Karena sudah dikuasai oleh kemarahan, dua orang selain orang dengan badan paling besar , langsung saja melesat berlari kearah Wu Tian.
~Badan besar maksudnya ototnya yang besar, sama tinggi ya.
"Adik kedua, adik ketiga jangan terpancing oleh amarah, untuk mengalahkan orang ini kita harus bekerja sama". ucap orang dengan badan paling besar saat melihat kedua orang tadi berlari kearah Wu Tian, tapi kedua orang itu tidak mendengar ucapan orang berbadan besar itu, yang juga sebagai saudara pertama dari kelima orang itu.
Keduanya melesatkan pukulan mereka secara bergantian kearah Wu Tian, tapi karena sudah tidak bisa berfikir jernih keduanya memukul Wu Tian secara membabi buta sehingga pergerakan mereka berdua menjadi kacau, dan dengan mudah nya Wu Tian bisa menghindari semua serangan dari kedua orang itu dengan sangat mudah.
Setelah beberapa saat, satu pikulanpun tidak bisa mengenai Wu Tian, jangankan mengenai tubuhnya, ujung pakaian nya saja tidak tersentuh, karena hal itu kedua orang yang menyerang Wu Tian semakin terbawa oleh amarah, sehingga membuat stamina keduanya cepat terkuras, karena mereka tidak mengontrol pergerakan mereka, sehingga banyak gerakan yang sia sia dan menghabiskan stamina.
"Bocah, apakah kau hanya bisa menghindar saja, diam sebentar agar aku bisa memukulmu". ucap salah satu dari keduanya yang memiliki penapilan kepala botak dan badan yang sedikit lebih kecil dari orang dengan badan paling besar tadi, yang juga sebagai saudara kedua dari kelima orang itu.
"Hahaha, kakak kedua percuma bicara sama pengecut kayak dia, dia pasti takut jadi hanya bisa menghindar saja". timpal satunya yang memiliki badan agak pendek, yang juga sebagai saudara ketiga dari kelima orang itu.
"Sesuai permintaan kalian". ucap Wu Tian singkat yang tiba tiba muncul di depan orang berbadan agak pendek yang di panggil saudara ketiga, lalu secara santai Wu Tian menamparnya sehingga orang itu terlempar beberapa meter kesamping.
Tidak selesai sampai disitu saja, Wu Tian lalu menghilang dan dalam sekejap, Wu Tian sudah muncul didepan didepan orang berkepala botak yang di panggil saudara kedua, kemudian menamparnya santai sama seperti sebelumnya, dan pria berkepala botak itu juga terlempar ke dekat orang yang dipanggil saudara ketiga.
"Adik kedua, adik ketiga kalian tidak apa apa?". tanya pria dengan badan paling besar yang disebut saudara pertama.
"Kakak pertama, jangan khawatir kami tidak apapa". jawab pria dengan kepala botak yang di sebut saudara kedua, dan pria dengan badan agak pendek juga sedikit mengangguk.
"Baguslah kalau begitu, orang ini seorang ahli jadi kita serang sama sama". ucap si pria berbadan paling besar, yang ditanggapi dengan anggukan oleh kedua orang yang baru berdiri.
Lalu ketiga nya saling memandang dan saat si pria berbadan paling besar mengangguk sebagai sinya, ketiganya langsung berlari kencang ke arah Wu Tian.
Langsung saja ketiganya melesatkan pukulan pukulan yang kuat ke arah Wu Tian, tapi kali ini pukulan dari kedua orang yang menyerang Wu Tian sebelumnya lebih terkendari dan gerakan mereka juga sudah sedikit membaik.
Walaupun mereka bertiga sudah menyerang secara bergantian, tapi tetap saja ketiganya masih tidak bisa menyentuh Wu Tian walau hanya ujung bajunya.
Ketiganya hanya bisa mengertakkan gigi mereka karena marah tidak bisa mendaratkan pukulan walau hanya sekali.
Hala itu terjadi bukan hanya karena jenjang kekuatan yang jauh, karena tingkat kultivasi mereka juga bisa di bilang tidak rendah, dengan yang paling tinggi si pria berbadan paling besar dengan tingkat kultivasi Pembuatan Tubuh *9, pria botak Penguatan Tubuh *8, serta ketiga orang lainnya ada di Penguatan Tubuh *7.
Bisa dibilang tingkat kultivasi mereka berlima dengan Wu Tian terpisah jauh, karena beda satu ranah saja maka kekuatan mereka akan sangat jau dari ranah di bawah bagai langit dan bumi.
Tapi hanya dengan kekuatan fisik saja, Wu Tian sudah bisa melawan mereka berlima secara bersamaan tanpa harus menggunakan Qi. Belum lagi pengalaman bertarung Wu Tian di kehidupan sebelumnya, semua itu semakin memperlebar jarak kekuatan Wu Tian dengan mereka berlima, seperti ada sebuah jurang yang luas yang membentang diantara mereka.
Karena sudah bosan, Wu Tian segera saja memukul tepat di perut pria botak, membuat orang itu terlempar beberapa meter dan menabrak tembok dan menciptakan retakan seperti jaring laba laba.
"Argh...,Khuk...". Pria botak tadi mengerang kesakitan dan memuntahkan seteguk darah dari mulutnya.
Tidak mau membuang waktu lagi, kali ini Wu Tian langsung menghilang dan muncul di depan pria berbadan agak pendek lalu segera menendang dagu orang itu dengan sikut kakinya, sehingga orang itu memuntahkan darah dari mulut ke arah atas sebelum terjatuh lemas.
Lalu Wu Tian menghilang lagi dan muncul kembali di depan pria berbadan paling besar, kemudian Wu Tian menggenggam pundak pria itu dan menekan nya, sampai membuat pria berbadan paling besar berlutut.
"Katakan, siapa yang menyuruhmu". kata Wu Tian sinis.
"Bagaimanapun kau memukulku, aku tidak akan pernah Memberitahu mu". ucap pria berbadan paling besar yang tengah berlutut di depan Wu Tian.
Karena tidak mendapat jawaban yang di inginkan nya, Wu Tian menonjok wajah pria berbadan yang sedang berlutut di depannya itu.
"Benarkah, kalau kau tidak mau memberitahu ku, maka aku akan membuat wajahmu tidak akan bisa di kenali lagi". ancap Wu Tian sinis.
"haha, terserah apa yang ingin kau lakukan aku tidak akan pernah memberitahu mu". ucap si pria yang berlutut itu dengan sedikit senyum.
"Sesuai keinginan mu". ucap santai Wu Tian, setelah itu menonjok kembali wajah pria di depannya beberapa kali, sampai darah keluar dari hidungnya.
"Masih tidak mau berbicara?". tanya Wu Tian masih memegang pundak pria tadi.
"Tidak akan pernah". jawab singkat pria itu dan masih terlihat senyum di wajahnya.
"Hah...,Keras kepala". Ucap Wu Tian pelan.
"Berhenti, aku... akan... memberitahumu, tapi jangan pukul kakak pertama lagi, uhuk uhuk". ucap pelan pria botak terbata bata, yang duduk bersandar lemas di tembok yang terlihat retak yang terlihat seperti jaring laba laba itu.
saat Wu Tian akan memukul pria itu lagi, terdengar sebuah suara yang membuat kepalan tangan Wu Tian berhenti di depan wajah pria yang berlutut didepannya.
"Katakan". ucap Wu Tian singkat.
"Adik kedua, jangan". ucap lemas, pria yang masih berlutut di depan Wu Tian.
"Kamu diam". ucap Wu Tian sinis, lalu memukul perut pria itu, lalu melepas genggaman tangannya dari pundak pria itu, sehingga pria memuntahkan seteguk darah dan terjatuh lemas.
"Kamu, sekarang katakan". ucap Wu Tian sinis sambil menunjuk pria botak.
...****************...
Hai semua, maaf baru up soalnya beberapa hari ini saya nyari inspirasi dari komik dan novel lain, yah mungkin cerita ini tidak sebagus komik atau novel lainnya, saya juga masih belajar.
Jangan lupa like, koment, dan kalau bisa tips nya hehehe😁😁
SEMOGA TERHIBUR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
MOCH ABDURRACHMAN
la njuuuut
2024-09-15
0
Harman LokeST
katakan siapa yang menyuruh kalian
2022-11-24
1
Mulatua azman Ritonga
Thor ga punya , saudara cwe 😁😁😁
2022-10-30
1