"Dek! ayo buruan berangkat, ini hari pertama Mbak kerja lho, cepetan ntar telat!" Alya menegor Rafa yang masih bersiap merapikan tas sekolah.
"Iya, Mbak! ini udah cepet. Masih pagi juga kok, rajin amat jadi karyawan," ucap Rafa kemudian melangkah keluar rumah menuju motornya. Alya turut mengekor di belakang Rafa.
"Bapak sih gak ngebolehin Mbak bawa motor sendiri, jadi ngrepotin kamu gini," ucap Alya sambil berdiri menunggu Rafa memanasi mesin motor.
Semalam dengan penuh pertimbangan, akhirnya Adi mengizinkan Alya untuk bekerja dengan dua syarat.
Syarat pertama dan harus benar-benar Alya perhatikan adalah Alya harus lebih mengutamakan kuliah dibanding pekerjaannya.
Syarat kedua, Adi tak mengizinkan Alya untuk membawa motor sendiri saat bekerja. Alya harus diantar jemput oleh Rafa. Adi hanya terlalu khawatir melihat putrinya memakai motor sendiri. Mengingat jarak tempuh dari rumah ke tempat Alya bekerja harus melewati jalan raya utama yang banyak dilintasi kendaraan bermuatan besar. Alhasil seperti sekarang, harus ribet menunggu Rafa yang anaknya memang santai dalam segala situasi, berbeda dengan Alya yang selalu disiplin.
Setelah pamit dan bersalaman pada ibu dan ayahnya, Alya dan Rafa berangkat.
***
Tepat pukul tujuh pagi, seluruh karyawan bersiap-siap melakukan aktifitas sebagai karyawan. Termasuk Alya dihari pertama, ia di bimbing oleh senior di sana untuk mengenalkan pekerjaan yang akan ia lakukan satu-persatu. Mulai dari bagian-bagian yang ada, hingga semua komponen-komponen produk. Tidak sulit untuk Alya mengerti apa yang sudah dijelaskan. Kini ia mulai menyesuaikan diri dengan pekerjaan, teman baru dan suasana baru dalam lingkungan kerjanya.
...***...
Matahari sudah berada tepat di angka dua belas jarum jam. Terik sinar matahari juga mulai terasa panas menyengat kulit.
"Bu Monic ...! sebentar lagi akan memasuki jam makan siang, apa ...?" Karin menghentikan ucapannya, saat Monic berdiri dari kursi.
Wajah Monic terlihat menahan marah, ia menatap seluruh staff yang tengah duduk di depannya. Sesekali ia memejamkan mata dan menggigit ujung bibir untuk menahan emosinya yang siap meledak saat itu juga.
"Meeting hari ini selesai! semua kembali ke pekerjaan masing-masing," perintah Monic.
Seluruh staff berdiri hendak beranjak pergi, tapi lekas terhenti saat terdengar suara derap langkah dari arah pintu.
"Selamat siang semua. Maaf, membuat kalian semua menunggu," ucap Akbar sesaat setelah melihat arloji di tangan kirinya.
Tanpa peduli dengan tatapan tajam dari Monic, Akbar segera memilih duduk. Meeting yang bertujuan untuk penyambutan Akbar akhirnya dilanjutkan. Akbar mendengarkan dengan santai dan memberi sedikit perkenalan dengan para petinggi perusahaan.
Mengingat Akbar juga adalah anak dari Direktur perusahaan ini. Juga bagian yang akan di jabat oleh Akbar adalah bagian yang cukup penting di perusahaan.
Sedang Monic, wanita itu terus menatap Akbar dengan mata tajam, seolah ingin berteriak menumpahkan kekesalannya karena telah menunggu kehadiran Akbar hampir dua jam.
Ia mempersiapkan sambutan kecil untuk menghormati kehadiran Akbar yang akan bergabung dengan perusahaan ini. Namun, ia merasa Akbar dengan sengaja membuat ia dan yang lain menunggu.
Setelah meeting penyambutan selesai, Monic mengantar Akbar menunjukkan dimana ruangan yang akan Akbar tempati. Sampailah di satu ruangan cukup luas dengan dekorasi mewah yang didominasi warna putih dan abu-abu.
"Ini adalah ruanganmu! kau bisa belajar banyak disini. Jika kau butuh sesuatu, hubungi sekertarisku, Karin. Dia akan membantu," ucap Monic.
Keduanya saling pandang dengan tatapan penuh kebencian yang tersirat.
Tanpa menunggu lagi, Monic berbalik hendak keluar ruangan.
"Tidak usah repot-repot membantuku, Ibu Monica yang terhormat. Aku di sini hanya bermai-main. Juga, jangan menyuruhku belajar, jika aku benar-benar melakukannya, maka akan sangat membahayakan untukmu, bukan?" senyum tipis remeh tersungging di bibir Akbar.
Tangan Monic terkepal, matanya membelalak mendengar perkataan Akbar. Kembali ia terprovokasi oleh Akbar lewat kata-kata.
Monic berbalik menatap Akbar dengan senyum masam. "Silahkan saja, Akbar. Lakukan sesukamu!" desisnya lalu segera beranjak keluar ruangan.
...****...
Waktu sudah menunjukkan jam pulang bagi karyawan di perusahaan itu. Akbar tengah melihat pemandangan dari atas gedung kantor di mana ruangannya berada. Ia memperhatikan seluruh karyawan yang bergerumbul sambil berjalan menuju pintu gerbang. Pertemuan tak sengaja dengan hadis manis kemarin, tiba-tiba terlintas di benaknya.
"Zahrani Alya Putri"
Ia memutuskan beranjak dari duduknya dan
dengan langkah buru-buru keluar dari tempatnya.
Saat menyusuri lobby kantor, tiba-tiba tubuh Akbar kembali mendapat tubrukan dari seseorang.
"Astaga!" pekik Akbar
"Maafkan saya! maaf, maaf ... "
Akbar terdiam di tempat saat melihat, lagi-lagi ia dipertemukan kembali dengan gadis manis kemarin.
"Anda lagi!" pekik Alya saat mengenali Akbar. "Maafkan Saya ... maaf, maaf," ucap Alya kembali dengan rasa bersalah.
"Kau sepertinya hobi menabrakkan diri pada orang lain," jawab Akbar dengan santai. Tanpa ia sadari ada seulas senyum tersungging di bibirnya.
"Saya tidak sengaja, Maaf, maaf," Alya benar-benar merasa menyesal.
"Lain kali lebih berhati-hatilah!" kata Akbar. Matanya tak lepas mengawasi setiap inci wajah Alya.
"Baik. Maafkan Saya, dua kali menabrak, Anda.
Akbar hanya mengangguk sambil terus menatap tajam pada Alya. Bukan tatapan kemarahan, lebih tepatnya rasa tertarik.
Setelah meminta maaf kembali, Alya berpamitan untuk segera pergi. Akbar masih terdiam menatap punggung gadis itu hingga menghilang di balik dinding ruang HRD perusahan.
Akbar mengusap tengkuknya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh dalam dirinya. Ia tidak pernah merasa setertarik ini pada seorang gadis sebelumnya.
...****...
Hai ....!
Terima kasih ya yang terus setia dengan tulisanku.
Kasih like dan coment biar semangat authornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Baby_Miracles
sy Ingflora, author Senandung Cinta Jilbab Reina. Sy lihat km promosi novelmu di dlm novelku, jd kepo, baca. Novelmu bagus kok. Kurangnya cuma 1, pengalaman. Byk2 nulis aja, nanti tambah bagus. Salam👋
2021-03-09
0
BELVA
slm dari#gadis imut diantara dua raja
mksh ya ka
2021-01-27
1
BELVA
💞💞💞💞💞💞
2021-01-27
1