Karena tidak satupun ide yang membuat dia tertarik. Ia pun menyuruh Sekretaris Ken menghentikan rapatnya dan menyuruh untuk membuat ulang lagi presentasinya. Bima lalu masuk keruangannya, disitu sudah ada Romi asistennya yang sudah menunggunya.
"Ada laporan apa Rom...?" tanya Bima.
"Semuanya baik - baik saja tuan kecuali Nyonya Sandra" jawab Romi.
"Aku tidak bertanya tentang wanita murahan itu. Biarkan saja apa yang dilakukannya asalkan jangan melanggar peraturan yang sudah kubuat dirumah itu" balas Bima tegas
Bima memeng selalu kesal jika menyangkut masalah istri muda ayahnya itu kalau bukan pesan mendiang ayahnya. Mungkin dia sudah mengusir wanita itu.
"Kalian berdua keluarlah, aku ingin sendiri dulu" kata Bima.
"Baik tuan" kata Sekertaris Ken.
Dia lalu keluar meninggalkan Bima seorang diri didalam ruangannya.
Bima berdiri menatap luar jendela memikirkan kejadian apa sebenernya yang terjadi saat dia pergi ke luar negri 10 tahun lalu. Ayahnya tiba - tiba meninggal dan tunangannya hilang tanpa jejak, bahkan sahabatnya juga ikut hilang tanpa kabar. Bima terus memikirkan Randika tunangannya.
"Umurmu waktu itu masih 10 tahun tapi pemikiranmu sudah melebihiku dan bahkan hanya kamu yang bisa membuatku tenang, sebenarnya apa yang terjadi 10 tahun lalu, kakak juga tiba - tiba berubah" dalam hati Bima.
Bima memejamkan matanya, mengingat masa lalunya saat bersama Randika. Ia mengingat kebersamaannya waktu kecil. Terdengar suara gadis yang terus memanggil - manggilnya, (Hahaha.....paman hahaha) suara tawanya seperti terdengar jelas ditelinganya, (paman....paman kecil.....paman kecil. Cepat kemari) suara gadis kecil itu terus memanggil manggil dirinya.
Sampai suara pintu membuatnya tersadar dari lamunannya.
Seorang wanita datang dan duduk di sofa sambil membawa sebuah rantang makanan. Dia adalah Meira Mahesa, kakak perempuan Bima. Bima hanya menatap tajam kakaknya, dia sudah tau sifat kakaknya itu. Kalau ada sesuatu yang dia minta pasti dia berusaha bersikap baik padanya dengan memasakkannya makanan. Itu sudah menjadi kebiasaan Meira Mahesa.
"Apa yang kau inginkan?" Kata Bima.
"Ada apa denganmu, memangnya aku tidak boleh menjenguk adikku sendiri" kata Meira
"Katakan saja apa maumu?" tanya Bima.
"Aku hanya membawakan makanan untukmu. Tadi pagi kau tidak sarapan dirumah dan sekarang sudah jam makan siang, aku membuatkan sup kesukaanmu" kata Meira
Bima lalu memanggil Sekretaris Ken.
"Ken" panggil Bima.
"Ia Tuan" dengan nada tegas.
"Apa yang orang ini inginkan?" tanya Bima
"Nona Meira ingin pulang ke Prancis minggu depan tuan" kata Sekretaris Ken.
"Biarkan saja dia pergi" kata Bima
"Jadi aku boleh pergi kan" kata Meira yang sedang kegirangan.
"Anda boleh pergi nona, tapi anda tidak boleh membawa Nona Yoland. Anda juga harus berhati - hati jangan sampai Anda hanya membawa masalah untuk tuan" kata Sekretaris Ken.
"Loh.....kenapa aku tidak boleh membawa Yoland" kata Meira.
"Aku tidak suka, kalau ada orang yang membantahku, meskipun itu kakak" jelas Bima dengan nada tegas.
"Baiklah....terserah kamu" kata Meira dengan nada kesal.
"Cerewet sekali sih dia, haaa....kasihan sekali kamu Yoland tidak bisa ikut mama pulang ke Prancis" dalam hati Meira.
Bima lalu menyuruh Asisten Romi untuk mengantar Meira pulang. Bima hanya sesekali menengok kakaknya yang sudah berjalan keluar ruangannya. Selama ini Bima tidak mempedulikan semua yang dilakukan Meira selama itu masih dalam batas wajar.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Lovesekebon
lanjutkan👍👍👍 💯
2023-04-28
0
Fariski Alfarisi
gak suka langsung kabur aja.... membuat orang lain bahagia itu pahala....🙂🙂🙂
2022-10-28
0
Wanda Aditya
lanjut thor blm bs comen
2022-06-23
0