Bab 9 Ancaman Bima

Yasmin pulang dan langsung mencari ayahnya.

"Ayah....ayah dimana" teriak Yasmin memanggil ayahnya.

"Ada apa Yas?" tanya ayah Yasmin.

"Aku mau tanya, apa orang yang ayah temuin waktu itu adalah Tuan Bima Mahesa?" tanya Yasmin.

"Apa kamu sudah bertemu dengannya?" tanya Pak Rudi pada anaknya.

"Bukan hanya bertemu tapi dia membawaku ke sebuah butik dan menunjukkan buku nikah padaku....apa orang itu tidak waras. Memikirkannya saja aku tidak mau" kata Yasmin dengan kesal.

"Maafkan ayah Yas, ayah tidak memberitahukanmu waktu itu karena ayah tidak tega melihatmu bersedih" kata Pak Rudi.

"Apa maksud ayah?"

"Kamu memang dijodohkan dengan Bima sejak kecil"

"Jadi maksud ayah...aku dijodohkan untuk mengganti perjanjian perjodohan ayah yang batal dengan anak Kakek Candra itu"

"Ia.... nak. Ayah tak bisa apa - apa, ayah tidak bisa membantah Pak Candra dulu. Ayah harus menerima perjodohanmu dengan Bima yang umurnya terlampau 8 tahun darimu untuk menjaga persahabatan kakekmu dengannya"

"Ayah sekarang sudah sangat melukaiku karena ayah tidak cerita padaku secara langsung malah aku mendengar sendiri dari orang itu" sambil meneteskan air matanya.

"Ayah tahu betul sifat Bima, Yasmin. Dia tidak hanya sekedar mengancam, semua orang dikota ini tahu...ayah hanya bisa diam saja. Mungkin dia tidak akan menyakitimu tapi pasti dia akan menyakiti orang - orang yang ada disampingmu apalagi Juan. Dia pasti tahu tentang kamu dan Juan" jelas Pak Rudi pada Yasmin.

Yasmin saat itu sangat terluka dan kecewa, seluruh tubuhnya serasa lemas, dia tidak habis pikir tentang apa yang dialaminya sekarang. Ia langsung berlari ke kamarnya sambil menangis.

***

Ke esokan paginya Yasmin sudah tampak rapi didalam kamarnya. Dia kemudian berjalan keluar tanpa menghiraukan ayahnya.

Yasmin kemudian naik taksi menuju kantor Bima. Yasmin turun dari mobil dan merapikan rambutnya.

"Huuuff...ayo Yasmin. Semangat, kamu harus perjuangkan hakmu" gumamnya.

Yasmin langsung masuk ke Kantor Bima dan menuju ke resepsionis. Disitu ada pegawai perempuan yang sudah menyambutnya.

"Selamat pagi, Anda ingin bertemu siapa?" tanya pegawai resepsionis itu.

"Saya mau bertemu dengan Tuan Bima mba" jawab Yasmin.

"Anda sudah buat janji nona" tanya pegawai resepsionis itu.

"Saya tidak punya janji mba tapi mba kasi tahu saja kalau Yasmin Ranita datang ingin bertemu, dia pasti tahu" jelas Yasmin.

"Baik....saya hubungi dulu ya nona..Anda silahkan tunggu sebentar" kata si resepsionis itu.

Sekretaris Ken lalu datang menjemput yasmin.

"Nona Yasmin....tuan sudah menunggu Anda" kata Ken.

Yasmin pun mengikuti kenan masuk ke sebuah ruangan. Orang - orang yang melihat itu pada berbisik, siapa wanita yang bersama Kenan itu. Yasmin kemudian masuk ke dalam ruangan Bima bersama Kenan.

"Apa yang membuatmu datang ke sini?" tanya Bima.

"Saya ingin bertanya pada Anda. Kenapa Anda ingin menikah dengan saya?" tanya Yasmin.

"Bukankah kamu sudah tau jawabannya" jawab Bima.

"Huh....hanya karena perjanjian perjodohan itu. dalam hati Yasmin.

"Tapi saya tidak bisa menikah dengan orang yang tidak saya cintai apalagi saya sudah memiliki pacar. Saya tidak bisa mengkhianati pacar saya dan menikah dengan Anda" jelas Yasmin.

Yasmin sangat ketakutan melihat ekspresi Bima yang terlihat sangat kesal.

"Ada apa dengan wajahnya, apa dia marah dengan apa yang kukatakan. Apa dia akan melemparku, tatapannya seperti ingin membunuku" dalam hati Yasmin.

"Kamu jangan membuatku mengulang kata - kataku dan aku tidak peduli pada pacarmu itu. Aku bisa melakukan apa saja pada orang disekitar mu kalau kamu terus membantah apa yang kukatakan padamu. Aku bahkan bisa menghancurkan pacarmu itu" jelas Bima tegas.

Kata - kata Bima membuat Yasmin diam ketakutan dan tidak bisa berbuat apa - apa. Sepanjang perjalanan pulang Yasmin terus menatap luar dari kaca mobil sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan pada Juan.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***