklamirkan hubungan istimewa yang telah mereka jalani selama 7 bulan kepada orang tua Vina.

Seingat Vina, Nash satu-satunya yang pertama sekaligus yang terakhir datang kerumah mengakui hubungan istimewanya dengan Vina.

Sampai kemudian kedua orang tua Vina memberikan ultimatum bahwa hubungan pacaran tidak boleh lebih dari satu tahun.

Untuk membuktikan keseriusan, Nash harus meminang Vina untuk dinikahi atau mundur jika belum mampu memberikan komitmen.

Nash tanpa pikir panjang menyetujui keinginan orang tua Vina. Dan seperti yang telah disepakati, pernikahan berlangsung setelah 1 tahun masa pacaran.

Pernikahan Nash dan Vina dilangsungkan di Bogor.

Namun dua hari setelah pesta pernikahannya, ayah Nash meninggal terkena serangan jantung didalam kendaraan yang ditumpanginya dalam perjalanan menuju bandara internasional Soekarno-Hatta untuk kembali ke Tarakan.

Kegetiran kedua yang harus Nash hadapi setelah kematian Griselda adiknya, di saat kegembiraan hidup bersama Vina baru akan dimulainya.

Kali ini Nash tidak sekuat sebelumnya ketika Nash masih berumur 9 tahun. Nash menyalahkan dirinya sendiri atas kematian ayahnya.

Jika saja pernikahan bersama Vina bisa ditunda, mungkin ayahnya tidak harus datang ke Jakarta disaat fisik ayahnya sudah rapuh.

Vina yang kemudian menyadarkan Nash, bahwa sesungguhnya takdir Tuhan menjadi kuasaNya, apapun skenario yang dibuat oleh manusia.

Seminggu setelah pemakaman ayahnya yang di makamkan di pemakaman keluarga di Tarakan, bersebelahan dengan makam adiknya Griselda, Nash didampingi Vina mencoba membujuk ibunya untuk ikut dan tinggal bersamanya di Jakarta.

"Ibu...aku bersimpuh maaf pada ibu...bukan bermaksud mengabaikan keberadaan sanak famili kita disini, tapi alangkah lebih baiknya ibu ikut menemani kami pulang ke Jakarta untuk sementara waktu...ibu dan kami tinggal dirumah mertuaku dulu, sampai aku memiliki tempat tinggal sendiri..."

Nash bersimpuh setengah berjongkok di samping ibunya, sembari tangannya menggenggam tangan ibunya yang sedang duduk di kursi ruang tamu.

"Nash...ibu berterima kasih atas tawaranmu...ibu agak berkeberatan, selain ibu tidak tega meninggalkan ayahmu yang belum genap 40 hari, sepertinya ibu merasa kurang nyaman jika harus tinggal satu rumah dirumah mertuamu..usia ibu dengan mertuamu yang nyaris sebaya, sebisa mungkin dihindari dalam interaksi secara langsung dirumah dengan situasi dan kondisi pertemuan yang intens...ibu berkeyakinan tidak baik untuk hubungan jangka panjang, ketika ibu tidak mengetahui berapa lama lagi dirimu memiliki tempat tinggal sendiri. Toh... disini masih ada sanak famili kita..masih ada saudara-saudara ibu yang berkenan menemani dan menjaga ibu..."

Ibu Nash berbicara dengan lirih, karena perasaan shock yang belum hilang atas kepergian ayah Nash yang mendadak sambil kedua tangannya menggenggam erat kedua tangan Nash dan menatap dengan penuh kelembutan pada mata Nash yang terlihat penuh harap.

Vina hanya mematung berdiri terdiam menyaksikan situasi yang mengharukan antara Nash dan Ibunya.

Nash berusaha memahami situasi perasaan yang dihadapi ibunya. Dadanya terasa sesak menahan rasa perih yang tiba-tiba datang menohok dengan kenyataan yang di hadapinya.

Ya..kalau saja Nash telah memiliki tempat tinggal sendiri, pasti ibunya berkenan segera diboyong walau dalam situasi yang sedang berduka.

Ya...tempat tinggal sendiri, sebab tidak ada celah untuk Nash membawa Vina tinggal dirumah sewa apalagi memboyongnya ke Tarakan.

Akhirnya Nash harus kembali ke Jakarta dengan berat hati dan meninggalkan ibunya dalam kesendirian di Tarakan.

Ibu Nash ternyata tidak mampu menahan kesedihan atas meninggalnya ayah Nash.

Pada akhirnya mengalami sakit yang berkepanjangan, hingga kemudian menghembuskan napas terakhir, satu tahun setelah ayah Nash dan itu bertepatan dengan hari kelahiran Kenzo, putra pertama Nash.

Setelah beberapa jam Nash mengagumi anugerah Tuhan yang ada dihadapannya, Kenzo bayi laki-laki yang tampan, comel dan sangat sehat, Nash langsung terbang ke Tarakan.

Semuanya terasa campur aduk, rasa bahagia atas kelahiran putra pertamanya bercampur baur dengan tangisan kesedihan atas kematian ibunya. Ada yang datang dan ada yang pergi.

Rasa sedih Nash semakin memuncak ketika teringat dirinya sekarang menjadi sebatang kara, tidak ada satupun keluarga inti yang tersisa selain saudara ibunya yang telah sepuh dan beberapa kerabat jauh.

Hanya Vina dan Kenzo yang masih membuat Nash mampu bertahan dan memiliki harapan masa depan untuk tidak menyia-nyiakan dan memberikan kebahagiaan kepada mereka, keluarga kecilnya.

Sejak meninggalkan pemakaman ibunya di pemakaman keluarga, itulah terakhir kalinya Nash pulang ke Tarakan. Ibunya dimakamkan ditengah-tengah, diapit oleh makam ayah dan adiknya.

Nash yang menjadi Sarjana Teknik jurusan Teknik Elektro langsung bekerja di perusahaan foreign exchange di Jakarta sebagai Dealer tiga bulan setelah menikah.

Setelah tiga tahun, aktifitas Nash adalah lima hari dalam satu Minggu bolak-balik Bogor - Jakarta dengan menumpang kereta dan bus. Setiap hari pukul 05.00 wib pagi, Nash sudah berangkat menggunakan kereta dari stasiun kereta api di Bogor menuju Jakarta.

Dan pukul 20.00 wib kembali ke Bogor dengan menggunakan bus. Nyaris seperempat waktu hidupnya dalam tiga tahun terakhir dihabiskannya dalam perjalanan Bogor-Jakarta pergi pulang.

Ya..Nash yang bekerja di salah satu gedung perkantoran di kawasan Sudirman Jakarta, memang masih tinggal di rumah mertuanya yang berada di Bogor.

Nash sebenarnya sejak awal menikah sudah menginginkan hidup mandiri dengan membawa Vina keluar dari rumah mertuanya.

Namun Vina sebagai anak semata wayang yang sampai saat menikah tidak pernah jauh dari orang tua, merasa belum siap tinggal berjauhan dari orang tuanya walaupun Jakarta tidak terlalu jauh dari Bogor.

Sikap Vina semakin gamang dengan luapan kasih sayang yang berlebih yang telah bertahun-tahun diberikan orang tuanya.

Ini bukan seperti yang terlihat. Jika ada yang menilai Vina masih manja, itu tidak benar sama sekali.

Pertimbangan Vina adalah dirinya tidak bisa serta merta pindah dan berjauhan begitu saja dari kedua orang tuanya.

Bagi orang tuanya, berjauhan dari Vina sepertinya memerlukan waktu dan penyesuaian terlebih dahulu untuk membiasakan diri tanpa Vina.

Hal yang mungkin dilakukan untuk penyesuaian adalah dengan cara Vina berlibur bersama Nash kesuatu tempat dalam waktu yang lama, untuk membiasakan kedua orang tua Vina tanpa keberadaan Vina dirumah.

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

ceritanya bagus thor dan rapi penulisannya

⚘⚘Salam dukungan selalu Pria Idola, 🌹 Bos Arogan jatuh cinta pada mama muda.⚘⚘

2021-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Jum'at, 07 Februari Pukul 18.00 WIB
2 Sekelumit Nostalgia Biru
3 Setetes Embun dihari Kelabu
4 Menanti dalam Kerinduan
5 Soulmate in Crime
6 Terima Kasih Tuhan, Engkau berikan Nafas Kebahagiaan untukku
7 Berubahnya Arah Mata Angin
8 Jum'at, 07 Februari Pukul 22.15 WIB
9 Karaoke
10 Duet
11 Sheela
12 Oleh-Oleh
13 Pak Yara Bertingkah Aneh
14 Pertemuan yang Tidak Terduga
15 Teman Istimewa
16 Larut dalam Hasrat
17 Sedih yang tak Berujung
18 Sabtu, 08 Februari Pukul 08.19 WIB
19 Nay
20 Klub Malam
21 Tina yang sedang Kasmaran
22 Janji Temu
23 Peristiwa Tak Terduga
24 Akhir Perjalanan
25 Sabtu, 08 Februari Pukul 20.00 WIB
26 Syarat yang Harus Diikuti
27 Rencana yang Berubah
28 Sahabat Baru
29 Makan Siang Bersama Mas Toto
30 Surat Tanpa Nama Pengirim
31 Utusan
32 08 Februari Pukul 22.18 WIB
33 Bersama Tarka
34 Awal Petualangan
35 Arena Permainan
36 Larut dalam Permainan
37 Nafsu yang Mengendalikan
38 Kekalahan Tiada Akhir
39 Koin Terakhir
40 Akhir Petualangan
41 08 Februari Pukul 23.47 WIB
42 Kunjungan Tante Tari
43 Keputusan yang Mengubah Segalanya
44 Rahasia Terpendam
45 Perkenalan
46 Interaksi yang Intens
47 Ulang Tahun Vina
48 Malam Mengerikan
49 Minggu, 09 Februari Pukul 02.17 WIB
50 Turbulensi dan Pertanda
51 Tentang Kematian
52 Memori di Toko Roti
53 Persyaratan Cuti yang Tak Lazim
54 Memilih Jalan Lain
55 Minggu, 09 Februari pukul 09.00 WIB
56 Acara Reuni
57 Mengubah Schedule
58 Bertemu Gadis Kecil
59 Kenzo dan Selma bersama Om David
60 Butiran-Butiran Mutiara itu
61 Nash
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Jum'at, 07 Februari Pukul 18.00 WIB
2
Sekelumit Nostalgia Biru
3
Setetes Embun dihari Kelabu
4
Menanti dalam Kerinduan
5
Soulmate in Crime
6
Terima Kasih Tuhan, Engkau berikan Nafas Kebahagiaan untukku
7
Berubahnya Arah Mata Angin
8
Jum'at, 07 Februari Pukul 22.15 WIB
9
Karaoke
10
Duet
11
Sheela
12
Oleh-Oleh
13
Pak Yara Bertingkah Aneh
14
Pertemuan yang Tidak Terduga
15
Teman Istimewa
16
Larut dalam Hasrat
17
Sedih yang tak Berujung
18
Sabtu, 08 Februari Pukul 08.19 WIB
19
Nay
20
Klub Malam
21
Tina yang sedang Kasmaran
22
Janji Temu
23
Peristiwa Tak Terduga
24
Akhir Perjalanan
25
Sabtu, 08 Februari Pukul 20.00 WIB
26
Syarat yang Harus Diikuti
27
Rencana yang Berubah
28
Sahabat Baru
29
Makan Siang Bersama Mas Toto
30
Surat Tanpa Nama Pengirim
31
Utusan
32
08 Februari Pukul 22.18 WIB
33
Bersama Tarka
34
Awal Petualangan
35
Arena Permainan
36
Larut dalam Permainan
37
Nafsu yang Mengendalikan
38
Kekalahan Tiada Akhir
39
Koin Terakhir
40
Akhir Petualangan
41
08 Februari Pukul 23.47 WIB
42
Kunjungan Tante Tari
43
Keputusan yang Mengubah Segalanya
44
Rahasia Terpendam
45
Perkenalan
46
Interaksi yang Intens
47
Ulang Tahun Vina
48
Malam Mengerikan
49
Minggu, 09 Februari Pukul 02.17 WIB
50
Turbulensi dan Pertanda
51
Tentang Kematian
52
Memori di Toko Roti
53
Persyaratan Cuti yang Tak Lazim
54
Memilih Jalan Lain
55
Minggu, 09 Februari pukul 09.00 WIB
56
Acara Reuni
57
Mengubah Schedule
58
Bertemu Gadis Kecil
59
Kenzo dan Selma bersama Om David
60
Butiran-Butiran Mutiara itu
61
Nash

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!