Sementara disana Yuna meminta supir Albar untuk segera melajukan mobilnya dengan cepat
setelah mendapatkan panggilan telfon dari wali kelas dan dia segera menemui wali kelas disebuah ruangan. Ia meminta maaf pada wali kelas karena putranya lagi-lagi kabur dari sekolah pada jam pelajaran.
Setelah bertukar kata dan saling mencari solusi Yuna pamit untuk kembali. Ia berjalan dengan tawa kecil. Dia ingat saat ia masih kecil dan sering melompati pagar untuk kabur dari sekolah dan saat ini putranya mengikuti jejaknya. Menggemaskan.
Yuna mengurangi irama langkahnya saat ia melihat seorang gadis kecil yang menangis.
Gadis kecil itu berteriak histeris dan mencoba mencakar siapa saja yang berusaha untuk membujuknya. Yuna mengerutkan alisnya tapi kemudian dia mencoba untuk ikut membujuk gadis kecil itu.
“Hai, Sweety,” sapanya dengan keibuan tapi gadis kecil itu masih meronta dan berteriak. Yuna bertanya kepada seorang guru kenapa gadis kecil ini. Sang guru memberitahunya bahwa gadis kecil ini baru pertama masuk sekolah dan langsung
menangis begitu pelajaran dimulai. Yuna mengangguk mengerti, ia mencoba membujuk gadis kecil sebisanya. Tapi ternyata nihil, gadis kecil itu masih menangis histeris.
“Dear, apa kau tahu kartun Doraemon? Hmmm Tante punya kantong milik Doraemon. Kemarin
Tante baru saja mencuri kantong itu dan membawanya kabur. Apa kau mau kantong
itu untuk meminta sesuatu?” Yuna mengarang cerita. Sebuah cerita acak yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya. Gadis kecil itu nampak menghentikan tangisnya. Ia juga berhenti meronta.
“Kau bohong. Mana bisa kau mengambil kantong itu,” ujar sang gadis. Ia menatap Yuna dengan sinis. Yuna tertawa kecil mendengar ucapan itu. Ya, memang dia bohong. Ia kemudian jongkok di depan gadis itu.
“Aku akan memberitahumu sebuah rahasia,” ucap Yuna pelan didepan gadis kecil itu tepatnya sebuah bisikan. Gadis kecil itu mengerutkan kening. “Apa kau pernah mendengar tentang cerita seseorang yang mampu melintasi waktu?” Yuna berkata lagi. Ia mengambil tissue dalam tas miliknya dan menyeka air mata gadis kecil. Membersihkan wajah gadis kecil dengan perhatian. Gadis kecil diam menatapnya. Ia menerka apa yang baru saja dia dengar. Melintasi waktu? Belum sempat ia mengucapkan apa-apa. Yuna mengambil telapak tangan kecilnya dan memberikan sesuatu berwarna putih.
“Karena kau adalah gadis yang pintar, jadi kantong ajaib ini Tante hadiahkan untukmu,” Yuna berkata dengan senyum. Matanya dengan hangat menatap gadis kecil didepannya.
“Apa aku boleh meminta sesuatu?” tanya gadis kecil. Ia menatap Yuna. Yuna mengangguk pasti dengan tatapan hangat keibuan.
“Katakan apa yang kau inginkan,” ucap Yuna. Ia mengusap rambut gadis kecil itu. Gadis kecil yang sangat cantik. Gadis kecil itu mendekatkan benda berwarna putih pemberian Yuna ke bibirnya. Kemudian ia mengucapkan sesuatu. Selesai. Dan tepat saat itu juga sebuah mobil berwarna hitam masuk kedalam gerbang sekolah. Gadis kecil menatap mobil itu dengan senyum bahagia kemudian ia beralih menatap Yuna dengan takjub.
“Luar biasa,” ujarnya. Yuna mengangguk. Ia paham apa yang diminta gadis itu.
“Apa sekarang kau percaya padaku?” tanyanya sombong. Kebetulan yang luar bisa, batinnya. Ia berdiri kembali mengusap rambut gadis kecil itu.
Gadis kecil mengangguk.
“Selama kau jadi anak yang manis dan pintar, kantong Doraemon ini untukmu,” ujar Yuna
kemudian dia pamit. Ia melangkah pergi menuju halaman sekolah dimana supir Albar menunggunya. Tepat saat ia menuruni tangga kelima ia berpapasan dengan seseorang yang diminta hadir oleh gadis kecil. Tak ada sapaan apa-apa karena mereka memang tidak saling kenal.
“Daddy,” gadis kecil berseru dengan bahagia. Ia tidak sabar menunggu seseorang yang ia panggil Daddy sampai ke arahnya. Gadis itu berlari menghampiri Sang Daddy dan melompat untuk memeluknya. Sang Daddy menggendongnya dan mengusap punggungnya. Sementara gadis kecil itu melambaikan tangan pada mobil Yuna yang perlahan menjauh.
Yuna memikirkan kemungkinan kemana putranya kabur setelah dari sekolah. Kekantor Daddy, Kerumah Oma, atau ke markas besar? Kemungkinan terakhir rasanya bukan. Karena hari ini Papa sedang tidak ada ditempat. Beliau keluar kota dari kemarin. Saat ia masih menerka-nerka tiba-tiba ponselnya berdering. Pesan masuk dari
Mama.
“Sikecil ada di rumah Mama.” Pesan dari Mama seolah tahu jika Yuna pasti memikirkan kemana putranya pergi. Yuna membalas pesan Mama lalu meminta supir Albar untuk mengantarnya kesana.
“Pelarian yang sangat bagus,” ujar Yuna pelan mengomentari. Arai sangat tahu … dengan pergi kerumah Oma, Yuna tidak akan mengomelinya, setidaknya untuk saat ini.
Ponsel Yuna tiba-tiba berdering, sebuah panggilan dari ketua Yayasan miliknya. Ya, saat ini Yuna memiliki sebuah yayan kemanusiaan yang didirikan oleh Leo. Hadiah ulang tahun Yuna dua tahun yang lalu.
“Baik, saya akan segera kesana,” jawab Yuna setelah mendapat kabar tidak baik dari sana. Kemudian, ia segera menghubungi Mama, memberi tahu dan meminta maaf karena ia tidak bisa datang kerumah saat ini.
_____
Catatan Penulis.
Yang ingin Follow silahkan, akun ig Nanas.
nanas.2012
Akun Youtube Nanas.
Nanas Cute.
Terima kasih Sahabat tersayang. Jangan lupa like koment ya. Muach, lope lope.
JANGAN ADA YANG NYONTEK ATAU PLAGIAT TULISAN INI. DARI AWAL SAMPAI AKHIR. ATAU AKAN KUCABIK-CABIK HINGGA HANCUR.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Noor Sukabumi
di season yg ini lucu m tongkah baby Arai yg ternyata oh ternyata mirip Sama yuna kecil aq Kira mirip leo
2024-08-24
0
Ika_Kartika ❤️
kangen banget sama Yuna dan Leo 🥹,, jd pengen baca ulang dr season 1 lagi jadi'a 😁
2024-07-14
1
Toelfit Fitri
ka sebenarnya cinta novel pertama kok hilang y
2022-04-10
0