Bab 3 Penghargaan untuk keberanian

Di mansion Reese, Arabella sedang menyiram tanaman di halaman belakang dan kedua pelayannya Layla dan Daisy mengikutinya dari belakang.

" Hari ini sangat indah, bukan begitu Daisy, Layla?" tanya Arabella terlihat senang

" Iya nona benar, ini hari yang indah " Daisy tersenyum

" Nona, biarkan saya saja yang melakukannya. Nona, duduk saja dan melihat. Ini bukan tugas nona " kata Layla menawarkan diri

" Tidak usah, hari ini kalian yang duduk saja dan minum teh saja. Aku ingin menikmati suasana sore ini " Arabella tersenyum senang sambil menyiram tanaman nya dengan gembira

" Mana bisa begitu nona " kat Daisy dan Layla ketakutan

" Sudah sudah. Kalian pergi saja ke dapur atau kerjakan tugas yang lain, aku ingin sendirian. Sebagai catatan, ini perintah !" seru Arabella memaksa

" Kalau begitu kalau ada apa apa nona muda bisa memanggil kami " kata Daisy

" Baik nona " Layla memberi hormat

Layla dan Daisy pun pergi meninggalkan Arabella yang sedang asyik melihat tanaman di kebun belakang rumahnya.

" Maafkan aku, dulu aku selalu menyakiti kalian. Padahal kalian begitu indah, aku akan memperlakukan kalian lebih baik lagi " Arabella berbicara pada salah satu bunga yang dilihatnya

" Selamat sore nona " kata Felix yang sudah ada di belakangnya.

" Selamat sore juga, Felix" Arabella tersenyum

(" Nona benar-benar berubah, dia terlihat lebih cantik kalau tersenyum ") batin Felix terpesona

" Ada apa Felix?" tanya Arabella sambil berdiri

" Nona, ada surat untuk nona dari Istana kekaisaran " kata Felix sambil menyerahkan amplop putih dan ada cap kerajaan disana.

" Surat dari istana? " Arabella kaget mendengar nya

(" Surat dari istana? siapa? mana mungkin si Eugene menyebalkan itu kan?") batin Arabella jengkel

" Ini dari siapa, Felix?" tanya Arabella penasaran

" Saya tidak tau nona, pengawal istana hanya bilang surat itu berasal dari istana kekaisaran Timur " jawab Felix menjelaskan

" istana kekaisaran Timur? " gumam Arabella

(" Yang tinggal disana itu kan adalah ibu suri dan yang mulia Raja ? berarti bukan dari putra mahkota ") batin Arabella berfikir

" Baiklah, terimakasih Felix. " kata Arabella

" No..nona.. jangan bilang begitu, ini sudah tugas saya " kata Felix gemetaran

" Kau bicara seolah aku akan menghukum mu saja. Hanya terimakasih saja, kau harus menerimanya " Arabella tersenyum sambil melihat surat itu.

(" Benar juga, di masa lalu aku selalu memperlakukan Felix dengan tidak baik, tapi dia selalu baik padaku. Aku harus perlahan-lahan untuk membuatnya tidak takut lagi padaku ") batin Arabella

" Nona.. " Felix terlihat takut

" Maafkan aku atas sikapku selama ini ya Felix, mulai sekarang aku akan bersikap lebih baik padamu " kata Arabella tulus

" kenapa nona mengatakan hal seperti itu? nona, jika saya ada kesalahan tolong ampuni saya " kata Felix

" Felix aku harap kau tidak takut padaku, aku benar-benar meminta maaf atas kesalahanku dulu. Aku serius " Arabella serius

" Nona.. apa nona sakit? " tanya Felix heran

" Haa.. iya aku pusing " Arabella memegang kepalanya dan menghela napas panjang

(" Aku pusing karena mu Felix !") batin Arabella kesal

Felix terlihat cemas pada Arabella.

" Kalau begitu saya akan panggilkan dokter Rox sekarang juga !" Felix terlihat panik

" Tidak perlu panggil dokter ! aku tidak pusing lagi, aku sebal padamu tahu !" Arabella cemberut pada Felix

" Nona.. " Felix melihat Arabella dengan tatapan sedih

" Pergilah ke pos mu !" seru Arabella

***

Malam itu, seluruh keluarga sedang makan malam di ruang makan seperti biasanya. Peter, Ethan dan Duke Reese terlihat bingung melihat sikap Arabella yang banyak berubah dalam sehari. Arabella terlihat melamun saat makan malam.

" Kakak, kau merasa ada yang aneh dengan adik bungsu kita itu?" tanya Peter pada Ethan

" Iya, dia kelihatan lebih dewasa. " jawab Ethan cuek

(" Apa yang terjadi pada Abel? aku dengar dia menangkap sindikat penjualan anak dengan rencananya sendiri. Terlebih lagi pengawal istana dan Felix mengatakan bahwa Abel sangat keren. Benarkah ini putri Abel ku yang manja ?" ) batin Duke Reese tak percaya

(" Yang terjadi di depanku ini tak bisa dipercaya, apa benar dia adikku yang ku kenal?") batin Ethan tak percaya

#FLASHBACK

Siang tadi diistana..

" Apa maksudmu keinginannya berubah? " tanya Eugene kaget mendengar dari Ethan bahwa keinginan Arabella berubah

" Ya, adik ku bilang kalau dia tidak ingin lagi jadi putri mahkota " jawab Ethan

" Haha.. jadi dia mau melupakan ku begitu saja?" tanya Eugene sambil tertawa

" Hari ini dia bertingkah aneh " kata Ethan

" Aneh ? maksud mu?" tanya Eugene penasaran

Tak lama kemudian seorang prajurit menghampiri mereka dan memberitahu pada Ethan kalau Arabella menangkap para penjahat penculikan anak yang sudah lama jadi buronan negeri Clarines.

" Apa? benarkah gadis kecil itu yang melakukannya?" tanya Eugene tak percaya

" benar Yang mulia putra mahkota, bahkan nona Arabella menyelamatkan salah satu anak yang ada disana dan membawanya pulang ke rumah " kata salah satu pengawal istana

(" benarkah Arabella melakukan itu?") batin Ethan tak percaya

" Gadis pemarah dan manja itu, apa benar dia sudah berubah seperti yang kau katakan Kapten Ethan? " tanya Eugene penasaran

" Sa..saya tidak yakin yang mulia " jawab Ethan ragu-ragu

(" apa benar gadis manja itu akan bertindak seperti ini? aku harus melihatnya sendiri ") batin Eugene penasaran

(" Aku tidak boleh membiarkan Yang mulia putra mahkota tertarik pada Arabella, berhubungan dengan keluarga kerajaan tidak akan membuat adikku bahagia nantinya. Sudah bagus kalau Arabella tidak ingin menjadi putri mahkota lagi.. ") batin Ethan

#END FLASHBACK

Ethan melihat adik bungsunya itu dengan serius.

" Hari ini kau sudah buat kekacauan apa di pasar kota ?" Ethan bertanya tiba-tiba

" Apa maksud kakak?" tanya Arabella polos

" Kenapa kau pergi kesana? kami tau kau tidak suka keramaian, terlebih lagi disana banyak pengemis, sebenarnya apa yang kau rencanakan?" tanya Ethan serius

" Aku tidak merencanakan apapun, kenapa kakak tiba-tiba bertanya seperti ini. Aku hanya ingin jalan-jalan kesana " Arabella menjawab tegas pertanyaan kakaknya

(" Apa tindakan ku ini terlalu menimbulkan kecurigaan?") batin Arabella mulai resah

" Kakakmu benar, kenapa kau tiba-tiba ingin jalan-jalan kesana?" tanya Duke Reese yang juga penasaran

" Apakah kau masih ada niatan untuk menjadi putri mahkota?" tanya Ethan kesal

" Aku sudah bilang tidak ! " seru Arabella tegas

" Terus kenapa kau lakukan ini? kau akan menarik perhatian putra mahkota?" tanya Ethan

" Kenapa suasananya jadi serius begini?" batin Peter heran

" Aku hanya ingin berjalan-jalan bukan untuk menarik perhatian putra mahkota, aku justru tidak ikut kakak dan ayah ke istana karena aku tidak mau bertemu dengan nya. Mana mungkin aku menarik perhatian nya " terang Arabella

(" Seperti nya kak Ethan dan ayah benar-benar marah padaku. Ya, aku tau mereka dulu menentang ku bersama Eugene. Kali ini aku akan mendengarkan kalian ") batin Arabella

" Kenapa kalian seperti menentang hubungan Abel dan putra mahkota? bukankah itu bagus kalau adik kita menjadi putri mahkota, nama keluarga kita akan semakin terkenal dan kekuatan keluarga kita juga akan semakin besar " terang Peter bijaksana

" Peter.. keluarga kerajaan tidak sesederhana yang kau bayangkan, memang ada baiknya menjadi putri mahkota, tapi ayah lebih suka kalau Arabella menjadi istri seorang duke biasa dari pada menjadi putri dan terkekang diistana " terang Duke Reese

" ayah, kakak jangan cemas. Aku sudah mengubur niat ku untuk menjadi putri mahkota, aku serius ayah, kakak. Aku hanya ingin menjadi Arabella, Abel saja bukan putri " kata Arabella serius

" kau serius dengan ucapanmu?" tanya Ethan

" Iya kak, dan aku juga tidak menyukai lagi putra mahkota. " jawab Arabella sambil tersenyum

" Kalau begitu kami akan merasa lega " kata Duke Reese

(" Sebenarnya aku memang tidak ingin menjadi putri mahkota, tapi aku juga harus mencegah Claire menjadi putri mahkota. Jika dia menjadi putri mahkota, maka Oscar akan naik dan menghancurkan keluargaku. Aku harus mencari bantuan dari orang kuat, dari pihak kerajaan untuk menghancurkan Claire dan Oscar lebih dulu ") batin Arabella yang penuh kebencian

Ayah dan kedua kakaknya kaget begitu mendengar bahwa Arabella menerima surat dari yang mulia raja Caesar ( ayah Eugene ) yang mengundang nya ke istana karena telah berjasa membantu menangkap sindikat penculikan anak terbesar di negara itu.

***

Di kamar Arabella, ia sedang bersiap-siap untuk pergi ke istana siang itu. Daisy dan Layla membantunya berdandan.

" Nona, kenapa anda tidak bersemangat begitu?" tanya Layla heran melihat wajah Arabella yang terlihat malas

" Aku tidak mau ke istana, aku malas sekali " jawab Arabella malas

" kenapa nona? bukankah akan ada putra mahkota disana?" tanya Daisy

" Aku sudah bilang kalau aku tidak menyukai putra mahkota lagi, tolong jangan membahasnya lagi. Aku akan bertemu pria yang lebih baik darinya " terang Arabella

" hehe.. nona ini benar-benar menggemaskan " kata Daisy sambil tersenyum

" Nona Abel sangat cantik sekali, pasti nantinya akan banyak cowok tampan diistana yang tertarik dengan nona abel " kata Layla memuji

(" Bisa jadi iya atau tidak, rumor tentang diriku yang sombong dan manja, aku belum bisa menyingkirkan nya. Oke mari mulai berperang diistana nanti, Claire, Oscar, Eugene ! ") batin Arabella semangat

Keluarga Reese datang ke istana dan disambut oleh orang-orang disana dengan hormat, tapi tetap saja ada beberapa orang yang tidak suka dengan Arabella dan masih membicarakan jelek tentangnya.

Beberapa gadis dari keluarga bangsawan mengejeknya di pesta, tapi Arabella diam saja dan mengabaikan mereka. Para gadis bangsawan itu keheranan, karena biasanya Arabella tidak diam saja kalau di ejek dan langsung marah-marah atau menangis.

" Tolong jangan diambil hati ucapan mereka, nona Arabella " kata Claire ramah

" Tentu saja, aku bukan orang yang akan mempersalahkan hal kecil seperti itu. " Arabella berusaha tersenyum

(" Dasar munafik, kau pikir aku tidak tau kalau kau dalang dibalik semuanya Claire. Pura-pura jadi sahabatku lalu menusukku, maaf saja dikehidupan kali ini kau tidak akan punya kesempatan ") batin Arabella merasa sebal

Eugene yang berada disisi raja ,melihat ke arah Arabella dan Claire. Claire tersenyum pada Eugene yang melihatnya, tapi Arabella malah mengabaikan nya dan terlihat sebal. Eugene keheranan dan akhirnya ia malah tersenyum sendiri.

" Kemana anak kecil yang dulu bilang ingin menikah denganku? benar saja, sikap nya sudah berubah ketika dewasa " gumam Eugene merasa kalah

" Apa yang kau katakan putra mahkota?" tanya Raja yang tak mendengar jelas gumam man Eugene

" Tidak apa-apa ayahanda " jawab Eugene sambil tersenyum

" Dari tadi kau terus melihat ke arah nona muda count Collete?" tanya Raja

" Ayahanda, aku bukan melihat nona Claire tapi aku melihat gadis yang di sebelahnya " jawab Eugene jujur

Raja melihat ke arah Arabella yang sedang mengobrol bersama kedua kakaknya dan Claire.

" Maksud mu gadis yang menjadi pemeran di pesta ini? nona muda keluarga duke reese?" tanya Raja

Eugene tersenyum menjawabnya.

" Apa kau menyukainya? aku bisa membuat dia menjadi pasanganmu, karena duke reese memiliki kekuatan besar untuk memajukan kerajaan kita. Ini suatu hal yang bagus " terang Raja

" Masih terlalu awal untuk hal ini ayahanda, tapi saran mu tidak buruk " kata Eugene sambil tersenyum

Eugene berjalan mendekati Arabella dan Claire, semua tamu memandang mereka.

(" Mau apa dia berjalan ke arah sini? pasti di mau mendekati Claire seperti di masa lalu ") batin Arabella

Arabella melangkah pergi sementara Claire seperti sangat senang melihat Eugene berjalan ke arahnya.

(" Putra mahkota pasti mau mengajakku berdansa, tadi saja dia tersenyum padaku, aku memang harus jadi ratu dimasa depan ") batin Claire senang

Di luar harapan Claire, Eugene berjalan melewati nya tanpa melihatnya sedikit pun. Claire kaget dan terkejut saat Eugene mendekati Arabella.

(" Mana mungkin? bukankah rumornya putra mahkota itu membenci Arabella? kenapa sekarang dia malah ..") batin Claire kesal

Arabella memberi hormat di hadapan Eugene dengan terpaksa meskipun ia tak suka.

(" Mau apa dia sebenarnya?") batin Arabella bingung

" Salam hormat saya kepada Putra mahkota Eugene, saya Arabella..." Arabella membungkuk memberi hormat dengan sopan

" Tidak usah begitu nona Arabella Naomi De Reese. Aku sudah tau namamu. Lama tidak bertemu ya ?" tanya Eugene ramah

" Anda sehat-sehat saja yang mulia putra mahkota?" tanya Arabella basa basi

(" Aura nya benar-benar berbeda sekarang, dulu dia hanya seorang kucing kecil kini dia sudah jadi seorang singa ") batin Eugene tertarik

" Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Kemana gadis kecil yang bilang ingin menikah denganku itu? " tanya Eugene menyindir

(" Sangat picik, ya Eugene ini memang dirimu yang sebelumnya. Aku tidak tahu kau memiliki sisi seperti ini, suka mengungkit masa lalu ") batin Arabella merasa sebal

" Itu hanya candaan saya waktu kecil, tolong maafkan sikap lancang saya yang mulia " jawab Arabella sopan

" Haha.. kau sangat lucu. " Eugene tertawa

(" sulit dipercaya, gadis kecil pemarah dan manja itu kini menjadi gadis yang tenang setelah 4 tahun tidak bertemu. Dia sudah berubah, ini semakin menarik ") batin Eugene

" Saya rasa tidak ada yang lucu hingga yang mulia harus tertawa seperti itu " kata Arabella menatap Eugene dengan tajam

" Apa aku punya salah padamu, nona Arabella?" tanya Eugene pada intinya

" Kenapa anda bertanya seperti itu yang mulia? kita bahkan baru bertemu " tanya Arabella heran

" Justru itu, karena kita baru bertemu. Kenapa kau bersikap seperti ini padaku? seolah kau tidak menyukaiku?" tanya Eugene heran

" anda terlalu berlebihan, mana mungkin saya tidak menyukai yang mulia. Mana berani saya bersikap tidak sopan pada yang mulia " jawab Arabella sambil memaksakan senyum

(" jelas sekali, tatapan nya itu ada kebencian terhadapku. Tapi, kenapa? bukankah dulu dia sangat menyukaiku?") batin Eugene tak mengerti

(" cepatlah pergi dari sini Eugene, aku kepanasan berada di dekatmu. ") Arabella sebal

(" Lucu sekali, ekpresi nya. Dia berkata seolah aku harus cepat pergi dari sini. ") batin Eugene senang

Eugene mengulurkan tangannya di depan Arabella dan mengajak nya berdansa di depan semua orang dan mendapatkan penghargaan dari kerajaan karena keberaniannya. Berkat itu Arabella menjadi pusat perhatian semua orang, dan dirumorkan bahwa ia akan menjadi putri mahkota selanjutnya.

3 hari setelah pesta itu, Arabella terlihat kesal karena ia di rumorkan seperti itu.

" Seharusnya yang di rumorkan itu adalah Claire, bukan aku. Apa ini akibatnya karena aku merubah alur ceritanya? Bagus sih kalau dia tidak jadi putri mahkota, tapi si Eugene itu kenapa dia bersikap baik seperti itu? bukankah dia selalu bersikap kasar padaku sebelumnya. ini tidak sesuai dengan masa lalu ???!!" Arabella merasa pusing dan bicara sendiri di kamarnya.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan dari jendelanya. Arabella membuka jendelanya dan kaget melihat orang itu.

" Kau ? "

" Hai, lama tidak bertemu " kata pria itu menyapa dengan ramah.

Terpopuler

Comments

ENDAH_SULIS

ENDAH_SULIS

laki tampan...

2024-04-02

0

xia

xia

visual nya bagus

2023-04-22

1

Ida Blado

Ida Blado

sapa suruh kamu berbuat mencook ara,lain kali kalau berbuat sesuatu usahakan jgn sampai viral.

2022-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pengkhianatan
2 Bab 2 Apa ini mimpi?
3 Bab 3 Penghargaan untuk keberanian
4 Bab 4 Princess Camille
5 Bab 5 Jadi lah temanku
6 Bab 6 Aiden Theodore Cassius
7 Bab 7 Menarik perhatian Putra Mahkota
8 Bab 8 Pria bertopeng
9 Bab 9 Guru besar pedang legendaris
10 Bab 10 Teman pertama Aiden
11 Bab 11 Tea Party
12 Bab 12 Menikmati Pemandangan
13 Bab 13 Kalung Kristal dan masa lalu
14 Bab 14 Rival
15 Bab 15 Kejutan di pesta part 1
16 Bab 16 Kejutan di pesta part 2
17 Bab 17 Jebakan !
18 Bab 18 Insiden
19 Bab 19 Cemburu
20 Bab 20 Evil Plan
21 Bab 21 Mimpi buruk Ratu
22 Bab 22 Iblis dari Vanders
23 Bab 23 Terbongkar
24 Bab 24 Cepatlah ingat aku
25 Bab 25 Negeri Vanders
26 Bab 26 Negosiasi dengan iblis
27 Bab 27 Menara Gionda
28 Bab 28 Who is Lucy?
29 Bab 29 Aku disini
30 Bab 30 Rindu
31 Bab 31 Ulang tahun Raja tiran
32 Bab 32 Maafkan aku
33 Bab 33 Pergi ke masa lalu
34 Bab 34 Kembali ke Clarines
35 Bab 35 Hari bebas di istana
36 Bab 36 Isi Hati
37 Bab 37 Arrabella yang populer
38 Bab 38 Rencana Claire
39 Bab 39 Krisis Kepercayaan
40 Bab 40 Penobatan Putri
41 Bab 41 Drama di pesta dansa
42 Bab 42 Perjodohan
43 Bab 43 Haters
44 Bab 44 Kegalauan hati
45 Bab 45 Mencari bukti
46 Bab 46 Dominic kembali ke Vanders
47 Bab 47 Aku Mencintaimu ( End Season 1 )
48 Bab 48 Perang Lokhan part 1 ( Season 2 )
49 Bab 49 Perang Lokhan part 2
50 Bab 50 Farewell Ashton
51 Bab 51 Cinta tulus
52 Bab 52 Find Aiden
53 Bab 53 Persetujuan
54 Bab 54 Tahta Clarines
55 Bab 55 Reason Oscar
56 Bab 56 Syarat mendapat Restu
57 Bab 57 Kematian misterius Canaria
58 Bab 58 Persiapan pertunangan
59 Bab 59 Pesta pertunangan
60 Bab 60 Racun
61 Bab 61 Layla Escape
62 Bab 62 Hurts
63 Bab 63 Claire dijebak?
64 Bab 64 Pengakuan !
65 Bab 65 Balasan dan hukuman
66 Bab 66 Ada yang jatuh cinta?
67 Bab 67 Punishment
68 Bab 68 Karma
69 Bab 69 Belum Move On
70 Bab 70 Mimpi Eugene
71 Bab 71 Cinta sepihak
72 Bab 72 Rahasia ratu terbongkar?
73 Bab 73 Canaria dan Freya
74 Bab 74 Kenangan
75 Bab 75 Akhir dari Ratu
76 Bab 76 Eksekusi mati
77 Bab 77 Penurunan Putra mahkota
78 Bab 78 Arrabella Kidnaps?
79 Bab 79 Pertarungan dua pangeran
80 Bab 80 Trauma
81 Bab 81 Kesalahan satu malam
82 Bab 82 Wedding Day
83 Bab 83 Megan, Pregnant?
84 Bab 84 Malam pertama
85 Bab 85 Agreement
86 Bab 86 Lamaran pertunangan
87 Bab 87 Berita Kematian
88 Bab 88 Kasih sayang ibu
89 Bab 89 Pernikahan Megan Dominic
90 Bab 90 Kesetiaan Felix
91 Bab 91 Masalah
92 Bab 92 Regret
93 Bab 93 Damai
94 Bab 94 Kebahagiaan pernikahan
95 Bab 95 Suka duka
96 Bab 96 Jangan katakan itu!
97 Bab 97 Kebenaran siapa Layla
98 Bab 98 Pengorbanan Eugene
99 Pengumuman
100 Bab 99 Tanggungjawab Ratu ( Season 3 )
101 Bab 100 Rumor dan Gosip
102 Bab 101 Berharap keajaiban
103 Bab 102 Sihir Hitam
104 Bab 103 Pesta Pernikahan Ethan dan Ariana
105 Bab 104 kembalinya Sang Saint
106 Bab 105 Kehancuran penyihir hitam
107 Bab 106 Kita Bersama
108 Bab 107 Aiden yang Protektif
109 Bab 108 Pesta Syukuran
110 Bab 109 Aiden cemburu
111 Bab 110. Raphael Game Over
112 Bab 111. Istriku ngidam
113 Bab 112 Dibalik pesta minum teh
114 Bab 113. Aimi Kecil
115 Bab 114. Dua kehidupan
116 Bab 115. Camille Peter Wedding
117 Bab 116. Happiness
118 Bab 117. Lahirnya Bulan dan Matahari
119 Bab 118. Cahaya Clariness
120 Bab 119 Pertemuan dengan dua saudara
121 Bab 120. Kebaikan Ratu
122 Bab 121. Princess Aneesa
123 Bab 122. Hukuman untuk Aneesa
124 Bab 123. Cursed
125 Bab 124. Meledak!
126 Bab 125. Perpisahan ( End )
127 Pemberitahuan tamat
128 Penting untuk pembaca novel ini !
129 Info penting pembaca setia
130 Sinopsis dan Cover, penting untuk Readers!
131 Penting, mohon bantuannya
132 Second life Liliana
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1 Pengkhianatan
2
Bab 2 Apa ini mimpi?
3
Bab 3 Penghargaan untuk keberanian
4
Bab 4 Princess Camille
5
Bab 5 Jadi lah temanku
6
Bab 6 Aiden Theodore Cassius
7
Bab 7 Menarik perhatian Putra Mahkota
8
Bab 8 Pria bertopeng
9
Bab 9 Guru besar pedang legendaris
10
Bab 10 Teman pertama Aiden
11
Bab 11 Tea Party
12
Bab 12 Menikmati Pemandangan
13
Bab 13 Kalung Kristal dan masa lalu
14
Bab 14 Rival
15
Bab 15 Kejutan di pesta part 1
16
Bab 16 Kejutan di pesta part 2
17
Bab 17 Jebakan !
18
Bab 18 Insiden
19
Bab 19 Cemburu
20
Bab 20 Evil Plan
21
Bab 21 Mimpi buruk Ratu
22
Bab 22 Iblis dari Vanders
23
Bab 23 Terbongkar
24
Bab 24 Cepatlah ingat aku
25
Bab 25 Negeri Vanders
26
Bab 26 Negosiasi dengan iblis
27
Bab 27 Menara Gionda
28
Bab 28 Who is Lucy?
29
Bab 29 Aku disini
30
Bab 30 Rindu
31
Bab 31 Ulang tahun Raja tiran
32
Bab 32 Maafkan aku
33
Bab 33 Pergi ke masa lalu
34
Bab 34 Kembali ke Clarines
35
Bab 35 Hari bebas di istana
36
Bab 36 Isi Hati
37
Bab 37 Arrabella yang populer
38
Bab 38 Rencana Claire
39
Bab 39 Krisis Kepercayaan
40
Bab 40 Penobatan Putri
41
Bab 41 Drama di pesta dansa
42
Bab 42 Perjodohan
43
Bab 43 Haters
44
Bab 44 Kegalauan hati
45
Bab 45 Mencari bukti
46
Bab 46 Dominic kembali ke Vanders
47
Bab 47 Aku Mencintaimu ( End Season 1 )
48
Bab 48 Perang Lokhan part 1 ( Season 2 )
49
Bab 49 Perang Lokhan part 2
50
Bab 50 Farewell Ashton
51
Bab 51 Cinta tulus
52
Bab 52 Find Aiden
53
Bab 53 Persetujuan
54
Bab 54 Tahta Clarines
55
Bab 55 Reason Oscar
56
Bab 56 Syarat mendapat Restu
57
Bab 57 Kematian misterius Canaria
58
Bab 58 Persiapan pertunangan
59
Bab 59 Pesta pertunangan
60
Bab 60 Racun
61
Bab 61 Layla Escape
62
Bab 62 Hurts
63
Bab 63 Claire dijebak?
64
Bab 64 Pengakuan !
65
Bab 65 Balasan dan hukuman
66
Bab 66 Ada yang jatuh cinta?
67
Bab 67 Punishment
68
Bab 68 Karma
69
Bab 69 Belum Move On
70
Bab 70 Mimpi Eugene
71
Bab 71 Cinta sepihak
72
Bab 72 Rahasia ratu terbongkar?
73
Bab 73 Canaria dan Freya
74
Bab 74 Kenangan
75
Bab 75 Akhir dari Ratu
76
Bab 76 Eksekusi mati
77
Bab 77 Penurunan Putra mahkota
78
Bab 78 Arrabella Kidnaps?
79
Bab 79 Pertarungan dua pangeran
80
Bab 80 Trauma
81
Bab 81 Kesalahan satu malam
82
Bab 82 Wedding Day
83
Bab 83 Megan, Pregnant?
84
Bab 84 Malam pertama
85
Bab 85 Agreement
86
Bab 86 Lamaran pertunangan
87
Bab 87 Berita Kematian
88
Bab 88 Kasih sayang ibu
89
Bab 89 Pernikahan Megan Dominic
90
Bab 90 Kesetiaan Felix
91
Bab 91 Masalah
92
Bab 92 Regret
93
Bab 93 Damai
94
Bab 94 Kebahagiaan pernikahan
95
Bab 95 Suka duka
96
Bab 96 Jangan katakan itu!
97
Bab 97 Kebenaran siapa Layla
98
Bab 98 Pengorbanan Eugene
99
Pengumuman
100
Bab 99 Tanggungjawab Ratu ( Season 3 )
101
Bab 100 Rumor dan Gosip
102
Bab 101 Berharap keajaiban
103
Bab 102 Sihir Hitam
104
Bab 103 Pesta Pernikahan Ethan dan Ariana
105
Bab 104 kembalinya Sang Saint
106
Bab 105 Kehancuran penyihir hitam
107
Bab 106 Kita Bersama
108
Bab 107 Aiden yang Protektif
109
Bab 108 Pesta Syukuran
110
Bab 109 Aiden cemburu
111
Bab 110. Raphael Game Over
112
Bab 111. Istriku ngidam
113
Bab 112 Dibalik pesta minum teh
114
Bab 113. Aimi Kecil
115
Bab 114. Dua kehidupan
116
Bab 115. Camille Peter Wedding
117
Bab 116. Happiness
118
Bab 117. Lahirnya Bulan dan Matahari
119
Bab 118. Cahaya Clariness
120
Bab 119 Pertemuan dengan dua saudara
121
Bab 120. Kebaikan Ratu
122
Bab 121. Princess Aneesa
123
Bab 122. Hukuman untuk Aneesa
124
Bab 123. Cursed
125
Bab 124. Meledak!
126
Bab 125. Perpisahan ( End )
127
Pemberitahuan tamat
128
Penting untuk pembaca novel ini !
129
Info penting pembaca setia
130
Sinopsis dan Cover, penting untuk Readers!
131
Penting, mohon bantuannya
132
Second life Liliana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!