Keesokan harinya Alena sudah bangun shubuh untuk melaksanakan sholat subuh, setelah selesai sholat dia pun bersiap-siap untuk berangkat kerja.
Namun sebelum berangkat dia terlebih dahulu sarapan Roti dan susu.
Karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi Alena pun keluar dari kamar kos nya.
Di saat sudah di halaman tiba-tiba mobil yang kemarin datang menjemput nya lagi.
"Selamat pagi Paman Sam!" sapa Alena Ketika Paman sam membuka Kaca Mobil nya.
"Cepat lah naik Nona!" ucap Sam.
Alena menunjuk pada diri nya.
Paman Sam pun mengangguk Alena pun langsung naik setelah Pintu mobil di buka oleh supir nya.
"Hmm apa aku akan setiap hari seperti ini? kalau seperti ini bagi ku terlalu berlebihan!" batin Alena.
"Paman Sam dari mana tadi?" tanya Alena basa-basi.
"Paman tadi dari rumah, kebetulan paman akan ke perusahaan Shengu, dan pak Wijaya menyuruh menjemput anda ke sini!" ucap Sam.
"Sebenarnya tidak perlu berlebihan seperti ini Paman, saya hanya orang biasa saja, saya kurang enak jika merepotkan Paman terus!" ucap Alena.
Paman Sam Terkekeh.
"Ini sudah tugas paman menuruti kata-kata pak Wijaya!" ucap Paman Sam.
Alena pun terdiam.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di perusahaan Shengu Group.
Perusahaan yang sangat besar, bertingkat tujuh, dan sangat luas, Fasilitas nya sangat mewah dan lengkap.
"Yang benar saja aku akan jadi sekretaris pribadi di sini!" Batin Alena.
"Sudah sampai Nona!" ucap Paman Sam setelah turun dari mobil, sementara Alena sangat asik memerhatikan dari sudut ke sudut bangunan tinggi itu.
"Eh Iyah paman terimakasih sudah mau menumpang kan saya ke sini!" ucap Alena Tersenyum ramah.
"Tidak masalah! kamu segera lah ke ruangan pak Wijaya, Dia akan mengantar mu!" ucap Sam sambil menunjuk kan wanita yang baru saja datang.
Berpenampilan menarik, cantik tinggi dan kulit putih, serta Heels yang terpasang indah di kaki nya.
Alena memerhatikan penampilan perempuan itu, dan membandingkan dengan penampilan nya, sepatu flat biasa, pakaian layak nya ke kantor Serta rambut yang di gerai.
"Paman Harap kamu bekerja dengan baik, dan jangan mengecewakan pak Wijaya, dia orang nya keras kepala tidak bisa di bantah, dan paling tidak suka pada orang yang tidak tepat waktu," ucap Sam.
"Oke baik lah paman, saya akan bekerja dengan baik, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih, permisi!" ucap Alena dan dia pun mengikuti langkah perempuan yang ditugaskan mengantarkan nya.
"Ini ruangan nya Mbak, anda bisa mengetuk terlebih dahulu, saya mohon diri!" ucap perempuan cantik itu.
Alena pun mengucapkan terimakasih.
Alena memerhatikan desain Depan ruangan itu sangat menakjubkan.
"Bismillahirrahmanirrahim!" ucap Alena dia pun mengetuk pintu Wijaya.
Dan dari dalam terdengar kata sautan jika Alena di perbolehkan masuk.
"Selamat pagi pak!" sapa Alena dan di dalam ternyata Wijaya sedang bersama dengan karyawan laki-laki.entah membicarakan apa Alena tidak tau, dan seperti nya sangat serius.
"Selamat pagi Alena, silahkan duduk! saya senang anda datang tepat waktu," ucap Wijaya.
Alena pun tersenyum.
"Baik lah kalau begitu perkenalkan ini Aristedi Keano Favian. Panggil saja Aris, dia adalah Ponakan saya anak dari Paman Sam, dia yang akan membimbing kamu di sini!" ucap Wijaya.
"Waduh! panjang banget tuh nama, itu nama atau jalan tol. Tapi Pak Aris ganteng juga yah," batin Alena.
"Perkenalkan pak nama saya Alena!" ucap Alena menjulurkan tangannya.
namun Pria itu hanya mengangguk kan Kepalanya, dan Tersenyum sedikit pada Alena.
Alena pun menurun kan tangan nya.
"Mulai dari sekarang kamu sudah resmi menjadi sekretaris pribadi saya, saya harap kamu bekerja dengan seperti yang saya harapkan, sekarang kamu bisa keruangan kamu," ucap Wijaya.
"Baik pak, terimakasih telah mempercayai saya. Saya akan bekerja dengan baik, saya mohon diri, Assalamualaikum!" ucap Alena.
Namun Tidak ada jawaban malahan Aris dan Wijaya terdiam menatap nya.
"Walaikumsalam!" ucap Wijaya sambil tersenyum.
Alena pun mengikuti langkah Aris dan mengantarkan nya ke ruangan Alena.
"Mulai dari sekarang Ini adalah ruangan anda, Jika butuh sesuatu tekan saja ini, dan semua jadwal-jadwal pak Wijaya Anda yang mengurus nya, mendampingi nya kemana pun," ucap Aris dengan nada tegas sambil memberikan beberapa map kepada Alena.
Alena pun mengangguk kan dan berterima kasih.
"Pak Wijaya sangat tidak suka dengan berkas-berkas, Atua data-data yang tidak baik, dan saya harap anda bisa mengerti!" ucap Aris.
Alena pun mengerti.
Dan masih banyak lagi yang di terangkan oleh Aris, Sangat tegas Namum sangat muda di pahami oleh Alena.
Sudah hampir Tiga jam Aris bersama Alena di ruangan itu.
"Baiklah hari ini cukup, apa anda mengerti dan paham?" tanya Aris.
Lagi-lagi Alena mengangguk.
"Iyah pak, saya mengerti dan paham!" Jawab Alena Tersenyum.
Arus pun tersenyum.
"Jika sudah paham, besok kita akan lanjutkan pembasahan selanjutnya, hari ini jam dua siang, pak Wijaya ada jadwal pertemuan di luar, sudah ada alamat nya di sana," ucap Aris. Alena pun paham.
"Saya pamit keluar, Terimakasih atas kerjasama nya," ucap Aris dan segera pergi dari ruangan Alena.
"Huff! Ganteng sih Tapi sikap nya sangat dingin dan cuek, seperti nya orang nya juga keras sama seperti pak Wijaya," ucap Alena.
Dia pun memerhatikan ruangan nya itu sangat luas Fasilitas yang lengkap dan mewah.
Tiba-tiba Pintu nya ada yang mengetuk. Alena segera membuka nya.
"Iyah! ada yang bisa saya bantu?' tanya Alena dengan sopan.
"Maaf buk saya mengganggu waktu nya, saya bendahara, saya akan menjelaskan gaji dan juga bonus untuk anda X ucap bendahara perempuan itu.
Alena pun mempersilahkan masuk.
Betapa terkejutnya Alena Ketika mengetahui jika gaji nya sangat besar, ya itu Tiga puluh juga Perbulan, itu hanya awal saja namun jika kerja Alena bagus dan baik gaji itu akan di tambah.
Serta kunci rumah pribadi untuk Alena, dan juga ada uang makan cukup selama sebulan di kasih kontan untuk Alena.
Alena tidak menyangka jika akan seperti ini.
Dia hampir saja pinggsan karena mendengar jumlah dan bonus yang di berikan pada nya.
Setelah Bendahara itu keluar, Alena memerhatikan kunci rumah dan uang yang ada di tangan nya.
" Ini semua Rahmat mu ya Allah, terimakasih!" ucap Alena dengan mata berkaca-kaca.
"Aku harus bekerja dengan giat, agar pak Wijaya tidak kecewa," batin Alena.
Hari pun sudah menunjukkan pukul dua siang, dengan tepat waktu mereka langsung otw di mana pak Wijaya membuat pertemuan.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya, jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan, tungguin terus kelanjutan ya.
Like, Komen dan Vote sebanyak-banyak nya.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Suparmi Wanci
saya senang membaca novel ini tapi jangan di gantung ceritanya yah thor
2022-12-07
0
Salma Cheng
awal yang bagus bet Alena ....💪
2021-06-30
0
MUKAYAH SUGINO
Alurnya bagus
2021-04-21
1