aku sangat gugup saat ini karena pak Reyhan berbicara seperti itu, bisa-bisa rencana yang ku buat akan gagal dan Indah pasti akan marah padaku
"p-pak...bapak pikirkan saja dulu tentang perasaan Indah dan beri tau saya pas pulang nanti jika bapak menerimanya atau menolaknya, saya akan sampaikan kepada Indah, saya permisi" ucapku lalu meninggalkan pak Reyhan dan mendatangi Anna dan Indah
"huft.. Indah, kalau pak Reyhan nolak lo gimana?, apa lo bakal marah sama gue gara-gara rencana yang gue buat gagal?" ucapku
"ngapain marah?, toh kalau pak Reyhan menolakku berarti pak Reyhan bukan jodohku" kata Indah tersenyum dan aku hanya mengangguk lalu tersenyum lemas
"gilak banget lo Ind, bisa baik banget sama orang dari awal ketemu" ujar Anna
"sikap turunan dari mami gue Na" jawab Indah
"oh.. pantasan, ya sudah ayok ke kantin, gue laper, tadi niatnya ke kelas cuman ngecek doang eh taunya pas mau ke kantin lagi, malah nyuruh gue hamburin buku, hmm ayok!!" kata Anna semangat
"lo kenapa Ra?" tanya Indah
"gue enggak mood dan enggak selera makan, kalian aja ke kantin, lagipula tadi pagi gue sudah makan kok" ucapku berusaha tersenyum
"oh.. ya sudah, kalau ada apa-apa lo bilang aja" kata Indah
aku hanya mengangguk dan menuju ke taman belakang kampus dengan perasaan kacau balau, antara kecewa, kaget, terharu, bahagia dan menangis
"huft.. kenapa rencanaku jadi kacau gini sih, arghh untung Indah orang nya tidak ngambekan" ucapku sambil menghela nafas panjang
aku menikmati angin di taman belakang kampus yang sangat segar, dan tak lama bel pelajaran terakhir pun berbunyi, aku menuju kelas dan mengikuti pelajaran dengan kurang baik, karena perasanku yang campur aduk tidak jelas. setelah pelajaran selesai, kami pun bersiap-siap pulang, saat aku hendak beranjak dari tempat dudukku, pak Reyhan mendatangiku
"saya menolaknya" ucapnya singkat
"saya sudah menduganya, pasti bapak tolak" kataku lemas sambil menuju keluar kelas diikuti oleh pak Reyhan dari belakang
"ada apa? kenapa kamu terlihat lemas? bukankah tadi pagi dan jam istirahat kamu terlihat semangat?" tanya pak Reyhan
"tidak apa pak, hanya sedikit kurang enak badan, hanya sedikit loh ya pak" jawabku cengengesan
"mau saya antar?" tanya pak Reyhan lagi
"tidak perlu, saya naik motor kok pak, dan juga saya mau ke taman dekat toko kue yang terkenal enak itu dulu pak, baru pulang" ucapku
"ngapain?, bukannya sebentar lagi akan turun hujan?" ucap pak Reyhan yang masih mengikutiku dari belakang
"mau nenangin diri pak, hanya sebentar saja, tidak lama dan tidak akan kehujanan kok pak, bapak tidak usah khawatir, saya sudah dewasa bukan anak kecil lagi" ucapku lalu berlari meninggalkan pak Reyhan yang sedang menyunggingkan senyuman kepadaku
aku menuju parkiran lalu menancap gas menuju taman, sesampainya di taman aku merasa tenang karena udara yang sejuk ditambah lagi sambil mencium bau kue, namun tiba-tiba saja ponselku berdering...
drrtt drrtt...
"halo Laura ini tante" ucap tanteku yang terdengar seperti panik
"iya tante, ada apa? kok seperti panik begitu tan?" tanyaku
"orang tuamu kecelakaan Ra" jawab tanteku
"hah?! mama papa kecelakaan?! kok bisa tan?!" ucapku yang mulai khawatir dan menahan air mata agar tidak keluar
"tadi..pas perjalanan pulang katanya mobilnya ditabrak sama truk yang rem nya blong, truk itu juga membawa kayu dan orang tuamu tidak bisa diselamatkan begitu juga dengan pengemudi truk tersebut namun keluarga dan istri pengemudi truk mengikhlaskan kejadian ini, tante dan om sudah membayarnya dengan uang jutaan untuk mereka" jelas tante
"hiks..hiks.. mama..papa..kenapa harus begini..hiks" ucapku tersedu-sedu
"sabar ya nak Laura... sekarang kamu lagi dimana?"
"hiks..masih dikampus tan, kemungkinan akan pulang malam, gara-gara harus menyelesaikan tugas bersama dosen Laura dirumahnya hiks" bohongku
"ya sudah, hari ini kamu tidur sendiri dulu ya, tante sama om besok baru tinggal bersama bareng kamu ya" ucap tante sambil menenangkan ku
"hiks iya tan, Laura tutup dulu teleponnya" ucapku dan langsung mematikan panggilan dan juga mematikan daya ponselku, agar tidak ada yang mengganguku
"hiks.. hiks.. mama papa.. kenapa harus ada kejadian gini? hiks maafin Laura ma pa akhir-akhir ini Laura sibuk, Laura tidak tau akan ada kejadian seperti ini hiks, mama sama papa juga belum bisa lihat Laura wisuda dan belum liat Laura menikah hiks.." ucapku tersedu-sedu tak tahan apa yang aku hadapi sekarang
tik tik..
tiba-tiba saja hujan turun dengan deras membasahiku dan tangis ku semakin menjadi-jadi, setelah menangis cukup lama aku melihat samar-samar mobil pak Reyhan, namun aku tak menghiraukan itu, kemudian pak Reyhan berlari mendekatiku lalu memelukku
"apa kau bodoh? katanya tidak akan kehujanan, tapi lihat sekarang" ketusnya
"hiks..hiks..." tangis ku pecah di pelukan pak Reyhan, dan kemudian kepalaku tiba-tiba pusing dan akhirnya pingsan
"Laura apa kau mendengarkanku? hey.." ujar pak Reyhan yang kemudian melihatku dan menepuk-nepuk pipiku, namun aku belum juga sadar
lalu pak Reyhan menggendongku ke masuk kedalam mobil dan memberiku pelukan hangat
"suruh yang lain untuk mengantar motornya" ucapnya
"baik tuan"
mobil sport bewarna hitam milik pak Reyhan melaju cepat menuju rumah mewah miliknya, sesampainya di rumah pak Reyhan membawaku masuk dan membawa ku ke kamarnya, kemudian menyuruh pelayan untuk mengganti bajuku dan menuju dapur untuk membuat sendiri minuman jahe untukku
"tuan..maaf mengganggu.. saya ingin tau siapa wanita tadi itu tuan?" tanya bi Lala
"calon nyonya muda dirumah ini" kata pak Reyhan dan membuat pembantunya yang ada disitu terkejut
setelah membuat minuman, pak Reyhan bergegas menuju kamar siapa tau jika aku sudah terbangun sambil membawakan segelas minuman jahe tadi
clack..
pak Reyhan menuju meja dan meletakkan gelas, setelah pak Reyhan menaruh gelas, tiba-tiba aku tersadar dan...
"argh..sakit.." rintihku
"sudah sadar?" kata pak Reyhan mendekatiku
"e-eh..p-pak Reyhan..maaf merepotkan bapak, kalau begitu saya permisi pak.." kataku sambil beranjak dari ranjang namun tanganku ditarik oleh pak Reyhan
"diluar masih hujan dan lihat kondisimu sekarang, apakah sehat?" ucap pak Reyhan menatap tajam kearahku
"saya sehat-sehat aja kok pak, nih lihat pak... saya se- aduh duh..tsk..sakit.." rintihku
"apa hm? sehat ya? kenapa merintih kesakitan?" ucap pak Reyhan sambil menyodorkan minuman jahe yang dibuat sendiri olehnya
"hehe..ya maaf pak.. soalnya saya sudah merepotkan bapak dan.. terimakasih pak dosen kejam atas minumannya... hehe" ucapku cengengesan
"hm aku ingin tau, kenapa kamu tadi nangis?" tanya pak Reyhan penasaran
"bapak pernah kehilangan sesuatu yang sangat-sangat berharga bagi bapak tidak?" kataku
"tidak pernah" jawabnya singkat
"huft.. tadi saat saya baru saja sampai ditaman sekitar 2/3 menit kemudian, tante saya menelepon saya, tante mengatakan bahwa orang tua saya mengalami kecelakaan dan tidak tertolong hiks hiks.. saya tidak menyangka bahwa mama dan papa akan pulang secepat itu, sebelum melihat wisuda dan menikah hiks.. mami.. papi.. Laura sayang kalian.. hiks" ucapku tersedu-sedu dan membuat pak Reyhan merasa iba padaku lalu memelukku juga mengelus kepala ku
"sudah-sudah jangan menangis.. senyum ya..kalau tersenyum lebih manis dan cantik daripada kamu menangis" ucap pak Reyhan menghiburku lalu menggendongku ke lantai dasar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Hardinik Akbari
nah lho... ini yg meninggal mama papa kok santai2 aja ya...
2022-09-23
0
Cahaya Putri
emak bapak meninggal kok santai,low novel lain dah pontang penting lari lihat jenazah ortux
2022-05-16
0
Agif Otey
why?
2021-12-28
1