Di mansion Reese, Arabella sedang menyiram tanaman di halaman belakang dan kedua pelayannya Layla dan Daisy mengikutinya dari belakang.
" Hari ini sangat indah, bukan begitu Daisy, Layla?" tanya Arabella terlihat senang
" Iya nona benar, ini hari yang indah " Daisy tersenyum
" Nona, biarkan saya saja yang melakukannya. Nona, duduk saja dan melihat. Ini bukan tugas nona " kata Layla menawarkan diri
" Tidak usah, hari ini kalian yang duduk saja dan minum teh saja. Aku ingin menikmati suasana sore ini " Arabella tersenyum senang sambil menyiram tanaman nya dengan gembira
" Mana bisa begitu nona " kat Daisy dan Layla ketakutan
" Sudah sudah. Kalian pergi saja ke dapur atau kerjakan tugas yang lain, aku ingin sendirian. Sebagai catatan, ini perintah !" seru Arabella memaksa
" Kalau begitu kalau ada apa apa nona muda bisa memanggil kami " kata Daisy
" Baik nona " Layla memberi hormat
Layla dan Daisy pun pergi meninggalkan Arabella yang sedang asyik melihat tanaman di kebun belakang rumahnya.
" Maafkan aku, dulu aku selalu menyakiti kalian. Padahal kalian begitu indah, aku akan memperlakukan kalian lebih baik lagi " Arabella berbicara pada salah satu bunga yang dilihatnya
" Selamat sore nona " kata Felix yang sudah ada di belakangnya.
" Selamat sore juga, Felix" Arabella tersenyum
(" Nona benar-benar berubah, dia terlihat lebih cantik kalau tersenyum ") batin Felix terpesona
" Ada apa Felix?" tanya Arabella sambil berdiri
" Nona, ada surat untuk nona dari Istana kekaisaran " kata Felix sambil menyerahkan amplop putih dan ada cap kerajaan disana.
" Surat dari istana? " Arabella kaget mendengar nya
(" Surat dari istana? siapa? mana mungkin si Eugene menyebalkan itu kan?") batin Arabella jengkel
" Ini dari siapa, Felix?" tanya Arabella penasaran
" Saya tidak tau nona, pengawal istana hanya bilang surat itu berasal dari istana kekaisaran Timur " jawab Felix menjelaskan
" istana kekaisaran Timur? " gumam Arabella
(" Yang tinggal disana itu kan adalah ibu suri dan yang mulia Raja ? berarti bukan dari putra mahkota ") batin Arabella berfikir
" Baiklah, terimakasih Felix. " kata Arabella
" No..nona.. jangan bilang begitu, ini sudah tugas saya " kata Felix gemetaran
" Kau bicara seolah aku akan menghukum mu saja. Hanya terimakasih saja, kau harus menerimanya " Arabella tersenyum sambil melihat surat itu.
(" Benar juga, di masa lalu aku selalu memperlakukan Felix dengan tidak baik, tapi dia selalu baik padaku. Aku harus perlahan-lahan untuk membuatnya tidak takut lagi padaku ") batin Arabella
" Nona.. " Felix terlihat takut
" Maafkan aku atas sikapku selama ini ya Felix, mulai sekarang aku akan bersikap lebih baik padamu " kata Arabella tulus
" kenapa nona mengatakan hal seperti itu? nona, jika saya ada kesalahan tolong ampuni saya " kata Felix
" Felix aku harap kau tidak takut padaku, aku benar-benar meminta maaf atas kesalahanku dulu. Aku serius " Arabella serius
" Nona.. apa nona sakit? " tanya Felix heran
" Haa.. iya aku pusing " Arabella memegang kepalanya dan menghela napas panjang
(" Aku pusing karena mu Felix !") batin Arabella kesal
Felix terlihat cemas pada Arabella.
" Kalau begitu saya akan panggilkan dokter Rox sekarang juga !" Felix terlihat panik
" Tidak perlu panggil dokter ! aku tidak pusing lagi, aku sebal padamu tahu !" Arabella cemberut pada Felix
" Nona.. " Felix melihat Arabella dengan tatapan sedih
" Pergilah ke pos mu !" seru Arabella
***
Malam itu, seluruh keluarga sedang makan malam di ruang makan seperti biasanya. Peter, Ethan dan Duke Reese terlihat bingung melihat sikap Arabella yang banyak berubah dalam sehari. Arabella terlihat melamun saat makan malam.
" Kakak, kau merasa ada yang aneh dengan adik bungsu kita itu?" tanya Peter pada Ethan
" Iya, dia kelihatan lebih dewasa. " jawab Ethan cuek
(" Apa yang terjadi pada Abel? aku dengar dia menangkap sindikat penjualan anak dengan rencananya sendiri. Terlebih lagi pengawal istana dan Felix mengatakan bahwa Abel sangat keren. Benarkah ini putri Abel ku yang manja ?" ) batin Duke Reese tak percaya
(" Yang terjadi di depanku ini tak bisa dipercaya, apa benar dia adikku yang ku kenal?") batin Ethan tak percaya
#FLASHBACK
Siang tadi diistana..
" Apa maksudmu keinginannya berubah? " tanya Eugene kaget mendengar dari Ethan bahwa keinginan Arabella berubah
" Ya, adik ku bilang kalau dia tidak ingin lagi jadi putri mahkota " jawab Ethan
" Haha.. jadi dia mau melupakan ku begitu saja?" tanya Eugene sambil tertawa
" Hari ini dia bertingkah aneh " kata Ethan
" Aneh ? maksud mu?" tanya Eugene penasaran
Tak lama kemudian seorang prajurit menghampiri mereka dan memberitahu pada Ethan kalau Arabella menangkap para penjahat penculikan anak yang sudah lama jadi buronan negeri Clarines.
" Apa? benarkah gadis kecil itu yang melakukannya?" tanya Eugene tak percaya
" benar Yang mulia putra mahkota, bahkan nona Arabella menyelamatkan salah satu anak yang ada disana dan membawanya pulang ke rumah " kata salah satu pengawal istana
(" benarkah Arabella melakukan itu?") batin Ethan tak percaya
" Gadis pemarah dan manja itu, apa benar dia sudah berubah seperti yang kau katakan Kapten Ethan? " tanya Eugene penasaran
" Sa..saya tidak yakin yang mulia " jawab Ethan ragu-ragu
(" apa benar gadis manja itu akan bertindak seperti ini? aku harus melihatnya sendiri ") batin Eugene penasaran
(" Aku tidak boleh membiarkan Yang mulia putra mahkota tertarik pada Arabella, berhubungan dengan keluarga kerajaan tidak akan membuat adikku bahagia nantinya. Sudah bagus kalau Arabella tidak ingin menjadi putri mahkota lagi.. ") batin Ethan
#END FLASHBACK
Ethan melihat adik bungsunya itu dengan serius.
" Hari ini kau sudah buat kekacauan apa di pasar kota ?" Ethan bertanya tiba-tiba
" Apa maksud kakak?" tanya Arabella polos
" Kenapa kau pergi kesana? kami tau kau tidak suka keramaian, terlebih lagi disana banyak pengemis, sebenarnya apa yang kau rencanakan?" tanya Ethan serius
" Aku tidak merencanakan apapun, kenapa kakak tiba-tiba bertanya seperti ini. Aku hanya ingin jalan-jalan kesana " Arabella menjawab tegas pertanyaan kakaknya
(" Apa tindakan ku ini terlalu menimbulkan kecurigaan?") batin Arabella mulai resah
" Kakakmu benar, kenapa kau tiba-tiba ingin jalan-jalan kesana?" tanya Duke Reese yang juga penasaran
" Apakah kau masih ada niatan untuk menjadi putri mahkota?" tanya Ethan kesal
" Aku sudah bilang tidak ! " seru Arabella tegas
" Terus kenapa kau lakukan ini? kau akan menarik perhatian putra mahkota?" tanya Ethan
" Kenapa suasananya jadi serius begini?" batin Peter heran
" Aku hanya ingin berjalan-jalan bukan untuk menarik perhatian putra mahkota, aku justru tidak ikut kakak dan ayah ke istana karena aku tidak mau bertemu dengan nya. Mana mungkin aku menarik perhatian nya " terang Arabella
(" Seperti nya kak Ethan dan ayah benar-benar marah padaku. Ya, aku tau mereka dulu menentang ku bersama Eugene. Kali ini aku akan mendengarkan kalian ") batin Arabella
" Kenapa kalian seperti menentang hubungan Abel dan putra mahkota? bukankah itu bagus kalau adik kita menjadi putri mahkota, nama keluarga kita akan semakin terkenal dan kekuatan keluarga kita juga akan semakin besar " terang Peter bijaksana
" Peter.. keluarga kerajaan tidak sesederhana yang kau bayangkan, memang ada baiknya menjadi putri mahkota, tapi ayah lebih suka kalau Arabella menjadi istri seorang duke biasa dari pada menjadi putri dan terkekang diistana " terang Duke Reese
" ayah, kakak jangan cemas. Aku sudah mengubur niat ku untuk menjadi putri mahkota, aku serius ayah, kakak. Aku hanya ingin menjadi Arabella, Abel saja bukan putri " kata Arabella serius
" kau serius dengan ucapanmu?" tanya Ethan
" Iya kak, dan aku juga tidak menyukai lagi putra mahkota. " jawab Arabella sambil tersenyum
" Kalau begitu kami akan merasa lega " kata Duke Reese
(" Sebenarnya aku memang tidak ingin menjadi putri mahkota, tapi aku juga harus mencegah Claire menjadi putri mahkota. Jika dia menjadi putri mahkota, maka Oscar akan naik dan menghancurkan keluargaku. Aku harus mencari bantuan dari orang kuat, dari pihak kerajaan untuk menghancurkan Claire dan Oscar lebih dulu ") batin Arabella yang penuh kebencian
Ayah dan kedua kakaknya kaget begitu mendengar bahwa Arabella menerima surat dari yang mulia raja Caesar ( ayah Eugene ) yang mengundang nya ke istana karena telah berjasa membantu menangkap sindikat penculikan anak terbesar di negara itu.
***
Di kamar Arabella, ia sedang bersiap-siap untuk pergi ke istana siang itu. Daisy dan Layla membantunya berdandan.
" Nona, kenapa anda tidak bersemangat begitu?" tanya Layla heran melihat wajah Arabella yang terlihat malas
" Aku tidak mau ke istana, aku malas sekali " jawab Arabella malas
" kenapa nona? bukankah akan ada putra mahkota disana?" tanya Daisy
" Aku sudah bilang kalau aku tidak menyukai putra mahkota lagi, tolong jangan membahasnya lagi. Aku akan bertemu pria yang lebih baik darinya " terang Arabella
" hehe.. nona ini benar-benar menggemaskan " kata Daisy sambil tersenyum
" Nona Abel sangat cantik sekali, pasti nantinya akan banyak cowok tampan diistana yang tertarik dengan nona abel " kata Layla memuji
(" Bisa jadi iya atau tidak, rumor tentang diriku yang sombong dan manja, aku belum bisa menyingkirkan nya. Oke mari mulai berperang diistana nanti, Claire, Oscar, Eugene ! ") batin Arabella semangat
Keluarga Reese datang ke istana dan disambut oleh orang-orang disana dengan hormat, tapi tetap saja ada beberapa orang yang tidak suka dengan Arabella dan masih membicarakan jelek tentangnya.
Beberapa gadis dari keluarga bangsawan mengejeknya di pesta, tapi Arabella diam saja dan mengabaikan mereka. Para gadis bangsawan itu keheranan, karena biasanya Arabella tidak diam saja kalau di ejek dan langsung marah-marah atau menangis.
" Tolong jangan diambil hati ucapan mereka, nona Arabella " kata Claire ramah
" Tentu saja, aku bukan orang yang akan mempersalahkan hal kecil seperti itu. " Arabella berusaha tersenyum
(" Dasar munafik, kau pikir aku tidak tau kalau kau dalang dibalik semuanya Claire. Pura-pura jadi sahabatku lalu menusukku, maaf saja dikehidupan kali ini kau tidak akan punya kesempatan ") batin Arabella merasa sebal
Eugene yang berada disisi raja ,melihat ke arah Arabella dan Claire. Claire tersenyum pada Eugene yang melihatnya, tapi Arabella malah mengabaikan nya dan terlihat sebal. Eugene keheranan dan akhirnya ia malah tersenyum sendiri.
" Kemana anak kecil yang dulu bilang ingin menikah denganku? benar saja, sikap nya sudah berubah ketika dewasa " gumam Eugene merasa kalah
" Apa yang kau katakan putra mahkota?" tanya Raja yang tak mendengar jelas gumam man Eugene
" Tidak apa-apa ayahanda " jawab Eugene sambil tersenyum
" Dari tadi kau terus melihat ke arah nona muda count Collete?" tanya Raja
" Ayahanda, aku bukan melihat nona Claire tapi aku melihat gadis yang di sebelahnya " jawab Eugene jujur
Raja melihat ke arah Arabella yang sedang mengobrol bersama kedua kakaknya dan Claire.
" Maksud mu gadis yang menjadi pemeran di pesta ini? nona muda keluarga duke reese?" tanya Raja
Eugene tersenyum menjawabnya.
" Apa kau menyukainya? aku bisa membuat dia menjadi pasanganmu, karena duke reese memiliki kekuatan besar untuk memajukan kerajaan kita. Ini suatu hal yang bagus " terang Raja
" Masih terlalu awal untuk hal ini ayahanda, tapi saran mu tidak buruk " kata Eugene sambil tersenyum
Eugene berjalan mendekati Arabella dan Claire, semua tamu memandang mereka.
(" Mau apa dia berjalan ke arah sini? pasti di mau mendekati Claire seperti di masa lalu ") batin Arabella
Arabella melangkah pergi sementara Claire seperti sangat senang melihat Eugene berjalan ke arahnya.
(" Putra mahkota pasti mau mengajakku berdansa, tadi saja dia tersenyum padaku, aku memang harus jadi ratu dimasa depan ") batin Claire senang
Di luar harapan Claire, Eugene berjalan melewati nya tanpa melihatnya sedikit pun. Claire kaget dan terkejut saat Eugene mendekati Arabella.
(" Mana mungkin? bukankah rumornya putra mahkota itu membenci Arabella? kenapa sekarang dia malah ..") batin Claire kesal
Arabella memberi hormat di hadapan Eugene dengan terpaksa meskipun ia tak suka.
(" Mau apa dia sebenarnya?") batin Arabella bingung
" Salam hormat saya kepada Putra mahkota Eugene, saya Arabella..." Arabella membungkuk memberi hormat dengan sopan
" Tidak usah begitu nona Arabella Naomi De Reese. Aku sudah tau namamu. Lama tidak bertemu ya ?" tanya Eugene ramah
" Anda sehat-sehat saja yang mulia putra mahkota?" tanya Arabella basa basi
(" Aura nya benar-benar berbeda sekarang, dulu dia hanya seorang kucing kecil kini dia sudah jadi seorang singa ") batin Eugene tertarik
" Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Kemana gadis kecil yang bilang ingin menikah denganku itu? " tanya Eugene menyindir
(" Sangat picik, ya Eugene ini memang dirimu yang sebelumnya. Aku tidak tahu kau memiliki sisi seperti ini, suka mengungkit masa lalu ") batin Arabella merasa sebal
" Itu hanya candaan saya waktu kecil, tolong maafkan sikap lancang saya yang mulia " jawab Arabella sopan
" Haha.. kau sangat lucu. " Eugene tertawa
(" sulit dipercaya, gadis kecil pemarah dan manja itu kini menjadi gadis yang tenang setelah 4 tahun tidak bertemu. Dia sudah berubah, ini semakin menarik ") batin Eugene
" Saya rasa tidak ada yang lucu hingga yang mulia harus tertawa seperti itu " kata Arabella menatap Eugene dengan tajam
" Apa aku punya salah padamu, nona Arabella?" tanya Eugene pada intinya
" Kenapa anda bertanya seperti itu yang mulia? kita bahkan baru bertemu " tanya Arabella heran
" Justru itu, karena kita baru bertemu. Kenapa kau bersikap seperti ini padaku? seolah kau tidak menyukaiku?" tanya Eugene heran
" anda terlalu berlebihan, mana mungkin saya tidak menyukai yang mulia. Mana berani saya bersikap tidak sopan pada yang mulia " jawab Arabella sambil memaksakan senyum
(" jelas sekali, tatapan nya itu ada kebencian terhadapku. Tapi, kenapa? bukankah dulu dia sangat menyukaiku?") batin Eugene tak mengerti
(" cepatlah pergi dari sini Eugene, aku kepanasan berada di dekatmu. ") Arabella sebal
(" Lucu sekali, ekpresi nya. Dia berkata seolah aku harus cepat pergi dari sini. ") batin Eugene senang
Eugene mengulurkan tangannya di depan Arabella dan mengajak nya berdansa di depan semua orang dan mendapatkan penghargaan dari kerajaan karena keberaniannya. Berkat itu Arabella menjadi pusat perhatian semua orang, dan dirumorkan bahwa ia akan menjadi putri mahkota selanjutnya.
3 hari setelah pesta itu, Arabella terlihat kesal karena ia di rumorkan seperti itu.
" Seharusnya yang di rumorkan itu adalah Claire, bukan aku. Apa ini akibatnya karena aku merubah alur ceritanya? Bagus sih kalau dia tidak jadi putri mahkota, tapi si Eugene itu kenapa dia bersikap baik seperti itu? bukankah dia selalu bersikap kasar padaku sebelumnya. ini tidak sesuai dengan masa lalu ???!!" Arabella merasa pusing dan bicara sendiri di kamarnya.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan dari jendelanya. Arabella membuka jendelanya dan kaget melihat orang itu.
" Kau ? "
" Hai, lama tidak bertemu " kata pria itu menyapa dengan ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
laki tampan...
2024-04-02
0
xia
visual nya bagus
2023-04-22
1
Ida Blado
sapa suruh kamu berbuat mencook ara,lain kali kalau berbuat sesuatu usahakan jgn sampai viral.
2022-03-28
0