Masalah Dan Dendam

Perjalanan selama kurang lebih delapanbelas jam terasa sangat menyiksa bagi Candra. Sejak malam kemarin wanita itu benar- benar tidak bisa tidur. Masih terpikirkan kelakaun Eric yang tiba- tiba menciumnya tanpa aba- aba. Candra menaikkan kacamata hitamnya untuk menutupi mata pandanya.

“Sial, kurang ajar si Eric,” umpat Candra menyeret kopernya dan berjalan keluar dari bandara.

“Gue butuh tidur sekarang,” gumam Candra menguap.

Kekesalan Candra bertambah ketika tahu ternyata Vina tidak bisa menjemputnya ke bandara, ternyata sahabatnya itu harus bertemu dengan klien penting hari ini.

“Pret, klien penting. Paling juga pacaran sama kloningan Dafa,” kesal Candra.

Mau tidak mau akhirnya Candra memesan taksi untuk dirinya pulang. Candra tidak mau merepotkan orang rumah untuk menjemputnya. Beruntung Candra cepat mendapatkam taksi dan dapat tidur sebentar selama perjalanan. Beberapa jam di perjalanan digunakan Candra untuk tidur, walau hanya tidur ayam saja.

“Terima kasih, Pak,” ucap Candra kepada sopir taksi yang telah membantunya menurunkan koper- koper miliknya.

Candra berjalan masuk, tapi tiba- tiba menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah mobil asing terparkir di halaman rumah orang tuanya. Dia terdiam, mencoba untuk mengingat- ingat mobil siapa itu. Namun yang terjadi kepalanya malah pening.

“Bodo amat, pusing pala gue,” decak Candra dan melanjutkan jalannya.

Candra memasuki rumah tanpa mengetuk pintu. Kenapa harus mengetuk pintu? Toh ini juga rumahnya sendiri.

“Loh? Candra? Kok nggak telpon Mama kalo kamu sudah sampai?” kaget Bu Maya yang sedang duduk di ruang tamu, benar ternyata memang ada tamu.

“Tadinya mau di jemput Vina, tapi ternyata dia nggak bisa. Lagian udah malam, kasian Pak Eko,” jawab Candra.

Di depan Bu Maya duduk seorang pria membelakangi Candra, pria itu terlihat menegang dari cara duduknya yang tegap bak sedang latihan militer dan menghadap sang atasan. Candra mengernyit, penasaran juga dengan pria yang duduk membelakanginya ini. Bu Maya paham dengan gelagat putrinya yang kepo.

“Dari sore nungguin kamu tuh. Ini si Candra sudah sampai rumah,” ucap Bu Maya.

‘Siapa?’ tanya Candra tanpa suara.

Perlahan pria itu membalikkan tubuhnya dan kini sepenuhnya berhadapan dengan Candra. Melihat siapa yang kini menatapnya raut wajah Candra berubah. Ekspresi datar yang saat ini Candra tampilkan. Tanpa sadar kacamata yang dikenakannya belum dilepas.

“A… apa kabar, Can?” tanya pria itu.

“Duduk, Can. Nggak capek kamu berdiri terus? Mana pakai heels lagi,” interupsi Bu Maya yang menyadari atmosfir berbeda. “Kalian ngobrol dulu. Mama buatkan kamu minum ya?” lanjut Bu Maya hendak beranjak.

“Nggak perlu, Ma. Candra mau langsung istirahat aja, aku capek,” jawab Candra memotong.

“Tapi…”

Candra melepas kacamatanya, membuat Bu Maya dan pria itu kompak membulatkan matanya. Bu Maya menahan tawanya melihat wajah jelek putrinya, sementara pria itu menampilkan ekspresi khawatir.

“Candra butuh tidur. Aku masuk dulu,” pamit Candra membawa koper- kopernya masuk seorang diri.

“Maaf ya? Besok kamu ke sini lagi deh. Si Candra kayaknya memang butuh tidur,” ucap Bu Maya pada pria itu.

“Iya, Tan. Maaf mengganggu malam- malam.”

“Nggak apa- apa. Tapi cepat selesaikan masalah kalian berdua, ini sudah bertahun- tahun lamanya. Hubungan kalian masih dingin. Tante benar- benar nggak boleh tahu masalah kalian ya?”

“Maaf, Tan. Tapi Nata nggak mau Tante terlibat juga. Nata janji bakal selesaikan masalah ini.”

...👠👠👠...

Sementara Candra sudah berada di dalam kamarnya, wanita itu segera membersihkan diri lalu bersiap untuk tidur. Namun lagi- lagi matanya sulit untuk terpejam, kali ini bukan karena makhluk tidak berakhlak seperti Eric, melainkan Nata kakak sepupunya. Entah masih pantas disebut kakak atau tidak. Candra masih ingat dengan jelas apa yang menjadi penyebab dia sangat membenci Nata.

“Ckck, inget lagi, kan?” gumam Candra sebal.

Ingat dengan mantan Candra yang bernama Juno? Ya benar, Juno yang itu. Juno yang bad boy, hobi tawuran, buat onar, dan taruhan. Candra salah satu korban Juno. Ya, Candra dijadikan bahan taruhan oleh Juno. Tapi apa hubungannya dengan Nata? Karena makhluk bernama Nata itu yang menyodorkan dirinya kepada Juno. Ya, sepupunya sendiri yang menjadikannya barang taruhan.

“Lihat aja lo, Bang. Gue nggak akan maafin lo, mau lo sujud- sujud di kaki gue,” sebal Candra memukul- mukul boneka babi penghuni kamarnya.

“Dosa apa gue punya Abang laknat gini,” ucap Candra masih menonjok bonekanya.

“Hah, capek. Gue mau tidur.”

Dan setelahnya, Candra benar- benar masuk ke alam bawah sadarnya. Tidur dengan pulas, merapel semua jam tidurnya.

...🥊🥊🥊...

Keesokkan siangnya, Candra masih belum bangun juga. Tubuhnya benar- benar lelah, kedua kaki dan tangannya terasa pegal. Namun suara pintu yang menjeblak terbuka membuat Candra terjaga. Vina biang keroknya, wanita itu berjalan santai memasuki kamar milik Candra dengan santai.

‘Oh iya, ini hari libur,’ batin Candra.

“Bangun, Can. Udah siang nih. Lo nggak laper apa? Nyokap lo nggak masak lho,” ucap Vina.

“Gue nggak laper, gue mau tidur seharian. Jadi jangan ganggu gue!” kata Candra tegas menarik selimutnya.

“Ckck, ayolah bangun. Gue bela- balin batalin ngapel buat lo nih. Masa’ udah sampe sini gue dianggurin?”

“Salah lo sendiri. Gue nggak nyuruh lo batalin kencan kalian.”

“Hish, ayolah bangun. Demi sahabat tercinta nih gue dateng ke sini.”

Candra memekik frustasi, akhirnya dia mengalah juga. Melihat sahabatnya itu mengaku kalah, membuat Vina menampilkan smirk- nya.

“Makan di luar aja, yak?”

“Hiks, gue capek, Vin,” ucap Candra memelas.

“Gue yang nyetir, elah. Lo tinggal taro pantat lo doang,” decak Vina sebal.

Selesai mandi dan berdandan ala kadarnya, dua wanita itu pun berjalan hendak keluar rumah. Ternyata memang benar Bu Maya tidak masak juga tidak berada di rumah. Namun langkah keduanya terhenti di depan pintu rumah ketika melihat Nata baru turun dari mobilnya. Candra sudah menunjukkan ekspresi dongkolnya.

“Kalian mau kemana?” tanya Nata.

“Bang Nata, apa kabar?” sapa Vina.

“Baik. Lo berdua mau kemana?” jawab dan tanya Nata.

“Mau cari makan, Bang.”

“Mau gue anterin?” tawar Nata.

“Nggak usah. Lo kalo kesini mau cari Mama, orangnya nggak di rumah. Udah ya, gue mau pergi,” jawab Candra cuek dan berjalan meninggalkan Vina juga Nata.

TINNN!

Vina terlonjak kaget saat Candra menekan klakson mobilnya dengan sekuat tenaga. Beruntung tidak ada tetangga yang merasa terusik dengan bunyi berisik itu.

‘Dasar! Tetep bar- bar ternyata,’ batin Vina.

“Gue pergi dulu, Bang,” pamit Vina merasa tidak enak.

Nata hanya bisa menatap kepergian dua orang itu dengan kepalan di kedua tangannya. Rahangnya mengeras menahan emosi.

“Semua ini gara- gara lo!” gumam Nata tajam. “Gue pastikan hidup lo nggak akan bisa tenang.”

...👠👠👠...

Tertanda: Otor Imoet 😗😗😗

Terpopuler

Comments

@Hαиıтα 🍀⃝⃟💙

@Hαиıтα 🍀⃝⃟💙

masih nyimak

2022-06-30

2

🦋⃟ℛ⚜️ʜᴇʟʟᴇɴ⭐️🌸💜ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ⚜️ʜᴇʟʟᴇɴ⭐️🌸💜ᴬ∙ᴴ࿐

Syukur Vina yang di klakson bukan aku yang mudah kaget haha

2022-06-22

4

🆀🅻>> ̷U̷l̷f̷a̷ eff <<🦚♛⃝꙰𓆊

🆀🅻>> ̷U̷l̷f̷a̷ eff <<🦚♛⃝꙰𓆊

Siapa sih nata yg lo maksut, vina?

2022-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 Nggak Usah Dicari, Nanti Juga Datang Sendiri
2 Cute Like A Baby
3 Tempat Lo Pulang Di Sini
4 Masalah Dan Dendam
5 Bertemu
6 Belum Berubah
7 Reuni Dan Kenangan
8 Malam Yang Berkesan
9 Mantan Imut
10 Peringatan Pertama Dari Buaya Jantan
11 Gimana Cara Bantunya?
12 Nanti Gue Pikirin Lagi
13 Bayangan Masa Lalu
14 Kalau Seandainya Gue Nembak Lagi
15 Pulang Bersama Mantan
16 Nggak Boleh Menolak Rezeki
17 Namanya Gembul Dipanggil Mbul
18 Begal
19 Damian Si Mata-Mata
20 Pesona Sang Mantan
21 Taubatnya Buaya Jantan
22 Nayla
23 Bukti Buaya Jantan
24 Kencan Bersama Buaya
25 Pernikahan Vina dan Dafa
26 Insiden Yang Tak Diharapkan
27 Eric Si Bule Paris
28 Mulai Dari Awal?
29 Menjenguk Calon Mertua
30 Skenario Tuhan
31 Diculik
32 Sebuah Pertarungan
33 Sudah Berakhir
34 Ketika Buaya Bertemu Pawangnya
35 Overthinking
36 Pengkhianatan Seorang Teman
37 Pertunangan Candra Dan Juno
38 Planning
39 Pernikahan Anton Dan Lia
40 Gara-Gara Mas Vincen
41 Sebelum Janur Kuning Melengkung, Masih Bisa Menikung
42 Hadiah Tak Terlupakan
43 Kembali Jatuh Kepelukan Mantan
44 Janji Suci Sehidup Semati
45 Kejutan
46 Perpisahan
47 Honeymoon (1)
48 Honeymoon (2)
49 Nikmati Dulu
50 Makan Siang
51 Mama dan Mama Mertua
52 Gara-Gara Rujak
53 Hamil?
54 Marahnya Juno
55 Ngidam
56 Senam Ibu Hamil
57 Bibit Pelakor
58 Perang Dingin
59 Tuhan Kalian Beda
60 Badan Intelijen
61 Teh Panas
62 Cara Bella
63 Biar Kelihatan Kalem
64 Makan Malam
65 Asalkan Ada Kamu Di Sisiku
66 Kok Perut Kamu Gendut?
67 Olahraga Malam
68 Melepas Kepergian Juno
69 Drama Korea Vs Ikatan Cinta
70 Berita Duka
71 Pembukaan
72 Perjuangan Candra
73 Aurelia Fredella Levin
74 Pria Beristri Lebih Menggoda
75 Mengurus Anak
76 Jamu
77 Belanja
78 Bakar- Bakaran
79 Kecemburuan Mbul
80 Kedatangan Sahabat
81 Kemana Orang-Orang Itu Pergi?
82 Kegusaran Candra
83 Peragaan Busana
84 Adeknya Aurel
85 Aktivitas Pagi
86 Ulang Tahun
87 Anak Kedua
88 Semoga Kebahagiaan Selalu Menyertai
89 Ocehan Othor
90 Spoiler
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Nggak Usah Dicari, Nanti Juga Datang Sendiri
2
Cute Like A Baby
3
Tempat Lo Pulang Di Sini
4
Masalah Dan Dendam
5
Bertemu
6
Belum Berubah
7
Reuni Dan Kenangan
8
Malam Yang Berkesan
9
Mantan Imut
10
Peringatan Pertama Dari Buaya Jantan
11
Gimana Cara Bantunya?
12
Nanti Gue Pikirin Lagi
13
Bayangan Masa Lalu
14
Kalau Seandainya Gue Nembak Lagi
15
Pulang Bersama Mantan
16
Nggak Boleh Menolak Rezeki
17
Namanya Gembul Dipanggil Mbul
18
Begal
19
Damian Si Mata-Mata
20
Pesona Sang Mantan
21
Taubatnya Buaya Jantan
22
Nayla
23
Bukti Buaya Jantan
24
Kencan Bersama Buaya
25
Pernikahan Vina dan Dafa
26
Insiden Yang Tak Diharapkan
27
Eric Si Bule Paris
28
Mulai Dari Awal?
29
Menjenguk Calon Mertua
30
Skenario Tuhan
31
Diculik
32
Sebuah Pertarungan
33
Sudah Berakhir
34
Ketika Buaya Bertemu Pawangnya
35
Overthinking
36
Pengkhianatan Seorang Teman
37
Pertunangan Candra Dan Juno
38
Planning
39
Pernikahan Anton Dan Lia
40
Gara-Gara Mas Vincen
41
Sebelum Janur Kuning Melengkung, Masih Bisa Menikung
42
Hadiah Tak Terlupakan
43
Kembali Jatuh Kepelukan Mantan
44
Janji Suci Sehidup Semati
45
Kejutan
46
Perpisahan
47
Honeymoon (1)
48
Honeymoon (2)
49
Nikmati Dulu
50
Makan Siang
51
Mama dan Mama Mertua
52
Gara-Gara Rujak
53
Hamil?
54
Marahnya Juno
55
Ngidam
56
Senam Ibu Hamil
57
Bibit Pelakor
58
Perang Dingin
59
Tuhan Kalian Beda
60
Badan Intelijen
61
Teh Panas
62
Cara Bella
63
Biar Kelihatan Kalem
64
Makan Malam
65
Asalkan Ada Kamu Di Sisiku
66
Kok Perut Kamu Gendut?
67
Olahraga Malam
68
Melepas Kepergian Juno
69
Drama Korea Vs Ikatan Cinta
70
Berita Duka
71
Pembukaan
72
Perjuangan Candra
73
Aurelia Fredella Levin
74
Pria Beristri Lebih Menggoda
75
Mengurus Anak
76
Jamu
77
Belanja
78
Bakar- Bakaran
79
Kecemburuan Mbul
80
Kedatangan Sahabat
81
Kemana Orang-Orang Itu Pergi?
82
Kegusaran Candra
83
Peragaan Busana
84
Adeknya Aurel
85
Aktivitas Pagi
86
Ulang Tahun
87
Anak Kedua
88
Semoga Kebahagiaan Selalu Menyertai
89
Ocehan Othor
90
Spoiler

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!