Selamat membaca!
Suara ketukan pintu terdengar. Membuat Bi Imah seketika bangkit dari posisi duduknya untuk membukakan pintu yang memang dikuncinya.
"Pasti itu Mba Rina dan Neng Vara sudah pulang," gumam Bi Imah menerka.
Bi Imah pun membukakan pintunya. Namun saat pintu terbuka, ternyata tebakannya salah karena yang datang adalah seorang pria muda dengan wajah tampannya.
"Malam Bi, apa kabar?" ujar Rangga menyapa Bi Imah dengan sopan.
"Eh Mas Rangga, ke mana saja nih? Mas Rangga, apa kabarnya? Ayo silahkan masuk, Mas!"
"Enggak ke mana-kemana kok Bi, kan 5 hari yang lalu aku ke sini, tapi Bi Imah enggak ada," jawab Rangga mengulas senyuman.
"Oh begitu, Mas. 5 hari yang lalu Bibi memang ijin Mas, pergi ke kampung untuk ziarah ke makam Ibu, Mas," ujar Bi Imah menanggapi pertanyaan Rangga.
"Ya sudah, Mas, ayo masuk!" Bi Imah sekali lagi mempersilahkan Rangga untuk masuk.
Kini Rangga pun mulai melangkah masuk sambil melihat situasi di dalam rumah yang tampak cukup sepi. Tak ada sosok Rina dan Vara yang biasanya ada di ruang keluarga untuk menonton film favorit mereka.
"Bi, kok sepi. Memangnya Rina dan Vara ke mana, Bi?" tanya Rangga setelah memastikan bahwa memang tak ada Rina dan juga Vara di rumah.
"Mba Rina dan Neng Vara sedang pergi dari tadi pagi. Katanya sih mau ke Waterboom, ya paling sebentar lagi sampai rumah. Mungkin sekarang lagi di jalan, Mas," jawab Bi Imah memberitahu Rangga.
"Ya sudah kalo begitu aku tunggu di ruang tamu saja ya, Bi." Rangga pun mulai duduk di sebuah sofa, lalu tak lama kemudian, pria itu langsung merebahkan tubuhnya di sana.
"Mas Rangga mau minum apa, biar Bibi siapin? Apa seperti biasa, Mas?" ujar Bi Imah menawarkan kepada Rangga.
"Boleh. Biasa Bi, cappucino hangat."
"Oke, Mas. Sebentar Bibi tinggal ke dapur dulu ya." Bi Imah tampak bergegas pergi ke dapur.
"Makasih ya, Bi."
Kini Rangga mulai menyiapkan dirinya untuk membicarakan pada Rina tentang sesuatu yang baru saja diketahuinya.
"Setidaknya aku harus ceritakan ini. Rina harus tahu karena menurutku ini penting," gumam Rangga memutuskan.
Rangga Hardian Putra adalah sahabat dekat Rina. Mereka sudah menjalin persahabatan semenjak di bangku SMA. Bahkan sampai Rina kuliah Rangga masih mengikuti wanita itu untuk mengambil jurusan yang sama. Akan tetapi, selama bersahabat itu tidak sekalipun Rangga mengutarakan perasaannya terhadap Rina bahwa sebenarnya dia sangat menyayangi Rina lebih dari sekedar sahabat. Rangga adalah sosok pria sederhana dan memiliki keluarga yang utuh. Itulah mengapa Rina terkadang suka iri dengan kehidupan keluarga Rangga yang harmonis dan jauh dari segala masalah. Rangga mempunyai satu adik perempuan yang berusia 19 tahun yang bernama Lisa Hardian Putri.
Rangga Hardian Putra
Lisa Hardian Putri
"Mas Rangga ini cappucino hangatnya, cappucino hangat ala Bi Imah," canda Bi Imah sambil meletakkan segelas minuman kesukaan Rangga.
"Bi Imah bisa saja, tapi ini pakai gula kan, Bi? Enggak pakai garam kaya waktu itu." Rangga mengingat kejadian lucu itu saat Bi Imah salah memasukkan garam ke dalam cappucinonya hingga rasanya begitu asin.
Mendengar perkataan Rangga, Bi Imah secara spontan langsung tertawa. Kejadian yang sampai sekarang masih begitu lucu untuk diingatnya.
"Mas Rangga masih ingat saja. Waktu itu Bibi kan lagi pusing. Maksud hati mau ngambil toples gula malah toples garam yang Bibi ambil, alhasil itu cappucino jadi asin."
"Iya, iya Bi. Engggak apa-apa kok. Lagi pula aku cuma bercanda." Rangga menanggapi dengan santai dan penuh senyuman.
"Mas Rangga, Bibi mau ke kamar dulu ya, soalnya Bibi lagi kurang enak badan Mas."
"Bibi lagi sakit. Ya sudah, Bibi istirahat saja biar aku yang tungguin rumah sampai Rina dan Vara pulang."
"Makasih ya, Mas." Bi Imah pun mulai melangkah ke kamarnya. Meninggalkan Rangga yang mulai menyeruput cappucino yang dibuatkan Bi Imah.
Selang beberapa menit kemudian, mobil yang ditumpangi oleh Rina dan Vara akhirnya tiba di halaman rumah. Seketika kedua alisnya saling bertaut penuh tanya saat ia melihat sebuah mobil yang tidak asing baginya terparkir di sana.
"Kak Rangga datang, Kak." Vara lebih dulu memberitahu Rina yang masih coba mencari tahu dalam pikirannya akan maksud kedatangan Rangga ke rumahnya.
"Iya, ada apa ya kira-kira? Tumben sekali dia ke sini malam-malam."
Tanpa berlama-lama, mereka berdua pun mulai memasuki rumah setelah memberikan sejumlah uang kepada sang pengemudi sebagai ongkos dari perjalanan mereka.
...🌺🌺🌺...
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Dewi Dina
sahabat jadi cinta
2022-01-25
0
Liana Noviyanti
Rangga dan angga aq sampai mikir cepet amat si angga gak tahunya beda orang🤭🤭
2021-07-26
0
🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃
bagus profil nya orang Indonesia lgi 😊😊😊
2021-07-10
0