Eps 5

Juna yang kini sudah kembali sehabis berolahraga pagi, melihat adiknya yang sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya, Juna pun langsung menghampirinya.

"E, eh..., anak pinter pagi-pagi udah rajin. Katanya mau bangun siang?" ejek Juna sambil memberikan bungkusan berisi bubur ayam untuk adiknya.

"Enggak jadi bangun siangnya. Nanti tanaman layu semua enggak ada yang siram!" ucapnya ketus kepada Juna.

"Oh, begitu rupanya? He, he..." Juna sampai terkekeh melihat wajah Hana yang langsung cemberut.

Hana pun menyudahi menyiram tanamannya itu dan ikut masuk bersama Juna ke dalam rumah.

Di meja makan Hana yang sedang asyik mengaduk bubur yang sudah di lumuri sambal yang banyak, dan itu membuat Juna sempat meringis menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun dek, kamu enggak salah tuh sambel di tuang semua sampai merah gitu? nanti maag nya kambuh lagi!" protesnya sambil menunjuk ke arah mangkuk yang Hana aduk.

"Jangan kuatir kak, lagian tadi aku udah sarapan roti sama susu kok," jawabnya sambil memelas.

"Iya...iya... terserah kamu aja deh."

"Nah, gitu dong."

"Dasar!"

"kak," panggil Hana.

"Apa?" sahut Juna sambil menenggak botol air mineralnya.

"Tau gak?, tadi malam Bos kakak yang galak itu nelpon aku. Apa kakak yang udah kasih nomor aku ke dia?" tanyanya menyelidik.

"Iya, dia minta nomor kamu supaya gampang di hubungi katanya. Yaudah, kakak mau mandi dulu udah gerah nih." ucapnya sambil berlalu meninggalkan Hana menuju kamarnya.

Hana yang melihat punggung kakaknya sudah menjauh, hanya bisa menghela nafas. Bisa-bisanya dia memberikan nomor telepon tanpa memberitahu dirinya.

Tak terasa kini sudah pukul 4 sore. Hana yang saat ini sedang mengeringkan rambutnya terhenti karena mendengar suara ketukan pintu dari arah ruang tamu. Ia pun segera berjalan untuk membuka pintu. Dan saat pintu sudah terbuka, Hana di kejutkan dengan sosok pria yang saat ini terlihat sangat tampan dengan setelan jas nevi. Siapa lagi kalau bukan tuan Reihan yang terhormat. Semua wanita pasti akan terpesona melihat ketampanannya. Tak terkecuali Hana yang saat ini memandanginya membuatnya tak berkedip sama sekali. Namun secepat kilat Hana pun tersadar dari lamunannya.

"Tuan Reihan, kau sudah datang?"

"Aku kan sudah memberitahumu akan datang sore ini."

"Kalau begitu tuan tunggu dulu sebentar. Aku akan bersiap-siap", pinta Hana.

"Tidak perlu. Kau ikut aku saja." jawab Reihan sambil menarik tangan Hana dan membawanya ikut bersamanya.

Supir pun segera membukakan pintu mobil. Reihan membawa Hana masuk ke dalam mobil sambil menggandeng tangan Hana dan ini yang kedua kalinya seperti waktu malam itu, saat Hana di antar pulang oleh Reihan.

Hana yang melihat perlakuan lembut dari Reihan, hatinya merasa berbunga-bunga. Meskipun sifatnya yang kadang pemaksa dan suka seenaknya.

Kini mobil sudah melaju dengan kecepatan sedang ke arah kota yang sedikit ramai di sore hari dengan banyaknya pesepeda yang melintas.

Selama di dalam mobil, mereka hanya saling diam tidak ada percakapan di antara keduanya. Untuk menghilangkan rasa canggung, Hana memilih memainkan ponselnya. Namun tiba-tiba ada pesan masuk dan Hana segera membukanya.

💌 "Hallo Hana cantik, lagi apa? kebetulan Mas Diky baru nyampe nih dari luar kota, bawain oleh-oleh buat kamu lho... Tadi pas ke rumah kamu, Juna bilang kamu lagi keluar,"

Hana yang memang tidak berniat membalas pesan masuk itu, hanya membacanya saja. Tapi tiba-tiba Hana merasakan hembusan nafas di sebelahnya, dan itu membuatnya menolah ke samping.

Dan benar saja. Reihan yang menatap tajam Hana, dengan cepat mengambil ponsel yang Hana pegang lalu membaca isi pesannya. Reihan mengepalkan tangannya, seakan ingin sekali memukul pria yang sudah berani menggoda wanitanya itu.

Reihan menyuruh supirnya untuk menepikan mobilnya dan supir pun segera keluar.

"Siapa dia. Cepat katakan! apa dia kekasihmu? jawab!" tanya Reihan sambil menarik pinggang Hana sehingga tidak ada jarak di antara mereka.

Ah, ya ampun. Kenapa dengannya? kenapa tiba-tiba dia berubah menjadi kasar seperti ini? batin Hana.

Hana yang kaget dan tidak percaya melihat kemarahan Reihan karena membaca pesan dari seorang pria. Di tambah lagi pertanyaan yang Reihan ajukan membuat Hana hanya bisa menelan Salivanya.

"Bu-bukan Tuan. Dia hanya tetangga di dekat rumah ku saja." jawab Hana jujur

"Benarkah?" tanyanya lagi pada Hana.

"Ya benar." jawabnya sambil mengangguk.

"Baiklah, ingat baik-baik. Jangan coba-coba dekat dengan pria lain, karena kau hanya milikku." ucapnya tegas seperti perintah yang harus di patuhi.

Reihan yang saat ini masih memeluk pinggang Hana erat, menatap kedua bola mata Hana. Lalu turun ke hidung mancungnya. Dan kini tatapannya terhenti pada bibir ranum Hana yang sangat menggoda, dan itu membuatnya ingin sekali merasakan manis dan lembutnya bibir itu.

Reihan menyentuh dagu Hana dengan kedua jarinya. Mendekatkan wajahnya perlahan, dan "cup." ci*man itu berhasil mendarat ke bibirnya. Hana membulatkan matanya kaget, sehingga Reihan melepaskan ciumannya sesaat, namun melihat Hana yang tak diam saja, membuat Reihan kembali mendaratkan bibirnya lagi.

Reihan menyesap bibir Hana, mel*mat nya dengan lembut merasai bibirnya yang manis. Memang saat Reihan menc**mnya, Hana belum membalas karena Reihan yakin ini adalah yang pertama untuk Hana, begitu pun juga dirinya.

❤️

❤️

❤️

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

wah..di bos nyosor sj

2024-03-25

1

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

aaaiiissshhhh bos main nyosor aja kaya angsa

2021-12-23

1

Har Tini

Har Tini

enak banget reyhan main sosor aja🔔😄

2021-08-31

3

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 18
20 Eps 19
21 Eps 20.
22 Eps 21
23 Eps 22
24 Eps 23
25 Eps 24.
26 Eps 25.
27 Eps 26.
28 Eps 27.
29 Eps 28.
30 Eps 29.
31 Eps 30.
32 Eps 31.
33 Eps 32.
34 Eps 33.
35 Eps 34.
36 Eps 35.
37 Eps 36.
38 Eps 37.
39 Eps 38.
40 Eps 39.
41 Eps 40.
42 Eps 41.
43 Eps 42.
44 Eps 43.
45 Eps 44.
46 Eps 45.
47 Eps 46.
48 Eps 47.
49 Eps 48.
50 Eps 49.
51 Eps 50.
52 Eps 51.
53 Eps 52.
54 Eps 53.
55 Eps 54
56 Eps 55
57 Eps 56.
58 Eps 57.
59 Eps 58.
60 Eps 59.
61 Eps 60.
62 Eps 61.
63 Eps 62.
64 Eps 63.
65 Eps 64.
66 Eps 65.
67 Eps 66.
68 Eps 67.
69 Eps 68.
70 Eps 69.
71 Eps 70.
72 Eps 71.
73 Eps 72.
74 Eps 73.
75 Eps 74.
76 Eps 75.
77 Eps 76.
78 Eps 77.
79 Eps 78.
80 Eps 79.
81 Eps 80.
82 Eps 81.
83 Eps 82.
84 Eps 83.
85 Eps 84.
86 Eps 85.
87 Eps 86.
88 Eps 87.
89 Eps 88.
90 Eps 89.
91 Eps 90.
92 Eps 91.
93 Eps 92.
94 Eps 93.
95 Eps 94.
96 Eps 95.
97 Eps 96.
98 Eps 97.
99 Eps 98.
100 Eps 99.
101 Eps 100.
102 Eps 101.
103 Eps 102.
104 Eps 103.
105 Eps 104.
106 Eps 105.
107 Kandang singa.
108 Dua janin
109 Tak Tik Tok.
110 Geng teletubbies.
111 Main gundu.
112 Jauh dari arab.
113 Awas kau Leo...
114 Calon menantu.
115 Mengutarakan perasaan.
116 Meragukan perasaannya.
117 Milikmu sudah tertidur.
118 Saya sedang banjir.
119 Sangat perhatian.
120 sarapan spesial.
121 Mengkhawatirkan istri.
122 Merasa bersalah.
123 Pulang.
124 Bekerja di kamar.
125 Kursi mulai bergoyang.
126 Kembali bekerja di kantor.
127 Ngidam aneh.
128 Sedot WC.
129 Hampir tertabrak.
130 Dari China atau dari planet.
131 Pengasuh Amora.
132 Tetangga baru seorang dokter.
133 Bertemu lagi.
134 Berkunjung di pagi hari.
135 Pria itu yang hampir menabrak kami.
136 Dinda.
137 Cemburu.
138 Wahana.
139 Tak akur.
140 Size XXXL.
141 Janji hanya dua hari.
142 Ciuman pertama.
143 Si tengil mulai cemburu.
144 Mengikutinya.
145 Di labrak.
146 Menolak berkencan.
147 Pamit pulang.
148 Malam panjang.
149 Memberinya pelajaran
150 Kembali marah.
151 Terus mengejarnya (Dinda vs Leo)
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 18
20
Eps 19
21
Eps 20.
22
Eps 21
23
Eps 22
24
Eps 23
25
Eps 24.
26
Eps 25.
27
Eps 26.
28
Eps 27.
29
Eps 28.
30
Eps 29.
31
Eps 30.
32
Eps 31.
33
Eps 32.
34
Eps 33.
35
Eps 34.
36
Eps 35.
37
Eps 36.
38
Eps 37.
39
Eps 38.
40
Eps 39.
41
Eps 40.
42
Eps 41.
43
Eps 42.
44
Eps 43.
45
Eps 44.
46
Eps 45.
47
Eps 46.
48
Eps 47.
49
Eps 48.
50
Eps 49.
51
Eps 50.
52
Eps 51.
53
Eps 52.
54
Eps 53.
55
Eps 54
56
Eps 55
57
Eps 56.
58
Eps 57.
59
Eps 58.
60
Eps 59.
61
Eps 60.
62
Eps 61.
63
Eps 62.
64
Eps 63.
65
Eps 64.
66
Eps 65.
67
Eps 66.
68
Eps 67.
69
Eps 68.
70
Eps 69.
71
Eps 70.
72
Eps 71.
73
Eps 72.
74
Eps 73.
75
Eps 74.
76
Eps 75.
77
Eps 76.
78
Eps 77.
79
Eps 78.
80
Eps 79.
81
Eps 80.
82
Eps 81.
83
Eps 82.
84
Eps 83.
85
Eps 84.
86
Eps 85.
87
Eps 86.
88
Eps 87.
89
Eps 88.
90
Eps 89.
91
Eps 90.
92
Eps 91.
93
Eps 92.
94
Eps 93.
95
Eps 94.
96
Eps 95.
97
Eps 96.
98
Eps 97.
99
Eps 98.
100
Eps 99.
101
Eps 100.
102
Eps 101.
103
Eps 102.
104
Eps 103.
105
Eps 104.
106
Eps 105.
107
Kandang singa.
108
Dua janin
109
Tak Tik Tok.
110
Geng teletubbies.
111
Main gundu.
112
Jauh dari arab.
113
Awas kau Leo...
114
Calon menantu.
115
Mengutarakan perasaan.
116
Meragukan perasaannya.
117
Milikmu sudah tertidur.
118
Saya sedang banjir.
119
Sangat perhatian.
120
sarapan spesial.
121
Mengkhawatirkan istri.
122
Merasa bersalah.
123
Pulang.
124
Bekerja di kamar.
125
Kursi mulai bergoyang.
126
Kembali bekerja di kantor.
127
Ngidam aneh.
128
Sedot WC.
129
Hampir tertabrak.
130
Dari China atau dari planet.
131
Pengasuh Amora.
132
Tetangga baru seorang dokter.
133
Bertemu lagi.
134
Berkunjung di pagi hari.
135
Pria itu yang hampir menabrak kami.
136
Dinda.
137
Cemburu.
138
Wahana.
139
Tak akur.
140
Size XXXL.
141
Janji hanya dua hari.
142
Ciuman pertama.
143
Si tengil mulai cemburu.
144
Mengikutinya.
145
Di labrak.
146
Menolak berkencan.
147
Pamit pulang.
148
Malam panjang.
149
Memberinya pelajaran
150
Kembali marah.
151
Terus mengejarnya (Dinda vs Leo)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!