sekitar jam tiga, bel pulang pun berbunyi, aku dan teman-temanku yang lainnya bersiap-siap untuk pulang, ketika aku hendak pergi dari kelas, tiba-tiba Indah memanggilku
"Laura!..." teriak Indah
"apaan?" tanyaku
"lo bisa bantu gue enggak?" kata Indah
"ngapain?" tanyaku penasaran
"lo tau kan, semenjak pak Reyhan ngajar disini, gue langsung suka sama pak Reyhan, bukan suka lagi, tapi... jatuh cinta..." ujarnya
"ciee cinlok, terus-terus?" jawabku sambil memakan roti yang tadi aku beli
"l-lo bisa bantuin gue enggak, supaya pak Reyhan mau nerima gue, dan nikahin gue..." malu Indah
"pffft hahaha, mimpi lo terlalu jauh Ind" gurauku
"tapi gue bakal bantu lo, tenang aja, kalau rencana... gue sudah tau" lanjutku
"beneran? makasih Laura sayang..." ucapnya sambil lompat-lompat tidak jelas
"hm, ya sudah gue pulang duluan" ucapku
*****
sesampainya di rumah...
"Laura pulang..." ucapku
"ma, Laura capek besok pagi aja ya Laura makan nya, plis ma" ucapku memohon
"iya nak, tapi besok makan yang banyak ya" ujar mama
"oke ma!" girang ku
.
.
.
.
.
tak tak tak...
"pagi ma, pa" semangat ku
"pagi nak, tumben bangun pagi" ucap papa
"iya dong pi, Laura mau berubah untuk masa depan Laura kelak" ucapku sambil cengengesan
"bagus itu nak" ucap mama
"nih makan, dan habiskan ya" lanjut mama
"iya ma, oh iya ma, Laura habis ini boleh masak ayam goreng nggak ma?" tanyaku
"buat apa nak?"
"buat makan disekolah lagi ma" bohongku
"ya sudah, terserah kamu saja nak"
*****
mulai hari ini aku tidak akan terlambat lagi, namun sikapku untuk menjahili teman-teman ku belum padam
"pagi pak" ucapku kepada pak security
"pagi nak Laura" senyum pak security
"sepertinya kata pak security benar, Laura sudah memikirkan harus datang cepat dan mengejar pelajaran yang tertinggal selama 2 bulan" ucapku
"pasti nya, bagus itu" tawa pak security
aku memasuki daerah kampus dan terlihat sangat semangat, kemudian aku melihat Rifki, Putra dan Arjuna lalu mengejutkan nya
"dor!..." ucapku
"eh muka Laura cantik kayak bidadari" kaget Rifki
"hahaha makasih loh ya sudah bilang gue cantik kayak bidadari" tawaku
"emang lo cantik bambang" ucap Putra
"uhuk uhuk keselek emas"kaget ku
"sini emasnya, mau gue jual kan lumayan" ucap Putra
"cih, mending gue ke kelas duluan, bye korban jahil ku..." tawaku
****
pelajaran pertama pun dimulai, aku mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, aku menangkap penjelasan yang pak Reyhan katakan, dan berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan pak Reyhan kepadaku. tak terasa jam istirahat pun berbunyi, dan waktunya aku memulai rencana ku
"Indah, sini!" ucapku memanggil Indah
"jadi kan?" lanjutku
"jadi-jadi" ucapnya
"oke lah, lo juga bakal terlibat di rencana gue, karena lo kan suka sama pak Reyhan, jadi ya lo harus ikut direncana yang gue buat" perintahku
"huft.. oke gue terima" setuju Indah
"jadi gini rencananya, kan kalau istirahat gini ruangan sepi, cuman sisa pak Reyhan.. nah gue bakal mancing pak Reyhan keluar ruangan, terus lo berantakin buku-buku kita, terus lo cepat-cepat keluar dan pura-pura masuk lagi buat ngambil bekal lo, kan lo bawa bekal kan hari ini, gue bakal kasih lo waktu 10 detik, buat berantakin buku-buku kita, kalau sudah berantakin buku-buku kita lo masuk lagi pura-pura mau mengambil bakal lo dan lo pungut buku-buku kita lagi, oke?" jelasku
"lo yakin pak Reyhan enggak bakal tau?" tanya
Indah ragu-ragu
"hmm yakin sih, tapi sepertinya yang berantakin buku-buku nya jangan lo deh, kalau gitu... gue harus panggil Anna dulu deh" ucapku
"Anna!" teriak ku
"apaan? pakai teriak-teriak segala, telinga gue masih baik-baik noh" omelnya
"hehe ya maaf Na" ucapku
"oh iya gue mau minta bantuan lo buat berantakin buku-buku kita dari meja pak Reyhan" pintaku
"loh? kok diberantakin?" bingung Anna
"itu loh si Indah, minta bantuan" ucapku singkat
"oh... oke-oke" ucap Anna mengerti
aku, Anna dan Indah pun memulai rencana, aku mengalihkan pandangan pak Reyhan dan membuat pak Reyhan keluar dari ruang kelas
"pak.. bapak ikut saya keluar bentar ya pak" pintaku
"buat apa?" ucapnya dingin
"buat... ah iya saya mau ngajak bapak ke luar sebentar, sambil duduk-duduk didepan nikmatin angin sepoi-sepoi dan buat mencicipi bekal yang saya bawa hari ini pak" jelasku
"kenapa diluar, jika disini bisa?" ucapnya tajam
"cari angin pak, panas disini" bohongku
"ck terserah apa katamu" ucap pak Reyhan tanpa rasa curiga padaku
aku berhasil mengalihkan pandangan pak Reyhan dan membuat pak Reyhan keluar dari ruangan, kemudian Anna pun mulai memberantakan buku-buku, kemudian Indah sudah siap untuk gilirannya
"bagaimana pak? enak?" tanyaku
"enak, siapa yang buat?" tanya pak Reyhan
"tentu saja saya pak" jawabku bangga
"oh, saya kira kamu tidak bisa masak" ucapnya
"kata siapa?, dari sd saya pinter masak kok pak" ucapku sambil mencibir
pak Reyhan melirikku dan hanya tersenyum tipis, dan tak lama kemudian bekal ku habis di makan pak Reyhan, dan Indah yang melihatku sudah selesai duduk-duduk, ia kemudian memulai rencananya, Indah masuk terlebih dahulu, kemudian pak Reyhan berbalik, dan memasuki ruangan, lalu mendapati Indah yang sedang memungut buku-buku yang berserakan dan sesuai dengan rencana ku
"ada apa ini?" ucap pak Reyhan dingin
"t-tidak tau pak.. s-saya hanya memungut buku-buku ini dan merapikan nya.." ucap Indah gugup
"apa ini ulah mu?" tanya pak Reyhan yang menoleh ke arah ku
"heh? saya salah apa pak?, jelas-jelas saya kan bersama bapak tadi diluar" jawabku dan mencoba menenangkan Indah dengan cara mengedipkan mataku
"lalu salah siapa, hantu?" tanya pak Reyhan lagi padaku
"mana saya tau pak, hmm pak saya permisi sebentar, kebelet nih" bohongku
"terserah" ucap pak Reyhan dingin, dan membantu Indah memunguti buku-buku dan lembaran yang berserakan, dan tak sengaja menyentuh tangan Indah
"maaf saya tidak sengaja"ucap pak Reyhan dingin
"t-tidak apa-apa pak" ucap Indah yang tak kuat berduaan bersama pak Reyhan tidak seperti Laura yang hanya biasa-biasa saja
aku berlalu pergi meninggalkan pak Reyhan dan Indah, dan kemudian mengintip bersama Anna dari balik pintu, kini tersisa pak Reyhan dan Indah. Indah terlihat sangat gugup namun dia tak mau rencana yang ku buat gagal, jadi dia harus kuat, saat buku-buku dan lembaran terlihat tersusun rapi kembali di atas meja, Indah memberanikan diri memberikan surat cintanya pada pak Reyhan dan berlalu pergi, kemudian aku segera masuk ruangan dengan nyanyian
"lalalalalala~" senandungku
"di wc ngapain?, katanya sebentar" tanya pak Reyhan
"nyanyi lah pak lalalala~" ucapku
"wah apa itu pak?, sepertinya surat cinta... ini dari... Indah Dewi Permata... wahh terima aja pak.. jangan ditolak hehe" lanjutku sambil tersenyum
"bapak kan juga belum punya pacar ataupun istri kan pak, jadi ya terima aja" lanjutku lagi
"jika saya sudah punya pacar bagaimana?" tanya nya sambil membaca surat cinta dari Indah
"yaa.. lebih baik sama Indah saja pak, dia kan pintar, selalu rangking 1 terus, anggun, kaya raya, baik, perhatian, lemah lembut, lebih cantik dari saya lagi pak" ucapku sambil memikirkan kemana arah pembicaraan pak Reyhan
"saya tidak menarik, tapi jika kamu yang menjadi pacar saya kemudian menjadi istri saya bagaimana?, itu akan jauh lebih menarik" ucap pak Reyhan, membuat ku gugup dan begitu juga dengan Anna dan Indah yang mendengar pembicaraan kami
"hahaha bapak bisa aja bercandanya, saya itu ya pak.. kalau sama teman bar-bar, kadang rangking 4 atau kadang 6, tidak anggun, keluarga sederhana, yahh pokoknya begitu lah pak" jelasku
"apa saya terlihat bercanda?" ucap pak Reyhan
"t-tidak pak" ucapku gugup
.
.
.
.
hai para readers, dukung author ya dengan cara like, komen, rate 5, dan vote, jangan lupa mampir ke novel "SUAMIKU SEORANG VAMPIR?!" oke?
bye...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Zhizi Arzeti
ma aku mau ke kamar dulu yah!☺️
2022-05-03
0
WULAN ILONA LILY ARABELLA
ok author
2021-10-04
0