Arrabella Twice Lives

Arrabella Twice Lives

Bab 1 Pengkhianatan

...ARRABELLA TWICE LIVES...

...BAB 1...

...PENGKHIANATAN...

Di sebuah kerajaan indah dan makmur bernama kerajaan Clariness, dengan rakyatnya yang damai dan hidup nyaman. Mereka memiliki seorang raja dan ratu yang bijaksana memimpin kerajaan itu.

Namun, suatu masalah besar terjadi saat sebuah keluarga berpangkat Duke, yang dituduh melakukan pemberontakan terhadap kerajaan di hukum mati. Hanya satu yang tersisa, putri bungsu keluarga tersebut dan seorang pelayan setianya yang melarikan diri sedang dalam pencarian semua pengawal istana dan menjadi buronan kerajaan tersebut.

***

Di sebuah lorong panjang dan gelap, seorang gadis berambut pirang dan seorang wanita yang lebih tua darinya ada disana. Mereka terlihat terburu-buru.

"Nona, nona harus cepat pergi dari sini ! saya mohon nona ! bertahanlah hidup!" seru Daisy sambil menangis dan memegang tangan gadis muda itu.

Mata gadis muda itu menatap Daisy, pelayan setianya dengan sedih dan mata nya yang berkaca-kaca.

"Daisy, kau juga harus ikut denganku! kita harus selamat bersama-sama!" seru Arrabella pada pelayannya itu dengan berderai air mata.

"Anda sudah menyelamatkan saya dengan bertahan hidup nona, tolong pergilah! sebelum pengawal kerajaan datang dan melihat kita !" seru Daisy sambil mendorong Arrabella ke dalam lubang kecil yang hanya cukup untuk merangkak saja.

"Daisy...kau.. " Arrabella tak mampu berkata-kata dan menangis, lalu ia akhirnya masuk ke dalam lubang itu dengan merangkak, ia masih melihat Daisy menatapnya sambil tersenyum dan menangis.

Daisy menutup lubang kecil itu dengan pagar besi. Daisy dan Arrabella panik mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat kea arah mereka. Suara langkah kaki yang bukan hanya satu orang saja.

"Nona.. pergilah! cepat!" ujar Daisy pada nona nya itu.

" Daisy.. maafkan aku.. maaf .." Arrabella menahan tangisnya, ia menggigit bibir bawahnya.

"Saya menyayangi nona .." Daisy tersenyum dan membelai wajah Arrabella dengan lembut. Mata Arrabella tercekat melihat kebaikan dan tatapan Daisy yang penuh kasih sayang juga ketulusan kepada Arrabella.

Benar saja, beberapa para pengawal kerajaan dengan senjata lengkap mendatangi Daisy. Dengan cepat Daisy mengalihkan perhatian mereka dengan berlari ke arah lain. Sedangkan Arrabella masih melihat Daisy dari celah kecil di lorong itu.

"Itu dia! itu pelayan nona muda keluarga Reese! tangkap dan seret dia !" seru kepala pengawal kepada para bawahannya.

Daisy ditangkap, lalu ia dipukuli oleh para pengawal itu.

"Nona Arrabella, atau harus saya sebut sebagai mantan putri mahkota? kami tau kau ada disini? kalau kau tidak mau keluar juga, aku tidak bisa menjamin keselamatan pelayan setia mu ini" kata sang kepala pengawal kerajaan sambil menodongkan pedangnya ke leher Daisy, pria itu mengancam Arrabella agar keluar dari persembunyian nya.

"Saya sudah bilang, nona tidak ada disini!" Daisy mencoba melindungi Arrabella yang sedang bersembunyi.

"Nona muda, saya serius!!" Kepala pengawal itu menusuk leher Daisy sedikit demi sedikit hingga lehernya mengeluarkan darah.

Arrabella menangis melihatnya, ia pun memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya.

"Nona, kenapa anda keluar?" tanya Daisy dengan penuh kesedihan di wajahnya.

"Aku akan ikut kalian, tapi tolong jangan sakiti dia. Biarkan dia hidup, berjanjilah padaku Sir Oscar " kata Arrabella tegas

"Baiklah, aku janji" jawab Sir Oscar ( kepala pengawal kerajaan )

Arrabella dan Daisy di arak keliling kota, masyarakat melihat mereka dengan tatapan tidak suka malah benci, dan mulai membicarakan tentang keluarga Arrabella dengan penuh kebencian.

"Tidak tahu malu ! cantik-cantik ternyata dia suka bermain sihir! "Seru seorang pria dengan ujaran kebencian pada Arrabella

"Untung saja dulu saat yang mulia Raja masih menjadi putra mahkota, dia tidak jadi dinikahkan dengan gadis seperti dia!" seru wanita yang lain dengan penuh kebencian

" Mati saja ! mati!" teriak orang-orang di tengah kota menyoraki kematian untuk gadis muda itu

Teriakan orang-orang itu dengan ujaran penuh kebencian, terdengar jelas oleh Arrabella.

Namun, seolah sudah kehilangan harapan ia hanya diam mematung dengan tatapan yang kosong dan menerima semua perlakuan masyarakat padanya. Walaupun tubuhnya penuh luka karena terkena batu lemparan dari orang-orang itu, tapi ia tetap diam dan mengabaikannya.

Tanpa diduga, Arrabella meminta janji nya kepada Sir oscar saat itu untuk membebaskan Daisy segera.

" Aku sudah bilang lepaskan dia " kata Arrabella

" Kau masih saja sombong, sama seperti ayahmu " Sir Oscar menatap tajam Arrabella lalu tanpa ampun dan tanpa perasaan ia menusukkan pedangnya ke perut Daisy.

JLEEB !

"Akhhh !" rintih Daisy kesakitan.

Mata Arrabella terbelalak lalu ia memeluk Daisy yang sudah berlumuran darah tergeletak di tanah.

" Daisy! Daisy! tidak !" teriak Arrabella histeris sambil memeluk Daisy yang tengah sekarat

" No..na.. sa..ya minta..maaf.." Napas Daisy tersengal-sengal.

" Aku yang minta maaf Daisy..aku yang salah..hiks " Arrabella menangis dan memeluk Daisy yang sudah menutup mata untuk selamanya, tubuhnya ikut dilumuri darah karena darah Daisy.

" Sudah sudah menangisinya, kita harus segera menghadap yang mulia raja !" seru Sir Oscar sambil tersenyum menang

" Kau keterlaluan ! kau biadab ! tidak cukup kau membunuh semua keluargaku ! " Mata Arrabella dipenuhi kemarahan.

Ia membawa pisau kecil dan hendak menusuk Sir Oscar dengan pisaunya itu, namun ia tak cukup kuat untuk melawan Sir Oscar.

***

Di istana Clarines, Arabella dalam posisi terikat dan menunduk di depan raja yang sedang duduk di singgasana nya. Pria yang disebut raja itu menghampiri Arabella dan mendekat padanya. Arrabella sama sekali tidak melihat ke arah Raja seolah mengabaikan nya.

" Kau akan terus seperti ini, Naomi?" tanya Eugene sedih

" ...." Arabella tetap diam dan menatap kosong dan pasrah

(" Inikah orang yang aku cintai itu ? seperti ini kah dia?") batin Arabella sedih

" Naomi !" seru Eugene yang ingin dijawab pertanyaan nya

" Jangan panggil namaku seperti itu, Yang MULIA " kata Arabella dingin

" katakan apa keinginan terakhir mu?" tanya Eugene tegas

" Haa.. hahaha.. " Arabella tertawa seolah ia tidak waras

Eugene kaget melihat Arabella tertawa seperti itu.

" Kau masih bisa tertawa? Naomi ?" tanya Eugene

" Bagaimana bisa aku tidak tertawa Yang mulia? melihat tingkahku yang bodoh dimasa lalu yang selalu mempercayai cinta dan persahabatan kita " Arabella tersenyum sinis, meskipun air mata mengalir dari mata biru nya itu.

" Naomi .. aku tidak tahu harus berkata apa. Aku sudah lakukan segala cara untuk menyelamatkan mu dan keluargamu, kau pikir tidak aku lakukan?" kata Eugene sedih

" Kenapa kau harus menjelaskan nya padaku? kenapa kau harus sedih? semuanya kau lakukan untuk permaisuri tercintamu itu !" Arabella berbicara dengan suara ketus

" Percuma saja aku bicara lembut padamu sekarang, tadinya aku ingin memberikanmu keinginan terakhir " kata Eugene

" Pada akhirnya kau tidak mempercayai ku, bagus sekali Yang Mulia Raja " Arabella sudah pasrah

" Jadi kau ingin benar-benar ingin MATI?" tanya Eugene sambil memegang tangan Arabella dengan wajah sedih

" Jangan tunjukkan wajah itu padaku ! karena siapa aku mati, bukankah kau sudah tau?" tanya Arabella yang merasa muak

Eugene terdiam dan tak mampu bicara lagi, ia melepaskan kedua tangannya. Ia membalikkan badannya dan menangis, tanpa Arabella ketahui.

" Baik, apa keinginan terakhir mu?" tanya Eugene tegas

" Aku ingin mati ditangan mu Yang mulia " jawab Arabella tegas

" Aku.." Eugene kaget mendengar permintaan itu dari Arabella.

" Itu keinginan terakhir ku? Apa kau tidak akan mengabulkan nya ? " tanya Arabella sedih

" Kenapa kau ingin mati ditangan ku?" tanya Eugene dengan nada suaranya yang rendah

" Aku tidak mau mati ditangan orang lain. " jawab Arabella sedih

" Aku tidak bisa !" Eugene menolak permintaan Arabella dengan tegas

Arabella terlihat kecewa dengan penolakan Eugene, lalu ia pun mengganti permintaan nya agar Eugene menguburkan ayah dan kedua kakaknya dengan layak di pemakaman keluarga duke dengan kehormatan. Eugene menyetujui permintaan Arrabella.

Sehari sebelum eksekusinya, Arabella duduk di penjara dan tenggelam dalam lamunannya, ia melihat bulan bersinar dari balik penjara.

" Setidaknya aku bisa melihat bulan dari sini untuk terakhir kalinya. " gumam Arabella

Ayah, kak Ethan, kak Peter, Felix, Daisy, Layla, apa kalian baik-baik saja? aku akan menyusul kalian besok. Maafkan aku, karena kebodohan ku, kalian harus mengalami semua ini. Karena kebodohan ku, mencintai Eugene, kalian jadi seperti ini.. dia mengambil semuanya dariku tanpa sisa.. padahal kalian selalu mengingatkanku setiap saat, bahwa tidak baik berhubungan dengan keluarga kerajaan. Kalian benar, apa ini sudah terlambat?

Arabella menangis sambil memegang kalung kristal yang ada di lehernya. Hatinya sedih sekali, seakan sudah ada banyak pedang yang menusuk dirinya sebelum ia dieksekusi.

Ia teringat saat kedua kakaknya mati untuk menyelamatkannya. Wanita itu merasakan seperti ada lubang besar di dalam hatinya yang tidak bisa diobati.

***

2 hari sebelumnya..

" Peter, bawa Abel pergi dari sini !" seru Ethan panik

" Tapi bagaimana dengan kakak dan ayah ? " tanya Peter

" Aku tidak mau, aku mau pergi bersama kalian !" seru Arabella membantah

" Apapun yang terjadi kalian jangan menengok ke depan, tetap berlari sampai aman. Peter, jagalah adik kita baik-baik " Ethan tersenyum dan memeluk kedua adiknya itu.

Masyarakat dan para pengawal kerajaan menyerang mansion mereka dan dalam pertempuran berdarah itu, ayah Arabella, yaitu Duke Herald De Reese dan Ethan De Reese mati pertama kali.

Peter dan Arabella melarikan diri, bersama dengan Daisy dan Layla kedua pelayan Arabella. Namun, di depan lorong Peter dan Layla terkena panah dan meninggal.

" Kakak ! Layla ! huhuhu.. " Arabella menangis melihat Peter dan Layla terluka di depannya

" Abel kau harus hidup .. pergilah cepat ! Daisy pergi !" Peter menghembuskan napas terakhir nya.

Arabella semakin sakit hati mengingat kedua kakak nya, ayahnya dan 2 pelayan setianya meninggal secara tragis di depannya.

***

Hari eksekusi pun tiba, Arabella diseret oleh pengawal kerajaan dengan kasar. Ia dibawa ke tengah kota dan akan dihukum pancung.

" tidak cukup melihatku mati, Eugene, Claire, kalian masih ingin mempermalukan ku. Bagus sekali " batin Arabella sakit hati

Semua masyarakat menunjuk-nunjuk gadis malang yang diseret ke tengah kota itu dengan penuh kebencian.

Terlihat Raja Eugene dan Ratu Claire yang sedang duduk di singgasana mereka untuk menyaksikan eksekusi Arabella, orang terakhir dari keluarga pemberontak kerajaan.

" Yang mulia, bukankah ini pertunjukan yang bagus. Kita tak boleh melewatkannya, bukan?" tanya Claire sambil tersenyum senang

Eugene tak menanggapi Claire dan dimatanya terlihat ada kesedihan.

" Kau sendiri yang akan membunuhnya yang mulia, kau tidak seharusnya sedih. " Claire tersenyum sinis " Bagaimana pun juga pengkhianatan pada kerajaan adalah sebuah dosa besar, dia pantas mendapatkan nya " kata Claire merasa puas

Eugene membalikkan badannya seolah tak ingin melihat Arabella. Dari kejauhan Arabella melihat Eugene, ia tersenyum dan tertawa sendiri.

" inikah akhir nya? inikah balasannya karena aku mencintaimu dengan tulus, Eugene.. jika ada kehidupan selanjutnya untukku, aku tidak akan pernah mencintaimu. Tidak akan! " batin Arabella penuh kepedihan

Pancungan sudah siap dan tinggal diturunkan, namun Sang Ratu Claire menghentikan nya.

" Tunggu ! biarkan aku bicara sebentar dengan tahanan ini !" seru Claire

Claire berjalan dengan angkuh mendekati Arabella yang nyawanya sudah diujung tanduk.

" Bagaimana rasanya? semua milikmu diambil, semua yang kau sayangi sudah tidak ada lagi?" suara Claire berbisik di telinga Arabella

"Aku akan menunggumu di NERAKA, " Arabella menatap Claire dengan penuh kebencian

"Haha... PECUNDANG!! " Claire tersenyum sinis mengejek Arabella, mantan sahabatnya dan sekaligus mantan saingannya menjadi putri mahkota dulu.

" Aku harap kau bahagia dengan apa yang kau miliki sekarang, yang mulia RATU. " Arabella tersenyum tegar meski matanya menangis

Hujan tiba-tiba datang dengan derasnya, Arabella menangis ditengah hujan. Semua rakyat menyaksikan kematiannya dan terlihat senang dengan kematiannya.

" Mungkin ini balasan tuhan kepadaku. Aku terlalu sombong dimasa lalu, aku selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala hal. Sehingga aku buta, aku tidak melihat bahwa di hidupku sampai sekarang aku dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangiku. Ayah, kedua kakakku, Daisy, Layla, hanya mereka yang tulus padaku. Bodohnya aku, aku baru menyadari hal ini ketika saat saat terakhir ku. Seandainya aku menyadari nya lebih awal aku akan memperlakukan kalian dengan baik, aku akan patuh dan mendengar kan semua nasihat kalian. Tapi, semuanya sudah terlambat. Eugene dan Claire, jika ada kesempatan kedua. Aku ingin balas dendam pada kalian ! aku akan menjaga orang-orang yang menyayangiku, dan aku tidak akan jatuh cinta dengan mudah. Inikah yang kau inginkan Eugene, Claire, Sir Oscar? Apa kalian bahagia melihatku mati? Tuhan, aku harap ini hanya mimpi.. "

Arrabella menangis dan tersenyum, kepalanya sudah terpenggal dan ia sudah tiada. Diam-diam Eugene menangis melihat Arrabella yang sudah tak bernyawa. Suara hujan yang deras mengiringi kematian Arrabella.

Di tengah kerumunan rakyat yang menyaksikan eksekusi itu terlihat seorang pria misterius dengan mengenakan pakaian hitam-hitam dan tudung hitam, ia berduka dan menangis melihat kematian Arrabella.

" Arabella.. maafkan aku.. " suara pria itu parau dan ia menangis di tengah hujan.

Terpopuler

Comments

SalsaDCArmy

SalsaDCArmy

bagus ceritanya.. mampir juga di ceritaku yaa kak

Two Worlds

2022-12-11

0

👑Lian Siyue👑

👑Lian Siyue👑

baru mendarat nih gak apalah ya telat juga thor😂😂

2022-12-03

2

Ivon Pramesti Syahnanda

Ivon Pramesti Syahnanda

great

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pengkhianatan
2 Bab 2 Apa ini mimpi?
3 Bab 3 Penghargaan untuk keberanian
4 Bab 4 Princess Camille
5 Bab 5 Jadi lah temanku
6 Bab 6 Aiden Theodore Cassius
7 Bab 7 Menarik perhatian Putra Mahkota
8 Bab 8 Pria bertopeng
9 Bab 9 Guru besar pedang legendaris
10 Bab 10 Teman pertama Aiden
11 Bab 11 Tea Party
12 Bab 12 Menikmati Pemandangan
13 Bab 13 Kalung Kristal dan masa lalu
14 Bab 14 Rival
15 Bab 15 Kejutan di pesta part 1
16 Bab 16 Kejutan di pesta part 2
17 Bab 17 Jebakan !
18 Bab 18 Insiden
19 Bab 19 Cemburu
20 Bab 20 Evil Plan
21 Bab 21 Mimpi buruk Ratu
22 Bab 22 Iblis dari Vanders
23 Bab 23 Terbongkar
24 Bab 24 Cepatlah ingat aku
25 Bab 25 Negeri Vanders
26 Bab 26 Negosiasi dengan iblis
27 Bab 27 Menara Gionda
28 Bab 28 Who is Lucy?
29 Bab 29 Aku disini
30 Bab 30 Rindu
31 Bab 31 Ulang tahun Raja tiran
32 Bab 32 Maafkan aku
33 Bab 33 Pergi ke masa lalu
34 Bab 34 Kembali ke Clarines
35 Bab 35 Hari bebas di istana
36 Bab 36 Isi Hati
37 Bab 37 Arrabella yang populer
38 Bab 38 Rencana Claire
39 Bab 39 Krisis Kepercayaan
40 Bab 40 Penobatan Putri
41 Bab 41 Drama di pesta dansa
42 Bab 42 Perjodohan
43 Bab 43 Haters
44 Bab 44 Kegalauan hati
45 Bab 45 Mencari bukti
46 Bab 46 Dominic kembali ke Vanders
47 Bab 47 Aku Mencintaimu ( End Season 1 )
48 Bab 48 Perang Lokhan part 1 ( Season 2 )
49 Bab 49 Perang Lokhan part 2
50 Bab 50 Farewell Ashton
51 Bab 51 Cinta tulus
52 Bab 52 Find Aiden
53 Bab 53 Persetujuan
54 Bab 54 Tahta Clarines
55 Bab 55 Reason Oscar
56 Bab 56 Syarat mendapat Restu
57 Bab 57 Kematian misterius Canaria
58 Bab 58 Persiapan pertunangan
59 Bab 59 Pesta pertunangan
60 Bab 60 Racun
61 Bab 61 Layla Escape
62 Bab 62 Hurts
63 Bab 63 Claire dijebak?
64 Bab 64 Pengakuan !
65 Bab 65 Balasan dan hukuman
66 Bab 66 Ada yang jatuh cinta?
67 Bab 67 Punishment
68 Bab 68 Karma
69 Bab 69 Belum Move On
70 Bab 70 Mimpi Eugene
71 Bab 71 Cinta sepihak
72 Bab 72 Rahasia ratu terbongkar?
73 Bab 73 Canaria dan Freya
74 Bab 74 Kenangan
75 Bab 75 Akhir dari Ratu
76 Bab 76 Eksekusi mati
77 Bab 77 Penurunan Putra mahkota
78 Bab 78 Arrabella Kidnaps?
79 Bab 79 Pertarungan dua pangeran
80 Bab 80 Trauma
81 Bab 81 Kesalahan satu malam
82 Bab 82 Wedding Day
83 Bab 83 Megan, Pregnant?
84 Bab 84 Malam pertama
85 Bab 85 Agreement
86 Bab 86 Lamaran pertunangan
87 Bab 87 Berita Kematian
88 Bab 88 Kasih sayang ibu
89 Bab 89 Pernikahan Megan Dominic
90 Bab 90 Kesetiaan Felix
91 Bab 91 Masalah
92 Bab 92 Regret
93 Bab 93 Damai
94 Bab 94 Kebahagiaan pernikahan
95 Bab 95 Suka duka
96 Bab 96 Jangan katakan itu!
97 Bab 97 Kebenaran siapa Layla
98 Bab 98 Pengorbanan Eugene
99 Pengumuman
100 Bab 99 Tanggungjawab Ratu ( Season 3 )
101 Bab 100 Rumor dan Gosip
102 Bab 101 Berharap keajaiban
103 Bab 102 Sihir Hitam
104 Bab 103 Pesta Pernikahan Ethan dan Ariana
105 Bab 104 kembalinya Sang Saint
106 Bab 105 Kehancuran penyihir hitam
107 Bab 106 Kita Bersama
108 Bab 107 Aiden yang Protektif
109 Bab 108 Pesta Syukuran
110 Bab 109 Aiden cemburu
111 Bab 110. Raphael Game Over
112 Bab 111. Istriku ngidam
113 Bab 112 Dibalik pesta minum teh
114 Bab 113. Aimi Kecil
115 Bab 114. Dua kehidupan
116 Bab 115. Camille Peter Wedding
117 Bab 116. Happiness
118 Bab 117. Lahirnya Bulan dan Matahari
119 Bab 118. Cahaya Clariness
120 Bab 119 Pertemuan dengan dua saudara
121 Bab 120. Kebaikan Ratu
122 Bab 121. Princess Aneesa
123 Bab 122. Hukuman untuk Aneesa
124 Bab 123. Cursed
125 Bab 124. Meledak!
126 Bab 125. Perpisahan ( End )
127 Pemberitahuan tamat
128 Penting untuk pembaca novel ini !
129 Info penting pembaca setia
130 Sinopsis dan Cover, penting untuk Readers!
131 Penting, mohon bantuannya
132 Second life Liliana
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1 Pengkhianatan
2
Bab 2 Apa ini mimpi?
3
Bab 3 Penghargaan untuk keberanian
4
Bab 4 Princess Camille
5
Bab 5 Jadi lah temanku
6
Bab 6 Aiden Theodore Cassius
7
Bab 7 Menarik perhatian Putra Mahkota
8
Bab 8 Pria bertopeng
9
Bab 9 Guru besar pedang legendaris
10
Bab 10 Teman pertama Aiden
11
Bab 11 Tea Party
12
Bab 12 Menikmati Pemandangan
13
Bab 13 Kalung Kristal dan masa lalu
14
Bab 14 Rival
15
Bab 15 Kejutan di pesta part 1
16
Bab 16 Kejutan di pesta part 2
17
Bab 17 Jebakan !
18
Bab 18 Insiden
19
Bab 19 Cemburu
20
Bab 20 Evil Plan
21
Bab 21 Mimpi buruk Ratu
22
Bab 22 Iblis dari Vanders
23
Bab 23 Terbongkar
24
Bab 24 Cepatlah ingat aku
25
Bab 25 Negeri Vanders
26
Bab 26 Negosiasi dengan iblis
27
Bab 27 Menara Gionda
28
Bab 28 Who is Lucy?
29
Bab 29 Aku disini
30
Bab 30 Rindu
31
Bab 31 Ulang tahun Raja tiran
32
Bab 32 Maafkan aku
33
Bab 33 Pergi ke masa lalu
34
Bab 34 Kembali ke Clarines
35
Bab 35 Hari bebas di istana
36
Bab 36 Isi Hati
37
Bab 37 Arrabella yang populer
38
Bab 38 Rencana Claire
39
Bab 39 Krisis Kepercayaan
40
Bab 40 Penobatan Putri
41
Bab 41 Drama di pesta dansa
42
Bab 42 Perjodohan
43
Bab 43 Haters
44
Bab 44 Kegalauan hati
45
Bab 45 Mencari bukti
46
Bab 46 Dominic kembali ke Vanders
47
Bab 47 Aku Mencintaimu ( End Season 1 )
48
Bab 48 Perang Lokhan part 1 ( Season 2 )
49
Bab 49 Perang Lokhan part 2
50
Bab 50 Farewell Ashton
51
Bab 51 Cinta tulus
52
Bab 52 Find Aiden
53
Bab 53 Persetujuan
54
Bab 54 Tahta Clarines
55
Bab 55 Reason Oscar
56
Bab 56 Syarat mendapat Restu
57
Bab 57 Kematian misterius Canaria
58
Bab 58 Persiapan pertunangan
59
Bab 59 Pesta pertunangan
60
Bab 60 Racun
61
Bab 61 Layla Escape
62
Bab 62 Hurts
63
Bab 63 Claire dijebak?
64
Bab 64 Pengakuan !
65
Bab 65 Balasan dan hukuman
66
Bab 66 Ada yang jatuh cinta?
67
Bab 67 Punishment
68
Bab 68 Karma
69
Bab 69 Belum Move On
70
Bab 70 Mimpi Eugene
71
Bab 71 Cinta sepihak
72
Bab 72 Rahasia ratu terbongkar?
73
Bab 73 Canaria dan Freya
74
Bab 74 Kenangan
75
Bab 75 Akhir dari Ratu
76
Bab 76 Eksekusi mati
77
Bab 77 Penurunan Putra mahkota
78
Bab 78 Arrabella Kidnaps?
79
Bab 79 Pertarungan dua pangeran
80
Bab 80 Trauma
81
Bab 81 Kesalahan satu malam
82
Bab 82 Wedding Day
83
Bab 83 Megan, Pregnant?
84
Bab 84 Malam pertama
85
Bab 85 Agreement
86
Bab 86 Lamaran pertunangan
87
Bab 87 Berita Kematian
88
Bab 88 Kasih sayang ibu
89
Bab 89 Pernikahan Megan Dominic
90
Bab 90 Kesetiaan Felix
91
Bab 91 Masalah
92
Bab 92 Regret
93
Bab 93 Damai
94
Bab 94 Kebahagiaan pernikahan
95
Bab 95 Suka duka
96
Bab 96 Jangan katakan itu!
97
Bab 97 Kebenaran siapa Layla
98
Bab 98 Pengorbanan Eugene
99
Pengumuman
100
Bab 99 Tanggungjawab Ratu ( Season 3 )
101
Bab 100 Rumor dan Gosip
102
Bab 101 Berharap keajaiban
103
Bab 102 Sihir Hitam
104
Bab 103 Pesta Pernikahan Ethan dan Ariana
105
Bab 104 kembalinya Sang Saint
106
Bab 105 Kehancuran penyihir hitam
107
Bab 106 Kita Bersama
108
Bab 107 Aiden yang Protektif
109
Bab 108 Pesta Syukuran
110
Bab 109 Aiden cemburu
111
Bab 110. Raphael Game Over
112
Bab 111. Istriku ngidam
113
Bab 112 Dibalik pesta minum teh
114
Bab 113. Aimi Kecil
115
Bab 114. Dua kehidupan
116
Bab 115. Camille Peter Wedding
117
Bab 116. Happiness
118
Bab 117. Lahirnya Bulan dan Matahari
119
Bab 118. Cahaya Clariness
120
Bab 119 Pertemuan dengan dua saudara
121
Bab 120. Kebaikan Ratu
122
Bab 121. Princess Aneesa
123
Bab 122. Hukuman untuk Aneesa
124
Bab 123. Cursed
125
Bab 124. Meledak!
126
Bab 125. Perpisahan ( End )
127
Pemberitahuan tamat
128
Penting untuk pembaca novel ini !
129
Info penting pembaca setia
130
Sinopsis dan Cover, penting untuk Readers!
131
Penting, mohon bantuannya
132
Second life Liliana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!