Keesokan paginya
Pagi ini Kara bangun lebih awal dari biasanya. Dia bangun pukul 04.00. Selepas dia bangun dia langsung bergegas membereskan buku-bukunya dan juga pakaian yang dia kenakan. Setelah selesai berberes, dia langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa saat kemudian, dia mengenakan pakaian sekolahnya. Dia juga mengenakan sedikit riasan diwajahnya berupa pelembap bibir dan wajah. Meskipun sudah cantik dari sononya.
Setelah itu, dia langsung menuju meja makan tidak lupa membawa tas ransel warna hitam kesukaannya.
Setelah sarapan, dia dan juga kakaknya langsung menuju mobil untuk segera berangkat.
"Hati-hati dijalan Tuan, Nona" ucap pelayan.
" Iya pak!" Sahut Kara dengan senyum sumringahnya. Namun, David hanya menganggukkan kepalanya.
"Ehemm.. David berdehem melihat tingkah laku adiknya.
"Apaan sih kak!" *Sa*hut Kara dengan senyum manisnya.
"Gak apa-apa. Kakak seneng melihat kamu bahagia" ucapnya sembari memeluk adiknya.
Tak terasa mobil telah menyusuri jalanan ibukota dengan kecepatan sedang.
Kara bersekolah di sekolah terkenal di tanah air. Meskipun dia anak orang kaya, tetapi dia pintar tidak bermalas-malasan. Dia juga dermawan. Setiap hari minggu, mereka akan membagi sembako kepada orang-orang yang tidak berkecukupan.
Disekolah
"Kak, Kara duluan, yah?" Sahutnya berpamitan dengan sang kakak.
"Iya. Kamu yang rajin ya belajarnya. Jangan bandel. Ingat pesan kakak, ok?" sahut David sembari mencium kening adiknya.
"Siap, bos" sahut Kara. Yang langsung mencium pipi kakaknya. David hanya tersenyum.
"Dahhh.. kakak! Hati-hati dijalan! ucapnya tersenyum sembari melambaikan tangannya.
Setelah mobil yang ditumpangi kakaknya melaju meninggalkan sekolahan, dia langsung bergegas masuk keruangan kelas.
Baru beberapa langkah dia berjalan, langkahnya terhenti karna teriakan sahabatnya.
"Kaaraaa... Kara sayang!" Teriak sahabatnya.
"Airi..." Sahutnya merasa senang.
Iya, ini gue Airi. Ini beneran lo kan beb? Gue gak mimpi kan?" *T*eriaknya sambil menepuk-nepuk pipinya.
" Iya. Ini gue Kara. Gue kangen banget sama lo Ri" sahutnya sambil memeluk sahabatnya.
" Gue juga" ucapnya membalas pelukan hangat Kara.
"Oh ya, Dimas sama Rani dimana?" Tanya Kara.
"Mungkin belum datang beb!" Sahut Airi singkat.
"Yaudah kita masuk yuk!" ajak Kara.
"Ayuk. Temen-temen yang lain juga udah pada kangen sama lo. Kita semua juga ikutan sedih, atas kepergian paman dan bibi. Yang tabah ya sayang. Gue bakalan selalu jagain lo" Sahut Airi berusaha menenangkan nya.
"Makasih beb!" *U*capnya sambil tersenyum tipis.
Mereka memasuki ruangan kelas. Dia langsung terbelalak melihat Rani sahabatnya dan juga Reyhan sang kekasih duduk bersampingan. Reyhan yang kaget melihat kehadiran Kara langsung menghampirinya. Sebelumnya Kara tidak memberitahu Reyhan bahwa dia akan ke sekolah hari ini.
"Selamat pagi sayang! Maaf ya, kmaren aku gak bisa datang soalnya aku ada urusan penting sayang." Sembari memegang tangan Kara. "Oh ya, kamu baik-baik aja kan? Kamu harus sabar ya, sayang? Aku bakalan jagain kamu kok" ucap Reyhan sambil tersenyum.
" Aku baik-baik aja kok" Sahutnya datar.
Entah mengapa perasaannya tiba-tiba berkecamuk melihat Reyhan dan Rani bersama. Harusnya dia senang melihat kekasihnya kembali, tetapi pikirannya malah diselimuti dengan berbagai macam hal.
"Apakah mereka berkencan? Akh.. gak mungkin Rani kan sahabat gue. Gak mungkin dia hianatin gue. Mungkin cuma pikiran gue doang kali" batinnya.
Rani datang menghampirinya.
"Selamat datang kembali sahabatku. Oh ya, gue juga bakalan jadi orang pertama yang ngelindungin lo. Oh ya, Maafin gue ya beb... gue gak bisa datang ngeliat Paman dan bibi sewaktu kejadian itu. Karna gue ada urusan mendadak sama keluarga gue. Maaf ya, say? gue juga merasa kehilangan kok." *U*capnya lirih.
"Iya gapapa kok. Makasih ya" ucapnya tersenyum
"Ehh... sayangku. Elo udah balik? Gue kangen banget sama lo tau..." ucap Dimas yang baru saja tiba. Dan langsung memeluk Kara.
"Gue baik-baik aja kok Dim" Sahutnya tersenyum. Dimas adalah sahabat Kara juga. Dia baik, tetapi lebih berpenampilan layaknya perempuan😂 alias bencong guys.
Teman-teman yang lain juga merasa senang atas kehadiran Kara. Mereka senang Kara tidak lagi terpuruk dan bersedih.
Waktu terus berlalu. Hingga menunjukkan waktu pulang sekolah. Ting tong.. Ting tong.. suara bel berbunyi. Semua murid langsung bergegas keluar gerbang.
Di gerbang sekolah
"Ehh.. kita reunian dulu ya! Udah lama juga kan gak ngumpul bareng.." ucap Airi.
"Bener banget tuh. Pokoknya kita harus ngumpul sampe ambyar" sahut Dimas.
Kara serta Reyhan pun mengiyakan. Terkecuali Rani. Dia beralasan punya urusan mendadak dan dia harus hadir disana.
Yang lainnya hanya bisa pasrah. Mereka juga tidak bisa memaksakan kehendak mereka sendiri.
Neon Caffe
Setelah tiba disana, mereka langsung memesan makanan yang diinginkan sesuai selera masing-masing. Sesekali mereka bercengkrama dan tertawa bersama.
Ditengah-tengah canda tawa mereka, suara ponsel Reyhan berbunyi (Kring.. kring.. kring..) yang membuat semuanya berhenti tertawa.
Dia permisi keluar untuk mengangkat ponselnya.
"Gue keluar dulu ya? Kalian lanjutin aja dulu" ucapnya.
"Telepon dari siapa sayang? Kenapa harus keluar? Kan hanya ada kita-kita doang disini" tanya Kara penasaran.
"Mamaku sayang" jawabnya datar.
"Ohw" sahut yang lainnya.
Entah mengapa Kara semakin penasaran.
Biasanya Reyhan akan menerima panggilan dari siapapun dihadapannya. Tak terkecuali ibu Reyhan sekalipun. "Kok aneh ya. Kenapa aku merasa Reyhan tiba-tiba berubah ya? Apa jangan-jangan....? Akh udahlah! Itu gak mungkin. Mungkin karna keberadaan Dimas dan Airi disini kali.. makanya dia segan" batinnya.
Setelah Reyhan selesai mengangkat telepon yang katanya dari ibunya, ia kembali menghampiri kekasih dan teman-temannya.
"Sorry banget ya guys.. gue harus pulang ada urusan mendadak. ucapnya kepada temannya. "Kamu gak papa kan sayang pulang sama mereka, soalnya ini penting banget sayang" ucapnya kepada sang kekasih.
"Iya gapapa kok" sahutnya merasa kecewa.
Reyhan mencium rambut Kara dan langsung berlalu pergi.
"Bahkan dia gak nawarin buat nganterin aku pulang" batinnya.
Dimas dan Airi saling bertukar pandang melihat kekecewaan yang tersirat diwajah sahabatnya. Mereka pun berusaha menghiburnya.
"Ehh... udah dong Ra. Kan ada kita sayang!" *S*ahut Dimas.
" Iya sayang. Pokoknya kita harus senang-senang. Gak boleh ada yang sedih" Sahut Airi lagi.
Kara pun tersenyum melihat kedua sahabatnya itu. Merekalah yang selalu ada dikala dia merasa terpuruk. Susah senang mereka selalu ada. Berbeda dengan Rani yang selalu sibuk dengan urusannya. Begitupun dengan kekasihnya, yang akhir-akhir ini juga ikutan sibuk.
Kara langsung memeluk kedua sahabatnya itu dan berkata..
"Yaudah... Pokoknya hari ini kita harus happy.. lupain semua masalah yang ada" ucapnya.
"Nah gitu dong" ucap kedua sahabatnya serempak.
Mereka pun tertawa dengan bahagianya. Melupakan segala hal yang membuat mereka penat dan sedih. Kedua sahabatnya berusaha untuk menghiburnya, dan ia juga tidak mau tenggelam dalam segala keterpurukannya dan membebani semua orang terdekatnya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Tum Morang
reyhan sama rani pasti penjahat nya ne... yakin 1000% dah.... 😂😂😂😂😂😂
sok detektif aku nya ya...
2021-05-14
4
Edah Khudaedah
rani sama reyhan kykny ada maen d belakang,,,
2021-05-04
2
Pita🌙
kyanya reyhan yang nyebabin meninggalnya orang tua kara.
kyanya rayhan ama rany juga ada hubungan spesial kya nasi goreng iya ngga gaes:")
2021-04-18
1