Bab 3_Cerita Hari Ini

Hari yang sama, Neva dan Vano berkunjung ke rumah Mama.

“Hallo … sayangku,” Neva berseru bahagia begitu tahu ada keponakan tampannya di rumah Mama. Dia langsung duduk di sofa dan mencium gemas Arai. Menciumnya berkali-kali hingga rasanya pipi Arai hampir habis karena mendapat serbuan dari Neva.

Kemudian Vano datang. Si kecil Arai tersenyum begitu melihat pamannya. Vano mengulurkan tangan lalu Arai menyambutnya. Ia mencium tangan Vano dengan hormat. Kemudian, si kecil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Neva.

“Pintarnya ….” Neva mencium gemas Arai lagi. Vano duduk disampingnya. Mengangkat tubuh Arai lalu memangkunya.

“Kapan kau kesini, sayang?” tanya Neva. Dia

mulai membuka ponsel miliknya.

“Tadi pagi,” jawab Arai santai. Dia menggerakkan kedua kakinya diatas pangkuan Vano. Neva mengarahkan kamera ponselnya pada Vano dan Arai, “Sayang, smile ….” Serunya meminta kedua lelaki itu tersenyum manis kearahnya. Mendapat aba-aba Vano lantas mendekap Arai dan

tersenyum lebar. Sementara Arai tersenyum dengan mengangkat kedua tangannya, tanda jika ia semangat. Satu foto telah terbuat. Neva langsung menguploadnya di akun sosial media miliknya. Hal yang tidak pernah ketinggalan saat ia bertemu

keponakan tampannya. Ia senang sekali memamerkan wajah tampan keponakannya.

Karena Leo dan Yuna tidak bermain sosial media jadi dia yang selalu mengupload foto-foto Arai. Pangeran kecil itu sudah memiliki banyak fans di dunia maya. Banyak sekali yang memfollow Neva karena ingin melihat update terbaru si pangeran kecil yang imut.

“Sayang, dimana Oma?” tanya Neva.

Pertanyaan itu segera terjawab degan kedatangan Mama. Beliau membawa segelas susu coklat hangat.

“Kalian sudah selesai periksanya?” tanya Mama setelah bertemu Neva dan Vano. Neva mengangguk dan berdiri mencium pipi mamanya.

“Sudah, tidak membutuhkan waktu lama. Hanya kontrol biasa,” jawab Neva. Vano tidak bisa berdiri memberi salam pada Mama karena ia tengah memangku Arai. Mama mendekat kearahnya dan memberikan susu milik Arai.

“Kau libur hari ini, Nak?” tanya Mama pada Vano dengan kelembutan dalam suaranya. Vano mencium tangan Mama dengan santun.

“Ya, Ma. Sengaja main kesini setelah kontrol,” jawab Vano. Tak lama, ia menerima gelas susu yang sudah kosong dari tangan Arai. “waww, apa ini bocor?” serunya setelah memperhatikan gelas kosong di tangannya. Arai tertawa riang mendengar itu.

“Iya,” jawabnya dengan memperlihatkan barisan giginya yang kecil-kecil.

Mama tersenyum lebar dan mengusap lengan cucunya dengan sayang, “Dia selalu cepat

jika menghabiskan susu coklat.”

“Pantas, main rubriknya cepat,” sahut Neva. Ia mencubit pipi keponakannya. Kemudian ia mengajak Mama untuk membuat cake bersama.

“Apa kau tidak sekolah?” tanya Vano setelah Mama dan Neva meninggalkan mereka berdua. Ia mengupas satu jeruk lalu menyuapi Arai dengan sayang.

Sikecil tampan itu menggeleng, “Aku bosan dan merindukan Oma, jadi aku kesini,” jawab sikecil jujur.

“Kau bolos?” tanya Vano. Pertanyaan yang dijawab anggukan imut dari Arai. Vano tertawa ringan mendengar itu. “Apa Daddy tahu?” tanyanya lagi.

Arai menggeleng tapi kemudian dia mengangguk. Entahlah. Dia berpikir jika saat ini memang Daddy tidak tahu tapi nanti pasti tahu.

“Momm tahu?”

“Iya.”

“Bagaimana jika kau tertinggal pelajaran?” tanya Vano lagi. Dia menyuapi jeruk Arai lagi.

“Tidak masalah. Pelajarannya membosankan,”

jawab Arai jujur. “Paman, apa paman tidak bekerja? Ayo main game,” tanyanya gantian sekaligus mengajak Vano untuk bermain dengannya.

“Okey.” Vano menyetujui. “Game apa?” ia mengambil tissu lalu membersihkan mulut sikecil Arai yang terkena jeruk.

“Mobil balap.”

“Baik.”

Mereka berdua kemudian duduk di lantai di depan layar televisi yang sudah terhubung pada alat permainan.

“Sepertinya paman akan kalah,” ucap Vano frustasi.

“Paman harus menggendongku sambil berlari kedepan,” pinta Arai sebagai hadiah jika nanti dia menang.

“Ok,” Vano menyetujui. “tapi kau harus memijat paman jika kau kalah. Bagaimana, cukup adil?”

Si kecil mengangguk, “Ok,” jawabnya. Deal. Mereka berdua bermain dengan seru. Permainan ini berbeda dengan bermain rubrik atau menghitung cepat yang memerlukan daya ingat kuat. Permainan ini memerlukan kecepatan gerakan jari tangan.

“Yess. Yuhuuu paman menang,” Vano

berseru atas kemenangannya. Dia mengangkat kedua tangannya keatas.

“Gerakan tangan paman cepat sekali,” Arai mengomentarinya. Ia kalah.

“Tentu saja,” jawab Vano dengan bangga.

Ia merebahkan tubuhnya di karpet lalu tengkurap. “jalani kekalahanmu, Tuan kecil,” ucapnya sambil menepuk punnggungnya.

“Ok.”

Arai dengan menjaga keseimbangannya berjalan di atas punggung Vano dengan hati-hati dan pelan.

“Good job,” puji Vano saat kaki kecil keponakannya sampai hingga atas punggungnya. “Berbalik lagi," intruksinya. Arai dengan patuh berbalik lagi, ia kembali melangkah di atas punggung Vano. Mereka tertawa saat keseimbang Arai hilang lalu jatuh di samping Vano. Kemudian dia mengulangi berjalan lagi dengan bolak balik hingga beberapa kali.

“Apa sekarang lelah Paman sudah berkurang?” tanyanya. Dia duduk disamping Vano dengan imut. Vano membalik badan dan menatapnya.

“Ya, bahkan Paman merasa sangat energik sekarang,” jawab Vano. “Sini,” ia merentangankan satu tangannya. Meminta pangeran kecil untuk tidur diatas lengannya. Dengan patuh, Arai tidur di lengan Vano. Dia bahkan langsung memeluk perut Vano dengan tangan kecilnya.

“Terima kasih, pangeran tampannya Paman,” ujar Vano dengan sayang. Ia membuat kecupan kecil di kening Arai. Sikecil mengangguk dengan senyum. “Emmm kenapa kau merasa bosan di kelas? Bukankah sekolah banyak cewek cantik?” tanyanya dengan godaan. “Paman akan mengajarimu

menjadi laki-laki yang disukai banyak wanita,” guaraunya dengan tawa kecil.

“Apakah ketika sekolah dulu, Paman sering memperhatikan cewek-tewek cantik?” Sikecil balik bertanya.

Vano mengangguk, “tentu saja. Cewek cantik jangan sampai dilewatkan,” jawabnya.

“Tante ….” Sikecil tiba-tiba berteriak memanggil Neva. Vano tertawa dan langsung membekap mulut keponakannya dengan pelan.

“Sttt … kita kawan, okey. Jangan mengadu,” bisiknya. Sikecil tampan tertawa pelan karena mulutnya terhalang tangan Vano. Ia kemudian mengangguk. Vano melepaskan bekapan tangannya.

“Hahha … hahhaa … hahaa. Paman lutu.” Sikecil tampan tertawa dan itu membuat Vano ikut tertawa. Sejujurnya itu hanya karangan belaka. Tentang wanita … dia tidak jauh berbeda dari Leo. Meskipun dia membuka diri dan bergaul dengan mereka tapi tentang perhatian ia tidak memberikannya pada seorang yang special. Vano memperlakukan semua teman wanitanya sama. Dia baik pada semuanya. Tentu saja kau tahu … siapa wanita pertama yang menerima perhatian spesial darinya.

“Paman dulu cekulah dimana?” Tanya pangeran tampan, ia berhenti tertawa. Sikecil terkadang sulit mengucapkan huruf S dan C. Dua huruf itu yang masih menjadi kelemahan lidahnya.

Vano mengusap lengan Arai yang berada diatas perutnya. Kemudian ia menceritakan dimana ia sekolah dari Tk hingga kuliah.

“Berarti … Paman teman Daddy?” tanyanya lagi. Ia tahu dimana Daddynya menuntut ilmu, Daddy pernah bercerita padanya.

“Ya. Kita satu kelas.”

“Bagaimana Daddy waktu cekolah?” Pangeran kecil penasaran. Ia semakin mendekap Vano.

Vano berpura-pura diam sejenak untuk berpikir. Kemudian ia menemukan jawaban.

"Daddy tidak lebih tampan dari Paman, jadi tidak ada yang tertarik padanya,” jawab Vano dengan tawa kecil. Arai mengangguk dengan senyum lebar. “Daddy pendiam, jadi tidak ada yang ingin dekat dengannya.”

“Yeyyy,” sikecil bersorak dengan gembira. Vano mengerutkan keningnya. “Itu artinya Daddy tuma buat Mommy, yeyyyy,” dia berseru lagi dan itu membuat Vano mencubit pipinya dengan gemas

dan kemudian menciumnya. Setelah keseruan itu, sikecil menguap. Vano memiringkan tubuhnya dan memeluk Arai dengan sayang. Ia mengusap-usap punggung keponakannya itu lembut hingga sikecil tampan tertidur dalam pelukannya. Dan bahkan ia juga ikut terpejam.

______

Catatan Penulis.

Aku padamu sahabat semuanya 🥰 Terlope lope pokoknya 😘 Terima kasih untuk dukungan dan cintanya.

Kalian luar biasa. 😘

Sun jempol jangan lupa ya. Up tengah malam nih 😁😁

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

yeyyyy baby Arai lom tau kalau daddy nya dulu playboy😆😆😆

2024-08-24

0

Mmh dew

Mmh dew

❤🧡💛💙💜

2024-07-18

0

Orien Rien

Orien Rien

akhirnya aku menemukan kk outhor... ku cari cari ketemu juga.. aku kangen luna ma Vano 🥰🥰 cinta y rumit..

2024-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Pangeran Kecil
2 Bab 2_Gadis Kecil Yang Menangis
3 Bab 3_Cerita Hari Ini
4 Bab 4_Cerita Hari Ini 2
5 Bab 5_Cerita Hari Ini 3
6 Bab 6_Cerita Hari Ini 4
7 Bab 7_Cerita Hari Ini 5
8 Bab 8_Jangan Menjadi Mertua Yang Kejam
9 Bab 9_Sebuah Inisial
10 Bab 10_Mencari Tahu Siapa Dia
11 Bab 11_Mampukah?
12 Bab 12_Dicuekin
13 Bab 13_Seistimewa Apa Wanita Itu
14 Bab 14_Godaan Malam
15 Bab 15_Godaan Malam 2
16 Bab 16_Mari Sabar Sebentar Lagi
17 Bab 17_Di Toko Mainan
18 Bab 18_Waktu
19 Bab 19_Selepas Hujan
20 Bab 20_Pertanyaan Itu Lagi
21 Bab 21_Jangan Marah
22 Bab 22_Kau Hanya Harus Bahagia
23 Bab 23_Namanya Arai
24 Bab 24_Ini Salah
25 Bab 25_Ada Apa Dengan Kalian
26 Bab 26_I Love You, Momm
27 Bab 27_I Love You, Momm 2
28 Bab 28_Panggilan Baru Dari Gadis Kecil
29 Bab 29_Rose Gold
30 Bab 30_Kecewa
31 Bab 31_Vidio Berantai
32 Bab 32_Warna-warna memudar
33 Bab 33_Inilah Wanita Itu
34 Bab 34_Kau Adalah Raja
35 Bab 35_Berlian-berlian Itu
36 bab 36_Berlian-berlian Itu 2
37 Bab 37_Teka-teki Berlian Itu
38 Bab 38_Bagaimana Dengan Rajamu
39 Bab 39_Abaikan Pertanyaan Itu
40 Bab 40_Di Kastil Pinggir Pantai
41 Bab 41_Menghadiri Undangan
42 Bab 42_Ngambek
43 Bab 43_Kemesraan
44 Bab 44_Pertemuan Siang Ini
45 Bab 45_Dua Hati Yang Merindukanmu
46 Bab 46_Nyonya Besar Mengetahuinya
47 Bab 47_Aku Takut
48 Bab 48_Kita Bersama
49 Bab 49_Hari Manis
50 Bab 50_Hari Manis 2
51 Bab 51_Kesal
52 Bab 52_Memulai Perjalanan
53 Bab 53_Keputusan Karel
54 Bab 54_Aku Minta Maaf
55 Bab 55_Fur Elise
56 Bab 56_ Kemarahannya
57 Bab 57_Dia Sadar Dia Salah
58 Bab 58_Sampai Aku Mengerti Keinginanmu
59 Bab 59_Siang Hari Ini
60 Bab 60_Iblis & Malaikat
61 Bab 61_Maaf Dan Terima Kasih
62 Catatan Singkat.
63 Aku Merindukanmu Kesayangan Aku
64 PENGUMUMAN
65 Perusahaan Itu Hancur
66 Tetap Lee Yang Paling Indah
67 Daddy Kembali
68 Nasi Goreng
69 Menunggu Kau Mengatakan Sesuatu
70 Siapa Yang Salah Diantara Mereka
71 Kau Harus Menjelaskannya
72 Belum Mampu Berkata Jujur
73 Selalu Bahagia Bersamamu
74 Dua Laki-laki Tampan Beda Generasi
75 Keajaiban Datang Pada Orang-orang Yang Percaya
76 Undangan Untuk Karel
77 Teman Yang Tulus
78 Pikiran Yang Tidak Tenang
79 Hadiah Dari Leo Untuk Karel
80 Tolong Beritahu Alasannya
81 Sungguh Susah Sekali
82 Sedekat Nadi Pada Aliran Darah
83 Dear, Sahabat SC
84 Jangan Berani Macam-macam
85 Harus Hidup Dengan Baik
86 Menghabiskan Malam Yang Panjang
87 Bisakah Aku Mengerti Dirimu
88 Sisi Gelap
89 Sisi Gelap 2
90 Tanganku Penuh Dosa
91 Jangan Bertengkar Lagi
92 Kau Dibayar Lee Untuk Menjagaku
93 Percakapan Tuan & Nyonya
94 Si Kecil Yang Dirindukan
95 Semuanya Datang
96 Keseruan Hari Ini
97 Diskusi Malam Ini
98 Dimas Atau Leo?
99 Keromantisan Yang Hakiki
100 Tidak Berani Lagi
101 Di Kamar Neva & Vano
102 Di Kamar Dimas & Nora
103 Di Kamar Dimas & Nora 2
104 Di Kamar Tuan & Nyonya Besar
105 Si Merah Yang Membuat Sedih
106 Ajakan Si Kecil
107 Kekhawatirannya
108 Si Kecil Salah Menghitung?
109 Apakah Putranya Seorang Bajingan
110 Kehadirannya Bak Kaisar
111 Kalian Harus Ingat Namaku
112 Siapa Joe Sebenarnya
113 Menemui Daniel
114 Aku Tidak Bisa Tidur, Sayang
115 Kau Dari Mana
116 Ingin Selalu Didekatmu
117 Semangat, Neva
118 Cemburu Tapi Penasaran
119 Cemburumu Menggemaskan
120 Menyerahkan Diri
121 Rembulan Yang Bercermin Pada Lautan
122 Kau Pikir Lucu?!
123 Rindu, Tolong Jangan Datang Dulu
124 Berhenti Bilang Ok
125 Kau Akan Tahu Nanti
126 Wanitaku
127 Meminta Do'a
128 HANZO IRU GAWA
129 HANZO IRU GAWA 2
130 HANZO IRU GAWA 3
131 Boleh Bertemu Jika Sudah Sukses
132 MUSUHMU HANYA SATU
133 DORR
134 AKU SUDAH SUKSES
135 Perlindungan Tuan Besar Untuk Hanzo
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1_Pangeran Kecil
2
Bab 2_Gadis Kecil Yang Menangis
3
Bab 3_Cerita Hari Ini
4
Bab 4_Cerita Hari Ini 2
5
Bab 5_Cerita Hari Ini 3
6
Bab 6_Cerita Hari Ini 4
7
Bab 7_Cerita Hari Ini 5
8
Bab 8_Jangan Menjadi Mertua Yang Kejam
9
Bab 9_Sebuah Inisial
10
Bab 10_Mencari Tahu Siapa Dia
11
Bab 11_Mampukah?
12
Bab 12_Dicuekin
13
Bab 13_Seistimewa Apa Wanita Itu
14
Bab 14_Godaan Malam
15
Bab 15_Godaan Malam 2
16
Bab 16_Mari Sabar Sebentar Lagi
17
Bab 17_Di Toko Mainan
18
Bab 18_Waktu
19
Bab 19_Selepas Hujan
20
Bab 20_Pertanyaan Itu Lagi
21
Bab 21_Jangan Marah
22
Bab 22_Kau Hanya Harus Bahagia
23
Bab 23_Namanya Arai
24
Bab 24_Ini Salah
25
Bab 25_Ada Apa Dengan Kalian
26
Bab 26_I Love You, Momm
27
Bab 27_I Love You, Momm 2
28
Bab 28_Panggilan Baru Dari Gadis Kecil
29
Bab 29_Rose Gold
30
Bab 30_Kecewa
31
Bab 31_Vidio Berantai
32
Bab 32_Warna-warna memudar
33
Bab 33_Inilah Wanita Itu
34
Bab 34_Kau Adalah Raja
35
Bab 35_Berlian-berlian Itu
36
bab 36_Berlian-berlian Itu 2
37
Bab 37_Teka-teki Berlian Itu
38
Bab 38_Bagaimana Dengan Rajamu
39
Bab 39_Abaikan Pertanyaan Itu
40
Bab 40_Di Kastil Pinggir Pantai
41
Bab 41_Menghadiri Undangan
42
Bab 42_Ngambek
43
Bab 43_Kemesraan
44
Bab 44_Pertemuan Siang Ini
45
Bab 45_Dua Hati Yang Merindukanmu
46
Bab 46_Nyonya Besar Mengetahuinya
47
Bab 47_Aku Takut
48
Bab 48_Kita Bersama
49
Bab 49_Hari Manis
50
Bab 50_Hari Manis 2
51
Bab 51_Kesal
52
Bab 52_Memulai Perjalanan
53
Bab 53_Keputusan Karel
54
Bab 54_Aku Minta Maaf
55
Bab 55_Fur Elise
56
Bab 56_ Kemarahannya
57
Bab 57_Dia Sadar Dia Salah
58
Bab 58_Sampai Aku Mengerti Keinginanmu
59
Bab 59_Siang Hari Ini
60
Bab 60_Iblis & Malaikat
61
Bab 61_Maaf Dan Terima Kasih
62
Catatan Singkat.
63
Aku Merindukanmu Kesayangan Aku
64
PENGUMUMAN
65
Perusahaan Itu Hancur
66
Tetap Lee Yang Paling Indah
67
Daddy Kembali
68
Nasi Goreng
69
Menunggu Kau Mengatakan Sesuatu
70
Siapa Yang Salah Diantara Mereka
71
Kau Harus Menjelaskannya
72
Belum Mampu Berkata Jujur
73
Selalu Bahagia Bersamamu
74
Dua Laki-laki Tampan Beda Generasi
75
Keajaiban Datang Pada Orang-orang Yang Percaya
76
Undangan Untuk Karel
77
Teman Yang Tulus
78
Pikiran Yang Tidak Tenang
79
Hadiah Dari Leo Untuk Karel
80
Tolong Beritahu Alasannya
81
Sungguh Susah Sekali
82
Sedekat Nadi Pada Aliran Darah
83
Dear, Sahabat SC
84
Jangan Berani Macam-macam
85
Harus Hidup Dengan Baik
86
Menghabiskan Malam Yang Panjang
87
Bisakah Aku Mengerti Dirimu
88
Sisi Gelap
89
Sisi Gelap 2
90
Tanganku Penuh Dosa
91
Jangan Bertengkar Lagi
92
Kau Dibayar Lee Untuk Menjagaku
93
Percakapan Tuan & Nyonya
94
Si Kecil Yang Dirindukan
95
Semuanya Datang
96
Keseruan Hari Ini
97
Diskusi Malam Ini
98
Dimas Atau Leo?
99
Keromantisan Yang Hakiki
100
Tidak Berani Lagi
101
Di Kamar Neva & Vano
102
Di Kamar Dimas & Nora
103
Di Kamar Dimas & Nora 2
104
Di Kamar Tuan & Nyonya Besar
105
Si Merah Yang Membuat Sedih
106
Ajakan Si Kecil
107
Kekhawatirannya
108
Si Kecil Salah Menghitung?
109
Apakah Putranya Seorang Bajingan
110
Kehadirannya Bak Kaisar
111
Kalian Harus Ingat Namaku
112
Siapa Joe Sebenarnya
113
Menemui Daniel
114
Aku Tidak Bisa Tidur, Sayang
115
Kau Dari Mana
116
Ingin Selalu Didekatmu
117
Semangat, Neva
118
Cemburu Tapi Penasaran
119
Cemburumu Menggemaskan
120
Menyerahkan Diri
121
Rembulan Yang Bercermin Pada Lautan
122
Kau Pikir Lucu?!
123
Rindu, Tolong Jangan Datang Dulu
124
Berhenti Bilang Ok
125
Kau Akan Tahu Nanti
126
Wanitaku
127
Meminta Do'a
128
HANZO IRU GAWA
129
HANZO IRU GAWA 2
130
HANZO IRU GAWA 3
131
Boleh Bertemu Jika Sudah Sukses
132
MUSUHMU HANYA SATU
133
DORR
134
AKU SUDAH SUKSES
135
Perlindungan Tuan Besar Untuk Hanzo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!