Danau Brienz - Iseltwald, Switzerland
Hila melarikan diri ke tempat yang menurutnya tak akan bisa dijangkau oleh para pengawal Papanya. Hila berharap, ia bisa sembunyi di tempat indah ini. Danau Brienz namanya, adalah salah satu danau yang berada di Swiss. Tepatnya berada di Desa Iseltwald.
Danau yang indah dengan pemandangan gunung disekelilingnya, membuat suasananya terlihat begitu menyejukkan. Danau ini menjadi salah satu destinasi wisata para turis manca negara. Danau Brienz juga merupakan salah satu danau yang pernah dijadikan lokasi syuting sebuah drama korea yang begitu fenomenal.
Back to topic, Hila sedang menyendiri di sebuah dermaga kecil di danau brienz tersebut. Dermaga yang nyaman untuk sekedar berdiam diri melihat air yang tenang. Hila melamun, sembari melihat perahu layar yang sedang berjalan mengarungi danau yang indah ini.
Damai, nyaman, seperti air yang tenang. Andai saja, hidupku bisa sedamai dan sebebas ini nantinya. Hidup di keluarga yang memprioritaskan uang, membuat aku begitu terkekang. Hidupku dibatasi, diriku tak bisa bereksplorasi. Bahkan, untuk urusan lelaki pun harus pupus ditengah jalan, karena aku harus dijodohkan dengan lelaki pilihan Papa.
Aku begitu frustasi, mendengar sebentar lagi aku akan menikah. Sekaya dan setampan apapun laki-laki itu, aku tak akan pernah mau mencintainya jika itu karena dijodohkan. Aku ingin bebas, mendapatkan pasanganku dengan caraku sendiri. Tapi kini, aku tak mungkin lagi bisa bebas, karena aku telah kehilangan semuanya. Aku pun tak menyangka, diriku begitu bodoh, memberikan kesucianku pada laki-laki asing yang baru aku temui. Batin Hila.
Dalam keheningan, Hila menatap pegunungan disekitar danau Brienz, ia pun menatap ke langit, air matanya berlinang seketika, menangisi kehidupannya yang begitu menyakitkan. Kenyataan ini, membuatnya semakin terluka.
"Terserah apa yang akan Papa lakukan. Hidupku sudah hancur sekarang, aku sudah sangat terluka. Papa dan Mama mengecewakanku, aku pun berhak mengecewakan Mama dan Papa dengan perbuatan tak senonoh ini. Aku telah kehilangan semuanya. Aku telah kehilangan kesucianku, maka semuanya terserah padamu, kalian akan membatalkan perjodohan itu, atau kalian akan tetap memaksa! PAPA, I'M SO REALLY REALLY HATE YOU!" teriak Hila pada danau yang tenang itu.
Suara dermaga terdengar berdecit, karena ada seseorang yang berjalan melewatinya. Hila merasa terganggu dengan langkah kaki yang membuat dermag sedikit bersuara. Hila pun berbalik, dan betapa kagetnya Hila saat itu juga, melihat sosok lelaki bertubuh kekar mendekatinya,
"Jadi, semua itu benar?" tanyanya, membuat bulu kuduk Hila merinding.
Hila terperanjat dari duduknya, "Ka-kamu ...."
Dialah Sagara, lelaki yang berjalan mendekati Hila. Lelaki yang menggagahi Hila malam itu. Gara tahu, gadis ini pasti menuju danau brienz, karena pada saat malam itu, Hila pernah berkata, I want go to Lake, yang berarti, Hila ingin pergi ke danau. Dan tentu saja, danau ini adalah danau terindah di Switzerland.
"Kamu berbicara sendiri, tapi aku telah mendengarnya. Jadi, semalam itu benar?" Gara terus mendekati Hila.
Hila pun berdiri diujung dermaga, "Ka-kau! Untuk apa kau disini!"
"Aku mencarimu. Aku sengaja, mencari wanita yang telah aku tiduri." ucap Gara.
"Kau mengingatnya?" tanya Hila.
"Aku tak ingat! Hanya kejadian sebelum mabuk yang aku ingat. Tapi, ada bukti yang membuat aku mengingatnya." jawab Gara.
"Bukti? Bukti apa maksudmu?" tanya Hila. Ia melupakan bercak merah di seprai hotel.
Gara mengambil sesuatu dari saku celananya, lalu memperlihatkan itu pada Hila, "Ini buktinya. Bukti bahwa aku telah bercinta denganmu semalam."
Hila semakin kaget, ia segera mengambil potongan seprai itu. Ternyata, Gara memotongnya dan membawa bercak darah perawan tersebut. Ia benar-benar tak menyangka, bahwa ini semua bukan mimpi. Ia memang sudah tak suci lagi, karena laki-laki didepannya telah mendurinya semalam.
"Kau menyesal?" tanya Gara.
Hila menatap Gara, "No, everything's already happened. I'll not regret it!"
(Tidak, semuanya sudah terjadi. Aku tak akan menyesalinya)
"So? Why must I do? Kita harus bagaimana setelah semuanya terjadi?" tanya Gara lagi.
"Kenapa bertanya begitu? Memangnya kau akan bertanggung jawab atas semua yang telah kita lakukan?" tanya Hila.
"Why not? Jika aku telah melakukannya, maka aku akan bertanggung jawab untuk itu!" jawab Gara.
Hila berdesis, "Kau tak akan bisa melawan orang tuaku. Sudahlah, lupakan saja."
"Tapi aku yang telah merenggut semuanya! Kamu tak bisa lepas begitu saja dariku!" ujar Gara.
"You're so sweet. Tapi, semua tak semudah itu." jawab Hila meragukan Gara.
"Apa maksudmu?" Gara tak mengerti.
"Aku akan dijodohkan, dan kau! Tak ada kesempatan sama sekali untukmu! Sekalipun, kamulah orang pertama yang mengambil kesucian ku!" Tegas Hila.
Gara menatap tajam, "Bagaimana kalau kau hamil?"
"APA?"
Gara menatap Hila penuh arti. Walau tak ada cinta diantara mereka, tapi mereka telah terikat, karena kejadian cinta satu malam yang mereka alami. Tiba-tiba, orang-orang berjas hitam sudah berada di sekitar dermaga kecil itu. Hila dan Gara seperti sudah dikepung. Dua orang dari mereka berjalan sambil menodongkan pistolnya kearah Hila dan Gara.
"Hey, siapa kalian! Berani-beraninya kalian mengepung kami!" ucap Gara.
Hila menghela nafas, dan menahan Gara, "Hentikan! Dia orang-orang suruhan Papaku. Kamu tak bisa melawannya. Aku sudah tertangkap. Aku tak bisa kabur lagi."
"Hila! Namamu Hila kan? Apa maksudmu? Biar aku yang melawan mereka semua jika kamu tak ingin pergi." ucap Gara.
"Aku lupa namamu! Sudah, kau tak perlu susah payah, kau tak akan menang. Biar aku yang menyerahkan diriku. Jangan berbuat macam-macam." cegah Hila.
"Aku tak bisa! Karena kau dan aku telah memiliki ikatan!" bentak Gara.
"Lupakan saja. Mungkin, ini juga kali terakhir kita bertemu. Aku harus segera pulang." ucap Hila.
"HILA!" Gara kesal.
Salah satu dari pengawal itu pun mendekati mereka, "Nona Hila, tolong kerja samanya. Dan menurut lah pada kami. Kami tak akan melakukan kekerasan, jika Nona bersedia menurut. Kami mohon, kita pulang bersama saat ini juga! Jangan sampai ada lagi drama apapun."
"Baik, aku akan menyerahkan diriku! Aku sudah lelah bermain kejar-kejaran dengan kalian." Hila mengalah, tangannya masih terangkat, karena pistol yang menodong tepat kearahnya benar-benar nyata.
"HILA! PLEASE, DON'T GO! I'M HERE WITH YOU!" Gara membentak Hila yang berjalan mendekati pengawalnya.
(Hila, tolong, jangan pergi! Aku disini untukmu!)
"I'm so sorry, Sagara ..." Hila mulai mengingat nama laki-laki yang telah menidurinya itu.
"HILA!" Gara tak tega melihat Hila menyerah seperti itu dan tunduk dihadapan para pengawalnya.
Gara pun melalukan perlawanan, ia menendang kaki pengawal lain, ia berniat untuk memberontak mereka semua. Walau bagaimanapun, ia dan Hila kini sudah terikat. Gara terlihat melawan, Hila merasa tak tega melihat Gara melawan tiga orang berbadan tinggi dan besar. Karena Gara terus melawan, tiba-tiba ...
"DOOOOORRRRRRRR ...." satu tembakan dari pengawal yang bersama Hila, tepat mengenai betis Gara. Gara pun ambruk terjatuh, ia merasakan sakit.
Hila berteriak, "NO! GARAAAAAAA! What are u doing, ha? You harm yourself!"
(Tidak, Gara! Apa yang kamu lakukan, ha? Kamu mencelakai dirimu sendiri)
"Nona, ayo masuk!" paksa pengawal yang menembak Hila.
Gara, sungguh maafkan aku. Aku tak berdaya untuk menolong mu. Ini akan jadi penyesalanku seumur hidup, membiarkanmu dalam kesendirian. I'm so sorry, Sagara. Aku tak bisa melakukan apa-apa. Batin Hila.
Sagara merintih kesakitan, karena betisnya yang tertembak. Darah mengalir ke kakinya, namun ia masih sadar, bisa melihat Hila yang pergi meninggalkannya. Sakit, memang sakit. Saat tak ada perasaan pada gadis asing itu namun kini merasa seperti mereka memiliki sebuah hubungan.
Dua mobil itu pun berlalu meninggalkan Gara sendirian. Gara merintih kesakitan, namun sayangnya tempat ini masih sepi, Gara pun mulai kehilangan kesadarannya, karena darah terus mengalir keluar. Hingga semua gelap, ia tak bisa merasakan apapun, hanya satu nama yang ia ingat dikepalanya.
HILA ... SAHILA ...
*Bersambung*
Guys... jangan lupa klik vote ya.. berikan vote rekomendasi kalian utk cerita ini ❤💕
Oh ya, jgn lupa like komentar juga eheheh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Triya Ragel Olivia
ceritanya tu seperti sepasang kekasih yang dipisahkan karena salah satunya dijodohkan,😅😭
2021-09-23
0
Miya Wibowo
👍 👍 lanjut thoorr seruuu
2021-06-19
0
Ita Sinta
kasian cinta terlarang
2021-05-26
2