Bab 4_Cerita Hari Ini 2

Tak lama, Neva datang dengan membawa cake tiramisu hangat di tangannya. Ia melangkah bersemangat untuk memberikannya pada Vano dan sikecil Arai. Langkahnya terhenti saat menemukan dua laki-laki tampan itu tertidur dengan saling berpelukan. Dia bahagia dan terharu dalam hatinya. Pelan, ia meletakkan cake tiramisu di atas meja lalu pergi kekamar untuk mengambil selimut. Tidak ingin membangunkan dua kekasihnya itu, ia menyelimuti keduanya dengan sangat hati-hati. Ia memperhatikan wajah Arai yang terlelap dalam pelukan Vano lalu pandangannya berganti memperhatikan Vano. Menatap laki-laki itu dengan keharuan yang menyelimuti hatinya, ia merasa bersalah padanya. Sangat merasa bersalah.

Ya. Pemeriksaan yang mereka jalani bukanlah sebuah pemeriksaan kehamilan tetapi mereka tengah menjalani pemeriksaan rutin agar segera mendapatkan malaikat kecil bersama mereka.

Kemudian sebuah suara terdengar, Yuna datang, Neva segera menoleh dan menempatkan jari telunjuknya di bibir, ia memberi isayat agar Yuna tidak bersuara. Yuna menatap Neva dan langsung menemukan putranya yang tertidur bersama Vano. Kedua sudut bibirnya melengkung indah.

“Sepertinya mereka baru saja tertidur,” ujar Neva.

Yuna mengangguk pelan. Ia kemudian mengajak Neva untuk keruang sebelah. Mereka berbincang disana. Yuna membuka buah tangan yang ia bawa. Tak lama, Mama menuruni tangga dan langsung menemukan mereka. Yuna berdiri dan mencium pipi kanan dan kiri Mama.

“Kalian disini. Mana pangeran tampanku?” tanya Mama sambil mencoba mencari cucunya.

“Tidur,” jawab Neva. Kemudian mereka berbincang disana. Mereka melakukan panggilan video pada Nora di seberang sana.

“Hmmm senangnya bisa berkumpul,” kata Nora dengan senyum.

Pukul dua siang hari, Yuna dan Si kecil Arai pamit untuk kembali. Sikecil tampan menjabat tangan Oma, Tante cantik dan Paman Vano. Dia mendapatkan ciuman yang sangat banyak hingga pipinya terasa sakit.

“Tante becok main kerumah aku ya … tama Oma, sama Paman,” ujarnya sebelum benar-benar pamit.

“Besok Tante berkunjung kerumah Mama Mahaes, sayang. Lusa ya, Tante kesana,” jawab Neva. Ia mengusap pipi keponakannya dengan gemas. Sikecil mengangguk.

“Ditunggu ya, Tante ….” Yuna menyahut.

“Okey,” jawab Neva dengan senyum lebar. Kemudian ia menoleh kearah Vano. “Paman, kau siap bukan?” tanyanya.

“Siap kapanpun Tuan putri,” jawab Vano.

“Yeyyy,” Arai bersorak senang.

Kemudian Yuna pamit pada semuanya dan kemudian ia masuk kedalam mobil berasama anaknya.

“Bye … bye. Oma, Tante tantik, Paman Vano ….” Dia melambai setelah berada di dalam mobil.

“Bye, Sayang. Hati-hati,” Oma menyahutnya.

Mobil Yuna perlahan pergi meninggalkan rumah besar mertuanya. Dia langsung menoleh menatap tajam anaknya.

“Jadi kenapa kau kabur dari sekolah hari ini?” Yuna tidak tahan untuk menanyakan alasan putranya. Bibirnya sudah bersiap untuk mengomel.

“Aku tidak akan mengatakan alasannya.” Arai menjawab dengan santai. Jawaban yang membuat Yuna semakin menatapnya tajam. Ia bahkan menggeser duduknya agar menghadap kerah anaknya.

“Kenapa?” tanyanya.

“Karena Momm akan mengomeliku,” jawab Arai dengan masih santai. Dia memperhatikan jalanan dari kaca depan.

Yuna tertawa kecil dan segera menelan omelan yang sudah ia siapkan. Baik, dia tidak akan mengomel kali ini. Agar dia tahu alasan si kecil bolos lagi.

“Kau sangat tahu bagaimana membuat Mommymu kalah,” ujar Yuna pelan sebelum menyetujui untuk tidak mengomel. Kemudian dia memasang senyumnya, “Ok, sayang … tampannya Momm. Kali ini Momm tidak akan mengomel. Serius, janji,” Yuna mengacungkan kedua tangannya. Arai menoleh kearahnya, kedua bola mata jernihnya menatap Yuna. Jika sudah berjanji maka tidak boleh mengingkari, itu kata Daddy jadi dia percaya saat Yuna mengucapkan janji dan kemudian mulut mungilnya terbuka untuk memberikan jawaban.

“Aku bosan, Momm.” Jawabnya jujur. Kedua bola matanya masih menatap Yuna dengan sungguh. Ya, dia tidak sedang berbohong.

Yuna diam beberapa saat sebelum menghela nafasnya pelan. Masih dengan alasan yang sama, batinnya. Tangannya terangkat dan merangkul pundak Arai dengan perhatian, meminta putranya untuk mendekat.

“Sayang, apa kau tidak suka pelajarannya?” tanya Yuna. Arai mengangguk pelan, ia menyandarkan kepalanya pada Yuna.

“Atau sebenarnya kau tidak suka cara gurumu mengajar?”

“Dua-duanya,” jawab Arai jujur.

“Hmmm kenapa kau tidak suka cara gurumu mengajar? Apakah kau kurang mengerti?”

“Ibu guru mengulangi pelajaran yang sama setiap hari,” jawabnya. Yuna mengangguk. Ia akan berdiskusi lagi dengan guru pembimbing di sekolah putranya.

“Momm akan mencoba membantumu menjelaskannya pada Daddy,” ujar Yuna.

Arai melepaskan pelukannya dan menatap Yuna.

“Aku akan bilang sendiri pada Daddy, Momm.”

Yuna tersenyum dan mengusap rambut putranya lembut. Putranya memang sedikit bandel tapi dia bertanggung jawab. Dia akan membereskan sendiri apa yang sudah ia perbuat.

“Pintar,” puji Yuna. Kemudian tangannya turun dan mencubit gemas pipi pangeran kecilnya. “Kau … menyebalkan, sama menyebalkannya dengan Daddy,” ujarnya kesal. “Kau tidak tahu bagaimana Momm mencemaskanmu, bagaimana Momm berlari dari rumah dan langsung meminta Albar untuk mengantar kesekolah. Kenapa kau bolos lagi, kenapa kau meninggalkan sekolah, kemana kau setelah dari sekolah. Bisakah kau membuat Momm tidak cemas, hmmm. Rasanya jantungnya Momm hampir lepas dari tempatnya.”

“Auuu … sakit, Momm.” Kedua tangan Arai mengambil tangan Yuna dari pipinya. Yuna segera menangkap pangeran kecilnya lalu memegang kedua pundaknya.

“Kau bahkan sudah berani menaiki taksi sendiri, hmm. Bagaimana jika kau diculik lalu mereka akan menyekapmu, lalu mereka akan meminta tebusan yang sangat banyak, atau mereka akan mencincangmu. Bukankah itu sangat menyeramkan,” Yuna mulai menakutinya. Sejujurnya ia sendiri yang sangat takut dengan itu. Ia membayangkan jika Arai sampai diculik dan mencelakainya.

“Apakah ci penculik tudah bosan hidup?” jawab Arai dengan singkat. Ia kembali memperhatikan jalan depan dan menyilangkan kedua kakinya dengan anggun. Astaga … Yuna dibuat gemash padanya. Itu sungguh gaya Si Daddy. Yuna segera menyiapkan kesepuluh jarinya lalu menggerakkannya di pinggang si kecil.

Arai tertawa mendapat klikitik dari Yuna.

“Daddy, help me,” dia berteriak.

Albar tersenyum lebar di tempat duduknya menyaksikan cerita hari ini dari Tuan Kecilnya. Si Tuan kecil tidak tahu jika Albar baru saja mengeluarkan jurus pembalapnya tadi pagi saat Nyonya muda memberitahu jika Tuan kecil kabur dari sekolah.

“Ceritakan, dengan apa kau kabur kali ini?” tanya Yuna. Rasanya ini adalah karma untuknya. Sifat suka kaburnya dari sekolah turun pada putranya. Kebiasaan yang sangat buruk.

Sekarang dia tahu bagaimana rasanya menjadi orang tua yang dipanggil kesekolah karena sang anak bolos.

______

Catatan Penulis.

Nahhh kan kan kan. Up lagi kan.

Semoga sukaaaa ... saranghae.

Mau tambahan up lagi?? S&K heheheee. Banjiri kolom komentar, ntr sore nanas kasih Up lagi. Siap? Siap dengan kehadiran Daddy Leo dan visual Arai? Yuhuuu ... Like, komentar, tab love, rate bintang lima.

(Idihhh syaratnya banyak amat nas 🙄😴)

Biarin, weeeek.

Padamu kesayangan muach muach.

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

gumush bnget sih m tingkahnya baby Arai🥰🥰🥰

2024-08-24

0

@Ningsih

@Ningsih

ah aray 🫶

2024-07-25

0

Mmh dew

Mmh dew

❤🧡💛💚💙💜

2024-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Pangeran Kecil
2 Bab 2_Gadis Kecil Yang Menangis
3 Bab 3_Cerita Hari Ini
4 Bab 4_Cerita Hari Ini 2
5 Bab 5_Cerita Hari Ini 3
6 Bab 6_Cerita Hari Ini 4
7 Bab 7_Cerita Hari Ini 5
8 Bab 8_Jangan Menjadi Mertua Yang Kejam
9 Bab 9_Sebuah Inisial
10 Bab 10_Mencari Tahu Siapa Dia
11 Bab 11_Mampukah?
12 Bab 12_Dicuekin
13 Bab 13_Seistimewa Apa Wanita Itu
14 Bab 14_Godaan Malam
15 Bab 15_Godaan Malam 2
16 Bab 16_Mari Sabar Sebentar Lagi
17 Bab 17_Di Toko Mainan
18 Bab 18_Waktu
19 Bab 19_Selepas Hujan
20 Bab 20_Pertanyaan Itu Lagi
21 Bab 21_Jangan Marah
22 Bab 22_Kau Hanya Harus Bahagia
23 Bab 23_Namanya Arai
24 Bab 24_Ini Salah
25 Bab 25_Ada Apa Dengan Kalian
26 Bab 26_I Love You, Momm
27 Bab 27_I Love You, Momm 2
28 Bab 28_Panggilan Baru Dari Gadis Kecil
29 Bab 29_Rose Gold
30 Bab 30_Kecewa
31 Bab 31_Vidio Berantai
32 Bab 32_Warna-warna memudar
33 Bab 33_Inilah Wanita Itu
34 Bab 34_Kau Adalah Raja
35 Bab 35_Berlian-berlian Itu
36 bab 36_Berlian-berlian Itu 2
37 Bab 37_Teka-teki Berlian Itu
38 Bab 38_Bagaimana Dengan Rajamu
39 Bab 39_Abaikan Pertanyaan Itu
40 Bab 40_Di Kastil Pinggir Pantai
41 Bab 41_Menghadiri Undangan
42 Bab 42_Ngambek
43 Bab 43_Kemesraan
44 Bab 44_Pertemuan Siang Ini
45 Bab 45_Dua Hati Yang Merindukanmu
46 Bab 46_Nyonya Besar Mengetahuinya
47 Bab 47_Aku Takut
48 Bab 48_Kita Bersama
49 Bab 49_Hari Manis
50 Bab 50_Hari Manis 2
51 Bab 51_Kesal
52 Bab 52_Memulai Perjalanan
53 Bab 53_Keputusan Karel
54 Bab 54_Aku Minta Maaf
55 Bab 55_Fur Elise
56 Bab 56_ Kemarahannya
57 Bab 57_Dia Sadar Dia Salah
58 Bab 58_Sampai Aku Mengerti Keinginanmu
59 Bab 59_Siang Hari Ini
60 Bab 60_Iblis & Malaikat
61 Bab 61_Maaf Dan Terima Kasih
62 Catatan Singkat.
63 Aku Merindukanmu Kesayangan Aku
64 PENGUMUMAN
65 Perusahaan Itu Hancur
66 Tetap Lee Yang Paling Indah
67 Daddy Kembali
68 Nasi Goreng
69 Menunggu Kau Mengatakan Sesuatu
70 Siapa Yang Salah Diantara Mereka
71 Kau Harus Menjelaskannya
72 Belum Mampu Berkata Jujur
73 Selalu Bahagia Bersamamu
74 Dua Laki-laki Tampan Beda Generasi
75 Keajaiban Datang Pada Orang-orang Yang Percaya
76 Undangan Untuk Karel
77 Teman Yang Tulus
78 Pikiran Yang Tidak Tenang
79 Hadiah Dari Leo Untuk Karel
80 Tolong Beritahu Alasannya
81 Sungguh Susah Sekali
82 Sedekat Nadi Pada Aliran Darah
83 Dear, Sahabat SC
84 Jangan Berani Macam-macam
85 Harus Hidup Dengan Baik
86 Menghabiskan Malam Yang Panjang
87 Bisakah Aku Mengerti Dirimu
88 Sisi Gelap
89 Sisi Gelap 2
90 Tanganku Penuh Dosa
91 Jangan Bertengkar Lagi
92 Kau Dibayar Lee Untuk Menjagaku
93 Percakapan Tuan & Nyonya
94 Si Kecil Yang Dirindukan
95 Semuanya Datang
96 Keseruan Hari Ini
97 Diskusi Malam Ini
98 Dimas Atau Leo?
99 Keromantisan Yang Hakiki
100 Tidak Berani Lagi
101 Di Kamar Neva & Vano
102 Di Kamar Dimas & Nora
103 Di Kamar Dimas & Nora 2
104 Di Kamar Tuan & Nyonya Besar
105 Si Merah Yang Membuat Sedih
106 Ajakan Si Kecil
107 Kekhawatirannya
108 Si Kecil Salah Menghitung?
109 Apakah Putranya Seorang Bajingan
110 Kehadirannya Bak Kaisar
111 Kalian Harus Ingat Namaku
112 Siapa Joe Sebenarnya
113 Menemui Daniel
114 Aku Tidak Bisa Tidur, Sayang
115 Kau Dari Mana
116 Ingin Selalu Didekatmu
117 Semangat, Neva
118 Cemburu Tapi Penasaran
119 Cemburumu Menggemaskan
120 Menyerahkan Diri
121 Rembulan Yang Bercermin Pada Lautan
122 Kau Pikir Lucu?!
123 Rindu, Tolong Jangan Datang Dulu
124 Berhenti Bilang Ok
125 Kau Akan Tahu Nanti
126 Wanitaku
127 Meminta Do'a
128 HANZO IRU GAWA
129 HANZO IRU GAWA 2
130 HANZO IRU GAWA 3
131 Boleh Bertemu Jika Sudah Sukses
132 MUSUHMU HANYA SATU
133 DORR
134 AKU SUDAH SUKSES
135 Perlindungan Tuan Besar Untuk Hanzo
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1_Pangeran Kecil
2
Bab 2_Gadis Kecil Yang Menangis
3
Bab 3_Cerita Hari Ini
4
Bab 4_Cerita Hari Ini 2
5
Bab 5_Cerita Hari Ini 3
6
Bab 6_Cerita Hari Ini 4
7
Bab 7_Cerita Hari Ini 5
8
Bab 8_Jangan Menjadi Mertua Yang Kejam
9
Bab 9_Sebuah Inisial
10
Bab 10_Mencari Tahu Siapa Dia
11
Bab 11_Mampukah?
12
Bab 12_Dicuekin
13
Bab 13_Seistimewa Apa Wanita Itu
14
Bab 14_Godaan Malam
15
Bab 15_Godaan Malam 2
16
Bab 16_Mari Sabar Sebentar Lagi
17
Bab 17_Di Toko Mainan
18
Bab 18_Waktu
19
Bab 19_Selepas Hujan
20
Bab 20_Pertanyaan Itu Lagi
21
Bab 21_Jangan Marah
22
Bab 22_Kau Hanya Harus Bahagia
23
Bab 23_Namanya Arai
24
Bab 24_Ini Salah
25
Bab 25_Ada Apa Dengan Kalian
26
Bab 26_I Love You, Momm
27
Bab 27_I Love You, Momm 2
28
Bab 28_Panggilan Baru Dari Gadis Kecil
29
Bab 29_Rose Gold
30
Bab 30_Kecewa
31
Bab 31_Vidio Berantai
32
Bab 32_Warna-warna memudar
33
Bab 33_Inilah Wanita Itu
34
Bab 34_Kau Adalah Raja
35
Bab 35_Berlian-berlian Itu
36
bab 36_Berlian-berlian Itu 2
37
Bab 37_Teka-teki Berlian Itu
38
Bab 38_Bagaimana Dengan Rajamu
39
Bab 39_Abaikan Pertanyaan Itu
40
Bab 40_Di Kastil Pinggir Pantai
41
Bab 41_Menghadiri Undangan
42
Bab 42_Ngambek
43
Bab 43_Kemesraan
44
Bab 44_Pertemuan Siang Ini
45
Bab 45_Dua Hati Yang Merindukanmu
46
Bab 46_Nyonya Besar Mengetahuinya
47
Bab 47_Aku Takut
48
Bab 48_Kita Bersama
49
Bab 49_Hari Manis
50
Bab 50_Hari Manis 2
51
Bab 51_Kesal
52
Bab 52_Memulai Perjalanan
53
Bab 53_Keputusan Karel
54
Bab 54_Aku Minta Maaf
55
Bab 55_Fur Elise
56
Bab 56_ Kemarahannya
57
Bab 57_Dia Sadar Dia Salah
58
Bab 58_Sampai Aku Mengerti Keinginanmu
59
Bab 59_Siang Hari Ini
60
Bab 60_Iblis & Malaikat
61
Bab 61_Maaf Dan Terima Kasih
62
Catatan Singkat.
63
Aku Merindukanmu Kesayangan Aku
64
PENGUMUMAN
65
Perusahaan Itu Hancur
66
Tetap Lee Yang Paling Indah
67
Daddy Kembali
68
Nasi Goreng
69
Menunggu Kau Mengatakan Sesuatu
70
Siapa Yang Salah Diantara Mereka
71
Kau Harus Menjelaskannya
72
Belum Mampu Berkata Jujur
73
Selalu Bahagia Bersamamu
74
Dua Laki-laki Tampan Beda Generasi
75
Keajaiban Datang Pada Orang-orang Yang Percaya
76
Undangan Untuk Karel
77
Teman Yang Tulus
78
Pikiran Yang Tidak Tenang
79
Hadiah Dari Leo Untuk Karel
80
Tolong Beritahu Alasannya
81
Sungguh Susah Sekali
82
Sedekat Nadi Pada Aliran Darah
83
Dear, Sahabat SC
84
Jangan Berani Macam-macam
85
Harus Hidup Dengan Baik
86
Menghabiskan Malam Yang Panjang
87
Bisakah Aku Mengerti Dirimu
88
Sisi Gelap
89
Sisi Gelap 2
90
Tanganku Penuh Dosa
91
Jangan Bertengkar Lagi
92
Kau Dibayar Lee Untuk Menjagaku
93
Percakapan Tuan & Nyonya
94
Si Kecil Yang Dirindukan
95
Semuanya Datang
96
Keseruan Hari Ini
97
Diskusi Malam Ini
98
Dimas Atau Leo?
99
Keromantisan Yang Hakiki
100
Tidak Berani Lagi
101
Di Kamar Neva & Vano
102
Di Kamar Dimas & Nora
103
Di Kamar Dimas & Nora 2
104
Di Kamar Tuan & Nyonya Besar
105
Si Merah Yang Membuat Sedih
106
Ajakan Si Kecil
107
Kekhawatirannya
108
Si Kecil Salah Menghitung?
109
Apakah Putranya Seorang Bajingan
110
Kehadirannya Bak Kaisar
111
Kalian Harus Ingat Namaku
112
Siapa Joe Sebenarnya
113
Menemui Daniel
114
Aku Tidak Bisa Tidur, Sayang
115
Kau Dari Mana
116
Ingin Selalu Didekatmu
117
Semangat, Neva
118
Cemburu Tapi Penasaran
119
Cemburumu Menggemaskan
120
Menyerahkan Diri
121
Rembulan Yang Bercermin Pada Lautan
122
Kau Pikir Lucu?!
123
Rindu, Tolong Jangan Datang Dulu
124
Berhenti Bilang Ok
125
Kau Akan Tahu Nanti
126
Wanitaku
127
Meminta Do'a
128
HANZO IRU GAWA
129
HANZO IRU GAWA 2
130
HANZO IRU GAWA 3
131
Boleh Bertemu Jika Sudah Sukses
132
MUSUHMU HANYA SATU
133
DORR
134
AKU SUDAH SUKSES
135
Perlindungan Tuan Besar Untuk Hanzo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!