Bab 3: Aku harus kuat

Di rumah keluarga Sebastian

Seminggu telah berlalu. Namun, Kara masih juga belum pernah keluar kamar sama sekali. Sang kakak juga merasa sangat khawatir, tidak luput juga para pelayan dirumahnya. Dalam seminggu ini, dia tidak ingin makan dari tangan pelayannya. Dia akan makan sesekali jika sang kakak membujuknya, itupun hanya secuil. Tentu saja dia tidak berselera. Dia hanya menangis dan menangis sambil memeluk foto kedua orang tuanya, dan sesekali diciumnya foto itu. Dia kembali teringat dengan semua kenangan indah yang selama ini ia dapatkan dari keluarga tercintanya. Yang memang sudah hancur begitu saja.

Tok..tok..tok! suara pintu diketuk.

Kara hanya menoleh sebentar. Tidak menghiraukan sang kakak yang menghampirinya dengan membawa nampan berisi makanan ditangannya.

David meletakkan nampan yang dibawanya keatas meja disamping Kara. Dan duduk disisi ranjang.

Lalu dia memegang tangan sang adik dan berkata..

"Adikku tersayang.. kamu makan ya biar kakak suapin" bujuknya.

Namun hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh adiknya.

David tak menyerah. Ia kembali melanjutkan ucapannya.

"Nanti kalau adik kesayangannya kakak sakit... Kakak harus gimana?! Kakak bakalan sedih dan mama papa yang di surga juga bakalan sedih sayang" ucapnya mencoba mencurahkan kasih sayang kedua orang tuanya melalui dirinya.

Walaupun itu hanya suatu kemustahilan baginya.

Kara menatap wajah sendu kakaknya dengan mata sembabnya. Tiba-tiba dia sadar bahwa dia telah menyusahkan kakaknya selama ini. Dia pun mulai membuka mulutnya.

"Kak.. Maafin Kara ya? U, udah nyusahin kakak terus" ucapnya lirih.

David pun langsung memeluk adiknya dan mencium rambut indah adiknya.

"Nggak kok sayang! Mana mungkin adik kakak yang gemesin ini ngerepotin kakak. Kakak sayang sama kamu. Apapun bakalan kakak lakuin buat kamu, meskipun harus mengorbankan hidup kakak." Ucapnya sambil tersenyum tipis.

"Makasih ya kak. Kara juga sayang sama kakak" ucapnya sembari membalas pelukan hangat kakaknya.

"Yaudah kamu makan ya, biar makin chubby, hehe.." ucapnya terkekeh berusaha menghibur adiknya.

Kara pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Beberapa saat kemudian

Kring..kring.. kring (suara dering ponsel David berbunyi).

Dia mengambil benda pipih tersebut dari saku celananya dan segera mengangkatnya.

"Ada apa? Baiklah!" ucapnya singkat dan mematikan ponselnya.

"Siapa kak?" Tanya Kara penasaran.

"Asisten kakak. Dia mengingatkan kakak kalau ada meeting penting hari ini. Kakak hampir aja lupa!" Balasnya sambil membelai lembut rambut Kara.

"Itu pasti gara-gara Kara kan kak.. yang selalu nyusahin kakak? Kara minta maaf ya, kak? Kakak harus standby disamping Kara terus walaupun banyak kerjaan dikantor" ucapnya lirih.

David langsung mencubit pipi adiknya pelan dan..

"Ini bukan karna adik kesayangannya kakak. Tapi karna kakak memang ingin dirumah sayang. Jadi kamu gak nyusahin kakak kok. Udah jangan sedih lagi, nanti kakak juga jadi gak semangat kerjanya. Kalau kamu tersenyum.. kakak juga tambah semangat kerjanya." Balasnya.

Kara hanya menganggukkan kepalanya. Dia tau bahwa kakaknya hanya berusaha menghiburnya agar tidak merasa bersalah.

Yaudah kakak berangkat ya, sayang? Kamu harus istirahat yang banyak." Sahutnya lagi.

"Enggak akh.. Nanti Kara gendutan"

"Yah.. gapapa dong! Mau kamu gendut, mau kamu kurus, mau kamu keriput tinggal tulang doang sekalipun.. kamu itu tetap adik kesayangan kakak" ucapnya terkekeh.

"Akhh.. Kakakkkkk...." teriaknya sembari melempar bantal kearah kakaknya yang sudah keluar dari pintu.

"Hahahaha"... David masih terkekeh.

Dia bahagia melihat adiknya sudah tersenyum. Dan ia mengusili adiknya seperti sedia kala.

Dia telah masuk kedalam mobil kesayangannya menuju kantor untuk menghadiri rapat yang akan dihadiri oleh para pemegang saham.

Sementara itu...

Kara masih berada didalam kamarnya. Dan dia mulai menyadari bahwa sudah seminggu belakangan ini, dia belum keluar kamar. Dia ingin berkeliling dirumahnya untuk menghilangkan kesedihan hatinya. Dia juga tidak mau selalu merepotkan para pelayan, tak terkecuali sang kakak.

Dia telah memutuskan untuk bangkit kembali. Tidak akan terpuruknya selamanya. Meskipun dia masih shock, tapi tetap harus melanjutkan hidupnya. Mengingat kembali pesan kedua orang tuanya kepadanya dan kakaknya...

"Kelak kalian harus saling menjaga dan melindungi satu sama lain dimasa depan. Jika suatu hari nanti papa dan mama gak ada lagi. Karena kita gak bisa terus bersama. Dan memastikan apa yang akan terjadi selanjutnya." Itulah pesan orang tuanya kepada mereka.

"Ya, aku harus kuat dan semangat menjalani kehidupan ku. Demi kakak.. agar mama papa juga ikut bahagia" batinnya.

Dia pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah beberapa saat, dia keluar dari kamar mandi dan memilih pakaian yang akan dikenakannya. Matanya tertuju pada baju polos rumahan yang selutut berwarna merah maroon, namun nampak imut dipakainya.

Dia menggerai rambut panjangnya yang indah.

Waktu telah menunjukkan pukul 3 sore.

Dia keluar hendak berkeliling. Namun, dia terhenti kala itu para pelayan menatapnya dengan wajah bahagia. Mereka bahagia nonanya sudah keluar kamar dan tidak mengurung diri lagi.

"Ada apa bi?" tanyanya dengan senyum manisnya.

"Nggak apa-apa non. Kami bahagia melihat non tersenyum" ucap bik Marni.

"Kalau ada apa-apa langsung panggil aja ya non.. kita mau lanjut kerja dulu. Sebentar lagi tuan muda akan kembali" ucap bik Sumi.

"Iya bi" sahutnya.

Kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju taman belakang sembari melihat-lihat tanaman bunga kesayangan mamanya. Mamanya adalah seorang pecinta bunga. Jika mereka mengunjungi suatu tempat maka harus membeli Tabanan khas daerah tersebut. Dan mamanya juga kerap menanam tanaman langka.

Dia kembali teringat mamanya dan tak terasa dia menitikkan air matanya. Selepas itu, dia kembali menuju kearah gubuk kecil yang dihuni oleh seekor anjing berwarna putih menggemaskan yang sudah mulai tumbuh besar. Anjing tersebut mereka beli dari negara A ketika mereka liburan disana. Dan anjing tersebut merupakan kesayangan papanya. Waktu itu Tuan Rayn ngotot ingin membelinya dan memberinya nama "Taozy".

Dia teringat papanya melihat Taozy yang tengah duduk menggemaskan dan kembali terisak sambil mengelus-elus puncak kepala Taozy.

"Mama.. papa.. Kara janji untuk selalu jagain kakak, tanaman kesayangan mama, dan juga Taozy. Kara juga janji gak bakalan sedih lagi, gak akan cengeng lagi dan jadi anak yang berhasil seperti keinginan mama papa" ucapnya lagi.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. David telah pulang dari kantor dan langsung disambut oleh para pelayan.

"Selamat datang kembali tuan muda" ucap pak Leo. Pak Leo merupakan kepala pelayan keluarga Sebastian. Dia sangat setia dan juga menyayangi David dan Kara. Pria paruh baya tersebut memiliki seorang putri berusia 17 tahun. Dan istrinya telah lama meninggal.

Dan dibalas anggukan oleh David.

"Oh ya.. Apa Kara masih dikamar?" Tanyanya sembari melepaskan jasnya.

"Nona ada di taman belakang Tuan. Apa perlu saya panggilkan tuan?" Sahut Pak Leo sopan.

"Nggak usah. Biar saya yang kesana. Kalian siapkan saja makan malamnya. Kebetulan saya sangat lapar pak!" Sahutnya lagi dan berlalu pergi menuju taman belakang.

Baik Tuan " Pak Leo"

TBC

Terpopuler

Comments

Edah Khudaedah

Edah Khudaedah

lanjut baca ,,,,

2021-05-04

1

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍

2021-04-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kehilangan part1
2 Bab 2: Kehilangan part2
3 Bab 3: Aku harus kuat
4 Bab 4: Kakak ku yang terbaik
5 Bab 5: Kembali ke sekolah
6 Bab 6: Sahabat terbaik ku
7 Bab 7: Berharap
8 Bab 8: Panti Asuhan
9 Bab 9: Acara Kelulusan
10 Bab 10: Pertunangan yang gagal part 1
11 Bab 11: Pertunangan yang gagal part 2
12 Bab 12: Pertemuan Pertama
13 Bab 13: Terimakasih Tuan!
14 Bab 14: Aku merindukanmu ibu!
15 Bab 15: Memulai kehidupan baru
16 Bab 16: Bekerjasama
17 Bab 17: Acara penyambutan 1
18 Bab 18: Acara penyambutan 2
19 Bab 19: Mulai hidup mandiri
20 Bab 20: Mendapatkan pekerjaan
21 Bab 21: Hari yang sial
22 Bab 22: Berganti profesi
23 Bab 23: Menandatangani kontrak 1
24 Bab 24: Menandatangani kontrak 2
25 Bab 25: Warna-warni kehidupan
26 Bab 26: Pertemuan kedua
27 Bab 27: Pelukan hangat
28 Bab 28: Aku ingin selalu menatapmu!
29 Bab 29: Apakah aku menyukainya?
30 Bab 30: First Kissing!
31 Bab 31: Deungmyeong Beach
32 Bab 32: Terimakasih Kelinci Kecil
33 Bab 33: Orang spesial di hatiku!
34 Bab 34: Jadilah kekasih ku!
35 Bab 35: Tunggulah Aku!
36 Bab 36: Semoga Kita Segera Bertemu Kembali!
37 Bab 37: Aku akan membuat mu hancur!
38 Bab 38: Visual
39 Bab 39: Demi ibu!
40 Bab 40: Lelaki masa depan?
41 Bab 41: Aku sangat mencintaimu, Tuan Jojo!
42 Bab 42: Ingin melenyapkan kekasihku?
43 Bab 43: Aku tidak akan meninggalkan mu!
44 Bab 44: Dua wanita kacau!
45 Episode 45: Kehidupan masa lalu Jojo
46 Bab 46: Kedatangan sahabat Kara
47 Bab 47: Kumohon, Jangan Menangis!
48 Bab 48: Permasalahan yang begitu rumit!
49 Bab 49: Aku berjanji!
50 Bab 50: Siasat buruk!
51 Bab 51: Aku bukanlah milikmu!
52 Bab 52: Kebenaran tentang penyakit Jojo
53 Bab 53: Aku baik-baik saja
54 Bab 54: Terlalu banyak rahasia!
55 Bab 55: Ibuku adalah Magdalena!
56 Bab 56: Akulah ayahmu!
57 Bab 57: Penerus Geng Mafia
58 Bab 58: Penyemangat!
59 Bab 59: Aku akan kembali!
60 Bab 60: Gelisah
61 Bab 61: Khawatir!
62 Bab 62: Terimakasih Tuhan
63 Bab 63: Sikap manja Jojo
64 Bab 64: Surprise part1
65 Bab 65: Surprise part2
66 Bab 66: Kembali ke Korea
67 Bab 67: Lelaki pengganggu
68 Episode 68: Saudara
69 Bab 69: Kebenaran terungkap!
70 Bab 70: Sakit
71 Bab 71: Kembali berpisah
72 Bab 72: Aku kembali
73 Bab 73: Restu dan Tangis
74 Bab 74: Planning
75 Bab 75: Aku masih menyukaimu!
76 Bab 76: Berani mengusikku?
77 Bab 77: Binatang buas
78 Bab 78: Iri hati!
79 Bab 79: Cara halus yang menyakitkan!
80 Bab 80: Iba membawa malapetaka
81 Bab 81: KARMA
82 Bab 82: Balas dendam
83 Bab 83: Putri kecilmu!
84 Bab 84: Jebakan
85 Bab 85: Lelaki Kuat
86 Bab 86: Kedatangan Zeremy dan Leona
87 Bab 87: Ketulusan Kara
88 Bab 88: Kara dan Leona
89 Bab 89: Fitting Baju
90 Bab 90: Pertemuan yang menyakitkan
91 Bab 91: Pembenci
92 Bab 92: Fakta
93 Bab 93: Menikah
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1: Kehilangan part1
2
Bab 2: Kehilangan part2
3
Bab 3: Aku harus kuat
4
Bab 4: Kakak ku yang terbaik
5
Bab 5: Kembali ke sekolah
6
Bab 6: Sahabat terbaik ku
7
Bab 7: Berharap
8
Bab 8: Panti Asuhan
9
Bab 9: Acara Kelulusan
10
Bab 10: Pertunangan yang gagal part 1
11
Bab 11: Pertunangan yang gagal part 2
12
Bab 12: Pertemuan Pertama
13
Bab 13: Terimakasih Tuan!
14
Bab 14: Aku merindukanmu ibu!
15
Bab 15: Memulai kehidupan baru
16
Bab 16: Bekerjasama
17
Bab 17: Acara penyambutan 1
18
Bab 18: Acara penyambutan 2
19
Bab 19: Mulai hidup mandiri
20
Bab 20: Mendapatkan pekerjaan
21
Bab 21: Hari yang sial
22
Bab 22: Berganti profesi
23
Bab 23: Menandatangani kontrak 1
24
Bab 24: Menandatangani kontrak 2
25
Bab 25: Warna-warni kehidupan
26
Bab 26: Pertemuan kedua
27
Bab 27: Pelukan hangat
28
Bab 28: Aku ingin selalu menatapmu!
29
Bab 29: Apakah aku menyukainya?
30
Bab 30: First Kissing!
31
Bab 31: Deungmyeong Beach
32
Bab 32: Terimakasih Kelinci Kecil
33
Bab 33: Orang spesial di hatiku!
34
Bab 34: Jadilah kekasih ku!
35
Bab 35: Tunggulah Aku!
36
Bab 36: Semoga Kita Segera Bertemu Kembali!
37
Bab 37: Aku akan membuat mu hancur!
38
Bab 38: Visual
39
Bab 39: Demi ibu!
40
Bab 40: Lelaki masa depan?
41
Bab 41: Aku sangat mencintaimu, Tuan Jojo!
42
Bab 42: Ingin melenyapkan kekasihku?
43
Bab 43: Aku tidak akan meninggalkan mu!
44
Bab 44: Dua wanita kacau!
45
Episode 45: Kehidupan masa lalu Jojo
46
Bab 46: Kedatangan sahabat Kara
47
Bab 47: Kumohon, Jangan Menangis!
48
Bab 48: Permasalahan yang begitu rumit!
49
Bab 49: Aku berjanji!
50
Bab 50: Siasat buruk!
51
Bab 51: Aku bukanlah milikmu!
52
Bab 52: Kebenaran tentang penyakit Jojo
53
Bab 53: Aku baik-baik saja
54
Bab 54: Terlalu banyak rahasia!
55
Bab 55: Ibuku adalah Magdalena!
56
Bab 56: Akulah ayahmu!
57
Bab 57: Penerus Geng Mafia
58
Bab 58: Penyemangat!
59
Bab 59: Aku akan kembali!
60
Bab 60: Gelisah
61
Bab 61: Khawatir!
62
Bab 62: Terimakasih Tuhan
63
Bab 63: Sikap manja Jojo
64
Bab 64: Surprise part1
65
Bab 65: Surprise part2
66
Bab 66: Kembali ke Korea
67
Bab 67: Lelaki pengganggu
68
Episode 68: Saudara
69
Bab 69: Kebenaran terungkap!
70
Bab 70: Sakit
71
Bab 71: Kembali berpisah
72
Bab 72: Aku kembali
73
Bab 73: Restu dan Tangis
74
Bab 74: Planning
75
Bab 75: Aku masih menyukaimu!
76
Bab 76: Berani mengusikku?
77
Bab 77: Binatang buas
78
Bab 78: Iri hati!
79
Bab 79: Cara halus yang menyakitkan!
80
Bab 80: Iba membawa malapetaka
81
Bab 81: KARMA
82
Bab 82: Balas dendam
83
Bab 83: Putri kecilmu!
84
Bab 84: Jebakan
85
Bab 85: Lelaki Kuat
86
Bab 86: Kedatangan Zeremy dan Leona
87
Bab 87: Ketulusan Kara
88
Bab 88: Kara dan Leona
89
Bab 89: Fitting Baju
90
Bab 90: Pertemuan yang menyakitkan
91
Bab 91: Pembenci
92
Bab 92: Fakta
93
Bab 93: Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!