Selamat membaca!
Senja mulai menaungi langit, berganti malam yang menyapa lewat cahaya bulan. Demikian juga dengan bintang, mulai menitik-nitikkan kiasannya, memadukan indahnya semesta yang terhampar luas di langit. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 wib.
Rina dan Vara sudah mengakhiri keseruannya di Waterboom, perasaan senang bercampur lelah tersirat di wajah mereka. Selama di Waterboom beberapa kali Rina sempat berpapasan dengan Angga. Namun perasaaan yang awalnya senang berubah menjadi kekecewaan, karena Rina melihat Angga bersama seorang wanita dan anak laki-laki yang berusia 13 tahun. Sejak itulah Rina mulai tersadar untuk tidak memikirkan Angga terlalu jauh lagi.
Diperjalanan pulang, kedua kakak adiknya tampak bercerita tentang apa yang baru saja mereka lewati. Sebuah pengalaman yang sudah lama tidak mereka lalui bersama sejak kematian Sarah.
"Vara, bagaimana menurut kamu hari ini? Kamu bahagia, kan?" tanya Rina.
"Iya Kak, terima kasih ya Kak, aku senang sekali, tapi andai Ka Yoga ikut pasti lebih lengkap," sahut Vara menjawab pertanyaan Rina.
"Iya Var, kamu kangen ya sama Yoga, biar nanti Kakak hubungi Yoga, untuk ke rumah nemuin kamu ya," tutur Rina berusaha mewujudkan keinginan adiknya.
"Iya Kak, soalnya emang sudah 6 bulan ini Kak Yoga gak pernah ke rumah, sejak Kak Yoga pindah ke rumah Ayah, dia lupa sama kita," lirih Vara merasa sedih mengingat itu.
"Kamu enggak boleh punya pikiran begitu Yoga pindah ke rumah Ayah karena di sana dekat dengan tempat kuliahnya Var, kalo dari rumah kita ke tempat kuliahnya kan lumayan jauh kasihan jadinya nanti bisa tua di jalan." Rina coba menjelaskan agar adiknya tak berpikir yang tidak-tidak.
"Oh begitu Kak, pantes ya Kak Yoga aku liat udah ada uban." Vara pun tertawa lepas setelah mengatakan hal itu.
Namun, semua hanya berlangsung sesaat karena raut wajah Vara mulai kembali piluh karena rasa rindunya.
"Aku kangen Kak Yoga."
"Ya sudah nanti Kakak coba hubungi Yoga ya, pokoknya kamu jangan sedih lagi, Yoga tuh sayang sama kamu, dia sering telepon kakak nanyain kamu," tutur Rina berusaha menenangkan Vara.
"Oh begitu Kak, aku juga sayang Kak Yoga," ujar Vara mengakhiri percakapannya dengan Rina.
"Ya Allah, maafkan aku, aku harus berbohong, ini demi perasaan Vara, aku tidak mau membuatnya sedih, karena selama ini Yoga lah orang yang paling menyalahkan aku atas kepergian Mama dan ia juga membenci Vara karena Mama mengalami kecelakaan sewaktu akan menjemput Vara," gumam Rina di dalam hatinya penuh lirih.
Sesekali Rina melihat Vara, ada perasaan bersalah yang teramat dalam atas kejadian yang menimpa Ibunya.
"Ini semua salah aku, andai waktu itu aku tidak mengabaikan apa yang Yoga bilang ke aku, semua ini pasti tidak akan terjadi," gumam Rina penuh sesak.
Rina pun hanya terdiam menyimpan rahasia yang selama ini Vara tidak tahu. Di tengah lamunannya Rina tiba-tiba teringat dengan Angga, pria yang ditemuinya tadi saat di Waterboom. Namun, Rina tidak menyangka ternyata Angga sudah memiliki istri dan seorang Anak.
"Jadi pria itu sudah mempunyai Istri dan Anak. Aku pikir dia single," gumam Rina dalam lamunannya sesaat.
...🌺🌺🌺...
Di tempat lain, tepatnya di dalam mobil, Angga masih terus membayangkan sosok Rina dalam pikirannya. Sepertinya pria itu sudah langsung tertarik hanya dalam satu kali pertemuan saja.
"Wanita itu begitu cantik dan manis," gumam Angga mencoba mengingat.
"Aku sudah mendapatkan nomor handphonenya dari Vara, aku akan coba hubungi dia besok," ujar Angga mempunyai rencana seraya menggenggam kertas yang berisikan nomor handphone Rina.
...🌺🌺🌺...
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Cher Ganbate
siapa sih sebenarnya angga itu
2023-07-08
0
Liana Noviyanti
wahh gercep rupanya Angga tp sayang Rina udah salah paham duluan 🤭🤭
2021-07-26
0
ciby😘
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2021-06-10
0