Usai berpamitan pada ibunya, Mayang mulai mengendarai motornya menuju lahan perkebunan sang ayah seperti hari-hari biasanya. Berhubung ayahnya tengah ke kota untuk kepentingan pekerjaan, ia pun pergi ke tempat yang berjarak sekitar lima kilometer dari rumahnya itu seorang diri. Meski hanya seorang wanita, akan tetapi gadis itu sangat bisa diandalkan oleh ayahnya.
Sebagai sulung dari dua bersaudara yang keduanya adalah wanita, Mayang memiliki tanggung jawab besar untuk membantu usaha ayahnya. Gadis yang pintar bela diri itu bahkan pintar menempatkan diri. Saat bersama dengan sang ibu, ia cukup bisa diandalkan dalam mengurus rumah tangga. Demikian pula ketika bersama sang ayah, ia bahkan bisa menjelma menjadi anak lelaki ayahnya.
Selagi berkendara, Mayang selalu menampakkan wajah ceria sambil menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya. Udara pagi di kampung itu begitu asri. Mayang sengaja menghirup udara dalam-dalam dan mengembuskannya dengan perlahan.
Hujan yang mengguyur daerah itu semalam tadi berimbas pada jalanan yang becek. Banyak air yang menggenang di beberapa titik hingga membuat Mayang harus ekstra hati-hati saat berkendara.
Layaknya sebuah peribahasa. Sial tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Meski Mayang sudah berhati-hati, akan tetapi sebuah mobil mewah yang datang dari arah belakang mendadak menyemprotkan air comberan ke bajunya. Terang saja Mayang berang akibat mobil yang melewatinya itu melaju dengan kencang.
Seketika Mayang menghentikan motornya sambil mengumpat pada mobil itu seraya mengacungkan tangannya.
“Hey, sudah tau ini jalanan kampung! Rusak! Masih aja ugal-ugalan. Kau pikir ini jalan nenek moyangmu, hah!”
Menatap mobil yang terus melaju, Mayang mendengkus kesal. Ia menghela napas dalam untuk menetralkan perasaan, lantas mengusap air berwarna coklat yang melekat di bajunya. Tak bisa menutupi kekesalan, gadis itu memanyunkan bibirnya sembari menggerutu.
Namun, tanpa ia sangka. Mobil berwarna hitam nan mengkilat itu rupanya kembali menghampirinya dengan berjalan mundur perlahan. Mayang yang terkejut sontak membulatkan mata dan pasang ancang-ancang untuk melesat pergi sesegera. Ada rasa takut yang seketika hinggap. Mayang sadar barusan telah mengumpat kasar. Bisa saja, kan, mobil itu kembali untuk melakukan pembalasan.
Mayang yang mengenakan topi lebar khas petani itu memperhatikan mobil yang berhenti tak jauh darinya itu dengan seksama. Mesin masih menyala, dan pintu bagian kemudi seketika terbuka. Seorang pria berpakaian serba hitam lengkap dengan kaca matanya keluar dari sana.
Semakin takut, dada Mayang berdebar tak karuan. Tangan pun mendadak gemetaran. Walaupun ia tidak salah, setidaknya tak perlu mencari masalah.
Tak ingin sesuatu buruk terjadi padanya, lekas ia menyalakan mesin motor dan melaju dengan kencang sebelum pria itu menyergapnya. Selagi motornya melaju, Mayang menyempatkan menoleh ke belakang dan mendapati pria berkacamata itu melambaikan tangannya.
Entah apa yang dikatakan pria berbadan gempal itu. Namun, otak Mayang yang sudah telanjur berpikir buruk mengira kalau pria itu tengah mengumpat padanya.
Yang bisa ia lakukan sekarang hanya mendesah lega sambil mengusap dada. Setidaknya sekarang dia aman sebab mobil itu tak mengejar. Mayang akhirnya menambah kecepatan motornya demi lebih cepat sampai ke perkebunan.
Sementara di dalam mobil itu, seorang pria yang duduk di jok belakang tampak membuka kacamata hitamnya sambil menatap kepergian Mayang dengan mata memicing.
Sesaat kemudian sang sopir masuk dan menempati kursi kemudi.
“Kenapa gadis itu tiba-tiba pergi? Apa dia takut?” tanyanya pada sang sopir.
“Bisa jadi begitu, Tuan. Saya bahkan belum bicara padanya, tapi dia sudah lari tunggang langgang,” jawab sang sopir penuh hormat.
Melihat tuannya hanya bergeming dan tampak berpikir, ia pun memutuskan bertanya untuk membunuh rasa penasaran.
“Ada apa, Tuan Alex? Ada yang perlu saya lakukan pada gadis itu?”
Pria tampan bernama Alex itu menggeleng pelan.
“Nggak perlu. Lanjutkan perjalanan kita,” titahnya. Ia pun kembali mengenakan kacamata dan kemudian menyandarkan punggungnya.
“Baik, Tuan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
Čhä
next
2020-11-16
0
ARSY ALFAZZA
🐾🐾🐾🐾🐾👍
2020-10-13
0
nafiszaa🌹
lanjutt
2020-09-28
1