Hai, aku Alena. Kebanyakan orang memanggil ku dengan sebutan 'Al', terdengar sedikit canggung si.
Oh iya, aku baru saja lulus sekolah menengah pertama. Dan Akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Sebuah sekolah Kejuruan yang lumayan populer di Cianjur. Dan aku akan mengambil jurusan TTM. Mengabadikan sebuah pengalaman atau kegiatan bagiku cukup menyenangkan, karena kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan dipisahkan atau semesta tidak akan berkompromi ketika akan memutuskan pertemuan.
Dan, hari ini. Aku bahagia, karena sekarang adalah hari pertama masa orientasi ku. Setelah menghabiskan waktu selama 3 tahun di SMP, dan tidak memiliki satu temanpun membuat dirinya ini semakin bersemangat untuk segera memulai sekolah.
Ku susuri trotoar setelah menuruni bis di halte sana. Angin bermain bersama rambut sebahu ku dan aku terus saja tersenyum membayangkan bahwa aku akan segera mendapatkan teman baru. Ya, tema yang tidak lagi akan dipisahkan, atau di tinggalkan.
Namun sialnya, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan cepat dan melewati genangan air di jalan sana, membuatku hampir saja terkena cipratan air kotor itu.
"Menyebalkan."
Gerutuk ku memasuki gerbang sekolah.
Dengan senyum merekah, aku memperhatikan sekeliling bangunan sekolah megah ini.
Sungguh, aku berharap ini menjadi awal kesuksesan dan keterbebasan ku dari penderita yang kudapat dari kehilangan.
"Permisi."
Ujar seorang perempuan cantik menghampiri ku. Aku hanya menaikkan kedua alis sambil memegangi tas.
"Saya ka?."
Tanya ku gugup, menatapnya dengan serius.
"Yaps. Mana dasi kamu? Lalu kenapa memakai sepatu berwarna?."
Tanyanya sedikit jutek dan ya, begitulah.
"A-a. Hah, maaf ka, saya tidak tahu."
Jawab ku sedikit grogi. Takutlah, diakan anggota OSIS, mana seniornya lagi.
"Heh. Kamu tidak membaca pelaturannya apa, hah? Cupu."
Sinisnya mengibas-ngibaskan rambut panjangnya yang tergerai.
'What. Cupu.'
Batin ku memalingkan wajah, dan tersenyum devil.
"Eh, Lo denger apa hah?."
Bentaknya sedikit mendorong ku.
"Na."
Teriak seorang laki-laki.
Gadis yang dipanggil Na itu kemudian memandang pria itu dan bersikap so manis.
"Ell. Iya, kenapa?."
Tanyanya sopan.
"Kalau negur, tidak perlu dengan cara kasar. Berperilaku sewajarnya saja!."
Tegurnya, melirik ku dengan wajah yang langsung berseri-seri, terlihat ramah dan tampan.
Aku tersenyum kikuk, dan tertunduk. Sementara Perempuan tadi mendengus kesal karena ditertawai teman-temannya.
"Apa kamu tidak membaca ketentuannya?."
Ujarnya masih menatapku.
Tampan, sumpah, dia tampan banget guys. Cool banget.
"Hallo."
"Hah, gadis cupu kok sekolah disini?."
Sangutnya membuat pria yang disebut Ell tadi menatapnya dengan sinis.
"Emm, maaf ka, saya tidak tahu."
Jawabku membungkukkan tubuh.
"Karena ini hari pertama kamu masuk, jadi saya akan mentoleran kamu, jadi pergilah ke lapang dan baris sesuai sekolah asal!."
Titahnya lembut.
"Baik ka. Terimakasih banyak."
Jawab ku senang. Lalu melirik Wanita yang sedang berkumat-kamit memandangku jijik.
Setelah aku pergi, ka Ell pun pergi sambil melirik ka Na, ya dia dengan kesal.
08.00
Para siswa baru kemudian dibagi berdasarkan kelompok. Lalu, di pandu memasuki kelas oleh pembimbing OSIS nya masing-masing.
"Gak ada temen dong."
Gerutuk ku menuju kelas.
Setelah sampai, aku duduk di bangku paling belakang, jajaran ke-2.
"Hai."
Sapa seseorang pada ku. Aku tersenyum dan mengangguk.
"Sini, duduk samping aku, tidak ada temen nih."
Lirihnya pada ku. Dengan senang, aku mengambil tas dan duduk di sampingnya, karena satu meja juga hanya satu bangku.
"Aku Nara, kamu siapa?."
Tanyanya, mengulurkan tangan pada ku.
"Aku Alena."
Sambut ku senang. Dia tersenyum dan kembali duduk karena pembimbing kami sudah mulai membuka acara.
Sementara dari arah kanan seorang pria terus saja memperhatikan ku, entah siapa tapi jika aku baca nama pengenalnya dia Padil. Entahlah.
Kegiatan di hari sekarang lumayan membosankan, karena hanya diisi oleh perkenalan anggota OSIS dan juga kita para siswa baru.
Di tengah-tengah kegiatan, ketika mereka mengajak kita untuk bermain satu permainan, tiba-tiba seseorang masuk menyelonong tanpa permisi.
"Maaf, apa kamu tidak tahu sopan santun dan aturan sekolah."
Tegur ka Dafa. Senior OSIS yang lumayan kece.
Tapi, seseorang itu malah acuh tak acuh memainkan jari jemarinya pada meja.
Brak. Suasana kemudian menegang dan membuat kita sedikit takut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Selamat Hermawan
saya suka komik
2021-07-22
2